Anda di halaman 1dari 29

Tugas Makalah Akhir Bakti BCA Tahap

Terampil
Mengenal Transaksi Valas

DISUSUN OLEH :
YOLANDA DWI MARIASTUTI WIJAYA (80630110)
TELLER BAKTI 2015
CABANG LETKOL ISKANDAR

PT BANK CENTRAL ASIA, TBK


PALEMBANG
2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ................................................................................. 4
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... 5
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................... 6
1.1. LATAR BELAKANG ............................................................... 6
1.2. TUJUAN PROGRAM ............................................................... 6
1.3. PESERTA PROGRAM ............................................................. 7
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................ 8
2.1. DEVISA ..................................................................................... 8
2.1.1. PENGERTIAN DEVISA ................................................ 8
2.1.2. JENIS DEVISA ................................................................ 9
2.2 VALAS DAN MEKANISME BURSA VALAS ....................... 10
2.2.1. PENGERTIAN VALAS (FOREX) .................................. 10
2.3. MEKANISME BURSA VALAS............................................... 12
2.4. PELAKU VALAS ..................................................................... 16
BAB III. PRODUK VALAS BCA ............................................................ 18
3.1. VALAS ...................................................................................... 18
3.2. MACAM MACAM PRODUK VALAS DI BCA ..................... 18
3.3. OR (OUTWARD REMITTANCE) ........................................... 20
3.4. PENGAMANAN DAN KONTROL TRANSAKSI VALAS ... 22
3.5. PRINSIP TRANSAKSI VALAS ............................................... 23
BAB IV. PENGALAMAN PENULIS ...................................................... 24
4.1. TRAINING ................................................................................. 24
4.2. PEMAHAMAN TENTANG VALAS ....................................... 25
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 26
5.1. KESIMPULAN......................................................................... 26

2
5.2. SARAN ..................................................................................... 27
BABVI. PENUTUP ................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 29

3
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang maha esa
atas segala bimbingan yang diberikan-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini yang membahas tentang “Mengenal Transaksi
Valas”. Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi perjanjian magang teller bakti
perihal tugas-tugas pekerjaan selama mengikuti program magang.
Pada kesempatan ini, tak lupa saya sampaikan ucapan terimakasih
sebesar-besarnya kepada:
 Kedua orang tua dan keluarga saya.
 Pihak BCA
 Kepala Pimpinan, serta Kepala Bagian BCA KCP Letkol Iskandar.
 Seluruh rekan-rekan kerja.
Karya tulis “Mengenal Transaksi Valas” ini masih jauh dari
sempurna. Masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini, untuk itu
saya mohon kritik dan saran agar karya tulis ini dapat lebih baik lagi.
Saya juga mohon maaf jika ada kesalahan dalam pengetikan maupun dalam
hal lain.
Saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi diri saya
dan semua yang membaca karya tulis ini, semoga pengetahuan kita
bertambah setelah membacanya.
Penyusun

Yolanda Dwi Mariastuti Wijaya

4
LEMBAR PENGESAHAN

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk.

Kami menyatakan bahwa karya tulis yang di susun oleh:

Nama : Yolanda Dwi Mariastuti Wijaya


Judul : Mengenal Transaksi Valas

Dapat diterima menjadi salah satu syarat penerimaan beasiswa sesuai dengan
perjanjian magang teller bakti.

Menyetujui: Mengetahui,
Kepala Bagian Teller Kepala KCP Letkol Iskandar

Agnes Lanita Sapta Agus Susanto

5
BAB I

PENDAHULUAN

PROGRAM TELLER BAKTI BCA TAHAP III

1.1. Latar Belakang

Adapun pembuatan karya tulis ini adalah Sebagai tindak lanjut dari
program teller bakti BCA tahap II maka BCA mengadakan program teller
bakti lanjutan atau tahap III. Program ini sebagai wadah untuk para peserta
program sebelumnya untuk dapat lebih mengembangkan kemampuannnya
dalam bidang perbankan yang dirasakan belum cukup didapatkan selama dua
tahun. Oleh karena itu BCA membuka kembali program bakti lanjutan
selama satu tahun kedepan.

Selain itu, program tahap III ini diadakan karena BCA menyadari
bahwa transaksi-transaksi yang ada dalam dunia perbankan sangatlah luas
dan cukup kompleks. Sehingga penulis mencoba mengembangkan
pengalaman-pengalaman yang didapat selama proses pemagangan di BCA.

1.2. Tujuan Program

Melihat dari latar belakang program teller bakti tahap III ini diadakan,
maka dapat disimpulkan bahwa program ini bertujuan untuk:

 Memberikan kesempatan belajar secara lebih luas dan spesifik


mengenai dunia perbankan kepada para peserta.
 Mengembangkan potensi dan keahlian para peserta secara
mendalam lagi.
 Mempersiapkan pribadi-pribadi yang berkualitas dan bermutu
sebagai calon tenaga kerja yang handal dalam dunia perbankan.
 Sebagai wujud kepedulian BCA terhadap dunia kerja di Indonesia.

6
1.3. Peserta Program
Peserta program teller bakti BCA tahap III adalah para peserta
program teller bakti tahap II yang dinyatakan telah Lulus pada tahap II
tersebut. Selain itu para peserta tahap III ini merupakan mereka para peserta
tahap II yang dinilai baik, layak dan direkomendasikan oleh pihak cabang
atau Kantor pusat untuk dapat melanjutkan pada program teller bakti tahap
III.

Banyak pengalaman yang didapat penulis selama mengikuti program


Pemangangan Bakti BCA. Oleh kerena itu, dalam karya tulis ini penulis
mencoba membagi pengetahuan tentang Devisa dan pengetahuan
Mekanisme Bursa Valas di Indonesia.

Adapun alasan penulis membahas tentang materi Devisa disamping


materi utama tentang produk valas adalah untuk memberikan pemahaman
tentang alat pembayaran yang digunakan untuk melakukan atau membiayai
transaksi ekonomi keuangan internasional kepada segenap fortliner dan staf
pendukung operasi, agar siap untuk menjadikan BCA sebagai Relationship
Banking yang memberikan solusi keuangan yang unggul.

7
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. DEVISA
2.1.1. Pengertian Devisa

Devisa adalah sejumlah valuta asing yang bisa digunakan untuk


transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh
dunia internasional.

Devisa memiliki beberapa fungsi meliputi, Alat pembayaran hutang luar


negeri Alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri (perdagangan,
ekspor, impor, dan seterusnya). Alat transaksi pembiayaan hubungan dengan
luar negeri seperti membiayai kedutaan, misi budaya, hadiah atau bantuan.
Sebagai sumber pendapatan negara

Baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan perdagangan


internasional harus memiliki cadangan devisa guna menjaga stabilitas
moneter dan ekonomi makro suatu negara. Cadangan devisa sendiri
merupakan indikator moneter yang menunjukan kuat lemahnya ekonomi
suatu negara.

Cadangan devisa didefinisikan sebagai sejumlah valas yang


dicadangkan Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk keperluan pembiayaan
dan kewajiban luar negeri, seperti pembiayaan impor dan pembayaran
lainnya kepada pihak asing.

Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum


dan devisa kredit.

1) Macam-Macam Devisa Berdasarkan Sumbernya

a) Devisa Kredit: Devisa kredit merupakan suatu devisa yang berasal dari
kredit atau pinjaman luar negeri.
b) Devisa Umum: Devisa umum adalah devisa yang berasal dari sumber lain

8
(selain kredit) contohnya seperti ekspor, penyelenggaraan jasa dan
penerimaan bunga modal.

Menurut UU no 24 tahun 1999 tentang lalu lintas devisa dan sistem


nilai tukar:

a. Devisa adalah asset dan kewajiban financial yang


dipergunakan dalam transaksi nasional.

b. Lalu lintas devisa adalah perpindahan asset dan kewajiban


financial antara penduduk dan bukan penduduk termasuk
perpindahan asset dan kewajiban financial luar negeri antar
penduduk.

Sedangkan tinggi rendahnya cadangan devisa suatu Negara dapat


diketahui dari posisi Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran
internasionalnya.

2.1.2. Jenis Devisa

Valuta Asing (Valas), yaitu mata uang yang dapat diterima oleh
hampir semua negara di dunia (seperti US Dollar ($), Yen Jepang, Euro,
Poundsterling Inggris), dan dapat diperjualbelikan.

Emas, emas memiliki sifat convertible yakni semua orang (Negara)


mau menerima emas sebagai alat pembayaran internasional yang sah dalam
bentuk batangan bukan dalam bentuk perhiasan.

Surat berharga yang berlaku untuk pembayaran internasional, seperti:

- Special Drawing Rights (SDR) adalah hak kredit bagi Negara anggota
IMF bertujuan untuk membantu Negara anggota yang mengalami
kesulitan dalam pembayaran internasional.

9
- Cable Order (Telegraphic Transfer) merupakan cek yang dikirim
melalui telegram atau radiogram atau telepon dari bank di dalam
negeri dengan bank diluar negeri.

- Bil of Exchange (Wesel) merupakan Surat perintah kepada bank untuk


membayarkan sejumlah uang kepada seseorang.

- Traveller Cheque (TC) adalah Surat berharga yang berisi perintah


membayar sejumlah valas tertentu tanpa syarat kepada pihak ketiga
atas perintah bank penerbit kepada bank-bank korepondennya dalam
rangka memperlancar arus lalu lintas pembayaran luar negeri.

2.2. VALAS DAN MEKANISME BURSA VALAS


2.2.1. PENGERTIAN VALAS (FOREX / FOREIGN CURRENCY)

Valuta asing (Valas) atau foreign exchange (forex) atau foreign


currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya
yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi
keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank
sentral.

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan


kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut
sebagai hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relative stabil dan
kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan
dengan mata uang lainnya.

Mata uang hard currency ini pada umumnya berasal dari Negara-
negara industry maju seperti Dollar-Amerika Serikat (USD), Yen-Jepang
(JPY), Euro (EUR), Poundsterling-Inggris (GBP), Dollar-Australia (AUD),
Franc-Swiss (SFR), dan lain-lain.

Soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai
alat pembayaran dan kesatuan hitungkarena nilainya relative tidak stabil dan

10
sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai dibandingkan dengan mata
uang lainnya.

Soft currency ini pada umumnya berasal dari negara-negara sedang


berkembang seperti rupiah-Indonesia, peso-Filipina, bath-Thailand, rupee-
India, dan lain-lain.

Total valas yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
yang pada umumnya disebut juga sebagai cadangan devisa Negara tersebut
yang dapat diketahui dari posisi Balance of Payment (BOP) atau neraca
pembayaran internasionalnya.

Makin banyak valas atau cadangan devisa yang dimiliki pemerintah atau
penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara tersebut
melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasionalnya. Cadangan
devisa suatu negara biasanya dikelompokkan atas dua kelompok, yaitu:

 Cadangan devisa resmi atau official forex reserve, yaitu cadangan


devisa milik negara yang dikelola, dikuasai, diurus dan ditata-
usahakan oleh bank sentral atau Bank Indonesia.

 Cadangan devisa nasional atau country forex reserve, yaitu seluruh


devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan, atau lembaga, terutama
perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional
(termasuk milik bank umum nasional).

11
2.3. MEKANISME BURSA VALAS

Bursa atau pasar valas diartikan sebagai suatu tempat atau wadah atau
sistem dimana perusahaan, perorangan dan bank dapat melakukan transaksi
keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan
(demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valas atau forex.

Sebagai contoh seorang importer A di Jakarta ingin mengimpor mesin


dari seorang eksportir B di New York seharga USD 10,000.00. karena
pembayaran harus dilakukan dalam USD, importer A di Jakarta sebagai
nasabah harus datang ke bank devisa, misalnya Bank BCA untuk membeli
atau meminta USD dengan menjual atau menawarkan rupiah. Bila kurs jual
atau selling rate yang berlaku pada waktu itu sebesar Rp. 13,000/USD, untuk
mendapatkan USD 10,000, importer A membayar rupiah sebanyak USD
10,000 x Rp.13,000/USD = Rp. 130,000,000,- kepada BCA.

Kurs yang berlaku ini disebut sebagai kurs jual atau selling rate atau
ask rate untuk USD, yaitu Rp. 13,000 per USD yang akan sama dengan kurs
beli atau buying rate atau bid rate untuk rupiah, yaitu USD 1/13.000 atau
USD 0.00000769 per rupiah. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah
bahwa penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi
kepentingan bank.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa:

 Kurs Jual USD = Kurs Beli Rp

(USD 0.00000769/Rp) (Rp. 13.000/USD)


 Kurs Jual Rp = Kurs Beli USD

(USD 0.000007751/Rp) (Rp. 12.900/Rp)


 Kurs Jual USD = Kurs Beli USD

(Rp. 13.000/USD) (Rp. 12.900/USD)


 Kurs Jual Rp = Kurs Beli Rp

12
(USD 0.00000769/Rp) (USD 0.000007751/Rp1)

Dalam hal ini, kurs jual suatu mata uang atau valas akan selalu lebih
tinggi daripada kurs belinya. Mengapa demikian? Ditinjau dari sisi bank,
bank devisa selalu berusaha memperoleh keuntungan dari selisih antara
penjualan dan pembelian atau yang dikenal sebagai spread.

Sistem penulisan yang menyatakan harga atau nilai suatu valas yang
dinyatakan dalam valas lainnya disebut sebagai forex quotation. Di bursa
valas dikenal dua macam forex quotation, yaitu direct quotation dan indirect
quotation.

Direct Quotation adalah sistem yang menyatakan nilai mata uang


suatu negara (domestic currency) yang diperlukan atau diperoleh untuk satu
nilai valas (foreign currency). Penulisannya dilakukan dengan menempatkan
nilai domestic currency di depan dan unit foreign currency di belakang.

Contoh:

Di Indonesia Rp. 13.000 = USD 1

Di Amerika Serikat USD 0.00000769 = Rp 1

Tiga prinsip pokok dalam Bursa Valas adalah:

1. Pengertian Kurs Jual dan Beli selalu dilihat dari


kepentingan/keuntungan pihak Bank atau Money Changer atau
pedagang valas.

2. Kurs Jual selalu lebih tinggi daripada Kurs Beli atau sebaliknya Kurs
Beli selalu lebih rendah dari Kurs Jual.

3. Kurs Jual/Beli suatu mata uang (valas) adalah sama dengan Kurs
Beli/Jual mata uang (valas) lawannya. Dengan kata lain Kurs Jual/Beli
USD adalah sama dengan Kurs Beli/Jual Rupiah.

13
Dalam hal ini yang diartikan dengan bank devisa adalah bank umum
pemerintah dan swasta yang ditetapkan atau diizinkan oleh pemerintah untuk
menjual, membeli dan menyimpan, serta menyelenggarakan lalu-lintas
pembayaran internasional atau luar negeri.

Dari uraian mekanisme bursa valas di atas dapat disimpulkan bahwa


fungsi bursa valas adalah sebagai berikut:

 Menyelenggarakan transaksi internasional

 Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran


internasional

 Memberikan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha atau


pedagang valas untuk menghindari resiko kerugian atas fluktuasi kurs
valas atau forex rate terhadap aktivitas transaksi internasional.

Pasar valas internasional terdapat di sepuluh kota besar didunia:

1. Wall Street Dowjones – New York (USD / US$)

2. NASDAC – Melbourne (AUD)

3. SSEF 500 – Singapore (SGD)

4. NIKKEI – Tokyo (JPY/YEN)

5. Hang Seng – Hongkong (HKD)

6. Shanghai – Yuan

7. Stright Line – London (GBP)

8. Frankfurt – Jerman (Deutsche Mark)

9. Paris – (Frank French)

10. Zurich – (Frank Swiss)

14
Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang
diperdagangkan. Secara objektif adalah untuk mendapatkan profit atau
keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan. Ada delapan mata uang
dunia yang biasanya di perdagangkan. Ketujuh mata uang dunia tersebut
adalah:

1. Dolar Amerika / USD

2. Poundsterling Inggris / GBP

3. Euro Dolar / EUR

4. Swiss Franc / CHF

5. Japanese Yen / JPY

6. Australian Dolar / AUD

7. Canadian Dolar / CAD

8. New Zealand Dolar / NZD

Dalam transaksi forex biasanya nilai tukar kebanyakan terhadap USD.


Dan ada 7 pasang mata uang yang sering untuk transaksi forex yaitu

1. EUR/USD
2. USD/JPY
3. GBP/ USD
4. AUD/USD
5. USD/CHF
6. USD/CAD
7. NZD/USD

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam
mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy),

15
lalu ditutup dengan menjual (sell) atau pun sebaliknya, melakukan penjualan
dahulu, lalu ditutup dengan membeli.

Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar selandia baru
dan Australia yang berlangsung pukul 05.00-14.00 WIB, terus ke pasar asia
yaitu Jepang, Singapura dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00-16.00
WIB, ke pasar eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00-
22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30-
10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya bank sentral milik negara-
negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat
dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas.

2.4. Pelaku Valas

Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke


waktu Karena hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai pelaku
pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar tersebut antara
lain adalah:

a. Perusahaan

Adanya kegiatan ekspor impor mendorong perusahaan kadang


memerlukan mata uang negara lain untuk pembayaran barang atau
jasa yang diperolehnya.
b. Individu

Adanya kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi


pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
c. Bank Umum

Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai


keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan
uangnya kedalam bentuk mata uang lain.
d. Pialang Pasar Valas atau Broker

16
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya
transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan
pembeli ataupun penjual.
e. Pemerintah

Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan


antar lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan
dari luar negeri yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
f. Bank Sentral

Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang


bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral
melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai
tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
g. Spekulan dan Arbitraser

Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar


valas. Tujuannya semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi
bisnis atau komersial yang perlu dilindungi dipasar valas.

17
BAB III

PRODUK VALAS BCA

3.1. VALAS

Valas (valuta asing) merupakan suatu pengertian untuk berbagai


macam transaksi atau produk-produk jasa perbankan atau hal-hal yang
berhubungan dengan keuangan dimana mata uang yang dipergunakan bukan
merupakan dalam mata uang rupiah. Mata uang yang dipergunakan adalah
mata uang asing (diluar negara Indonesia). Mata uang tersebut dapat berupa
Dollar Amerika (USD), Dollar Australia (AUD), Dollar Singapura (SGD),
EUR, Dollar Hongkong (HKD) dan lain sebagainya.

Dalam melakukan transaksi valas, biasanya nilai mata uang yang


berlaku dari masing-masing negara diukur dari rate mata uang tersebut. Rate
tersebut merupakan landasan dasar untuk mengetahui nilai mata uang yang
diinginkan. Nilai atau angka rate tersebut dapat bergerak naik atau turun
setiap saat, bahkan kenaikan atau penurunan rate tersebut dapat dalam
hitungan detik. Nilai rate tersebut akan dipakai atau berlaku di seluruh
negara. Nilai atau angka rate dari tiap mata uang negara akan dijadikan
pembanding antara nilai mata uang yang satu dengan mata uang yang
lainnya. Misalnya rate nilai 1 (satu) dollar Amerika (USD) sama dengan
Rp.13.000 (IDR).

3.2. Macam-Macam Produk Valas yang ada di BCA

BCA sebagai bank yang besar dan berskala internasional dapat


membantu nasabahnya dalam melakukan transaksi dalam berbagai macam
mata uang. Terdapat 14 (empat belas) macam mata uang yang dapat dilayani
oleh BCA, antara lain: USD, SGD, HKD, EUR, GBP, AUD, JPY, CAD,
CHF, DKK, SAR, SEK, CNY, Dan NZD. Sedangkan untuk yang ada di cash

18
drawer teller saya selain IDR yaitu ada AUD, CNY, HKD, GBP, USD, EUR,
JPY, SGD.

Macam-macam produk valas yang ada di BCA antara lain:

a. BCA Dollar
Merupakan jenis tabungan statement dalam mata uang asing, yang
kepemilikannya ditandai dengan kartu BCA Dollar. Saldo dan
mutasi akan tercetak dalam rekening koran yang akan terbit tiap
bulannya.

b. Giro Valas (GIVAS)


Tabungan ini sama dengan giro rupiah tetapi hanya berbeda dalam
mata uangnya saja. Alat untuk transaksi atau penarikan berupa
Letter of Autorization.

c. Deposito Dollar
Sama dengan deposito berjangka dalam rupiah tetapi hanya
berbeda mata uangnya saja. Jangka waktu yang ditawarkan adalah
1, 3, 6 dan 12 bulan.

 Banknotes
Banknotes adalah uang kertas yang diterbitkan Negara lain yang
berlaku sebagai alat pembayaran yang dapat dilihat, diraba, dan diterawang.
Dalam setiap transaksi penerimaan bank notes harus diperiksa keaslian dan
kondisinya (mulus atau cap)

Identifikasi banknotes: (contoh: US Dollar 100)

 Perhatikan kertas dari banknotes


 Denominasi dari uang tersebut
 Potret dari Benyamin Franklin (terlihat seolah menonjol dari bingkai)
 Serat pada kertas ada 2 warna yaitu merah dan biru
 Ada nomor serinya

19
Setoran B/N USD dengan kondisi tidak mulus (“cap”: terlipat, bekas
staples, ada coretan, ada cap), no seri serta pecahan kecil dikenakan provisi
0.25 %. Pecahan minimal untuk setoran B/N USD 10.
3.3. Outward Remittance (OR)

Adalah kiriman uang dalam mata uang asing yang ditujukan ke bank-
bank yang ada baik di dalam dan diluar negeri. Keunggulan menggunakan
OR BCA selain cepat dan aman, kurs dan biaya bersaing dalam 14 mata uang
serta fleksibel.

Adapun jenis transaksi OR adalah:

 Warkat : Bank Draft


 Kawat : SWIFT
Biaya untuk transaksi OR
Biaya Pengiriman OR Rp.50.000.- Fix
Value Today Rp.30.000,- Dana sampai pada
hari yang sama
(syarat dan
ketentuan berlaku)
Full Amount *Tergantung Negara tujuan Dana yang dikirim
( ekuivalen USD 25) sama dengan yang
(*belum final) diterima.

Provisi 0.125% Sumber dana dari


mata uang valas
(Giro Valas, BCA
Dollar).

 Cepat dan Aman

20
Teknologi informasi handal dan jaringan global bank koresponden
memungkinkan kiriman uang kita dari setiap cabang BCA sampai ke tujuan
tepat waktu.

 Kurs dan biaya bersaing dalam 14 mata uang:

Australian Dollar (AUD), Canadian Dollar (CAD), Swiss Franc (CHF),


Danish Krone (DKK), Euro (EUR), Poundsterling (GBP), Hong Kong Dollar
(HKD), Japanese Yen (JPY), Saudi Arabian Riyal (SAR), Swedish Krona
(SEK), Singapore Dollar (SGD), US Dollar (USD), Chinese Yuan (CNY),
Dan New Zealand Dollar (NZD).

 Fleksibel

Berdasarkan permintaan nasabah, kiriman uang dapat sampai pada hari


yang sama* (Value Today) dan/atau tanpa potongan* (Full Amount). Sumber
dana dari pendebetan rekening nasabah atau secara tunai.

Kiriman uang (OR) dalam negeri sampai pada tujuan umumnya 2 hari
kerja, Sedangkan untuk kiriman ke luar negeri 2-3 hari kerja. Untuk layanan
Value Today, BCA menjamin dana diterima oleh beneficiary’s bank (bank
penerima) pada hari yang sama. Adalah ketentuan internal beneficiary’s
bank untuk membayarkan dana kepada penerima pada hari yang sama atau
tidak. (sehingga dana kiriman dapat diterima tidak pada hari yang sama).
Sedangkan untuk layanan Full Amount BCA menjamin dana kiriman akan
diterima secara full (tanpa potongan) sampai ke bank penerima, Namun
ongkos Full Amount bersifat tidak final. Pengirim masih dapat ditagihkan
kembali ongkos tambahan Full Amount apabila biaya Full Amount dari bank
koresponden lebih besar dari USD 25 Atau mata uang lain ekuivalen USD
25 (sesuai Negara tujuan).

21
3.4. Pengamanan dan Kontrol Transaksi Valas
Pengamanan dan kontrol transaksi valas adalah suatu tindakan untuk
mengamankan dan mengawasi semua transaksi-transaksi dalam mata uang
asing, yang meliputi transaksi tunai dan non tunai.

Transaksi tersebut antara lain meliputi:

- Transaksi Uang Kertas Asing (UKA), meliputi pembelian dan penjualan


UKA
 Pemeriksaan fisik & keaslian UKA, pada saat terjadi transaksi
pembelian
 Pemeriksaan penggunaan kurs
 Pemeriksaan hasil perhitungan
- Transaksi Remittance
 Pemeriksaan pengisian formulir (harus lengkap)
1. Slip kiriman uang
2. Surat pernyataan
3. Form LLD ( khusus transaksi ≥ USD 10.000 )
4. Checklist
5. Form RETS
6. Penyertaan underlying untuk transaksi ≥ USD 100.000
 Pemeriksaan penggunaan kurs
 Pemeriksaan pembebanan ongkos (biasa, Full Amount, Value Today)
 Pemeriksaan hasil perhitungan

22
3.5. Prinsip transaksi valas

Dalam setiap transaksi valas dituntut kehati-hatian dalam memproses


transaksi, seperti penggunaan kurs dan penggunaan kode txn dalam
memposting. Apabila hal-hal tersebut diperhatikan maka kesalahan-
kesalahan dapat dihindari. Berikut prinsip-prinsip yang harus dipahami
dalam setiap transaksi valas:

1. Penggunaan Kurs

Setiap transaksi valas pasti menggunakan kurs yang berlaku


pada saat itu dengan terlebih dahulu bertanya kepada
atasan/bagian valas.
2. Bersifat Pemindahan

Setiap transaksi valas tidak akan mengubah kas akhir pada


layar 6400 karena bersifat pemindahan (ingat di laci teller tidak
ada bank notes!).
3. Transaksi Dalam Penyelesaian (TDP)

Setiap transaksi valas menggunakan TDP untk


menyeimbangkan layar 6400 yang dikarnakan sifat
pemindahan tersebut.
4. Bekerja di Dua Sisi Valuta

Setiap transaksi valas yang berbeda valuta membutuhkan dua


sisi penyelesaian: sisi valuta asal dan sisi valuta hasil konversi.
5. Ketentuan yang Berlaku

Pastikan transaksi diproses sesuai dengan ketentuan yang


berlaku (promo, persyaratan).

23
BAB IV
PENGALAMAN PENULIS

4.1. Training
Sudah 2 tahun penulis menjadi teller di BCA, penulis pernah di
tempatkan 6 bulan di KCU Mesjid Lama, 3 bulan di KK Cinde dan sudah 1
tahun lebih di KCP Letkol Iskandar. Karena kebijakan dari pimpinan cabang
dan rekomendasi dari Head Teller, maka penulis diputuskan untuk
melanjutkan ke program teller bakti tahap III (tahap mahir). Untuk
melanjutkan program teller bakti tahap III, penulis harus mengikuti training
teller bakti tahap III. Training ini harus diikuti oleh semua peserta yang
diperpanjang kontraknya atau peserta yang ingin mengikuti teller bakti tahap
III. Training ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam
lagi kepada para peserta tahap II mengenai dunia perbankan khususnya BCA,
yang belum didapatkan pada training teller bakti tahap I, dimana Training
akan diadakan sekitar dua hari dan bertempat di BCA Learning Institute,
Sentul.

Pada training tahap II lalu, penulis telah banyak belajar tentang produk
valas dan cara memposting trasaksi valas. Dimana para peserta lebih banyak
diberikan praktek-praktek secara langsung dibandingkan dengan teori-
teorinya. Pelajaran yang diberikan pada training tahap II adalah pemahaman
dan jenis-jenis transaksi Valas. Pada training tahap I, valas telah diajarkan
tetapi hanya sebatas pengenalan saja, sedangkan pada tahap II ini, valas
diajarkan secara lebih mendalam lagi yaitu bagaimana cara menghitung dan
menggunakan kurs, kode-kode transaksi yang berhubungan dengan valas,
dan ketentuan-ketentuan dalam transaksi valas. Dan diberikan pula modul
valas kepada semua peserta training. Di akhir trainingpun dilaksanakan ujian
akhir valas kepada peserta.

24
4.2. Pemahaman Tentang Valas
Setelah training tahap II berakhir, maka para peserta kembali ke
cabang masing-masing dengan modal pengetahuan valas yang didapatkan
pada training tersebut. Awalnya bagi saya transaksi valas cukup sulit dan
rumit, karena berhubungan dengan dua mata uang dan kurs dan sangat
beresiko bila salah melihat kurs.

Selain itu transaksi valas adalah suatu transaksi yang cukup sulit,
kompleks dan cukup beresiko tinggi. Mengapa dikatakan beresiko tinggi,
karena bila kita salah menggunakan kurs maka selisih yang akan terjadi
adalah tanggung jawab kita sendiri.

Dalam transaksi valas dibutuhkan ketelitian dan kecermatan yang


lebih. Karena transaksi valas apabila sudah diproses tidak bisa dibatalkan,
Oleh karena itu apabila kita mengalami kesulitan jangan segan untuk
bertanya ke teman dan atasan kita. Intinya kita harus memahami betul tentang
prinsip-prinsip transaksi valas saperti yang penulis telah bahas pada bab
sebelumnya. Pemahaman akan hal tersebut akan meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang mungkin terjadi

Sebenarnya penulis jarang melakukan transaksi-transaksi valas di


cabang-cabang, karena tidak semua cabang mempunyai nasabah yang
bertransaksi valas. Selain dari training, pengetahuan penulis tentang valas,
penulis dapatkan dari head teller dan senior-senior penulis yang ada di
cabang-cabang. Semua memberikan pengetahuan tentang valas kepada
penulis secara langsung (praktek) walaupun ada juga beberapa teori yang
menjadi panduannya. Tetapi di cabang Letkol Iskandar penulis pernah
mendapat dalam 1 minggu ada 5 transaksi valas.

25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa bekerja sebagai


teller tidak hanya dituntut bekerja secara cepat, hal yang paling utama untuk
dimiliki seorang teller adalah bekerja secara teliti, sabar, melayani sepenuh
hati dan selalu menjunjung dan mengikuti prosedur yang ada.

Melakukan transaksi valas harus dengan kehati-hatian karena


transaksi ini merupakan salah satu transaksi yang beresiko tinggi dan sangat
kompleks bila terjadi kesalahan. Sebagai teller haruslah cermat dan teliti
dalam melihat dan menghitung kurs dan juga pada saat mempostingnya,
mengkonfirmasi terlebih dahulu dengan bagian valas jumlah dalam rupiah
agar tidak terjadi selisih.

Menjunjung tinggi Visi, Misi dan Tata Nilai BCA dalam bekerja
sebagai bentuk profesionalisme dan rasa tanggung jawab yang tinggi demi
tercapainya tujuan perusahaan.

Relationship merupakan differensiasi BCA dari bank lain. Sikap


SMART yang telah berkembang menjadi SMART SOLUTION adalah
tujuan bank BCA dan kita bersama dalam mencapai customer yang
engagement. Memahami nasabah, menggali kebutuhan nasabah,
memberikan solusi tuntas serta manjadi bank yang aman dan nyaman dalam
memberikan solusi keuangan yang unggul.

26
5.2. Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan adalah saran-saran yang


penulis dasarkan pada pengalaman penulis serta masukan-masukan dari
berbagai macam pihak:

1. Setiap kebijakan yang akan diambil oleh pihak-pihak yang terkait


dalam BCA haruslah memperhatikan kondisi SDM dan kondisi
cabang-cabang yang ada.
2. Setiap KCP yang memiliki nasabah ramai lebih diperhatikan lagi oleh
kantor pusat, seperti menambah jumlah counter teller, memperluas
KCP, dan lain-lain. Hal ini supaya nasabah tetap merasa nyaman
dalam dilayani dan mencegah penumpukan antrian yang dapat
membuat citra BCA menjadi buruk di mata nasabah.
3. Adanya keseragaman kebijakan yang jelas pada tiap kanwil agar tidak
ada perbedaan dalam penerapannya dilokasi kerja.
Setiap teller bakti yang berprestasi dapat direkomendasikan untuk menjadi
karyawan tetap dengan prosedur tertentu.

27
BAB VI

PENUTUP

Demikianlah karya tulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya tanpa ada


yang direkayasa sedikit pun. Kejadian, Pengalaman, informasi, pesan, serta
saran yang telah saya kemukakan di atas adalah pengalaman nyata yang
dialami oleh sebagian besar anak teller bakti.

Besar harapan kami sebagai teller bakti kepada pihak psdm kantor
pusat untuk mendengarkan dan memahami apa yang menjadi keluhan kami
selama ini, sehingga hal-hal yang kurang bagus bisa kita perbaiki tentunya
untuk kepentingan kita bersama.

Terakhir, apabila ada kata-kata saya dalam penulisan karya tulis ini
yang salah atau kurang berkenan mohon dimaklumi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Modul Teller Bakti Tahap terampil


https://id.wikipedia.org/wiki/Devisa#Jenis_Devisa
http://requestartikel.blogspot.co.id/2014/09/mata-uang-transaksi-forex-paling-
sering.html
UU no 24 tahun 1999
https://www.maxmanroe.com/apa-itu-forex-pengertian-forex-fungsi-dan-pelaku-
dalam-pasar-forex.html
http://rizkiniahnurahmadiyanti.blogspot.co.id/2017/01/laporan-rekening-bulanan-
v-setiapbulan.html
Pengalaman penulis

29

Anda mungkin juga menyukai