2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab karena rahmat dan nikmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Bisnis Internasional.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa
dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “Neraca Pembayaran
Internasional”.
Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan
kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak
sekali kekurangan-kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi perbaikan serta kesempurnaan makalah ini.
Penulis,
Kelompok Enam
2
Daftar Isi
MAKALAH..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional...........................................................6
2.2. Pengertian Balance of Payment...................................................................................7
2.3. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional (NPI)......................................................9
2.4. Contoh Negara...............................................................................................................9
2.5. Model Neraca Pembayaran.......................................................................................10
2.6. Transaksi Dalam Neraca Pembayaran dan Sistem Kurs Devisa Tetap.................13
2.7. Floating atau Flexible Exchange Rate.......................................................................16
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................17
3.2. Saran.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara yang
memiliki tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat keuangan suatu negara,
pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-informasi yang dapat menunjang hal itu.
Informasi-informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai
kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat
diperlukannya informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara
membuat suatu iktisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut Neraca
Pembayaran.
Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada pemerintah
tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi
dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan
bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.
5
1.2. Rumusan Masalah
Penulisan makalah tidak langsung ini mempunyai tujuan dan kegunaan sebagai berikut :
Tujuan
a. Memenuhi salahsatu tugas akademik mata kuliah Bisnis Internasional.
b. Untuk melaporkan hasil dari tugas kelompok mengenai neraca pembayaran
internasional yang telah selesai kami lakukan.
Kegunaan
a. Bagi Kelompok :
- Untuk mendapatkan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih
diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh.
b. Bagi Pembaca :
- Untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangannya,
khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan
negara lain.
- Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan
bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.
- Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan
impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan
lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar
penduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian
penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan
pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan
penduduk suatu negara ke negara lain (Ekananda, 2014).
Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja
suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai
debit (Ekananda, 2014).
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah
dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya
dilaksanakan melalui bank.
Pada pendahuluan modul ini dikemukakan bahwa materi neraca pembayaran
internasional adalah transaksi-transaksi ekonomi internasional yang diadakan oleh penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut. Pada umumnya transaksi-
transaksi ekonomi berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu benda dari tangan orang
yang satu ke tangan orang yang lain ataupun berupa penunaian jasa yang dilakukan oleh
orang yang satu untuk orang yang lain.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. Kredit adalah transaksi
yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Sementara sisi
debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara
lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-) (Ekananda, 2014).
Menurut (Internasional, 1973) Neraca Pembayaran Internasional (NPI) memiliki
sebutan-sebutan lain seperti Neraca Pembayaran (NP) atau Neraca Pembayaran Luar Negeri
(NPLN). Soediyono (1987) menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris NPI disebut Balance of
7
Payments (BOP) atau Balance of International Payments (BIP) atau International Balance of
Payments (IBP). Untuk konsistensi dalam disertasi ini istilah yang dipakai adalah Neraca
Pembayaran Internasional (NPI).
Walaupun NPI memiliki banyak sebutan, namun menurut Duasa (2000) kesemuanya
mempunyai pengertian yang sama. Pengertian tersebut dapat dilihat dari definisi berikut. NPI
didefinisikan sebagai suatu catatan atau ikhtisar yang tersusun secara sistematis tentang
semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk suatu negara
dalam kurun waktu satu (1) tahun. Transaksi ekonomi tersebut meliputi kegiatan ekspor dan
impor barang dan jasa, arus masuk, dan keluarnya modal, hibah dan pembayaran transfer
lain.
8
c. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar
negeri.
d. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara
tersebut dengan negara tertentu.
e. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
9
5. Capital Account (Neraca Modal)
a. Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek.
b. Penjumlahan saldo current account ditambah saldo transaksi impor/ekspor modal jangka
panjang.
c. Berbeda dengan pencatatan pada current account maka dalam capitalaccount berlaku
ketentuan sebagai berikut: transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau
positif,dan transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.
Terdapat banyak negara yang menggunakan neraca pembayaran disini kami hanya akan
memilih dua negara saja. Contoh negara yang menggunakan neraca pembayaran adalah
Indonesia dan Arab Saudi.
10
2.5. Model Neraca Pembayaran
11
Diatas merupakan contoh model neraca pembayaran milik Arab Saudi.
Neraca Perdagangan Arab Saudi dilaporkan sebesar 221.6 USD bn pada 2022. Rekor
ini naik dibanding sebelumnya yaitu 123.3 USD bn untuk 2021. Data Neraca
Perdagangan Arab Saudi diperbarui tahunan,, dengan rata-rata 24.1 USD bn dari 1957
sampai 2022, dengan 66 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 233.1
USD bn pada 2011 dan rekor terendah sebesar 308.7 USD mn pada [Trade
Balance.MIN_DATE. Data Neraca Perdagangan Arab Saudi tetap berstatus aktif di
CEIC dan dilaporkan oleh CEIC Data. Data dikategorikan dalam Global Economic
Monitor World Trend Plus – Table: Trade Balance: USD: Annual: Middle East and
Africa.
12
Diatas merupakan model neraca pembayaran milik Indonesia. Bank Indonesia (BI)
menyampaikan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II tahun
2020 mencatat surplus yang cukup besar, menopang ketahanan eksternal Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko,
melalui rilis, Selasa (18/8).
”NPI mencatat surplus sebesar 9,2 miliar dolar AS pada triwulan II 2020, setelah
mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Membaiknya
kinerja NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta
besarnya surplus transaksi modal dan finansial,” ujar Onny.
Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, Kepala Departemen Komunikasi
BI menyampaikan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi
sebesar 131,7 miliar dolar AS. Ia menambahkan bahwa posisi cadangan devisa
tersebut setara dengan pembiayaan 8,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah
serta berada di atas standar kecukupan internasional.
”Defisit transaksi berjalan makin menurun, ditopang oleh surplus neraca barang serta
berkurangnya defisit neraca pendapatan primer,” ungkap Onny. Defisit transaksi
berjalan, lanjut Onny, tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS (1,2% dari PDB), lebih
rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 3,7 miliar dolar AS (1,4% dari
PDB). Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut, sambung Onny, bersumber dari
surplus neraca perdagangan barang akibat penurunan impor karena melemahnya
permintaan domestik.
”Di samping itu, defisit neraca pendapatan mengecil karena berkurangnya
pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan dengan kontraksi pertumbuhan
13
ekonomi domestik di triwulan II 2020 yang tercermin pada penurunan kinerja
perusahaan dan investasi,” kata Onny.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI menyampaikan defisit neraca jasa
sedikit meningkat didorong oleh defisit jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan
mancanegara yang turun signifikan selama pandemi Covid-19. Di sisi lain, Ia
menyampaikan remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkurang, sejalan
dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia juga menahan penurunan defisit
transaksi berjalan lebih lanjut.
”Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2020 mencatat surplus cukup
signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan meredanya
ketidakpastian pasar keuangan global,” ujarnya. Surplus transaksi modal dan
finansial, kata Onny, tercatat sebesar 10,5 miliar dolar AS terutama berasal dari aliran
masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung, setelah pada triwulan
sebelumnya mencatat defisit 3,0 miliar dolar AS.
Menurut Onny, aliran masuk investasi portofolio meningkat dalam bentuk penerbitan
global bond oleh Pemerintah dan korporasi serta pembelian Surat Utang Negara
(SUN). ”Berlanjutnya aliran masuk modal asing tersebut dipengaruhi oleh likuiditas
global yang meningkat, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik,
dan terjaganya keyakinan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia,”
katanya.
Investasi langsung, menurut Onny, turut menyumbang surplus pada neraca transaksi
modal dan finansial, meskipun relatif melambat dibandingkan dengan capaian pada
triwulan sebelumnya, sejalan dengan kontraksi ekonomi domestik. Transaksi investasi
lainnya, tambah Onny, mengalami defisit dipengaruhi oleh pola kuartalan
meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.
Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia,
berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran
masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali membaik.
2.6. Transaksi Dalam Neraca Pembayaran dan Sistem Kurs Devisa Tetap
14
lain. Penyesuaian dalam Neraca Pembayaran (Adjustment in the Balance of Payment)
membahas mekanisme penyesuaian terhadap keseimbangan neraca dan pembayaran di bawah
sistem moneter internasional yang berbeda (Sosiawan, 2017).
15
dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka
pendek, dan utang piutang jangka panjang).
Pengertian Devisa
Apabila ada orang Indonesia membeli barang dari luar negeri, maka ia tidak akan dapat
melakukan pembayaran dengan menggunakan uang rupiah seperti yang biasa ia pakai saat
melakukan transaksi perdagangan di dalam negeri. Ia harus membayar dengan mata uang
yang diakui negara asal barang yang ia beli atau alat pembayaran lain yang dapat diterima
secara internasional. Alat pembayaran internasional inilah yang dimaksud dengan devisa.
Devisa dapat berbentuk, mata uang kuat (hard currency)/valuta asing, emas, wesel (bill of
exchange) dan traveller cheque. Dunia mengakui ada delapan mata uang sebagai hard
currencies, yaitu US Dollar, JepangYen, Inggris-Poundsterling, Prancis- Franc, Switzerland-
Franc, GermanyDM (Deutsche Mark), Canada-Dollar, dan European-Euro. Devisa bisa juga
diartikan sebagai valuta asing yang telah memiliki catatan kurs resmi di bank sentral atau
Bank Indonesia.
Sedangkan valuta asing belum tentu disebut devisa, jika tidak memiliki catatan kurs di
Bank Indonesia.Semenetara itu, valuta asing belum tentu disebut devisa, jika tidak memiliki
catatan kurs di Bank Indonesia. Selanjutnya devisa juga bisa berarti semua barang
ataukekayaan suatu negara yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran dalam perdagangan
internasional dan bersifat convertible.
Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa kredit.
a. Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari aktivitas perdagangan (ekspor).
b. Devisa kredit, yaitu devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri. (Sosiawan, 2017)
Pengertian Kurs
Nilai tukar atau kurs (Exchange rate)adalah nilai per unit mata uang suatu negaradinilai
dengan mata uang negara lain. Atau dengan kata lain kurs secara langsung adalah hargamata
uang domestik yang dinilai dengan mata uang asing misalnya beberapa Rupiah
setaradengan satu Dollar (USD/Rp),secara langsung dari negara Indonesia. Sedangkan
secara tidaklangsung beberapa Dollar AS setara dengan satu Rupiah (Rp/USD), secara
tidak langsung dari negara Indonesia.
Nilai tukar yang berlaku diatur kedalam sistem kurs yang berlaku. Indonesia sudah
tiga kalimenerapkan sistem kurs untuk membantu stabilnya nilai tukar Rupiah
16
(kurs).Untuk tetepmenjaga kestabilan nilai tukar Rupiah maka perlu adanya intervensi secara
tidak langsung oleh pemerintah dengan menggunakan cadangan devisa (Leonufna et al.,
2016).
Floating atau Flexible Exchange Rate termasuk kedalam sistem kurs, dan sistem kurs ini
tidak terpengaruh oleh berbagai kondisi sehingga memiliki nilai tetap. (Leonufna et al., 2016)
Sistem kurs ini terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Negara yang menerapkan mengikuti ketentuan sistem kurs dengan menentukan
batas kurs yangberlaku (batas atas diatas keseimbangan, dan batas bawah
dibawah keseimbangan). Istiqomah(2011), Sistem moneter ini dibuat konstan
atau diperbolehkan berfluktuasi namun pada batas-batas yang sudah
ditetapkan.Dalam sistem ini pemerintah berperan aktif melakukan intervensi dipasar
valas. Jika terjadi surplus yang semakin meningkat maka pemerintah harus berperan
untukmembeli valuta yang melebihi batasanya dan begitu sebaliknya jika terjadi
defisit, maka pemerintah harus menjual valuta asing agar tetap stabil
keseimbangannya di pasar valas.
b. Sistem Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Pada sistem kurs mengambang terkendali secara keseluruhan diserahkan kepada
mekanisme pasar dengan adanya campur tangan pemerintah. Sistem kurs ini tidak
sepenuhnya murni berasal dari penawaran dan permintaan dipasar valas, bahkan
dikendalikan oleh aturan sistem yang diaturdan mempunyai batas serta
memelurkan cadangan devisa guna mengintervensi di pasar valuta asing. Namun
di biarkan naik dan turun tapi secara terkendali.
17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk
memahami lebih jauh mengenai hubungan antara ekspor dan impor di Indonesia perlu
dilakukan analisis ekspor dan impor secara sektoral agar dapat memberikan hasil yang lebih
akurat yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan
perdagangn internasionlanya, Selanjutnya penelitian ini dapat menambah kepustakaan
18
dibidang ekonomi moneter dan perdagangan internasional dan dapat dijadikan bahan bacaan
untuk menambah wawasan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ekananda, M. (2014). Sistem Pembayaran dan Neraca Pembayaran Internasional. Modul 1,
1–76. http://repository.ut.ac.id/3979/1/ESPA4420-M1.pdf
Internasional, N. pembayaran. (1973). Pippenger.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2012). Laporan Tim Kajian Neraca
Pembayaran. 1–40.
https://fiskal.kemenkeu.go.id/2018/data/document/2013/kajian/pkem/Neraca
Pembayaran.pdf
Leonufna, L., Kumaat, R., & Mandeij, D. (2016). Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran
Internasional Terhadap Tingkat Kurs Rupiah/Dollar As Melalui Cadangan Devisa
Dalam Sistem Kurs Mengambang Bebas Di Indonesia Periode 1998.1 Sampai 2014.4.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2), 315–324.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/12405%0Ahttps://
ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jbie/article/view/12405/11978
Sosiawan, U. M. (2017). Dimensi lingkungan kerja dan disiplin kerja. Internasional,
Pembelajaran Ekonomi Kompetensi, A Kerjasama, Menganalisis Internasional,
Ekonomi Sistem, Menganalisis Internasional, Pembayaran, 113–158.
19