Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL


Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bisnis Internasional
Dosen Pengajar: Bapak Ade Solahudin, SE.,MM

KELAS: 2A MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun Oleh Kelompok Enam


Nama / NIM :

1. Salsa Karwati (121020036)


2. Yuliawati (121020145)
3. Neng Intan Nurcahyati (121020153)
4. Fawaz Abu Bakar (121020155)
5. Raihan Fauzan (121020710)

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

KAMPUS 1 JALAN PEMUDA NO.32 A SUNYARAGI KESAMBI

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab karena rahmat dan nikmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan sebuah tugas makalah Bisnis Internasional.

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen yang
bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa
dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “Neraca Pembayaran
Internasional”.

Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa


buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Kami
sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak
dapat secara langsung untuk mengucapkannya.

Kami menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan
kami yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak
sekali kekurangan-kekurangan yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif demi perbaikan serta kesempurnaan makalah ini.

Cirebon,10 April 2023

Penulis,

Kelompok Enam

2
Daftar Isi
MAKALAH..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................6
2.1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional...........................................................6
2.2. Pengertian Balance of Payment...................................................................................7
2.3. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional (NPI)......................................................9
2.4. Contoh Negara...............................................................................................................9
2.5. Model Neraca Pembayaran.......................................................................................10
2.6. Transaksi Dalam Neraca Pembayaran dan Sistem Kurs Devisa Tetap.................13
2.7. Floating atau Flexible Exchange Rate.......................................................................16
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan..................................................................................................................17
3.2. Saran.............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

3
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini, setiap negara pasti ingin menjadi suatu negara yang
memiliki tingkat keuangan yang tinggi. Untuk memajukan tingkat keuangan suatu negara,
pemerintahannya pasti membutuhkan informasi-informasi yang dapat menunjang hal itu.
Informasi-informasi tersebut seperti tentang posisi keuangan Negara tersebut sampai
kegiatan-kegiatan ekonomi yang menghubungkan antar Negara. Oleh karena itu sangat
diperlukannya informasi-informasi tersebut, maka setiap pemerintahan di suatu Negara
membuat suatu iktisar yang memuat banyak informasi keuangan yang disebut Neraca
Pembayaran.

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara


penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya
satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah
dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran
terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-
item finansial.

Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada pemerintah
tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi
dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan
bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.

Dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan neraca pembayaran perlu dipegang


dengan teguh seluruh asas nasional, terutama asas kemandirian, yaitu bahwa pembangunan
nasional berlandaskan pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta
bersendikan kepada kepribadian bangsa. Untuk itu, seluruh sumber kekuatan nasional, baik
yang efektif maupun potensial, didayagunakan dan dilaksanakan dengan memperhatikan
seluruh faktor dominan yang dapat mempengaruhi lancarnya pencapaian sasaran
pembangunan.

5
1.2. Rumusan Masalah

1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional


2. Pengertian Balance of Payment
3. Tujuan Neraca Pembayaran
4. Contoh negara min 2 .menggunakan neraca pembayaran
5. Model neraca Pembayaran (the acounting balance of Payment)
6. Transaksi dalam neraca pembayaran dan sistem kurs devisa tetap
7. Floating atau Flexible exchange rate(sistem devisa mengambang)
8. Contoh pelaksanaan dalam suatu negara
9. Contoh 2 negara yang menggunakan sistem ini

1.3. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah tidak langsung ini mempunyai tujuan dan kegunaan sebagai berikut :
 Tujuan
a. Memenuhi salahsatu tugas akademik mata kuliah Bisnis Internasional.
b. Untuk melaporkan hasil dari tugas kelompok mengenai neraca pembayaran
internasional yang telah selesai kami lakukan.
 Kegunaan
a. Bagi Kelompok :
- Untuk mendapatkan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan melatih
diri dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh.
b. Bagi Pembaca :
- Untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangannya,
khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan
negara lain.
- Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan
bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional.
- Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan
impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan
lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional

Neraca pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar
penduduk suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Pengertian
penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu), perusahaan, badan hukum, badan
pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya di negara tersebut. Transaksi
ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau pengalihan kekayaan
penduduk suatu negara ke negara lain (Ekananda, 2014).
Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja
suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai
debit (Ekananda, 2014).
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-
negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah
dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya
dilaksanakan melalui bank.
Pada pendahuluan modul ini dikemukakan bahwa materi neraca pembayaran
internasional adalah transaksi-transaksi ekonomi internasional yang diadakan oleh penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut. Pada umumnya transaksi-
transaksi ekonomi berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu benda dari tangan orang
yang satu ke tangan orang yang lain ataupun berupa penunaian jasa yang dilakukan oleh
orang yang satu untuk orang yang lain.
Neraca pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debet. Kredit adalah transaksi
yang menimbulkan hak menerima pembayaran dari penduduk negara lain. Sementara sisi
debet adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban membayar kepada penduduk negara
lain. Semua transaksi kredit masuk dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
Sedangkan transaksi debet masuk dengan tanda negatif (-) (Ekananda, 2014).
Menurut (Internasional, 1973) Neraca Pembayaran Internasional (NPI) memiliki
sebutan-sebutan lain seperti Neraca Pembayaran (NP) atau Neraca Pembayaran Luar Negeri
(NPLN). Soediyono (1987) menyatakan bahwa dalam bahasa Inggris NPI disebut Balance of

7
Payments (BOP) atau Balance of International Payments (BIP) atau International Balance of
Payments (IBP). Untuk konsistensi dalam disertasi ini istilah yang dipakai adalah Neraca
Pembayaran Internasional (NPI).
Walaupun NPI memiliki banyak sebutan, namun menurut Duasa (2000) kesemuanya
mempunyai pengertian yang sama. Pengertian tersebut dapat dilihat dari definisi berikut. NPI
didefinisikan sebagai suatu catatan atau ikhtisar yang tersusun secara sistematis tentang
semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh penduduk suatu negara
dalam kurun waktu satu (1) tahun. Transaksi ekonomi tersebut meliputi kegiatan ekspor dan
impor barang dan jasa, arus masuk, dan keluarnya modal, hibah dan pembayaran transfer
lain.

2.2. Pengertian Balance of Payment

Neraca Pembayaran (Balance Of Payment) Neraca pembayaran adalah catatan sistematis


mengenai semua transaksi ekonomi antarpenduduk suatu negara dengan negara-negara lain
selama periode tertentu. Pengertian penduduk dalam hal ini meliputi perorangan (individu),
perusahaan, badan hukum, badan pemerintah, atau siapa saja yang tempat tinggal utamanya
di negara tersebut. Transaksi ekonomi berarti pertukaran nilai barang atau jasa ekonomi atau
pengalihan kekayaan penduduk suatu negara ke negara lain.
IMF (1996) mendefinisikan neraca pembayaran (balance of payment (BOP)) sebagai
laporan statistik yang meringkas secara sistematis, selama periode waktu tertentu, transaksi
ekonomi suatu negara dengan negara-negara lainnya. Transaksi antara penduduk (residents)
dengan bukan penduduk (nonresidents) meliputi barang, jasa, pendapatan, tranfer serta klaim
finansial atas dan kewajiban finansial kepada negara-negara lain (Kementerian Keuangan
Republik Indonesia, 2012).
Neraca pembayaran sangat penting dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut : (Sosiawan, 2017)
a. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas
wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai
anggaran alat-alat pembayaran luar negeri.
b. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh
transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yangbersangkutan.

8
c. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar
negeri.
d. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara
tersebut dengan negara tertentu.
e. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

Komponen-komponen yang termuat dalam neraca pembayaran adalah sebagai berikut:

1. Current Account (Neraca Transaksi Berjalan)


a. Current account terdiri atas neraca perdagangan (balance of trade), neraca jasa (service
account), dan neraca transaksi sepihak (unilateralaccount).
b. Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena
menghasilkan devisa.
c. Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit atau negatif karena
mengeluarkan devisa.

2. Balance of Trade (Neraca Perdagangan)


Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang dengan ketentuan sebagai
berikut: sebagai transaksi kredit atau positif
a. impor barang dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.

3. Service Account (Neraca Jasa)


Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh transaksi ekspor dan impor
jasa yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. pembayaran bunga,
b. biaya transportasi
c. biaya asuransi,
d. remittance (jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty teknologi dan
konsultasi),
e. tourisme.

4. Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)


Neraca ini merupakan transaksi sepihak yang umumnya terdiri atas bantuan sosial yang
diterima atau diberikan dari/ke luar negeri, tanpa kewajiban untuk membayar kembali.

9
5. Capital Account (Neraca Modal)
a. Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek.
b. Penjumlahan saldo current account ditambah saldo transaksi impor/ekspor modal jangka
panjang.
c. Berbeda dengan pencatatan pada current account maka dalam capitalaccount berlaku
ketentuan sebagai berikut: transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau
positif,dan transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.

6. Reserve Account (Perubahan Cadangan Devisa)


Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa
yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account
dan saldo capital account.

2.3. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional (NPI)

Tujuan pembuatan statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) adalah untuk


memperoleh informasi tentang:
1. peranan dan dampak sektor eksternal terhadap perekonomian domestik
2. aliran sumber daya dari/ke negara lain;
3. struktur ekonomi dan perdagangan internasional;
4. permasalahan utang luar negeri baik pemerintah maupun swasta;
5. perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai tukar;
6. sumber data dan informasi untuk menyusun angaran devisa;
7. serta sumber data dalam penyusunan statistik neraca nasional (Ekananda, 2014).

2.4. Contoh Negara

Terdapat banyak negara yang menggunakan neraca pembayaran disini kami hanya akan
memilih dua negara saja. Contoh negara yang menggunakan neraca pembayaran adalah
Indonesia dan Arab Saudi.

10
2.5. Model Neraca Pembayaran

 Model Neraca Pembayaran Arab Saudi (The Accounting Balance of Payment)

11
Diatas merupakan contoh model neraca pembayaran milik Arab Saudi.
Neraca Perdagangan Arab Saudi dilaporkan sebesar 221.6 USD bn pada 2022. Rekor
ini naik dibanding sebelumnya yaitu 123.3 USD bn untuk 2021. Data Neraca
Perdagangan Arab Saudi diperbarui tahunan,, dengan rata-rata 24.1 USD bn dari 1957
sampai 2022, dengan 66 observasi. Data ini mencapai angka tertinggi sebesar 233.1
USD bn pada 2011 dan rekor terendah sebesar 308.7 USD mn pada [Trade
Balance.MIN_DATE. Data Neraca Perdagangan Arab Saudi tetap berstatus aktif di
CEIC dan dilaporkan oleh CEIC Data. Data dikategorikan dalam Global Economic
Monitor World Trend Plus – Table: Trade Balance: USD: Annual: Middle East and
Africa.

 Model Neraca Pembayaran Indonesia (The Accounting Balance Of Payment)

12
Diatas merupakan model neraca pembayaran milik Indonesia. Bank Indonesia (BI)
menyampaikan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan II tahun
2020 mencatat surplus yang cukup besar, menopang ketahanan eksternal Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko,
melalui rilis, Selasa (18/8).
”NPI mencatat surplus sebesar 9,2 miliar dolar AS pada triwulan II 2020, setelah
mengalami defisit 8,5 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya. Membaiknya
kinerja NPI tersebut didukung oleh menurunnya defisit transaksi berjalan serta
besarnya surplus transaksi modal dan finansial,” ujar Onny.
Sejalan dengan perkembangan surplus NPI tersebut, Kepala Departemen Komunikasi
BI menyampaikan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 meningkat menjadi
sebesar 131,7 miliar dolar AS. Ia menambahkan bahwa posisi cadangan devisa
tersebut setara dengan pembiayaan 8,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah
serta berada di atas standar kecukupan internasional.
”Defisit transaksi berjalan makin menurun, ditopang oleh surplus neraca barang serta
berkurangnya defisit neraca pendapatan primer,” ungkap Onny. Defisit transaksi
berjalan, lanjut Onny, tercatat sebesar 2,9 miliar dolar AS (1,2% dari PDB), lebih
rendah dari defisit pada triwulan sebelumnya sebesar 3,7 miliar dolar AS (1,4% dari
PDB). Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut, sambung Onny, bersumber dari
surplus neraca perdagangan barang akibat penurunan impor karena melemahnya
permintaan domestik.
”Di samping itu, defisit neraca pendapatan mengecil karena berkurangnya
pembayaran imbal hasil kepada investor asing sejalan dengan kontraksi pertumbuhan

13
ekonomi domestik di triwulan II 2020 yang tercermin pada penurunan kinerja
perusahaan dan investasi,” kata Onny.
Sementara itu, Kepala Departemen Komunikasi BI menyampaikan defisit neraca jasa
sedikit meningkat didorong oleh defisit jasa perjalanan karena kunjungan wisatawan
mancanegara yang turun signifikan selama pandemi Covid-19. Di sisi lain, Ia
menyampaikan remitansi dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkurang, sejalan
dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi dunia juga menahan penurunan defisit
transaksi berjalan lebih lanjut.
”Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2020 mencatat surplus cukup
signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, sejalan dengan meredanya
ketidakpastian pasar keuangan global,” ujarnya. Surplus transaksi modal dan
finansial, kata Onny, tercatat sebesar 10,5 miliar dolar AS terutama berasal dari aliran
masuk neto investasi portofolio dan investasi langsung, setelah pada triwulan
sebelumnya mencatat defisit 3,0 miliar dolar AS.
Menurut Onny, aliran masuk investasi portofolio meningkat dalam bentuk penerbitan
global bond oleh Pemerintah dan korporasi serta pembelian Surat Utang Negara
(SUN). ”Berlanjutnya aliran masuk modal asing tersebut dipengaruhi oleh likuiditas
global yang meningkat, imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik,
dan terjaganya keyakinan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia,”
katanya.
Investasi langsung, menurut Onny, turut menyumbang surplus pada neraca transaksi
modal dan finansial, meskipun relatif melambat dibandingkan dengan capaian pada
triwulan sebelumnya, sejalan dengan kontraksi ekonomi domestik. Transaksi investasi
lainnya, tambah Onny, mengalami defisit dipengaruhi oleh pola kuartalan
meningkatnya pembayaran pinjaman luar negeri yang jatuh tempo.
Dengan langkah stabilisasi dan penguatan bauran kebijakan Bank Indonesia,
berkoordinasi erat dengan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aliran
masuk modal asing ke pasar keuangan domestik kembali membaik.

2.6. Transaksi Dalam Neraca Pembayaran dan Sistem Kurs Devisa Tetap

Neraca Pembayaran (The Balance of Payment) Neraca pembayaran mencatat


pembayaran agregat atau total kepada negara lain dan penerima agregat dari negara lain di
dunia. Hal ini mengenai pertukaran kurs suatu negara (nilai tukar valuta asing) dengan negara

14
lain. Penyesuaian dalam Neraca Pembayaran (Adjustment in the Balance of Payment)
membahas mekanisme penyesuaian terhadap keseimbangan neraca dan pembayaran di bawah
sistem moneter internasional yang berbeda (Sosiawan, 2017).

 Komponen Neraca Pembayaran


Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam
beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional
(luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut (Sosiawan,
2017).
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi daganga dalah semua transaksi ekspor dan imporbarangbarang
(merchandise) dan jasa-jasa.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan
yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan
modalasing di negeri kita.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksisatu arah, artinya transaksi
tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan
yang diberikan.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsungadalah semuatransaksi yang berhubungan
dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu
Negara dengan penduduk negara lain.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang
yang pembayarannya lebih dari satu tahun.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capital)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang
jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi- transaksi pada
current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral)

15
dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka
pendek, dan utang piutang jangka panjang).

 Pengertian Devisa
Apabila ada orang Indonesia membeli barang dari luar negeri, maka ia tidak akan dapat
melakukan pembayaran dengan menggunakan uang rupiah seperti yang biasa ia pakai saat
melakukan transaksi perdagangan di dalam negeri. Ia harus membayar dengan mata uang
yang diakui negara asal barang yang ia beli atau alat pembayaran lain yang dapat diterima
secara internasional. Alat pembayaran internasional inilah yang dimaksud dengan devisa.
Devisa dapat berbentuk, mata uang kuat (hard currency)/valuta asing, emas, wesel (bill of
exchange) dan traveller cheque. Dunia mengakui ada delapan mata uang sebagai hard
currencies, yaitu US Dollar, JepangYen, Inggris-Poundsterling, Prancis- Franc, Switzerland-
Franc, GermanyDM (Deutsche Mark), Canada-Dollar, dan European-Euro. Devisa bisa juga
diartikan sebagai valuta asing yang telah memiliki catatan kurs resmi di bank sentral atau
Bank Indonesia.
Sedangkan valuta asing belum tentu disebut devisa, jika tidak memiliki catatan kurs di
Bank Indonesia.Semenetara itu, valuta asing belum tentu disebut devisa, jika tidak memiliki
catatan kurs di Bank Indonesia. Selanjutnya devisa juga bisa berarti semua barang
ataukekayaan suatu negara yang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran dalam perdagangan
internasional dan bersifat convertible.
Jenis devisa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu devisa umum dan devisa kredit.
a. Devisa umum, yaitu devisa yang diperoleh dari aktivitas perdagangan (ekspor).
b. Devisa kredit, yaitu devisa yang diperoleh dari pinjaman luar negeri. (Sosiawan, 2017)

 Pengertian Kurs
Nilai tukar atau kurs (Exchange rate)adalah nilai per unit mata uang suatu negaradinilai
dengan mata uang negara lain. Atau dengan kata lain kurs secara langsung adalah hargamata
uang domestik yang dinilai dengan mata uang asing misalnya beberapa Rupiah
setaradengan satu Dollar (USD/Rp),secara langsung dari negara Indonesia. Sedangkan
secara tidaklangsung beberapa Dollar AS setara dengan satu Rupiah (Rp/USD), secara
tidak langsung dari negara Indonesia.
Nilai tukar yang berlaku diatur kedalam sistem kurs yang berlaku. Indonesia sudah
tiga kalimenerapkan sistem kurs untuk membantu stabilnya nilai tukar Rupiah

16
(kurs).Untuk tetepmenjaga kestabilan nilai tukar Rupiah maka perlu adanya intervensi secara
tidak langsung oleh pemerintah dengan menggunakan cadangan devisa (Leonufna et al.,
2016).

2.7. Floating atau Flexible Exchange Rate

Floating atau Flexible Exchange Rate termasuk kedalam sistem kurs, dan sistem kurs ini
tidak terpengaruh oleh berbagai kondisi sehingga memiliki nilai tetap. (Leonufna et al., 2016)
Sistem kurs ini terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Sistem Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Negara yang menerapkan mengikuti ketentuan sistem kurs dengan menentukan
batas kurs yangberlaku (batas atas diatas keseimbangan, dan batas bawah
dibawah keseimbangan). Istiqomah(2011), Sistem moneter ini dibuat konstan
atau diperbolehkan berfluktuasi namun pada batas-batas yang sudah
ditetapkan.Dalam sistem ini pemerintah berperan aktif melakukan intervensi dipasar
valas. Jika terjadi surplus yang semakin meningkat maka pemerintah harus berperan
untukmembeli valuta yang melebihi batasanya dan begitu sebaliknya jika terjadi
defisit, maka pemerintah harus menjual valuta asing agar tetap stabil
keseimbangannya di pasar valas.
b. Sistem Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Pada sistem kurs mengambang terkendali secara keseluruhan diserahkan kepada
mekanisme pasar dengan adanya campur tangan pemerintah. Sistem kurs ini tidak
sepenuhnya murni berasal dari penawaran dan permintaan dipasar valas, bahkan
dikendalikan oleh aturan sistem yang diaturdan mempunyai batas serta
memelurkan cadangan devisa guna mengintervensi di pasar valuta asing. Namun
di biarkan naik dan turun tapi secara terkendali.

17
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran adalah catatan


sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antar penduduk suatu negara dengan negara-
negara lain selama periode tertentu. Pembayaran internasional adalah pembayaran atas
transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya.

Pada pendahuluan modul ini dikemukakan bahwa materi neraca pembayaran


internasional adalah transaksi-transaksi ekonomi internasional yang diadakan oleh penduduk
negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut. Pada umumnya transaksi-
transaksi ekonomi berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu benda dari tangan orang
yang satu ke tangan orang yang lain ataupun berupa penunaian jasa yang dilakukan oleh
orang yang satu untuk orang yang lain.

Menurut (Internasional, 1973) Neraca Pembayaran Internasional (NPI) memiliki


sebutan-sebutan lain seperti Neraca Pembayaran (NP) atau Neraca Pembayaran Luar Negeri
(NPLN). Pengertian Balance of Payment Neraca Pembayaran (Balance Of Payment) Neraca
pembayaran adalah catatan sistematis mengenai semua transaksi ekonomi antarpenduduk
suatu negara dengan negara-negara lain selama periode tertentu. Saat ini Indonesia
menggunakan sistem nilai tukar mengambang bebas (fleksibel) dan mengambang terkendali
(managed float)Sistem Kurs Bebas atau Mengambang (Floating exchange rate), dimana
penentuan nilai tukar uang domestik terhadap mata uang asing tergantung dari permintaan
dan penawaran terhadap mata uang asing dan pemerintah tidak ikut campur tangan dalam
penetapan kurs.

3.2. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian ini disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk
memahami lebih jauh mengenai hubungan antara ekspor dan impor di Indonesia perlu
dilakukan analisis ekspor dan impor secara sektoral agar dapat memberikan hasil yang lebih
akurat yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan
perdagangn internasionlanya, Selanjutnya penelitian ini dapat menambah kepustakaan

18
dibidang ekonomi moneter dan perdagangan internasional dan dapat dijadikan bahan bacaan
untuk menambah wawasan pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Ekananda, M. (2014). Sistem Pembayaran dan Neraca Pembayaran Internasional. Modul 1,
1–76. http://repository.ut.ac.id/3979/1/ESPA4420-M1.pdf
Internasional, N. pembayaran. (1973). Pippenger.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2012). Laporan Tim Kajian Neraca
Pembayaran. 1–40.
https://fiskal.kemenkeu.go.id/2018/data/document/2013/kajian/pkem/Neraca
Pembayaran.pdf
Leonufna, L., Kumaat, R., & Mandeij, D. (2016). Analisis Pengaruh Neraca Pembayaran
Internasional Terhadap Tingkat Kurs Rupiah/Dollar As Melalui Cadangan Devisa
Dalam Sistem Kurs Mengambang Bebas Di Indonesia Periode 1998.1 Sampai 2014.4.
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2), 315–324.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/12405%0Ahttps://
ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/jbie/article/view/12405/11978
Sosiawan, U. M. (2017). Dimensi lingkungan kerja dan disiplin kerja. Internasional,
Pembelajaran Ekonomi Kompetensi, A Kerjasama, Menganalisis Internasional,
Ekonomi Sistem, Menganalisis Internasional, Pembayaran, 113–158.

19

Anda mungkin juga menyukai