Disusun oleh :
Kelompok 5
Gigih Bangun Santosa 181010505705
Nur Julia Ningsih 181010551202
Rizky Fadilah 181010551059
Salma Tri Rahayu 181010550879
Sulistiyanti 181010550875
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada panutan kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala keterbatasan, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dengan judul : “Neraca Pembayaran Internasional”. Makalah ini
merupakan salah satu tugas kelompok dalam menyelesaikan mata kuliah Ekonomi Internasional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, mengingat keterbatasan dan
kemampuan kami dalam menyusun makalah ini. Namun, dengan segenap kemampuan yang ada,
serta bantuan dari berbagai pihak, kami terpacu untuk menyelesaikan tugas kelompok ini
semaksimal mungkin. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih, dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca sebagai penambah ilmu di masa yang akan dating.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Neraca Pembayaran Internasional ..............................................................................3
2.2 Transaksi Ekonomi Internasional ...............................................................................3
2.3 Transaksi Kredit dan Transaksi Debet ........................................................................3
2.4 Dasar – dasar Waktu Pencatatan Transaksi Perdagangan ............................................4
2.5 Pos – pos Dasar Neraca Pembayaran ..........................................................................5
2.6 Neraca Hutang Piutang Luar Negeri ...........................................................................8
2.7 Neraca Transaksi Berjalan..........................................................................................8
2.8 Manfaat Neraca Pembayaran Internasional .................................................................9
2.9 Susunan Neraca Pembayaran Internasional ................................................................9
BAB III PENUTUPAN ............................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar yang
tersusun secara sistematik yang memuat semua transaksi-transaksi ekonomi luar negeri
yang diadakan oleh penduduk negara bersangkutan, untuk jangka waktu tertentu. Pada
umumnya jangka waktu yang digunakan adalah jangka waktu satu tahun. Pada umumnya
transaksi-transaksi ekonomi berupa pemindahtanganan hak milik atas suatu benda dari
tangan orang yang satu ke tangan orang yang lain ataupun berupa penunaian jasa yang
dilakukan oleh orang yang satu untuk orang yang lain. Dalam kita menggolongkan
transaksi-transaksi internasional ke dalam transaksi kredit dan transaksi debit.
Semua transaksi jual beli barang dan juga transaksi penunaian jasa selalu terdiri dari
tiga fase, yaitu : Fase terjadinya perjanjian/penawaran, Fase penyerahan barang atau
penunaian jasa; dan Fase pembayaran. Pos – pos dasar neraca pembayaran yaitu : Transaksi
Dagang (‘Trade’), Pendapatan Modal (‘Income on Investment’), Transaksi-transaksi
Unilateral (‘Unilateral Transaction’), Penanaman Modal Langsung (‘Direct Investment’),
Hutang piutang jangka panjang (‘Long term Loan’), Hutang piutang jangka pendek (‘Short
term Capital’), dan Sektor Moneter (‘Monetary Sector’).
Neraca transaksi berjalan adalah ringkasan arus dana antara suatu negara tertentu
dengan negara-negara lain yang disebabkan oleh pembelian barang atau jasa, atau
cadangan laba dalam bentuk asset keuangan. Manfaat neraca pembayaran internasional
yaitu : untuk mencatat seluruh transaksi, mengetahui informasi struktur dan komposisi
transaksi, mengetahui kondisi keuangan suatu negara. Susunan neraca pembayaran
internasional diantaranya adalah neraca transaksi berjalan, neraca lalu lintas modal, selisih
yang belum diperhitungkan, dan neraca lalu lintas moneter.
1
4. Bagaimana dasar – dasar waktu pencatatan transaksi perdagangan ?
5. Bagaimana pos – pos dasar neraca pembayaran ?
6. Bagaimana neraca hutang piutang luar negeri ?
7. Bagaimana neraca transaksi berjalan ?
8. Bagaimana manfaat neraca pembayaran internasional ?
9. Bagaimana susunan neraca pembayaran internasional ?
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat kita ketahui tujuan penelitian
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui neraca pembayaran internasional.
2. Mengetahui transaksi ekonomi internasional.
3. Mengetahui transaksi kredit dan debit.
4. Mengetahui dasar – dasar waktu pencatatan transaksi perdagangan.
5. Mengetahui pos – pos dasar neraca pembayaran.
6. Mengetahui neraca hutang piutang luar negeri.
7. Mengetahui neraca transaksi berjalan.
8. Mengetahui manfaat neraca pembayaran internasional.
9. Mengetahui susunan neraca pembayaran internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.4 Dasar – dasar Waktu Pencatatan Transaksi Perdagangan
Semua transaksi jual beli barang dan juga transaksi penunaian jasa selalu terdiri dari
tiga fase, yaitu :
a. Fase terjadinya perjanjian/penawaran;
b. Fase penyerahan barang atau penunaian jasa; dan
c. Fase pembayaran.
Jarak antara saat perjanjian, saat pengiriman, dan saat pembayaran untuk transaksi
jual beli antar negara biasanya memakan waktu yang cukup lama; kebanyakan sampai
berbulan-bulan, bahkan tidak jarang pula lebih dari satu tahun. Oleh karena itu, dalam
menyusun suatu neraca pembayaran internasional, sangat perlu bagi kita untuk menetapkan
dasar waktu yang mana yang harus kita jadikan sebagai pedoman dalam menentukan
bahwa suatu transaksi telah terjadi. Sebab kalau tidak demikian, kita akan sukar untuk
mengelakkan diri dari bahaya terjerumus pada kesalahan berupa pencatatan ganda yaitu
kesalahan berupa pencatatan di mana satu transaksi dicatat beberapa kali.
Sejalan dengan kenyataan bahwa transaksi jual beli terdiri atas tiga fase dalam
pelaksanaannya, maka bagi kita dalam mengatasi persoalan di atas terbuka juga tiga macam
pilihan time basis atau dasar waktu yang masing-masing mempunyai kebaikan-kebaikan
serta kelemahan-kelemahannya sendiri-sendiri.
Ketiga macam ‘time basis’ tersebut ialah:
a. Dasar waktu pembayaran atau ‘the payments time basis’ yang biasa juga disebut ‘the
cash basis’.
Di sini transaksi dianggap terjadi pada saat diadakan pembayaran. Bagi negara
yang menggunakannya ‘exchange control’ cara seperti ini merupakan cara yang paling
mudah dalam menggunakannya, oleh karena itu dalam penggunaan ‘exchange control’
semua pengeluaran serta penerimaan alat-alat pembayaran luar negeri harus seizin
pemerintah. Akan tetapi cara seperti ini dapat menyebabkan neraca pembayaran yang
kita susun memberikan gambaran yang menyesatkan. Misalnya saja, apabila negara kita
mengimpor suatu barang dari luar negeri dengan kita menyusun neraca pembayaran
internasional menggunakan ‘payments basis’, maka transaksi impor tersebut tidak akan
kita temukan dalam neraca pembayaran internasional untuk periode di mana transaksi
tersebut sebenarnya terjadi. Sedangkan pada tahun pembayarannya, di mana
4
pemasukan barang-barang termaksud sebenarnya sudah tidak ada lagi, baru di situ kita
temukan pencatatannya dalam neraca pembayaran. Di sini ekspor dan impor dianggap
terjadi bukan pada saat pembayarannya, melainkan pada saat perjanjian ditandatangani.
5
penduduk negara kita kepada penduduk negara lain yang memiliki perusahaan yang
tempat kedudukannya di negara kita atau yang memiliki surat-surat obligasi yang
diterbitkan oleh badan-badan swasta di negara kita ataupun yang diterbitkan oleh
pemerintah, atau yang memberikan pinjaman berbunga kepada penduduk negara kita
dalam bentuk-bentuk lainnya, semuanya adalah merupakan transaksi debit pendapatan
modal pada neraca pembayaran internasional kita.
6
e. Hutang piutang jangka panjang (‘Long term Loan’)
Yang tercatat pada pos ini meliputi semua transaksi kredit jangka panjang.
Dengan demikian suatu neraca pembayaran pos ‘long term laon’nya akan dikredit
apabila penduduk negaranya ada yang berhasil menjual surat-surat obligasi kepada
penduduk negara lain, penduduk negara tersebut menerima pembayaran kembali
pinjaman- pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara-negara
lain dan apabila penduduk negara tersebut dalam tahun neraca pembayaran
mendapatkan pinjaman jangka panjang dari penduduk negara lain. Sedangkan
transaksi-transaksi yang berkebalikan dengan transaksi-transaksi tersebut dengan
sendirinya merupakan transaksi debit pada pos ‘long term loan’.
7
- Mutasi cadangan emas moneter
2) Bank-bank devisa :
- Kewajiban-kewajiban jangka pendek
- Mutasi cadangan devisa
8
b. Neraca jasa (invisible trade);
- Ongkos pengangkutan dan asuransi
- Hasil turisme
- Pendapatan modal
- Pemerintah
- Pos dan telekomunikasi
- Jasa-jasa lainnya
9
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Pemerintah menggunakan neraca pembayaran internasional sebagai dasar pembuatan
kebijakan atau peraturan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan perdagangan
internasional. Tujuannya, untuk menghindari defisit yang merugikan negara, meningkatkan
surplus negara sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat, dan tentu saja untuk
meningkatkan devisa negara. Itulah mengapa neraca pembayaran internasional ini bisa
disebut sebagai catatan sakti.
3.2 Saran
Seharusnya kebijakan Ekspor Impor Indonesia harus lebih flexibel dikarenakan
Indonesia merupakan negara agraris, dimana struktur produksinya sangat tergantung pada
faktor alamiah, sehingga penawarannya kurang elastis atau malah sama sekali inelastis,
oleh karena itu produksi agraris ini sukar untuk menyesuaikan penawaran dengan
perubahan permintaan luar negeri. Eskpor tidak bisa ditingkatkan dengan segera bila
permintaan luar negeri meningkat, demikian juga sebaliknya jika permintaan luar negeri
menurun ekspor dengan segera tidak dapat dibatasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Kuncoro, Mudrajad. 2001. Manajemen Keuangan Internasional : Pengantar Ekonomi dan Bisnis
Global. Jogjakarta : BPFE
Krugman, Paul R. 2004. Ekonomi Internasional : Teori dan Kebijakan. Jakarta : Indeks
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Jogjakarta : BPFE
http://www.scribd.com
http://bisniskeuangan.kompas.com
http://digilib.itb.ac.id
11