Anda di halaman 1dari 15

PROSEDUR DASAR PEMBAYARANINTERNATIONALMAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Internasionalyang DiampuOleh


Bapak Ahmad Imam Khairi, M.Pd

Oleh

KELOMPOK 7

Nasrum Minallah (20381081074)


Farrij Andika Rohman (20381081006)
Moh. Maulidi (20381081045)
Syafril Rahmatullah (20381081055)

PROGAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas berkat dan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan Makalah tentang “PROSEDUR DASAR
PEMBAYARANINTERNATIONAL”.ini tepat pada waktunya tanpa halangan suatu
apapun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pamekasan, 13 Maret 2023

Penyusun

ii
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Transaksi Pembayaran Dan Transaksi Pembiayaan ............................. 2

B. Cara Pembayaran Internasional ........................................................... 3

C.Pembayaran Dengan Surat Wesel Dagang ............................................ 4

D. Pembayaran Dengan Tunai ................................................................. 6

D. Pembayaran Dengan Letter Of Credit ................................................. 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 11

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar Negara, yaitu tidak lain
adalah yang dimaksud dengan melaksanakan pembayaran internasional, ini merupakan hasil
evolusi yang telah berlangsung berabad-abad lamanya. 1 Mengenai bagaimana transaksi
pembayaran antar Negara dapat dilaksanakan, peranan kebiasaan, lembaga-lembaga finansial
yang tersedia, konvensi internasional, dan peraturan-peraturan hukum yang berlaku dinegara
bersangkutan sangat besar peranannya.
Sekalipun seperti disebutkan, bahwa peraturan hukum yang berlaku disuatu Negara
dapat mempengaruhi prosedur pembayaraan luar negeri yang harus ditempuh oleh warganya,
namun pengaruh tersebut tidak pernah mendasar. Oleh karena itulah kiranya mudah dipahami
dan lebih bermanfaat apabila perhatian lebih ditunjukkan kepada uraian mendasar,daripada
menekuni secara terperinci peraturan-peraturan konkrit yang mengaturnya yang pada
umumnya sering mengalami perubahan-perubahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Transaksi pembayaran dan transaksi pembiayaan?
2. Bagaimanakah cara-cara pembayaran internasional?
3. Bagaimana pembayaran dengan surat wesel dagang?
4. Bagaimana pembayaran dengan tunai?
5. Bagaimana pembayaran dengan Letter of credit?

C. Tujuan dan Manfaat


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penulis menentukan beberapa tujuan
dan manfaat makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui transaksi pembayaran dan transaksi pembiayaan.
2. Untuk mengetahui cara-cara pembayaran internasional.
3. Untuk mengetahuipembayaran dengan tunai.
4. Untuk mengetahui pembayaran dengan Letter of credit.

1
Rivai, V. (2013). Islamic riskmanagementfor Islamic bank. Gramedia Pustaka Utama.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Transaksi Pembayaran Dan Transaksi Pembiayaan

Untuk memenuhi kebutuhan manusia, pedagang mempunyai peranan yang sangat


penting. Barang hasil produksi dapat tersalurkan ke konsumen melalui para pedagang
tersebut. Mereka membeli barang untuk dijual kembali tanpa mengubah jenis/bentuknya
dengan tujuan memperoleh laba disebut perdagangan. 2 Sekarang, kegiatan
perdagangan/transaksi sangat luas dan sudah merambah wilayah antarnegara (internasional).
Proses tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang
lain dengan menggunakan nilai mata uang asing atau tertentu sesuai kondisi yang terjadi,
inilah yang disebut transaksi internasional.
Transaksi pembayaran yaitu transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan
pada saat penyerahan barang antara penjual dan pembeli. Sedangkan transaksi pembiayaan
yaitu transaksi yang timbul sebelum atau sesudah penyerahan barang antara penjual dan
pembeli.Oleh karena demikian eratnya kaitannya antara transaksi pembayaran dengan
transaksi pembiayaan maka dalam literature sering dikaburkan antara pengertian pembayaran
luar negeri dengan pembiayaan luar negeri.

Transaksi jual-beli barang dan jasa terjadi atas 3 unsur, yaitu :


1. terjadi perjanjian
2. terjadi penyerahan barang atau penunaian jasa
3. terjadi pembayaran

Apabila ketiga kejadian tersebut diatas belum terealisir seluruhnya dan sepenuhnya
maka transaksi jual beli belum dapat dikatakan berakhir. Transaksi pembayaran dapat
dilaksanakan sebelum, sesudah atau pada saat terjadinya penyerahan barang. 3 Jika
pelaksanaan terjadi mendahului penyerahan barang, berarti pembeli yang membiayai
transaksi, apabila terjadinya sesudah penyerahan barang maka si penjual yang membiayai

2
Amanda, N. S., &Aslami, N. (2022). Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional.
JournalEconomyAndCurrency Study (JECS), 4(1), 14-23.
3
Pekerti, R. D., &Herwiyanti, E. (2018). Transaksi Jual Beli Online dalam Perspektif Syariah Madzhab Asy-
Syafi’i. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 20(2).

2
transaksi. Apabila pembayaran dilakukan pada saat penyerahan barang, tidak lagi ada
masalah pembiayaan transaksi.

Dengan adanya perdagangan luar negeri, dimungkinkan adanya pertukaran mata uang
suatu Negara dengan mata uang Negara lainnya. Secara importir Indonesia membeli barang
dari seorang eksportir Amerika. Maka pembayarannya dilakukan menggunakan mata uang
Amerika atau Dollar, padahal mata uang yang berlaku bagi seorang importir adalah Rupiah.
Untuk seorang importir dalam melaksanakan pembayarannya harus membeli uang dollar
terlebih dahulu pada suatu bank devisa dengan kurs yang berlaku, kemudian ditransfer
kepada eksportir di Amerika.

Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaraan internasional diantaranya


sebagai berikut4 :
1. Pembeli (Importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas Negara
2. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing Negara
3. Komunikasi antarnegara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran besar masih
menyita waktu.

Oleh karena dalam pembayaran internasional suatu mata uang dipertukarkan dengan
mata uang lainnya di pasar valuta asing (Valas), maka permintaan suatu mata uang akan
merupakan penawaran terhadap mata uang lainnya. Misalnya kita melakukan pertukaran US
$ dengan rupiah, maka permintaan terhadap US $ merupakan penawaran rupiah, maka
sebaliknya penawaran rupiah merupakan permintaan terhadap US $.

B. CARA CARA PEMBAYARAN INTERNATIONAL


Perdagangan internasional selalu menimbulkan impor dan ekspor. Suatu Negara yang
mengadakan transaksi dengan luar negeri atau ekspor impor menimbulkan pertanyaan
bagaimana cara melakukan pembayaran akibat perdagangan tersebut? Dari perdagangan
antarnegara akan menuntut suatu negara untuk melakukan pinjaman dari luar negeri,
sehingga diperlukan beberapa cara dalam penyelesaian akhir dari utang piutang tersebut atau
sering disebut dengan pembayaran internasional.

4
https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-yang-menyebabkan-terjadinya-pembayaran-
internasional/104042

3
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri,seorang pengusaha dapat
menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain :
a. Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial bills of exchange)
b. Pembayaran tunai (Cash)
c. Pembayaran dengan Letters of Credit (L/C)
d. Rekening Terbuka (Open Account)

C. Pembayaran Dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial Bills Of Exchange)


Cara pembayaran semacam ini sampai sekarang masih banyak digunakan dalam lalu
lintas pembayaran internasional. Dengan cara ini, eksportir menarik surat wesel atas importer
sejumlah harga barang beserta biaya-biaya pengirimannya sekali. Wesel atau bill of exchange
tersebut, yang dilampiri dengan dokumen-dokumen berupa faktur, konosemen, daftar isi,
surat keterangan asal barang, surat keterangan pabean dan asuransi diserahkan oleh eksportir
kepada bank dinegrinya. Dengan diterimanya dokumen-dokumen tersebut, bank dapat
membayar wesel tersebut seketika dengan dipotongnya diskonto. Wesel tersebut oleh bank
secara langsung atau lewat bank lain dinegara pengimpor ditagihkan kepada importer.
Apabila bank sudah mendapatkan pembayaran dari importer, maka perhitungan nya antara
bank dengan eksportir otomatis berakhir.
Kalau surat wesel tersebut berlaku sampai beberapa bulan, mungkin perlu bagi
importer untuk mengakseptir surat wesel tersebut. Dengan akseptasi ini surat wesel tersebut
dapat diperdagangkan. Terhadap surat wesel yang telah mendapatkan akseptasi dari importer,
bank dapat menjualnya kepada pihak lain atau menyimpannya sampai pada saat
pembayarannya tiba.
Pihak dalam surat wesel pada pokoknya ada 3 pihak dalam transaksi surat wesel yaitu 5:

1. Drawer, yaitu pihak penarik atau penulis wesel


2. Drawee, yaitu pihak kepada siapa surat wesel tersebut ditarik
3. Payee yang sering juga disebut beneficiary yaitu pihak yang menerima pembayaran
yang harus dilakukan oleh drawee atas perintah drawer

Dalam transaksi surat wesel dimana tertulis ‘to the order of ourselves’ atau ditulis
‘harap dibayar kepada kami sendiri’, maka pihak drawer dan pihak payee nya adalah orang
yang sama, yaitu penjual. Sedangkan untuk surat wesel yang berbentuk ‘acceptance draft’ ,

5
Buhang, J. (2013). Tanggungjawab Bank Atas Penggunaan Cek Sebagai Alat Pembayaran. LexPrivatum,
1(2).

4
drawee dan acceptornya adalah orang yang sama yaitu impotir. 6
Surat wesel yang juga disebut ‘commercialbillofexchange, commercialdraft’ atau ‘tradebill’,
dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Penggolongan didasarkan kepada ada tidaknya dokumen yang harus dilampirkan pada
surat wesel. Dengan dasar tersebut, bisa dibedakan:
a. clean draft, yaitu surat wesel yang ditarik tanpa disertai dengan jaminan
dokumen barang.
b. documentary draft, yaitu surat wesel yang disertai dengan jaminan dokumen
pengiriman serta asuransi daripada barang.
Dokumen yang biasa disertai pada surat wesel adalah Konosemen (bill of
lading), Polis asuransi, Faktur (invoice), packing list dan certificate of origin.
2. Penggolongan didasarkan pada jangka waktu pembayarannya, jangka waktu
pembayaran surat wesel biasanya disebut ‘tenor’ atau ‘usance’. Dengan dasar ini surat
wesel digolong-golongkan:
a. Sight draft atau surat wesel atas tunjuk yaitu surat wesel yang harus dibayar
pada saat surat wesel diperlihatkan kepada ’ drawee’ atau paling lambat dalam
waktu dua puluh empat jam terhitung pada saat penunjukkannya.
b. Arrival draft, yaitu surat wesel yang dibayar sesaat setelah barangnya datang.
c. Date draft, yaitu surat wesel yang pembayarannya dilakukan pada tanggal
tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut.

Date draft lebih banyak disukai oleh importer sebab jatuh temponya ditentukan
dengan pasti; dan oleh karena itu pada umumnya juga ‘negotiable’ dalam bentuk date draft,
jangka waktu pembayaran biasanya ditetapkan tidak kurang dari 30 hari dan tidak lebih dari
180 hari. 7 Sebaliknya, arrivaldraft jatuh temponya tidak dapat ditentukan sebelumnya, sebab
jatuh temponya tergantung kepada kedatangan kapal yang mengangkut barang-barang yang
dijual belikan. Oleh karena itu pada umumnya arrival draft adalah non-negotiable.

Berikut tahap-tahap transaksi menggunakan surat wesel:

6
https://maspinter.blogspot.com/2015/12/cara-cara-pembayaran-international.html?m=1
7
Redjeki, F. (2017). The RoleofAcceptance in
ExpeditingExportPaymentTransactionsUsingUsanceDocumentaryCredit. Jurnal Techno-Social
Ekonomi, 10(1), 1979-4835.

5
1. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) mengdakan kesepakatan kontrak jual beli
atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran tertentu.
2. barang dikirim oleh eksportir kepada importir dengan alat angkut tertentu yang telah
disepakati sebelumnya.
3. Eksportir menyerahkan dokumen-dokumen kepada remitting bank (bank di negara
eksportir yang dipercaya untuk melakukan penagihan kepada bank di Negara
importir)
4. Remitting bank melakukan Collection order (penagihan) dengan menyertakan
dokumen-dokumen yang dikirm kepada collecting bank (bank yang di nergara impor
yang akan melakukan pembayaran barang)
5. Collection bank menyerahkan dokumen-dokumen surat wesel dagang kepada importir
6. Importir menerima dokumen-dokumen atau menyetujui serta melakukan pembayaran
7. Collection bank melakukan aseptasi atau pembayaran kepada remitting bank
8. Remitting bank melakukan aseptasi atau pembayaran kepada eksportir.

D. Pembayaran Tunai (Cash Payment)


Pembayaran Tunai (cash Payment) atau pembayaran di muka adalah pembayaran
yang dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau cek, yang dilakukan bersama-sama
dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar bahwa barang yang telah dikapalkan
oleh eksportir 8.Cara pembayaran ini mempunyai risiko yang besar. Cara ini biasanya tidak
disukai oleh pembeli (importir).
Pembayaran ini dilakukan secara tunai baik secara keseluruhan (full payment) atau
sebagian (partial paymen) karena beberapa alasan berikut:
a. Permintaan atas produk melebihi penawaran produk.
b. Penjual dan pembeli belum saling mengenal dan kurang saling percaya.
c. Dalam situasi darurat, misalnya peperangan
d. Mata uang negara importir termasuk mata uang lemah (soft currency) yang beresiko
tinggi.

Kelemahan cara pembayaran secara tunai diantaranya sebagai berikut :9

8
https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/ISI%20KOmplet-2_hal%20%20414.pdf
9
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/pembayaran-tunai-pengertian-keuntungan-dan-
kekurangan/ar-AA14wCPU

6
1. Dalam pembelian barang, importir harus menyediakan dana, walaupun barang yang
dibeli belum diterimanya. Importir dalam hal ini harus menanggung biaya untuk
barang yang dipesan.
2. Terdapat kemungkinan barang yang dipesan tidak sesuai dengan barang yang
diterima.
3. Adapun kemungkinan terjadi keterlambatan datangnya barang maupun ketidakjujuran
pihak eksportir
4. Karena pengekspor berada ditempat yang jauh, maka keadaan pengekspor
(bonafiditasnya) tidak sepenuhnya diketahui pengimpor.

E. PEMBAYARAN DENGAN LETTER OF CREDIT (L/C)


Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepada bank bukan kepada
importir,sehingga transaksinya akan lebih terjamin.Yang dimaksud dengan Letter of Credit
atau Commercial of Credit adalah sebuah cara pembayaran internasional yang
memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa harus menunggu berita dari luar negeri
setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).10
Dengan perkataan lain letterofcredit merupakan surat yang dikeluarkan oleh bank atas
permintaan pembelian sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir (menyetujui)
dan membayar surat wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Jadi letter of credit
merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayaran bagi eksportir.
Pada dasarnya terdapat tiga pihak yang ada dalam transaksi Letter ofcredit yaitu 11:
1. Opener (importir) adalah pihak yang mengajukan permintaan pembukaan L/C kepada
bank atau pembeli yang membuka L/C.
2. Issuer (Issuing Bank) adalah bank di Negara importir yang mengeluarkan L/C atas
permintaan importir.
3. Beneficiary atau acreeditee (Eksportir) adalah pihak yang menerima pembukaan L/C
oleh importir.

Selain itu ada pihak-pihak lainnya dalam transaksi letter of credit yang sifatnya
membantu memperlancar pelaksanaan transaksi :

10
Futihasari, A. (2009). Sistem pembayaran Internasional pada CV. TitonGarment&Craft di Yogyakarta.
11
Rumengan, R. V. (2021). Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Terhadap Penggunaan LetterofCredit (L/C)
Dalam Transaksi Perdagangan Internasional. LexPrivatum, 9(3).

7
1. Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing
bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran atau kredit tersebut
2. Notifying bank adalah yang atas permintaan issuing bank akan memberitahukan
kepada beneficiary bahwa telah dibuka L/C untuknya.
3. Negotiating bank yaitu bank dinegara eksportit (penjual) yang membayar atau
mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
4. Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan)
untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat
seperti truk, kereta Dll).

Transaksi yang menggunakan fasilitas L/C terdiri atas :12


1. L/C biasa, artinya L/C dimana seorang importir bisa langsung membayar sesuai
dengan harga barang melalui bank yang ditunjukan.
2. Merchant L/C, artinya L/C dimana seseorang importir dapat memasukkan barang
terlebih dahulu dengan melakukan pembayaran sebagian, sedangkan sisanya dibayar
sebagian.
3. Indutrial L/C, artinya impor benar-benar industri atau barang modal secara cepat dan
tidak dipakai untuk barang konsumsi.
4. Red Clause L/C, artinya L/C yang mencantumkan intruksi kepada Advising Bank
(bank yang ditunjuk) untuk melaksanakan pembayaran sebagian dari jumlah L/C
kepada eksportir sebelum mengapalkan barang-barang ekspor.
5. Usance L/C, artinya L/C yang pembayarannya baru dilakukan dengan tenggang waktu
tertentu, misalnya 1 bulan dari pengapalan barang atau 1 bulan setelah penunjukan
dokumen.

Berikut tahap-tahap transaksi menggunakan Letter of Credit (L/C):


1. Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi jual beli atas
sejumlah barang dengan syarat-syarat pembayaran. Misalnya : pembayaran dilakukan
dengan “irrevocable letter of credit” (letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan
eksportir akan menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu 90 hari.

12
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/letter-of-credit

8
2. Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan pembukaan L/C
dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank ditempatnya dan kemudian
diserahkan kepada bank tersebut.
3. Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin, maka bank
menerbitkan ‘letter of credit’. Letter of credit ini kemudian dikirimkan kepada bank
cabangnya di negara eksportir.
4. Kalau bank yang menerima “letter of credit” tersebut menyetujui kredit tersebut maka
olehnya eksportir diberitahu bahwa atas permintaan importir telah dibuka letter of
credit untuknya.
5. Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-dokumen eksportir dapat menerima
pembayaran atas surat wesel yang ditariknya atas issuing bank. Yang mengadakan
pembayaran atau akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen
tersebut.
6. Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh conforming bank
dikirimkan kepada issuing bank. Oleh karena dalam contoh surat wesel
pembayarannya baru dilaksankan sesudah 90 hari, maka bank hanya memberi
akseptasi saja atas surat wesel tersebut. Dengan diakseptirnya surat wesel tersebut
pada umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan.
7. Kalau barang sudah sampai ditempat importir, bank dapat memberi izin kepada
importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga meminta kepada importir
untuk menandatangani trust receipt, yang merupakan perjanjian bahwa sebelum
pembayaran seluruhnya dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada
ditangan bank. Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan
surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank. Kalau
importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya dengan maksud
untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu ia harus mendapatkan izin dari
bank.
8. Sesudah 3 bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar seluruh hutangnya
kepada bank. Apabila importir telah membayar surat wesel tersebut dan issuing bank
telah menyelesaikan pembayarannya kepada conforming bank maka berarti bahwa
transaksi letter of credit telah berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi
seluruh kewajibannya maka kerugian yang timbul akan dipikul bersama oleh issuing
bank dan confirming bank.

9
Adapun Keuntungan pembayaran menggunakan L/C antara lain: 13
1. Importir/pembeli akan menerima barang dan membayar dengan harga pasti sesuai
dengan syarat-syarat didalam L/C.
2. Eksportir/penjual akan menerima pembayaran atas penyerahan barang dengan pasti
sesuai dengan syarat-syarat dalam L/C.
3. Memberikan rasa aman untuk eksportir/importir atas hak dan kewajiban masing-
masing

13
Afriastuti, O. M. (2009). Penggunaan letterofcredit (l/c) pada PT. Kusumahadi Santosa di Jaten
Karanganyar.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Transaksi pembayaran yaitu transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan
pada saat penyerahan barang anatara penjual dan pembeli. Sedangkan transaksi pembiayaan
yaitu transaksi yang terjadi apabila pembayaran dilakukan sebelum atau sesudah penyerahan
barang antara penjual dan pembeli. Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar
negeri,seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara. Caranya antara lain yaitu
Pembayaran dengan Surat Wesel Dagang ( Commercial bills of exchange),Pembayaran tunai
(Cash), Pembayaran dengan Letters of Credit (L/C), dan Rekening Terbuka (Open Account).
Surat wesel dagang merupakan cara yang paling umum dipakai, yaitu surat yang
ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada waktu tertentu dimasa mendatang.
Pembayaran Tunai (cash Payment) dilakukan dengan menggunakan uang tunai atau
cek, yang dilakukan bersama-sama dengan surat pesanan atau menunggu diterimanya kabar
bahwa barang yang telah dikapalkan oleh eksportir.
Pembayaran dengan cara letter of credit,wesel ditarik kepada bank bukan kepada
importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Letter of Credit atau Commercial of
Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembelian sejumlah barang
di mana bank sendiri yang mengekspotir (menyetujui) dan membayar surat wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir).
Pembayaran dengan cara Rekening Terbuka adalah cara yang membiayai transaksi
perdagangan internasional dimana eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa
adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Cara ini merupakan kebalikan dari
cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai
surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa
waktu atau terserah kebijaksanaan importir.

11
Daftar Pustaka
Rivai, V. (2013). Islamic risk management for Islamic bank. Gramedia Pustaka Utama.
Amanda, N. S., & Aslami, N. (2022). Analisis Kebijakan Perdagangan Internasional. Journal
Economy And Currency Study (JECS), 4(1), 14-23.
Pekerti, R. D., & Herwiyanti, E. (2018). Transaksi Jual Beli Online dalam Perspektif Syariah
Madzhab Asy-Syafi’i. Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi, 20(2).
Buhang, J. (2013). Tanggungjawab Bank Atas Penggunaan Cek Sebagai Alat Pembayaran.
Lex Privatum, 1(2).
Futihasari, A. (2009). Sistem pembayaran Internasional pada CV. Titon Garment & Craft di
Yogyakarta.
Rumengan, R. V. (2021). Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Terhadap Penggunaan Letter
of Credit (L/C) Dalam Transaksi Perdagangan Internasional. Lex Privatum, 9(3).
Redjeki, F. (2017). The Role of Acceptance in Expediting Export Payment Transactions
Using Usance Documentary Credit. Jurnal Techno-Social Ekonomi, 10(1), 1979-4835.
Afriastuti, O. M. (2009). Penggunaan letter of credit (l/c) pada PT. Kusumahadi Santosa di
Jaten Karanganyar.
https://www.dictio.id/t/apa-saja-faktor-yang-menyebabkan-terjadinya-pembayaran-
internasional/104042
https://law.uii.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/ISI%20KOmplet-2_hal%20%20414.pdf
https://maspinter.blogspot.com/2015/12/cara-cara-pembayaran-international.html?m=1
https://www.msn.com/id-id/ekonomi/ekonomi/pembayaran-tunai-pengertian-keuntungan-
dan-kekurangan/ar-AA14wCPU
https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/letter-of-credit

12

Anda mungkin juga menyukai