Anda di halaman 1dari 2

NAMA : AHMAD MAULANA

NIM : 20381081001

Artikel yang berjudul “Manajemen Marketing (Pemasaran) Produk Jasa Keuangan


Perbankan dalam Perspektif Islam” yang di tulis oleh Nilam Sari dari Fakultas Syariah.
Penulisan artikel tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran tentang manajemen
pemasaran produk jasa keuangan perbankan yang beretika sesuai dengan prinsip dan nilai-
nilai islam. Artikel ini dibagi dalam beberapa bagian. Bagian pertama menjelaskan tentang
pengertian pemasaran, ruang lingkup serta pentingnya pemasaran dalam bisnis. Bagian kedua
membahas bagaimana etika manajemen pemasaran dalam islam. Sedangkan bagian ketiga
membahas tentang perbedaan antara pemasaran konvensional dan pemasaran syariah. Dan
pembahasan yang terakhir terkait etika dan nilai islam yang diaplikasikan dalam manajemen
pemasaran produk jasa perbankan.

Kelebihan dari artikel ini yaitu, artikel ini mengulas secara lengkap terkait manajemen
pemasaran produk jasa keuangan perbankan yang beretika sesuai dengan prinsip dan nilai-
nilai dalam islam; penjelasan dalam artikel diperkuat dengan adanya sumber bacaan yang
valid dan dihubungkan dengan konsep keteladanan Rasulullah SAW sehingga pembaca akan
lebih mempercayai isi dari artikel ini; kelebihan lain dari artikel ini yaitu memaparkan terkait
macam-macam strategi penjualan yang dijabarkan seperti pemasaran melalui media
tradisional, bekerjasama dengan institusi tertentu, memberikan awareness dan bargaining
position yang cukup kuat bagi tiap-tiap unit kerja, pemanfaatan teknologi web 2.0,
melakukan buzz marketing, serta memberikan sponsorship berupa media promosi kepada
mitra binaan cabang

Kekurangan dari artikel ini, terdapat beberapa kata yang terlalu tinggi tingkatannya,
sehingga sulit di pahami makna dari kalimat yang ada, bahkan dimungkinkan mahasiswa di
luar jurusan ekonomi dan bisnis kurang memahami istilah-istilah yang di pakai; pada bagian
etika manajemen marketing di sebutkan bahwa marketing syariah tidak hanya berlau pada
bulan tertenu saja seperti halnya bulan ramadhan. Pada bagian ini, penulis tidak
mempertimbangkan aspek keadaan dari situasi yang ada, karena jika dilakukan pada bulan-
bulan lain tentunya akan sangat sulit dibandingkan saat bulan ramadhan untuk menerapkan
marketing syariah. Oleh karena itu, sebaiknya penulis juga memberikan solusi atau inovasi
bagaimana harusnya marketing syariah diterapkan di luar bulan ramadhan; kekurangan lain
yang terdapat di dalam artikel yaitu, ttidak terbagai sub saran sebagai bahan pertimbangan
maupun perbaikan dalam melaksanakan marketing syariah di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai