Dosen Pengampu:
Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.
Disusun oleh:
Kelompok 7
1. Dinda Rahma Raflesia (126401201008)
2. Refina Arieska Putri (126401201025)
3. Riko Ardiansyah (126401201029)
Abstrak
Pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah konsep
marketing mix yang sesuai dengan syariah. Penilaian konsep marketing mix yang
sesuai syariah ini menilai variabel Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat),
dan Promotion (Promosi) dengan aturan-aturan yang sesuai dalam islam. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan konsep marketing mix, dan
kontribusi keilmuan berkaitan dengan marketing mix syariah, serta strategi pemasaran
di bank syariah. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
pendekatan penelitian studi kepustakaan (Library Research). Menurut Mestka Zed
(2003), studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat
serta mengolah bahan penelitian. Penelitian ini memfokuskan pada penilaian marketing
mix pada konsep syariah, mengkaji kebutuhan nasabah bank syariah serta strategi
peasaran produk di bank syariah.
Kata Kunci: Marketing, Mix, Bank, Syariah
Abstract
The main problem that will be discussed in this paper is the concept of
marketing mix by sharia. The assessment of the marketing mix concept by sharia
assesses the Product, Price, Place, and Promotion (Promotion) variables with the
appropriate rules in Islam. The purpose of this study is to identify and explain the
concept of the marketing mix, and scientific contributions related to the Islamic
marketing mix, as well as marketing strategies in Islamic banks. The theory used in this
research is using a library research approach. According to Mestka Zed (2003),
literature study or literature can be interpreted as a series of activities related to the
methods of collecting library data, reading and taking notes, and processing research
materials. This study focuses on the assessment of the marketing mix on the concept of
sharia, examines the needs of Islamic bank customers, and product marketing
strategies in Islamic banks.
Keywords: Marketing, Mix, Bank, Sharia
1
Mahasiswa Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah, Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
BAB I PEDAHULUAN
a. Latar Belakang
Melihat pada strategi marketing mix sebagai strategi pemasaran yang efektif
tentu Perbankan Syariah yag merupakan salah satu perusahaan/ lembaga pehimpun
dana masyarakat akan menggunakan strategi ini dalam usaha memikat nasabah akan
produk-produk yang ditawarkan. Sehingga marketing mix ini akan dijadikan strategi
yang penting di perbankan syariah dalam meningkatkan profitabilitas perusahaannya.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam tulisan ini yaitu:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bank
Syariah.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memahami dan menambah
wawasan pembaca tentang Manajemen Pemasaran Bank Syariah baik pada
marketing mix dan marketing mix syariah serta strategi pemasaran di bank syariah.
e. Tinjauan Pustaka
1. Marketing Mix Syariah
f. Metode Penelitian
A. Marketing Mix
Dalam ilmu marketing kita mengenal konsep klasik Marketing Mix untuk
melakukan penetrasi pasar, dimana untuk menembus pasar diperlukan beberapa strategi
terhadap masing-masing komponen yang terdiri atas Product (Produk), Price (Harga),
Place(Tempat atau Saluran Distribusi), dan Promotion (Promosi), yang dalam
perkembangannya kini, telah mengalami penambahan lagi menjadi: People
(Orang),Phisical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
Melakukan penetrasi pasar perbankan syari’ah yang baik tidak akan berhasil
jika tidak didukung oleh tempat atau saluran distribusi yang baik pula, untuk
menjual jasa yang ditawarkan kepada konsumen.Menyebarkan unit pelayanan
perbankan syari’ah hingga kepelosok daerah adalah sebuah keharusan jika ingin
melakukan penetrasi pasar dengan baik. Dibutuhkan modal yang tidak sedikit
memang jika harus dilakukan secara serentak atau bersamaan.
4. Promotion (Promosi)
5. People (Orang)
6. Process (Proses)
Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syari’ah ini juga
merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap sebagai bukti
fisik (phisical evidence) bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti diharapkan
akan memberikan sebuah testimonial positif kepada mayarakat umum guna
mendukung percepatan perkembangan perbankan syari’ah menuju arah yang lebih
baik lagi dari saat ini.
B. Marketing Mix Syariah
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam,
sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh
ketentuan syariah. Sedangkan menurut Kertajaya dan Sula Syariah marketing adalah
sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.
2
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Global,63
3
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula,Syariah Marketing,(Bandung: PT. Mizan Pustaka,
2006). 175
1. Produk (Product)
Dalam unsur marketing mix syariah ada salah satu unsur yang disebut
produk. Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk digunakan
oleh konsumen dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan
dari perusahaannya. Produk merupakan unsur penting dalam suatu marketing mix
syariah, dimana baik buruknya suatu produk pada konsumen membawa pengaruh
bagi kelangsungan hidup perusahaan pada masa yang akan datang. “Produk sebagai
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan”.4
Ada tiga hal yang perlu dipenuhi dalam menawarkan sebuah produk
menurut syariah yaitu:
4
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Global. 69
kedalam dua kelompok utama yaitu barang dan jasa.5 Ditinjau dari aspek daya
tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu :
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
lama dengan banyak pemakaian.
a. Covinience Goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi
(sering beli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha
yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembelian.
b. Shopping Goods
Merupakan barang-barang dalam prosesnya pemilihan dan pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia.
Kriteria perbandingan tersebut meliputi harga, kualitas dan model masing-
masing barang. Contohnya alat-alat rumah tangga.
c. Specially Goods
Merupakan barang-barang yang memiliki karakteristik dan identifikasi merek
yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus
untuk menbelinya. Contohnya adalah barang-barang mewah dengan merek dan
model spesifik.
d. Unsought Goods
Merupakan barang-barang yang diketahui tetapi pada umumnya belum
terfikirkan untuk membelinya. Contohnya adalah asuransi jiwa, tabungan masa
depan.
5
Herlambang. Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 37
2. Harga (Price)
3. Tempat (Place)
6
Kasmir.Perencanaan Sumber Daya Manusia.196
7
Philip Kotler.Manajemen Pemasaran Global,122
Tempat/saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke pelanggan atau
pemakai industri. Saluran distribusi untuk barang adalah saluran yang digunakan
oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen ke pelanggan atau
pemakai industri.
Promosi dalam tinjauan syariah harus sesuai dengan sharia compliance yang
merefleksikan kebenaran, keadilan dan kejujuran kepada masyarakat. Segala
informasi yang terkait dengan produk harus diberitahukan secara transparan dan
terbuka sehingga tidak ada potensi unsur penipuan dan kecurangan dalam
melakukan promosi.
Produk sudah diciptakan, harga sudah ditetapkan, dan tempat sudah tersedia
artinya produk siap untuk dijual. Agar masyarakat atau nasabah tahu kehadiran
produk ini maka dilakukan dengan sarana promosi. Promosi merupakan cara
langsung atau tidak langsung untuk memperngaruhi konsumen agar lebih suka
membeli suatu merk barang tertentu. Termasuk kegiatan promosi adalah
periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas.
8
Thorik Gunar dan Utus Hardiono Sudibyo, Marketing Muhammad, (Bandung: Madnia Prima,2002)72
9
Tjiptono. Upaya Meningkatkan Brand Image. (Yogyakarta : Kanisius, 1997) 229.
b. Menjelaskan dengan melalui diskon yang diberikan kepada pelanggan atau
nasabah.
a. Periklanan
Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-
ide,promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.
b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi Penjualan adalah ariasi insentif jangka pendek untuk merangsang
pembelian atau penjualan suatau produk atau jasa.
c. Hubungan masyarakat dan Publisitas (Public Relation and Publicity)
Hubungan masyarakat adalah suatu usaha dari rancangan program guna
memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perushan atau citra produk.
d. Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk
melakuka penjualan.
e. Pemasaran Langsung Komunikasi
Pemasaran Langsung Komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail,
telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari
konsumen secara jelas.
10
Herlambang. Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. 37
Anggaran promosi sangat peting untuk kegiatan-kegiatan perencanaan
keuangan dari manajer pemasaran. Anggaran digunakan untuk mengarahkan
pengeluaran uang dalam mencapai tujuan terebut.
d. Memilih Berita
Tahap selanjutnya dimulai dengan berita yang tepat untuk mencapai pasar yang
dituju tersebut. Sifat berita itu erbeda tergantung sifat promosinya.
e. Menentukan Promotional
Perusahaan dapat menggunakan tema berita yang berbeda – beda pada
masingmasing kegiatan promosinya. Misalnya, hubungan masyarakat dapat
dilakukan untuk menciptakan kesan positif terhadap perusahaan diantara para
pembeli.
f. Memilih Media
Media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran.
Untuk alternatif media secara umum dapat dikelompokan menjadi media cetak,
media elektronik, media luar ruang dll. Untuk itu manaje harus memilih media
yang cocok untuk ditujukan pada kelompok sasaran produk perusahaan.
g. Mengukur Efektifitas
Pengukuran efektifitas ini sangat penting bagi manajer. Setiap alat promosi
mempunyai pengukuran yang berbeda-beda, tanpa dilakukannya pengukuran
efektifitas tersebut akan sulit diketahui apakah tujuan perusahaan dapat dicapai
atau tidak.
h. Mengendalikan dan Memodifikasi Kampanye Promosi
Setelah dilakukan pengukuran efektifitas, ada kemungkinan dilakukan
perubahan rencana promosi. Perubahan dapat terjadi pada promotional, media,
berita, anggaran promosi, atau cara pengalokasian anggaran tersebut.
C. Memahami Kebutuhan Nasabah
Sedangkan produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabahnya untuk
mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi dalam rangka
memenuhi kebutuhan, dan keinginan nasabah seperti: produk simpanan, pinjaman atau
jasa bank lainnya.
1. Trust adalah keyakinan bahwa kata atau janji seseorang dapat dipercaya dan akan
memenuhi kewajibannya dalam sebuah hubungan pertukaran.
2. Trust akan terjadi apabila seseorang memiliki kepercayaan diri dalam sebuah
pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat dipercaya.
3. Trust adalah kemauan seseorang untuk peka terhadap tindakan orang lain
berdasarkan pada harapan bahwa orang lain akan melakukan tindakan tertentu pada
orang yang mempercayainya, tanpa tergantung pada kemampuannya untuk
mengawasi dan mengendalikannya.
4. Trust adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa
adanya berdasarkan harapan terhadap perhatian atau perilaku yang baik dari orang
lain.
5. Trust adalah kemauan untuk membuat dirinya peka pada tindakan yang diambil
oleh orang yang dipercayainya berdasarkan pada rasa kepercayaan dan tanggung
jawab.
6. Trust adalah penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan
transaksi tertentu menurut harapan orang kepercayaannya dalam suatu lingkungan
yang penuh ketidakpastian.
Tenaga pemasaran di BNI Syariah terdiri atas Funding Assistan dan Direct
Sales. Funding Assistan adalah bagian dari Tenaga Pemasaran atau Sales, yang
dikhususkan memasarkan produk pengumpulan dana atau funding. Funding Assistan
juga bertanggung jawab atas performance keuntungan dengan tujuan meningkatkan
laba perusahaan dan bertanggung jawab atas akuisisi penjualan dengan kualitas calon
nasabah yang baik. Sedangkan Direct Sales dikhususkan dalam memasarkan produk
landing atau pembiayaan (Arifin, 2017).
PT. BNI Syariah (BNIS) dalam memperkenalkan produk dan menjangkau
konsumen atau nasabah menggunakan media pemasaran baik online ataupun offline.
Media pemasaran offline diantaranya menggunakan tenaga pemasar langsung atau
marketing sales, media TV (Televisi), Radio, Koran, Majalah, Brosur, Banner, dll.
Sedangkan media pemasaran online menggunakan website, media sosial diantaranya
facebook, twitter, instagram, juga memasang iklan di media seperti youtube. Selain itu
BNI Syariah juga melakukan kerjasama dengan influencer dan berbagai lembaga baik
di bidang pendidikan, pemerintahan, shopping center, dan lain-lain (Nuraini, 2019).
Selain itu PT. BNI Syariah dalam melakukan pemasaran menggunakanmedia sosial
instagram tidak terlepas dari hukum syariah sebagaimana uraian hukum pemasaran
islam pada Bab II dan Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Hukum dan Pedoman
Bermuamalah Melalui Media Sosial yang terlampir pada peneltian ini.
1. BNI Syariah mulai menggunakan media sosial instagram sebagai media pemasaran
pada tahun 2017 awal.
2. Media sosial instagram selain dimanfaatkan sebagai media pemasaran BNI Syariah,
juga dimanfaatkan sebagai media komunikasi dengan nasabah aktif BNI Syariah.
3. Sebagai media komunikasi, instagram dimanfaatkan sebagai wadah untuk
menampung keluhan terhadap layanan BNI Syariah maupun tempat bertanya bagi
nasabah aktif.
4. Instagram sebagai media pemasaran BNI Syariah digunakan sebagai media promosi
atau memperkenalkan produk bank syariah kepada masyarakat luas.
5. Target pasar yang ingin dicapai BNI Syariah melalui media sosial instagram sebagai
media pemasaran merupakan kaum millenial atau anak muda yang gemar
menggunakan media sosial instagram.
6. Selain dimanfaatkan sebagai media promosi dan komunikasi dengan nasabah aktif,
instagram juga dimanfaatkan sebagai wadah bagi BNI syariah untuk berdakwah
dengan carayang fun dan asik khususnya terkait bank syariah.
7. Melalui media sosial instagram ebagai media pemasaran BNI Syariah mengalami
peningkatan trend penjualan/laba dan jumlah nasabah cukup tinggi dibandingkan
dengan sebelum menggunakan media sosial instagram sebagai media pemasaran.
8. Aktivitas pemasaran BNI Syariah menggunakan media sosial instagram cukup aktif
dan pesan pemasaran tersampaikan dengan baik ke calon nasabah ataupun nasabah
(followers), terbukti dengan jumlah interaksi dengan followers yakni setiap harinya
lebih dari 30 komentar dan puluhan direg message (DM) serta ratusan tanda suka
pada setiap postingan instagram @bni.syariah.
9. Terdapat bagian khusus yang mengelola media sosial instagram BNI Syariah yakni
Social Media Officer yang dikelola oleh satu orang staff yang tergabung dalam Unit
Corporate Brand dan bekerjasama dengan agensi khusus dalam pengelolaannya
seperti agensi designgrafis ataupun videografis dalam pembuatan konten untuk
diposting.
10. Adapun kendala dalam pengelolaan media sosial instagram sebagai media
pemasaran BNI Syariah sejauh ini belum menghadapi kendala atau hambatan.
11. Media sosial instagram juga dijadikan sebagai wadah untuk menampung keluhan
dari masyarakt umum yang seterusnya diarahkan ke bagian yang berwenang dalam
menangani keluhan tersebut.
12. Saat terdapat calon nasabah yang ingin menjadi nasabah BNI Syariah melalui
media sosial instagram, maka akan diarahan sesuai dengan kebutuhan.
13. Beban biaya pemasaran BNI Syariah menggunakan media sosial instagram tidak
terlalu besar dibandingkan dengan menggunakan media pemasaran lain, namun
tetap membutuhkan anggaran khusus agar lebih efektif dalam penggunaannya.
Setelah dilakukan penyajian data di atas maka langkah selanjutnya adalah data
verification atau penarikan kesimpulan, yang dalam hal ini menjelaskan tentang
Efektivitas Pemasaran Bank Syariah Menggunakan Media Sosial Instagram pada PT.
BNI Syariah, berdasarkan indikator efektivitas yang sudah ditentukan. Berdasarkan
tabel data verification, tingkat efektivitas media pemasaran salah satunya diukur dari
hasil sasaran yang ingin dicapai melalui penyampaian pesan oleh pelaku pemasaran
kepada penerima pesan sehingga makna pesan dimengerti oleh pemberi dan penerima
pesan. Tingkat efektivitas media pemasaran instagram memengaruhi sikap konsumen
dalam merespon pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial instagram PT.
BNI Syariah.
Berikut data laporan laba bersih PT. Bank BNI Syariah dan Pertumbuhan
nasabah BNI Syariah tahun ke tahun :
Jumlah
No. Tahun Pertumbuhan
Nasabah
Pembiayaan
1 2016 468.108 3,7%
2 2017 552.261 8,25%
3 2018 715.261 12,91%
Berdasarkan uraian tabel 1.1 maka dapat disimpulkan bahwa trend penjualan
atau laba dan Jumlah Nasabah PT. BNI Syariah mengalami peningkatan yang cukup
tinggi setelah menggunakan instagram sebagai media pemasaran pada tahun 2017
dibandingkan sebelum menggunakan media sosial instagram sebagai media pemasaran
PT. BNI Syariah.
A. Kesimpulan
Dalam ilmu marketing kita mengenal konsep klasik Marketing Mix untuk
melakukan penetrasi pasar, dimana untuk menembus pasar diperlukan beberapa strategi
terhadap masing-masing komponen yang terdiri atas Product (Produk), Price (Harga),
Place(Tempat atau Saluran Distribusi), dan Promotion (Promosi), yang dalam
perkembangannya kini, telah mengalami penambahan lagi menjadi: People
(Orang),Phisical Evidence (Bukti Fisik), dan Process (Proses).
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam,
sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang oleh
ketentuan syariah. Sedangkan menurut Kertajaya dan Sula Syariah marketing adalah
sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan
perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam.
B. Saran
Demikian artikel yang dapat kami susun. Semoga dengan adanya artikel ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari bahwa artikel ini masih
memerlukan perbaikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapan kritik dan saran
yang membangun demi sempurnanya artikel kami yang selanjutnya. Atas perhatiannya,
kami ucapka terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmany, Sri. 2014. Pemasaran Bank Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita. 1(6). 782-906.
https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/58/58.
Diakses 29 September 2022.
Kertajaya, Hermawan. Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing. Bandung:PT. Mizan
Pustaka.
Indriyani, Rizal Fahlevi. 2020. Efektivitas Pemasaran Bank Syariah Menggunakan Media
Sosial Instagram Di Indonesia_. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
17(1).https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/paradigma/article/download/2293/
1753/. Diakses pada 13 Oktober 2022