Anda di halaman 1dari 22

1

BERPIKIR KREATIF DAN MENERAPKAN MANAJEMEN

PEMASARAN BANK SYARIAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada

Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah

Disusun Oleh :

Nur Indah Amaliah

90500120047

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2022
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya lah hingga makalah ilmiah yang berjudul

“Berpikir Kreatif dan Menerapkan Manajemen Pemasaran Bank Syariah”

ini dapat saya selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-

Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ilmiah ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah

Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.

selaku dosen Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah pada program studi

Perbankan Syariah. Yang telah memberikan arahan dalam menyusun makalah

ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas

kepada pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca. Terimakasih.

Gowa, 11 Juni 2022

Penulis

DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR...............................................................................ii
3

DAFTAR ISI.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah.................................................................................. 6

C. Tujuan..................................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran............................................................................. 8

B. Pengertian Pemasaran Syariah............................................................... 9

C. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah.........................11

D. Prinsip-prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah..........................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................... 21

B. Saran......................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
4

Perkembangan perbankan syariah adalah lahirnya forum keuangan syariah yg

sudah menerima momentum semenjak 1970-an, secara generik merogoh 2 pola.

Pertama, mendirikan bank syariah berdampingan menggunakan bank

konvensional (dual banking system) misalnya pada Mesir, Malaysia, Arab Saudi,

Yordania, Kuwait, Bahrain, Bangladesh, & bahkan Indonesia. Kedua,

merestrukturisasi sistem perbankan secara holistik sinkron menggunakan syariat

Islam (full fledged Islamic financial system), misalnya pada Sudan, Iran, &

Pakistan. Peranan regulasi sebagai titik kritis terpenting berdasarkan ke 2 pola

tersebut. Seluruh inisiasi awal perbankan syariah dimulai menggunakan dukungan

regulasi yg memadai. Pemasaran nir terlepas berdasarkan unsur kompetinsi atau

persaingan. Bisnis apapun nir terdapat yg menggunakan leluasa kalem menikmati

penjualan & keuntungan. Paling nir bukan buat saat yg panjang bagaimanapun jua

akan terdapat persaingan yg turut menikmatinya. Terkadang terdapat jua

persaingan yg nir sehat, persaingan yg nir mengenal pandang bulu atau belah

kasihan. Persaingan nir akan mengenal apakah kapital si pesaing itu berdasarkan

output pinjaman atau dari berdasarkan warisan. Sebab itu, perkara persaingan

persaingan jadi faktor krusial pada pemasaran.Pemasaran adalah konsep melayani

dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan manusia sesuai dengan perubahan dan

perkembangan yang terjadi. Ini adalah kontribusi paling besar tentang pemasaran

yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1950-an, dan konsep ini sekarang

meliputi banyak perusahaan sebagai para praktisinya. Sedangkan definisi strategi

pemasaran adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi

pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.


5

Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan yang

didapat konsumen dari kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan guna

untuk produknya. Jadi atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran

pemasaran suatu produk yaitu untuk mencapai kepuasan kepada konsumen.

Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang

mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Menurut Schaik, bank

Islam atau bank syariah adalah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada

hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan

konsep berbagi risiko sebagai metode utama.

Begitu pesatnya perkembangan perbankan syari’ah baik di Indonesia

maupun dunia internasional telah memberikan alternatif baru bagi konsumen

pengguna jasa perbankan untuk menikmati produk-produk perbankan dengan

metode nonbunga dan kepercayaan masyarakat sebagai konsumen terhadap

perbankan syari’ah semakin tinggi.

Ide pendirian Bank Syariah sudah ada sejak tahun 1970-an. Di mana

pembicaraan Bank Syariah muncul pada seminar hubungan Indonesia-Timur

Tengah pada tahun 1974 dan 1976 yang diadakan oleh Lembaga Studi Ilmu- Ilmu

Kemasyarakatan (LKIK) dan Yayasan Bhinneka Tunggal Ika. Perkembangan

pemikiran tentang perlunya umat Islam Indonesia memiliki perbankan Islam

sendiri mulai berhembus sejak saat itu, seiring munculnya kesadaran kaum

intelektual dan cendekiawan muslim dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

Pada awalnya memang sempat terjadi perdebatan mengenai hukum bunga bank

dan hukum zakat, pajak di kalangan para ulama, cendekiawan, intelektual muslim.
6

Perkembangan lembaga keuangan syari’ah tergolong cepat. Salah satu

penunjang dari bank syari’ah ini adalah adanya keyakinan dari masyarakat

muslim bahwa bank konvensional mengandung unsur ribawi. Hal ini diperkuat

Keputusan Muktamar NU ke-2 di Surabaya pada 9 Oktober 1927. Dalam Hasil

Bahstul Masail NU,5 diputuskan bunga dalam bank masih timbul interpretasi yang

berbeda-beda dalam menetapkan bunga bank. Akan tetapi, mayoritas ulama ada

yang mengharamkan bunga bank meskipun sebagian ulama lain membolehkan

dan memakruhkannya.

Strategi pemasaran secara menyeluruh pada setiap perusahaan tercermin

dalam rencana strategi pemasaran perusahaan (Corporate Marketing Plan) yang

disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran

jangka panjang yang bersifat global dan strategis, yang merumuskan berbagai

strategi dan program-program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu

jangka waktu tertentu dalam jangka panjang di masa depan.

Oleh karena itu, didalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk

perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan berdiri

perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu, intinya aspek pasar

dan pemasaran adalah untuk mengetahui seberapa besar pasar yang akan

dimasuki atau menjadi target pemasaran berikutnya, struktur pasar dan peluang

pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi

pemasaran yang harus dilakukan.

Namun kaitannya dengan statemen di atas, dalam perjalanannya lembaga

keuangan syari’ah terutama perbankan syariah baik perbankan syariah mikro


7

maupun yang makro, tentulah banyak mengalami kendala dalam merealisasikan

pemasaran perbankannya lebih-lebih terhadap kemampuan dan efektifitasnya

dalam menjalankan operasional pemasaran perbankan. Hal tersebut tidak terlepas

dari peran strategi manajemen pemasaran dalam dunia keperbankanan syari’ah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?

2. Apa Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?

3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran Bank Syariah

2. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank

Syariah

3. Untuk Mengetahui Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank

Syariah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran
8

Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu rencana menyeluruh dan

terpadu yang dilakukan oleh suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan

suatu usaha untuk memenuhi permintaan pasar dengan menciptakan, menetapkan

harga, mengkomunikasikan, menawarkan dan menukarkan penawaran untuk

produk-produk bernilai eceran. Konsumen yang berharga adalah pelanggan. ,

Mitra dan masyarakat umum. Secara sederhana, definisi pemasaran menjadi lebih

jelas dalam proses memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada calon

konsumen. Aspek pemasaran ini meliputi periklanan, hubungan masyarakat,

promosi dan penjualan. Dalam sebuah perusahaan, tujuan utama pemasaran

adalah memaksimalkan keuntungan dengan mengembangkan strategi penjualan.

Dalam sebuah perusahaan atau perusahaan, pemimpin pemasaran harus mampu

mengidentifikasi banyak aspek periklanan, seperti memprediksi umur produk.

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong Pemasaran adalah sebagai suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. William J. Stanton Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan

usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat


9

memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

d. John Westwood Pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/laba

kepada perusahaan.

e. Tung Dasem Waringin Pemasaran adalah media untuk

mengkomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi .

f. Jay Abraham Pemasaran adalah sebuah media untuk mencapai kesuksesan

dengan cara memberikan pelayanan paling baik kepada konsumen

B. Pengertian Pemasaran Syariah

Pemasaran syariah merupakan sebuah disiplin usaha strategis yang

mengarahlan proses penciptaan, penawaran, & perbuatan value berdasarkan suatu

inisiator pada stakeholders-nya, yang pada holistik prosesnya sinkron

menggunakan akad & prinsip-prinsip muamalah (usaha) pada Islam.

Definisi pada atas didasarkan pada galat satu ketentuan pada usaha Islami

yang tertuang pada kaidah fiqih yang berkata bahwa kaum muslimin terikat

menggunakan konvensi -konvensi usaha yang mereka buat, kecuali konvensi

yang mengharamkan yang halal & menghalalkan yang haram. Hal ini berarti

bahwa pada syariah marketing, semua proses, baik proses penciptaan, proses

penawaran, juga proses perubahan nilai (value), nir boleh terdapat hal-hal yang

bertentangan menggunakan akad & prinsip-prinsip muamalah yang Islami.

Sepanjang hal tadi bisa dijamin, & defleksi prinsip-prinsip muamalah Islami nir

terjadi pada suatu transaksi apapun pada pemasaran bisa dibolehkan.

Islam memandang bahwa pemasaran sebagai jual beli yang harus dipajang
10

dan ditunjukkan keistimewaan-keistimewaannya dan kelemahan-kelemahan dari

barang tersebut agar pihak lain tertarik membelinya. Firman Allah SWT dalam al-

Qur’an Surat At-Taubah [9] : yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli

dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memerikan surga untuk

mereka.”

Jadi, kegiatan operasional dalam perbankan syariah berdasakan prinsip

bagi hasil yang selalu memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan yang

seimbang terhadap kepentingan berbagai pihak yang bersangkutan dengan

bersama-sama membagi keuntungan dan kerugian (profit and losssharing).

Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Beberapa Ahli :

1. Menurut Philip Kotler

Manajemen pemasaran ialah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan

pertukaran dengan pasar yang dituju untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Menurut American Marketing Association

Dalam Kotler dan Susanto ( 2000 ) mendefinisikan manajemen pemasaran

sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian

harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk

menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan

pelanggan dan organisasi.

3. Menurut Assauri ( 1999 )

Manajemen pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dibuat untuk


11

membentuk, membangun dan memelihara keuntungan dari pertukaran

melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi dalam jangka

panjang.

C. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran Bank Syariah

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang

berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial.Hanya saja sebagian pelaku

pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran tetapi sebenarnya mereka

telah melakukan usaha-usaha pemasaran.1Bahkan seringkali orang menyamakan

profesi marketer (pemasar) dengan sales (penjual).Namun sebenarnya pemasaran

tidaklah sesempit yang diidentik oleh banyak orang, karena pemasaran berbeda

dengan penjualan. Pemasaran lebih merupakan “suatu seni menjual produk”

sehingga pemasaran proses penjualan yang dimulai dari perancangan produk

sampai dengan setelah produk tersebut terjual. Berbeda dengan penjualan yang

hanya berkutat pada terjadinya transaksi penjualan barang atau jasa.

Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi

lainnya mentransfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan

pelanggannya.Menurut Philipp Kotler pemasaran adalah proses sosial dan

manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh

kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan mempertukarkan

produk dan nilai dengan pihak lain.3Pengertian yang berbeda diungkapkan oleh

AMA (American Marketing Association), bahwa pemasaran diartikan sebagai

sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga promosi dan

distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
12

individu serta tujuan organisasi. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan

bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahan untuk

mengenalkan, membujuk dan menarik konsumen agar memakai produknya.

Pada umumnya, ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi:

1. Filsafah manajemen pemasaran, yang mencakup konsep dan proses

pemasaran serta tugas-tugas manajemen pemasaran.

2. Faktor lingkungan pemasaran merupakan faktor yang tidak dapat

dikendalikan pimpinan perusahaan.

3. Analisis pasar, yang mencakup ciri-ciri dari masing-masing jenis pasar,

analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan dan analisis

kesempatan pasar.

4. Pemilihan sasaran pasar, yang mencakup dimensi pasar konsumen,

perilaku konsumen, segmentasi pasar dan criteria yang digunakan,

peramalan potensi sasaran pasar, dan penentuan wilayah pasar/penjual.

5. Perencanaan pemasaran perusahaan, yang mencakup perencanaan strategi

jangka panjang pemasaran perusahaan, perencanaan operasional

pemasaran perusahaan, penyusunan anggaran pemasaran dan proses

penyusunan rencana pemasaran perusahaan.

6. Kebijakan dan strategi pemasaran terpadu, yang mencakup pemilihan

strategi orientasi pasar, pengembangan acuan pemasaran dan penyusunan

kebijakan, strategi dan taktik pemasaran secara terpadu.


13

7. Kebijakan dan strategi produk, yang mencakup strategi pengembangan

produk, strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan

produk.

8. Kebijakan dan strategi harga, yang mencakup strategi tingkat harga,

strategi potongan harga, strategi syarat pembayaran, dan strategi penetapan

harga.

9. Kebijakan dan strategi penyaluran, yang mencakup strategi saluran

distribusi dan strategi distribusi fisik.

10. Kebijakan dan strategi promosi, yang mencakup strategi advertensi,

strategi promosi penjualan, strategi personal selling, dan strategi publisitas

serta komunikasi pemasaran.

11. Organisasi pemasaran, yang mencakup tujuan perusahaan dan tujuan

bidang pemasaran, struktur organisasi pemasaran, proses dan iklim

perilaku organisasi pemasaran.

12. System informasi pemasaran, yang mencakup ruang lingkup informasi

pemasaran, riset pemasaran, pengelolaan, dan penyusunan sistem

informasi pemasaran.

13. Pengendalian pemasaran, yang mencakup analisis dan eveluasi kegiatan

pemasaran baik dalam jangka waktu (tahun) maupun tahap operasional

jangka pendek.

14. Manajemen penjual, yang mencakup manajemen tenaga penjual,

pengelolaan wilayah penjualan, dan penyusunan rencana dan anggaran

penjualan.
14

15. Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor, pola-pola

pemasaran internasional dan pemasaran dari perusahaan multinasional.

D.Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran Bank Syariah

Terdapat 4 (empat) karakteristik pemasaran syariah yang dapat menjadi

panduan bagi para pemasar yakni sebagai berikut :

1. Teistis (Rabbaniyyah)

Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran

konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious (diniyyah).

Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran

akan nilai-nilai religious, yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas

pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang

lain. Kemudian, ketika seorang marketer harus menyusun taktik pemasaran, apa

yang menjadi keunikan dari perusahaannya dibanding perusahaan lain

(diferensiasi), begitu juga dengan marketing mix-nya, dalam mendesain produk,

menetapkan harga, penempatan, dan dalam melakukan promosi, senantiasa

dijiwai oleh nilai-nilai religius. Apalagi dalam melakukan proses penjualan, yang

sering menjadi tempat seribu satu macam kesempatan untk melakukan

kecurangan dan penipuan, kahadiran nilai-nilai religius menjadi sangat penting.

Syariah marketer selain tunduk kepada hukum-hukum syariah, juga senantiasa

menjauhi segala larangan-larangannya dengan sukarela, pasrah, dan nyaman,

dodorong oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar.

Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius, yang

berangkat dari kesadaran akan nilai religius, yang dipandang penting dan
15

mewarnai aktifitas pemasaran agar tidak merugikan orang lain, mulai dari

menentukan strategi pemasaran, memilih pasar (segmentasi), memfokuskan pasar

(targetting), menetapkan identitas perusahaan (positioning).

2. Etis (Ahlaqiyyah)

Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran

konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious

(diniyyah). Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat

dari kesadaran akan nilai-nilai religious, yang dipandang penting dan

mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang

dapat merugikan orang lain. Kemudian, ketika seorang marketer harus

menyusun taktik pemasaran, apa yang menjadi keunikan dari perusahaannya

dibanding perusahaan lain (diferensiasi), begitu juga dengan marketing mix-

nya, dalam mendesain produk, menetapkan harga, penempatan, dan dalam

melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai religius. Apalagi dalam

melakukan proses penjualan, yang sering menjadi tempat seribu satu macam

kesempatan untk melakukan kecurangan dan penipuan, kahadiran nilai-nilai

religius menjadi sangat penting.

Syariah marketer selain tunduk kepada hukum-hukum syariah, juga

senantiasa menjauhi segala larangan-larangannya dengan sukarela, pasrah,

dan nyaman, dodorong oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar.

Keistimewaan yang lain dan pemasaran syariah adalah juga karena sangat

mengedepankan nilai moral dan etika dalam seluruh aspek kegiatannya tidak

peduli apapun agamanya, karena nilai moral dan etika adalah nilai yang
16

bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.

3. Realistis (al-Waqi'iyyah)

Syariah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan

ala arab dan mengharamkan dasi karena dianggap merupak simbol

masyarakat arab. Syariah marketer adalah para pemasar profesional dengan

penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja. Mereka bekerja dengan

profesional dan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral,

dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. Fleksibelitas atau

kelonggaran (al-„afw) sengaja diberikan oleh Allah SWT.agar penerapan

syariah senantiasa realistis dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Semua

ini menunjukkan bahwa sedikitnya bebab dan luasnya ruang kelonggaran

bukanlah suatu kebetulan, melainkan kehendak Allah agar syariah Islam

senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai bagi setiap zaman, daerah, dan

keadaan apapun

Pemasaran syariah adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana

keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya. Pemasar

syariah adalah para pemasar professional dengan penampilan yang bersih,

rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya,

bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai religius, kesalehan, aspek moral

dan kejujuran dalan segala aktivitas pemasarannya.

4. Humanistis (al-Insaniyyah)

Prinsip pemasaran syariah lainnya adalah manusiawi. Definisi

kemanusiaan (alinsaniyyah) diciptakan oleh Syariah untuk meningkatkan


17

status manusia, menjaga dan memelihara kemanusiaan, dan membatasi

kebinatangan dengan pedoman Syariah. Oleh karena itu, nilai kemanusiaan

bukanlah orang yang serakah yang menghalalkan cara untuk menjadikannya

orang yang terkendali dan seimbang serta untuk memaksimalkan

keuntungannya. 10 Syariah Islam adalah Syariah manusia. Hukum Islam

diciptakan untuk manusia sesuai dengan kemampuannya, tanpa memandang

ras, warna kulit, kebangsaan atau status. Hal ini menjadikan Syariah pada

hakekatnya universal dan menjadi Syariah kemanusiaan yang universal.

Pemasaran syariah juga umumnya manusiawi. Syariah Islam secara

universal dirancang untuk mengangkat, melindungi, memelihara, mengelola

dan menyeimbangkan sifat manusia, tanpa memandang ras, warna kulit,

kebangsaan atau status. Oleh karena itu, pemasaran syariah jauh dari

persaingan tidak sehat dan menghalalkan segala cara untuk memaksimalkan

keuntungan perusahaan.

Menurut Wahyuni bank syariah merupakan bank yang sistem

operasionalnya dengan berdasarkan pada prinsip syariah islam dan tata

caranya mengacu pada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan hadist. Prinsip

bagi hasil juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 72 tahun 1992 tentang Bank. Dalam Pasal 2 peraturan tersebut diatur

bahwa prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah prinsip bagi hasil berdasarkan

syariah dalam melakukan kegiatan usaha bank, seperti dalam hal:


18

1. Menetapkan imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat

sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan dana dari

masyarakat yang dipercayakan kepadanya.

2. Menetapkan imbalan yang akan diterima sehubungan dengan

penyediaan dana ke masyarakat dalam bentuk pembiayaan, baik

untuk modal kerja maupun keperluan investasi.

3. Menetapkan imbalan sehubungan dengan kegiatan lainnya yang

lazim dilakukan bank dengan prinsip bagi hasil.

Menururt Andrianto dan Firmansyah bank syariah adalah bank yang

beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Implementasi prinsip syariah

inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional. Pada intinya

prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman kepada

Al-Qur'an dan Hadis. Dalam ajaran islam terdapat tiga pilar pokok yang menjadi

landasan utama dalam prinsip syariah, sebagai berikut:

1. Akidah: komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas

keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan

seorang muslim manakala melakukan berbagai aktivitas di muka bumi

semata-mata untuk mendapatkan keridaan Allah.

2. Syariah: merupakan salah satu elemen dari pengetahuan dan ajaran Islam

yang menjelaskan secara detail tentang ibadah yang harus dilakukan

manusia kepada Allah (habluminAllah) dan juga hubungan dengan

manusia (hablumminannas) sebagai perwujudan dari akidah dan

keyakinan yang ada pada diri seorang umat. Sementara itu muamalah
19

diartikan sebagai aspek-aspek kehidupan yang berkaitan dengan unsur

ekonomi atau properti dan perdagangan yang disebut sebagai muamalah-

maliyah.

3. Akhlaq: merupakan pondasi dari sikap dan perilaku serta karakteristik dari

seseorang yang menunjukkan orang tersebut sebagai muslim yang patuh

dan taat kepada Allah menurut syariah dan akidah yang merupakan dasar

dari hidupnya sehingga disebut mempunyai akhlaqul-karimah seperti

dijelaskan dalam hadist “Tidaklah sekiranya aku diutus kecuali untuk

menjadikan akhlaqul karimah”. Pada pelaksanaannya, perbankan syariah

menggunakan prinsipprinsip yaitu:

1) Keadilan, yakni keuntungan yang dibagi rata antara penjual dan

pembeli menurut penjualan riil dan sesuai dengan kontribusi dan risiko

yang ada pada para pihak.

2) Kemitraan, diartikan sebagai kerjasama antara peminjam atau nasabah

dan juga investor (penyimpan dana), serta pengguna dana, termasuk

juga lembaga keuangan itu sendiri, bersamasama mempunyai posisi

untuk mendapatkan keuntungan.

3) Transparansi, adanya keterbukaan mengenai penggunaan dana dan

juga laporan keuangan yang disampaikan secara berkala agar nasabah

investor mendapatkan informasi yang akurat mengenai dananya.

4) Universal, yaitu tidak melihat perbedaan suku, agama, ras, dan

golongan pada nasabah dan juga pengguna dana atau orang lain

menurut ajaran Islam yaitu rahmatan lil alamin


20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
21

Mini research ini membahas mengenai penerapan strategi pemasaran

Perusahaan pada Bank Syariah beserta Prinsip prinsip syariah yang diterapkan

oleh Perusahaan pada Bank Syariah melalui budaya kerja masing-masing

perusahaaan sebagai perusahaan yang berlandaskan nilai syariah dalam

pelaksanaannya. Berdasarkan pembahasan di bagian sebelumnya, berikut

simpulan yang diperoleh. Bank Negara Indonesia Syariah sudah melakukan upaya

penerapan strategi pemasaran dengan melakukan pembagian segmentasi pasar

sesuai dengan karakteristiknya, Selain itu Bank Negara Indonesia Syariah juga

menekankan positioning perusahaan sebagai perbankan yang menerapkan

Hasanah Lifestyle Banking. Aktivitas pemasaran lain yang dilakukan untuk

menguatkan citra perusahaan juga dilakukan melalui iklan (media sosial), promosi

(memberikan promo), publikasi dan hubungan masyarakat, serta penerapan

Humanistis (insaniyyah) memberikan bantuan bagi yang membutuhkan.

B. Saran

Demikian makalah yang dapat saya sampaikan, saya menyadari masih banyak

kekurangan dalam hal penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun saya harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah

selanjutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.H.Rudy Haryanto, M. (2017). Manajemen Pemasaran Pada Bank Syariah .


Pamekasan: Duta Media Publishing.

Rizki, W. T. (2020). Penerapan Strategi Marketing Perusahaan Pada Bank


Syariah. Jurnal Ilmiah.
22

Usmara, U. (2008). Pemikiran Kreatif Pemasaran. Yogyakarta: Amara Books.

https://smkn1barabai.sch.id 

http://repository.iainkudus.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai