Disusun Oleh :
90500120047
PERBANKAN SYARIAH
2022
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia-Nya lah hingga makalah ilmiah yang berjudul
ini dapat saya selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin saya tidak akan mampu menyelesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ilmiah ini saya buat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Nuraeni Gani, MM.
ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Saya menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna.
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
3
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 6
C. Tujuan..................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran............................................................................. 8
A. Kesimpulan........................................................................................... 21
B. Saran......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
konvensional (dual banking system) misalnya pada Mesir, Malaysia, Arab Saudi,
Islam (full fledged Islamic financial system), misalnya pada Sudan, Iran, &
penjualan & keuntungan. Paling nir bukan buat saat yg panjang bagaimanapun jua
persaingan yg nir sehat, persaingan yg nir mengenal pandang bulu atau belah
kasihan. Persaingan nir akan mengenal apakah kapital si pesaing itu berdasarkan
output pinjaman atau dari berdasarkan warisan. Sebab itu, perkara persaingan
perkembangan yang terjadi. Ini adalah kontribusi paling besar tentang pemasaran
yang pertama kali dikemukakan pada tahun 1950-an, dan konsep ini sekarang
pemasaran adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi
Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan yang
untuk produknya. Jadi atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dan sasaran
Bank syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang
Islam atau bank syariah adalah bentuk dari bank modern yang didasarkan pada
hukum Islam yang sah, dikembangkan pada abad pertama Islam, menggunakan
Ide pendirian Bank Syariah sudah ada sejak tahun 1970-an. Di mana
Tengah pada tahun 1974 dan 1976 yang diadakan oleh Lembaga Studi Ilmu- Ilmu
sendiri mulai berhembus sejak saat itu, seiring munculnya kesadaran kaum
Pada awalnya memang sempat terjadi perdebatan mengenai hukum bunga bank
dan hukum zakat, pajak di kalangan para ulama, cendekiawan, intelektual muslim.
6
penunjang dari bank syari’ah ini adalah adanya keyakinan dari masyarakat
muslim bahwa bank konvensional mengandung unsur ribawi. Hal ini diperkuat
Bahstul Masail NU,5 diputuskan bunga dalam bank masih timbul interpretasi yang
berbeda-beda dalam menetapkan bunga bank. Akan tetapi, mayoritas ulama ada
dan memakruhkannya.
jangka panjang yang bersifat global dan strategis, yang merumuskan berbagai
Oleh karena itu, didalam aspek pasar dan pemasaran, baik untuk
perusahaan yang sudah berjalan maupun bagi perusahaan yang baru akan berdiri
perlu dilakukan suatu studi tentang kelayakan terlebih dahulu, intinya aspek pasar
dan pemasaran adalah untuk mengetahui seberapa besar pasar yang akan
dimasuki atau menjadi target pemasaran berikutnya, struktur pasar dan peluang
pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan datang serta bagaimana strategi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Syariah
Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemasaran
8
terpadu yang dilakukan oleh suatu organisasi atau lembaga dalam menjalankan
Mitra dan masyarakat umum. Secara sederhana, definisi pemasaran menjadi lebih
jelas dalam proses memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada calon
pertukaran.
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
kepada perusahaan.
Definisi pada atas didasarkan pada galat satu ketentuan pada usaha Islami
yang tertuang pada kaidah fiqih yang berkata bahwa kaum muslimin terikat
yang mengharamkan yang halal & menghalalkan yang haram. Hal ini berarti
bahwa pada syariah marketing, semua proses, baik proses penciptaan, proses
penawaran, juga proses perubahan nilai (value), nir boleh terdapat hal-hal yang
Sepanjang hal tadi bisa dijamin, & defleksi prinsip-prinsip muamalah Islami nir
Islam memandang bahwa pemasaran sebagai jual beli yang harus dipajang
10
barang tersebut agar pihak lain tertarik membelinya. Firman Allah SWT dalam al-
Qur’an Surat At-Taubah [9] : yang artinya: “Sesungguhnya Allah telah membeli
dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memerikan surga untuk
mereka.”
bagi hasil yang selalu memperhatikan aspek keadilan dan perlindungan yang
harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk
panjang.
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha yang
pemasaran tidak atau belum mengerti ilmu pemasaran tetapi sebenarnya mereka
tidaklah sesempit yang diidentik oleh banyak orang, karena pemasaran berbeda
sampai dengan setelah produk tersebut terjual. Berbeda dengan penjualan yang
produk dan nilai dengan pihak lain.3Pengertian yang berbeda diungkapkan oleh
sebuah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga promosi dan
distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan
12
individu serta tujuan organisasi. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahan untuk
kesempatan pasar.
produk, strategi produk baru, strategi lini produk, dan strategi acuan
produk.
harga.
informasi pemasaran.
jangka pendek.
penjualan.
14
1. Teistis (Rabbaniyyah)
Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran
konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religious (diniyyah).
Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi berangkat dari kesadaran
pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang
lain. Kemudian, ketika seorang marketer harus menyusun taktik pemasaran, apa
dijiwai oleh nilai-nilai religius. Apalagi dalam melakukan proses penjualan, yang
Salah satu ciri khas pemasaran syariah adalah sifatnya yang religius, yang
berangkat dari kesadaran akan nilai religius, yang dipandang penting dan
15
mewarnai aktifitas pemasaran agar tidak merugikan orang lain, mulai dari
2. Etis (Ahlaqiyyah)
Salah satu prinsip marketing syariah yang tidak dimiliki dalam pemasaran
melakukan proses penjualan, yang sering menjadi tempat seribu satu macam
dan nyaman, dodorong oleh bisikan dari dalam, bukan paksaan dari luar.
Keistimewaan yang lain dan pemasaran syariah adalah juga karena sangat
mengedepankan nilai moral dan etika dalam seluruh aspek kegiatannya tidak
peduli apapun agamanya, karena nilai moral dan etika adalah nilai yang
16
3. Realistis (al-Waqi'iyyah)
senantiasa abadi dan kekal sehingga sesuai bagi setiap zaman, daerah, dan
keadaan apapun
rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya,
4. Humanistis (al-Insaniyyah)
ras, warna kulit, kebangsaan atau status. Hal ini menjadikan Syariah pada
kebangsaan atau status. Oleh karena itu, pemasaran syariah jauh dari
keuntungan perusahaan.
Nomor 72 tahun 1992 tentang Bank. Dalam Pasal 2 peraturan tersebut diatur
bahwa prinsip bagi hasil yang dimaksud adalah prinsip bagi hasil berdasarkan
inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional. Pada intinya
prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman kepada
Al-Qur'an dan Hadis. Dalam ajaran islam terdapat tiga pilar pokok yang menjadi
2. Syariah: merupakan salah satu elemen dari pengetahuan dan ajaran Islam
keyakinan yang ada pada diri seorang umat. Sementara itu muamalah
19
maliyah.
3. Akhlaq: merupakan pondasi dari sikap dan perilaku serta karakteristik dari
dan taat kepada Allah menurut syariah dan akidah yang merupakan dasar
pembeli menurut penjualan riil dan sesuai dengan kontribusi dan risiko
golongan pada nasabah dan juga pengguna dana atau orang lain
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
Perusahaan pada Bank Syariah beserta Prinsip prinsip syariah yang diterapkan
simpulan yang diperoleh. Bank Negara Indonesia Syariah sudah melakukan upaya
sesuai dengan karakteristiknya, Selain itu Bank Negara Indonesia Syariah juga
menguatkan citra perusahaan juga dilakukan melalui iklan (media sosial), promosi
B. Saran
Demikian makalah yang dapat saya sampaikan, saya menyadari masih banyak
kekurangan dalam hal penulisan maupun isi makalah. Oleh karena itu kritik dan
selanjutnya yang lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
https://smkn1barabai.sch.id
http://repository.iainkudus.ac.id/