PEMASARAN STRATEGIK
Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah
Dosen Pengampu :
Agus Mujiono, M.E.SY.
Oleh :
Nama : Amanda Ashfihani Royana
NIM : 402200005
Kelas : Perbankan Syariah A
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat serta karunianya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemasaran Strategik ” ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang wajib ditempuh untuk melengkapi salah satu
materi dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah. Makalah ini disusun bertujuan untuk
menambah wawasan dan ilmu tambahan bagi para pembaca.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
masukan-masukan kepada kami. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Agus Mujiono, M.E.SY. selaku Dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3. 1 Kesimpulan.....................................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga bank syariah saat ini tengah mengalami masa pertumbuhan dengan ditandai
dengan munculnya unit syariah dari bank-bank konvensional yang telah terlebih dahulu
berdiri di negara Indonesia dimulai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia. Hingga
tahun 2015 tercatat sebnayak 2.950 unit keuangan syariah telah tersebar di seluruh Indonesia. 1
Lembaga bank syariah sendiri berada di bawah naungan BI (Bank Indonesia) dan di bawah
pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Selain itu, Bank Syariah di Indonesia juga dijaga
ketat oleh DSN (Dewan Syariah Nasional) yang didirikan oleh MUI guna mengontrol nilai
syariah yang dilaksanakan dalam setiap transaksi perbankan tersebut. Kegiatan utama bank
syariah ada dua yakni menghimpun dana dan menyalurkan dana, hal tersebut sama dengan
yang dilakukan bank konvensional namun dalam pelaksanaan di dalamnya berbeda secara
prinsip dan perhitungan. Guna melakukan aktivitas keuangan pihak bank pastilah
membutuhkan nasabah. Sementara nasabah tidak akan datang ke pihak bank tanpa adanya
pengetahuan serta informasi akan produk yang disediakan oleh bank. Hal tersebut
menyebabkan bank harus memiliki strategi yang tepat guna meningkatkan volume penjualan
produk.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka penulis memutuskan untuk
meneliti “Pemasaran Strategik” yang dilakukan Bank Syariah.
1
Kunthi Fahmar Sandy, Market Share Bank Syariah 5%, Sindo News, Jakarta pada 13 Februari 2015.
4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perencanaan strategik.
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan pemasaran strategik.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud analisis strategik.
4. Untuk mengetahui cara perumusan strategik.
5. Untuk mengetahui bagaimana menentukan strategik bank syariah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
3
Perencanaan strategi unit bisnis menurut Ali Hisam adalah “serangkaian cara
berpikir untuk menentukan (kemana) arah –tujuan perusahaan-produk itu (akan dibawa)”.
Rencana pemasaran lebih difokuskan pada produk/pasar dan pengembangan strategi serta
program pemasaran yang baik guna mendapatkan sasaran/tujuan produk. Dengan demikian,
rencana pemasaran merupakan instrumen terpadu untuk mengarahkan dan memadukan upaya
pemasaran tersebut. Isi rencana pemasaran minimal berisi rangkuman pimpinan, program
kegiatan, situasi analisis peluang dan masalah, anggaran laba rugi, pemasaran saat ini, strategi
pemasaran,sasaran, dan pengendalian.
A. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan adalah membahas dan mengidentifikasi faktor yang terdapat di
lingkungan perusahaan dalam golongan ancaman, peluang, kekuatan serta kelemahan. Faktor
–faktor yang ada dalam masing –masing lingkungan dijelaskan sebagai berikut:
1. Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman):
Faktor peluang serta ancaman yang ada di lingkungan eksternal meliputi:
a. Lingkungan Jauh
1) Ekonomi
2) Sosial
3) Politik
4) Tekhnologi
5) Ekologi
b. Lingkungan industri
2
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), 63.
3
Ali Hisam, Marketing Bank Syariah, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 36.
4
Ibid, 31
6
1) Hambatan masuk
2) Persaingan antar Perusahaan
3) Kekuatan pembeli
4) Ketersediaan Subtitusi
5) Kekuatan pemasok
c. Lingkungan Operaional Perusahaan
1) Pesaing
2) Kreditor
3) Pelanggan
4) Tenaga kerja
Dari faktor yang telah dijelaskan sebelumnya akan dianalisis dimana akan terbagi
menjadi ancaman ataupun sebagai peluang.
Faktor tersebut dinanlisis untuk diketahui bagian mana yang akan menjadi kekuatan
dan mana yang akan menjadi kelemahan.
5
Philip Kotler, Marketing Management, (The Millenium Editon, New York: Prentice Hall International, Inc,
2000, p. 7.
6
M. Nur Arianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012), 70-71.
7
Aldila Septiana, Pengantar Bisnis dan Manajemen, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2016), 166.
7
Sedangkan secara spesifik pengertian pemasaran bagi lembaga keuangan/jasa keuangan
adalah:
1. Untuk menilai kebutuhan anggota/nasabah sekarang dan masa yang akan datang
2. Harus mengetahui pasar yang paling menguntungkan di segala waktu kini dan nanti.
3. Promosi untuk mencapai tujuan
4. Untuk menciptakan sasaran pengembangan bisnis untuk mencapai sasaran tersebut
Pemasaran strategi merupakan “suatu proses yang menghasilkan dua jenis keputusan utama”: 8
Dalam mendesain strategi pemasaran, hal yang perlu dilakukan oleh manajemen
pemasaran adalah “penerapan konsep STP (segmentation, Targeting, Positioning)”. Konsep
ini saling berkaitan satu sama lain, secara garis besar langkah – langkah STP itu terlihat
dibawah ini:
Segmentasi Pasar:
8
Ibid, 71
8
1. Mengidetifikasikan konsep positioning yang memungkinkan bagi
masing-masing segmen pasar
2. Memilih mengkomunikasikan dan mengembangkan konsep
positioning yang terpilih
1. Guna mengenali peluang di lingkungan eksternal sebagai contoh, yakni keadaan pasar
serta potensi pasar.
2. Menentukan dasar-dasar sumber daya perusahaan tersebut yang berhubungan serta
berkaitan dengan program strategis, maksudnya kelemahan dan kekuatan perusahan tersebut.
3. Guna memahami rintangan yang akan dihadapi pada lingkungan eksternal yakni para
pesaing.
Diantara yang diperlukan adalah melakukan analisis pesaing. Metode pertama yaitu
menggunakan the competitor Response profil (profil tanggapan pesaing). Dengan alat ini para
pemasar bisa memulai melakukan analisis untuk mengetahui serta meramalkan kegiatan yang
dilakukan oleh pesaing. Adapaun yang menjadi tujuan masa yang akan datang dari suatu
9
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, ( Bandung: Alfabeta, cv, 2012), 71-74
10
Ali Hasan, Mharketing Bank Syariah, ( Jakarta: Ghalia Indonesia, 2013), 29
9
perusahaan adalah memaksimalkan sumber daya dan kemampuan perusahaan tersebut.
Adapun maksud dari strategi jangka pendek yaitu dilihat dari apa yang dilaksanakan oleh
pesaing, apa yang sanggup dilaksanakan serta bagaimana caranya bersaing dalam jangka
pendek.
Adapun macam-macam strategi yang bertujuan guna mendapatkan profil tanggapan
oleh pesaing yaitu terdiri dari:
1. Strategi manajemen, yaitu “menggambarkan cara-cara bagaimana perusahan tersebut
mencapai strategi investasinya”.
2. Strategi Investasi, yaitu “menjelaskan tentang penggambaran alokasi sumber-sumber daya
dalam menghadapi peluang produk/pasar yang beraneka ragam”.
3. Strategi pelaksanaan, yaitu “menunjukkan bagaimana melaksanakan strategi manajemen”.
Adapun penetapan dari kelemahan dan kekuatan pesaing dapat dilaksanakan dengan
tahap-tahap sebagai berikut:11
1. Mencari dan mengumpulkan data mengenai sasaran, strategi, dan kinerja pesaing.
2. Mengetahui market share yang dimiliki pesaing dan etika pesaing terhadap pelanggan.
3. Mengetahui kekuatan pesaing tentang keuangan, sumber daya, teknologi, manusia, dan
lobi di pasar.
4. mengetahui kelemahan pesaing tentang keuangan, sumber daya, teknologi, manusia, dan
lobi di pasar.
Bagi perbankan baik buruknya pesaing dilihat secara detail, misalnya: 12
1. Jumlah produk yang ditawarkan.
2. Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank.
3. Jumlah nasabah yang dimiliki.
4. Jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank.
5. Besarnya bunga atau bagi hasil yang ditawarkan.
6. Banyaknya cabang serta jaringan yang dimiliki.
7. Besaran biaya operasional serta biaya lainnya oleh pesaing.
8. Hadiah yang ditawarkan.
9. Keunggulan produk yang dimiliki oleh pesaing.
10. Sumber daya manusia yang dimiliki.
11
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah...,73
12
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah…,73
10
11. Ketepatan dalam melayani nasabah.
12. Sumber manusia yang dimiliki.
Seluruh data dan informasi yang dibutuhkan bisa dilakukan dengan cara riset
pemasaran, baik secara langsung maupun intelijen ke bank pesaing atau lewat lembaga lain.
Adapun informasi tentang data pesaing dapat diperoleh dari pelanggan, serta karyawan atau
lembaga lain. Adapun pengumpulan metode data ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan
data sekunder maupun data primer.
Setelah menganalisis pesaing, maka pelanggan pun perlu dianalisis. Analisis
pelanggan perlu dilakukan karena pelanggan tersebut merupakan fokus utama suatu usaha.
Implikasi strategi untuk menghadapi kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda yaitu dengan
segmentasi pasar. Yang Juga penting untuk dianalisis adalah kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Data statistik dan laporan keuangan harus dilakukan analisis, kemudian rencana
strategis perusahaan dan kinerja pada periode berjalan serta rencana dan kinerja pada periode
sebelumnya. Jadi penyusunan perencanaan strategis membutuhkan analisis strategis terhadap
lingkungan, pasar, pelanggan, pesaing, dan keadaan internal perusahaan.
1. Menentukan perumusan unit usaha, yakni membagi kepengurusan suatu badan menjadi
devisi sesuai keahlian yang akhirnya akan memermudah dalam perencanaan analisis pasar.
2. Menentukan variabel kunci, membuat skala guna menilai strategi dan kinerja yang telah
dilaksanakan dan memilih variabel inti atas usaha.
3. Memilih industrical economy yang merupakan salah satu bentuk dari perekonomian mikro
guna melihat sasaran.
4. Mengevaluasi strategi yang telah dibuat.
Guna menjalankan tahapan dalam menentukan strategi, diperlukan perangkat serta teknik
untuk mengevaluasi strategi yang dilaksanakan guna pengembangan usaha, yakni sebagai
berikut:14
13
Ibid, 74.
14
Ibid,75.
11
1. Daur hidup produk merupakan perangkat yang digunakan pengusaha guna mengetahui
siklus yang akan dilalui suatu produk mulai dari pengenalan hingga penurunan tingkat
produksi dan penjualan.
2. Matriks general electric, matriks jenis ini memiliki dua sisi yakni vertikal yang
mendefinisikan daya tarik usaha (bussiness sector prospect) yang dapat dilihat melalui
tingkat pertumbuhan pasar.15 Sementara sisi horizontalnya menjelaskan mengenai
kekuatan bisnis (company competitive capabilities16) yang dilihat melalui (relative
market share).17
3. Matriks hofer, yakni perangkat pemasaran berupa matriks yang dimana variabel
vertikalnya berupa stage of the product evolution sementara sisi horizontalnya berupa
variabel competitive position. Selain dua sisi tersebut terdapat lingkaran yang
menujukkan cakupan industri serta pangsa pasar dari perusahaan tersebut. 18
4. Pendekatan patel dan younger, merupakan pendekatan yang memakai dua sisi yaitu
kemampuan perusahaan guna memperoleh keuntungan dan posisi kas. Pendekatan ini
dipakai guna mempertahankan perencanaan strategis di posisi strategis business unit
19
guna mendapatkan daya saing.
5. Strategi generik porter, Michael Porter menyebutkan bahwa terdapat tiga strategi dalam
menentukan pemikiran strategis. Pertama, biaya terendah dengan cara menekan serta
mengefektifkan segala biaya ketika pelaksanakan kegiatan produksi maupun distribusi
sehingga didapat biaya terendah yang dengan harga tersebut dapat bersaing dengan rival
perusahaan. Kedua, diferensiasi yakni melakukan terobosan dengan menggunakan mutu
terbaik dalam setiap produk yang dibuat oleh perusahaan. Ketiga, fokus dimana suatu
perusahaan memfokuskan pada bidang tertentu pada segmentasi yang ditetapkan namun
tidak melepaskan dua aspek lain yakni biaya terendah dan diferensiasi.
6. Aliansi strategis, dalam melaksanakan kegiatannya maka perusahaan membutuhkan
perencanaan strategis yang salah satunya dapat dilakukan melalui aliansi strategis.
Maksud dari aliansi ini yakni saling membantu perusahaan satu dengan yang lain demi
mendapatkan biaya yang lebih efesien dan meningkatkan pendapatan. Bentuk aliansi
15
Tingkat pertumbuhan pasar merupakan tingkat kenaikan ukuran pasar dimana terlihat dalam prosentase
seberapa besar pasar tersebut mengalami pertumbuhan per tahunnya.
16
Company competitive capabilities adalah kemampuan bersaing perusahaan terhadap pesaingnya dalam
melakukan semua proses hingga samapai pada konsumen produk yang dibuatnya.
17
Relative market share merupakan suatu perbandingan volume penjualan suatu perusahaan dengan perusahaan
saingannya dalam suatu pasar tertentu.
18
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, 76.
19
Business unit adah produk atau jasa yang dihasilkan oleh suatu unit guna memenuhi kebutuhan suatu
kelompok tertentu.
12
yang adapat dijalankan dapat berupa aliansi produk, aliansi promosi, aliansi logistik, dan
juga kolaborasi harga.
4. Strategi integrasi, yaitu strategi akhir apabila suatu bank telah menghadapi krisi keuangan
sehingga diharuskan untuk melakukan merger 21 dengan perusahaan lain.
5. Strategi diversifikasi, yakni strategi dimana menawarkan varian produk bank pada
masyarakat. Diversifikasi sendiri ada dua, yakni diversifikasi konsentrasi (terhadap pasar tertentu) dan
diversifikasi konglomerat (terhadap kalangan konglomerat).
Selain dengan cara perluasan cabang usaha, menentukan strategi pemasaran juga dapat
menggunakan elemen pemasaran yang terdiri atas: 22
1. Strategi
a. Segmentation, melakukan penetapan atau segmentasi pasar yang dituju, yang
menjurus pada segmen pasar yang rasional namun religius.
b. Targeting, setelah melakukan segmentasi selanjutnya kita memilih satu hal yang
meiliki keunggulan lebih dibanding yang lain dan menjadi prioritas.
20
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, 78-81 dikutip dari Herry Achmad Buchory da
Djaslim Saladin, Dasar-dasar Pemasaran Bank, 30-31.
21
Merger merupakan penggabungan suatu perusahaan satu dengan yang lain, biasa terjadi akibat likuditas.
22
Ikatan Bankir Indonesia, Strategi Bisnis Bank Syariah; Modul Sertifikasi General Banking Syariah, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2015), 128-138.
13
c. Positioning, menetapkan posisi produk yang dihasilkan agar memiliki ciri khas dan
lebih mudah diingat masyarakat sehingga dapat bersaing dengan produk lain yang
serupa.
2. Taktik
a. Differentiation, merupakan strategi bank dalam memperoleh nasabah dengan
memberikan produk kualitas terbaik lebih dariproduk pesaing.
b. Marketing mix (Syukur dan Syahbudin) adalah “penggunaan beberapa unsur variabel
pemasaran yang berbeda untuk bisa meraih dan mempengaruhi konsumen secara
lebih efektif dan tepat sasaran”, terdiri dari beberapa objek yakni:
a. Product, diambil dari berbagai akad muamalah yang kemudian diturunkan
kepada beberpa produk berdasarkan prinsip jual beli, bagi hasil, dan lainnya.
Akad yang terkandung haruslah tidal ada unsur dzalim sehingga menjadi
keunggulannya. Strategi ini harus diikuti dengan pembuatan logo dan moto,
pembuatan merek dagang, pemilihan packaging, serta keputusan label.
b. Price, harga yang dimaksud dalam strategi bank syariah yakni margin, bagi hasil,
jualah, dan juga fee atas jasa yang dilakukan oleh pihak bank. Besaran biaya yng
didapatkan melalui margin bgi hasil bukan ditentukan oleh nisbah 23 bagi hasil
melainkan dari seberapa baiknya kinerja suatu bank, semakin baik kinerja bank
maka keuntungan bank akan semakin banyak dan nasabah akan mendapatkan
keuntungan semakin banyak pula.
c. Promotion, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media yang
tersedia saat ini, kegiatan ini bertujuan menarik nasabah agar memperoleh
informasi tentang produk yng ditawarkan oleh pihak bank yang kemudian akan
menjadi stimulus 24 untuk melakukan konsumsi.
d. Place, gerai maupun cabang bank sangat berpengaruh terhadap volume penjualan
produkk perbankan. Dalam menempatkan suatu kantor harusslah berda di tempat
yang strategis serta berada di keramaiann agar mudah dijangkau oleh berbagai
kalangan yang akan melakukan transaksi perbankan.
e. People, sumber daya insani haruslah mumpuni serat memiliki kemampuan dalam
bidang kesopanan, dan pengetahuan akan produk yang akan ditawarkan.
f. Process, dalam melakukan kegiatan harus dilakukan dengan seefektif dan
seefesien mungkin agar menekan dana yang dikeluarkan sehingga dapat
memberikan keuntunganh lebih bagi pihak bank.
23
Nisbah merupakan prosentase pembagian bagi hasil yang akan diterima nasabah ketika bank membagikan
keuntungannya.
24
Stimulus adalah suatu dorongan berasal dari luar yang menyebabkan seseorang melakukan suatu aktivitas.
14
g. physical evidence, merupakan kenyamanan yang harus dibangun oleh pihak bank
sehingga siapapun yang masuk ke dalam bank akan merasa berada di rumah
sendiri dengan dukungan bangunan yang memadai.
h. Selling, merupakan kegiatan penjualan yang bertujuan menjalin hubungan hingga
jangka panjang. Penjualan memiliki tingakatan, yakni pertama feature selling,
kemudian benefit selling, dan akhirnya solution selling.
3. Value
a. Brand, positioning serta differentiation bertujuan membangun brand untuk suatu
produk dengan didukung marketing mix serta selling yang tepat. Barang yang telah
dibuat haruslah dikembangkan dalam segmen dan target pasar ynag sesuai.
b. Service, meruapakan sarana yang diberikan bank kepada nasabah guna menanyakan
hal penting serta memberi masukan untuk kekurangan yang terdapat di bank.
25
c. Process, hal ini berorientasi pada customer value dan customer experience serta
haruslah diperhatikan adalah kualitas, biaya, dan pesanan.
d. Customer experience, bank haruslah memberikan layanan optimal agar nasabah puas
yang akhirnya akan menimbulkan naiknya kinerja yang berorientasi pada apa yang
dibutuhkan nasabah.
25
Customer value adalah penilaian nasabah terhadap kinerja yang dilakukan oleh pihak bank.
15
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Perencanaan strategik adalah “proses manajerial yang meliputi pengembangan dan
pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus antara sasaran organisasi (perbankan)
dan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat di dalamnya.” 26 Perencanaan strategi
27
unit bisnis menurut Ali Hisam adalah “serangkaian cara berpikir untuk menentukan
(kemana) arah –tujuan perusahaan-produk itu (akan dibawa)”.
pemasaran strategis dilihat dengan berbagai sudut pandang yaitu pasar dan konsumen.
Pemasaran strategis dipakai guna menjadi pelengkap konsep pemasaran yang telah ada
sebelumnya. Dalam merumuskan strategi pemasaran, hendaknya perusahaan menganalisis
keadaan terlebih dahulu baik dari luar maupun dari dalam. Karena dengan menganalisis yang
baik perusahaan tersebut akan mengambil tindakan yang tepat untuk tujuan dan kepentingan
bisnis tersebut di tahun yang akan datang.
Melakukan perumusan strategik dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa
perangkat, yakni daur hidup produk, matriks general electric, matriks hofer, pendekatan patel
dan younger, dan analisis strategis. Sementara itu strategi pemasaran bank syariah dapat
dilakukan dengan menggunakan strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan produk,
strategi pengembangan pasar, strategi integrasi, strategi diversifikasi.
26
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 63.
27
Ali Hisam, Marketing Bank Syariah,36.
16
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M. Nur Rianto Al. 2012. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta.
Hasan, Ali. 2013. Marketing Bank Syariah. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hisam, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ikatan Bankir Indonesia. 2015. Strategi Bisnis Bank Syariah; Modul Sertifikasi General
Banking Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip. 2000. Marketing Management. The Millenium Editon, New York: Prentice Hall
International, Inc.
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran Pendekatan Praktisi. Yogjakarta: Graha Ilmu.
Septiana, Aldila. 2016. Pengantar Bisnis dan Manajemen. Pamekasan: Duta Media Publishing.
Syukur dan Syahbudin. 2017. Konsep Marketing Mix Syariah. Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah. Vol. 5 No.1. ISSN 2579-6437.
17