Oleh Kelompok 8:
Mhd Rommeydahl Putra Nim: 2130401084
Refaldi R. Ihsan Nim: 2130401114
Dosen Pengampu:
Vicky Azhari SE., ME., CRBD., CIRBD
Assalamualaikum WR. WB
Puji syukur Alhamdulillah hirobbil „alamin puji beserta syukur marilah
kita ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang mana berkat dan rahmat beliau
pemakalah dapat menyelesaikan makalah kelompok 8 yang berjudul “Etika Kerja
Bagian Administrasi Kredit/Pembiayaan Dalam Kerjasama Dengan
Marketing”ini.
Sholawat beserta salam marilah sama-sama kita kirimkan doa kepada
pimpinan umat islam sedunia yakni Nabi Muhammad SAW., keluarganya,
sahabatnya dan sampai kepada kita selalu umatnya.
Pemakalah telah menulis sebuah makalah “Etika Kerja Bagian
Administrasi Kredit/Pembiayaan Dalam Kerjasama Dengan Marketing”,
untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini yang tidak
disengaja atau kekhilafan, maka dari itu pemakalah mengharapkan ide, gagasan,
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Atas ide,
gagasan, kritik dan saran yang membangun peserta diskusi pemaklah ucapkan
terimakasih.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR KEPUSTAKAAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
finansial yang signifikan. Selain itu, skandal etika dalam perbankan syariah
dapat membahayakan reputasi seluruh industri perbankan syariah, yang dapat
mengancam pertumbuhan dan kelangsungan bisnis di masa depan.
Dalam konteks perbankan syariah, pendidikan dan kesadaran tentang
etika kerja dan prinsip-prinsip syariah sangat penting. Pelatihan yang intensif
mengenai etika kerja dan prinsip-prinsip syariah, serta budaya perusahaan
yang kuat berlandaskan etika, dapat membantu staf administrasi kredit
memahami dan menghormati prinsip-prinsip tersebut dalam pekerjaan sehari-
hari mereka. Pendidikan dan kesadaran yang baik dapat membantu mencegah
pelanggaran etika dan menjaga kesucian transaksi perbankan syariah, sehingga
menciptakan lingkungan kerja yang lebih etis dan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
1. Apa yang harus dilakukan Oleh bag. Adm Kredit/Pembiayaan?
2. Apa yang tidak boleh dilakukan Oleh bag. Adm kredit/pembiayaan?
3. Bagaimana Prosedur inspection on the spot lokasi dan agunan?
4. Bagaimana Prosedur pengikatan agunan secara yuridis?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui yang harus dilakukan Oleh bag. Adm Kredit/Pembiayaan
2. Mengetahui yang tidak boleh dilakukan Oleh bag. Adm
kredit/pembiayaan
3. Mengetahui Prosedur inspection on the spot lokasi dan agunan
4. Mengetahui Prosedur pengikatan agunan secara yuridis
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
maka bank membentuk unit kerja yang terdiri atas tenaga-tenaga marketing.
Yang menjadi pokok utama tugas seorang marketing ada mencari nasabah
yang diperkirakan fisibel, sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. Ada
berbagai istilah yang digunakan untuk menyebut tenaga penjual produk
pembiayaan bank, antara lain Sales Executive, Finance Officer, Account
Officer, Account Manager atau Relationship Manager. Namun terkadang
istilah-istilah tersebut dibedakan satu sama lain berdasarkan ruang lingkup
tugas yang sering kali berbeda-beda antara satu bank dengan bank lainnya.
Ruang lingkup tugas tenaga marketing, antara lain:
a. Mencari dan mendapatkan calon nasabah, serta merencanakan
kunjungan-kunjungan ke calon nasabah.
b. Melakukan penjualan produk pembiayaan kepada calon nasabah.
c. Menerapkan prinsip “Know Your Costumer” dalam berhubungan
dengan nasabah.
d. Membuat laporan berkala kunjungan nasabah.
e. Mengumpulkan dan meneliti data dan informasi nasabah dalam
rangka memproses pemberian pembiayaan.
f. Melakukan analisis awal terhadap kelayakan pembiayaan dalam
rangka memproses persetujuan pembiayaan.
g. Memonitoring pencairan dana pembiayaan maupun pelunasan
pembiayaan.
h. Memelihara hubungan baik dengan nasabah.
i. Melakukan cross-selling produk-produk bank lainnya.
A. Kesimpulan
Dalam menjalankan tugasnya, Bagian Administrasi Kredit/Pembiayaan
memiliki tanggung jawab yang krusial. Yang harus dilakukan oleh Bagian Adm
Kredit/Pembiayaan melibatkan peninjauan dan evaluasi yang cermat terhadap
permohonan kredit, termasuk analisis keuangan calon debitur, serta verifikasi
dokumen yang diperlukan. Selain itu, Bagian Adm Kredit/Pembiayaan juga
bertanggung jawab untuk menyusun dokumen perjanjian kredit dengan jelas
dan sesuai peraturan yang berlaku. Keakuratan dan kepatuhan terhadap
prosedur administratif menjadi kunci dalam menjalankan fungsi ini.
Di sisi lain, Bagian Adm Kredit/Pembiayaan juga perlu memahami hal-
hal yang tidak boleh dilakukan. Ini termasuk menghindari diskriminasi atau
perlakuan tidak adil terhadap calon debitur, serta memastikan bahwa seluruh
proses penilaian kredit berjalan transparan dan etis. Pemberian kredit harus
didasarkan pada parameter yang obyektif dan sesuai dengan kebijakan
perusahaan. Oleh karena itu, Bagian Adm Kredit/Pembiayaan harus selalu
berpegang teguh pada prinsip-prinsip etika bisnis dan memastikan bahwa setiap
langkah yang diambil tidak melanggar regulasi yang berlaku.
Prosedur Inspection On The Spot Lokasi Dan Agunan menjadi tahap
krusial dalam proses pemberian kredit. Bagian Adm Kredit/Pembiayaan perlu
secara cermat melaksanakan inspeksi langsung terhadap lokasi dan agunan yang
diajukan sebagai jaminan. Dengan melakukan inspeksi on the spot, Bagian Adm
Kredit/Pembiayaan dapat memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari
calon debitur sesuai dengan kondisi aktual. Langkah ini tidak hanya mendukung
keputusan kredit yang lebih akurat, tetapi juga mengurangi risiko terkait dengan
penilaian yang salah atau informasi yang tidak benar.
Seiring dengan proses pemberian kredit, Bagian Adm
Kredit/Pembiayaan juga harus memahami dengan jelas Prosedur Pengikatan
Agunan Secara Yuridis. Hal ini melibatkan penanganan dokumen-dokumen
hukum yang terkait dengan pengikatan agunan sebagai jaminan kredit.
13
Kesiapan dalam menyusun kontrak dan dokumen yuridis menjadi langkah
penting untuk melindungi kepentingan perusahaan. Oleh karena itu, Bagian
Adm Kredit/Pembiayaan perlu menjalankan prosedur ini dengan teliti dan
memastikan bahwa setiap langkah sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku, sehingga dapat menghindari masalah hukum di masa mendatang.
B. Saran
Untuk meningkatkan efektivitas Bagian Administrasi
Kredit/Pembiayaan, disarankan agar fokus diberikan pada peningkatan
transparansi dan efisiensi dalam proses penilaian kredit. Langkah-langkah
tersebut mencakup pengembangan sistem evaluasi kredit yang lebih terinci dan
objektif, serta peningkatan komunikasi dengan calon debitur untuk memastikan
kejelasan dan keadilan dalam setiap tahap. Selain itu, pelibatan pihak terkait
dalam proses inspeksi on the spot dapat memperkuat validitas informasi yang
diperoleh. Bagian Adm Kredit/Pembiayaan juga dapat memperkaya keahlian
pegawainya dalam aspek hukum untuk lebih memastikan kepatuhan terhadap
prosedur pengikatan agunan secara yuridis. Terakhir, implementasi pelatihan
berkala mengenai etika bisnis dan pemahaman mendalam terhadap regulasi
terbaru dapat membantu memastikan bahwa Bagian Adm Kredit/Pembiayaan
tetap beroperasi sesuai dengan standar tertinggi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Nasution, M. L. I. (2018). Islamic Bank Financing Management. In FEBI UIN-SU
Press.
Otoritas Jasa Keuangan, R. (2017b). Persyaratan Dan Tata Cara Pemeriksaan Bank.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan, 1–19.
https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/peraturan-
ojk/Documents/Pages/POJK-tentang-Persyaratan-dan-Tata-Cara-
Pemeriksaan-Bank/SAL POJK 41 - Pemeriksaan Bank.pdf