Anda di halaman 1dari 19

Bank Sentral

MAKALAH

Ditulis Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Makalah


Mata Kuliah Ekonomi Moneter

Oleh Kelompok 4:
Nurul Fadilla NIM. 2130401101
Putri Andres NIM. 2130401104
Refaldi R. Ihsan NIM. 2130401114

Dosen Pengampu:
Widi Nopiardo, M.A.

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil alamin puji beserta syukur marilah kita ucapkan atas
kehadiran allah Swt yang mana berkat dan Rahmat beliau lah pemakalah telah dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bank Sentral” guna memenuhi tugas mata
kuliah “Ekonomi Moneter”

Shalawat beserta salam marilah sama sama kita kirim kan kepada pucuk
pimpinan umat islam sedunia yakni nabi Muhammad SAW. Kami dari kelompok
Empat telah menulis makalah dengan judul “Bank Sentral” apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah ini kami meminta kritikan dan saran dari bapak dan teman
teman semua nya yang bersifat membangun.

Batusangkar, 19 September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

A. Definisi Bank .................................................................................................. 3

B. Fungsi- Fungsi Bank Sentral .......................................................................... 4

C. Sistem Kerja Bank Sentral ............................................................................. 7

D. Susunan Organisasi Bank Sentral (BI) ........................................................... 9

E. Bank-bank Sentral di Asia dan Dunia ............................................................ 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................... 14

B. Penutup ......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank Indonesia atau bank sentral adalah suatu lembga keuangan yang
indenpenden dan memiliki tujuan untuk mencapai dan menjaga kestabilan
nilai rupiah. Bank sentral sangat berperan penting untuk meminimalisir
terjadinyaa resiko-resiko dalam dunia perbankan serta memberikan
perlindugan terhadap dana nasabah dan masyarakat yang ada di lembaga
perbankan. Bank sentral menjaga dengan mengontrol keseimbangan antara
jumlah uang dan barang yang beredar agar tidak terjadinya inflasi.

Bank sentral bertujuan untuk mengontrol kebijakan dan kestabilan


perekonomian yang dimiliki hamper setiap Negara. Indonesia adalah salah
satu Negara yang memilki bank sentral dan disebut dengan bank Indonesia.
Sejarah bank sentral berawal sejak sebelum kedatangan bangsa barat di
Indonesia. Sejarah bank sentral berawal sejak Indonesia menjadi jalur
perdagangan internasional oleh para pedagang. Bangsa –bangsa eropa
memperluas wilayah jajahannya pada abad ke-15 termasuk ke Indonesia.
Negara-negara penjajah Indonesia antara spanyol, portugis kemudian diikuti
oleh Belanda, Inggris dan Prancis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu
permasalahannya sebagai berikut:
1. Apa defenisi Bank Sentral ?
2. Apa saja fungsi-fungsi dari Bank Sentral ?
3. Bagaimana system kerja Bank Sentral ?
4. Bagaimana susunan organisasi Bank Sentral (BI) ?

1
2

5. Bagaimana bank-bank Sentral di Asia dan Dunia ?


6. Apa saja ayat Al-Quran mengenai ekonomi ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dibuatnya makalah ini untuk
mengetahui defenisi bank sentral, fungsi-fungsi bank sentral, system kerja
bank sentral, untuk mengetahui susunan organisasi bank sentral dan unuk
mengetahui bank-bank sentral di Asia dan Dunia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bank
Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan
berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang,
pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan
benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-perusahaan dan lain-lain.
Dalam UU No. 14 Tahun 1967 pasal 1 tentang pokok-pokok
perbankan adalah, “ lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
kredit atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang “
sedangkan lembaga keuangan menurut undang-undang tersebut ialah, semua
badan yang melalui kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang
dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.” (Suyatno, 2007: 1)
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 dalam pasal 1 angka (2), “Bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.”
Bank Indonesia adalah bank sentral republic Indonesia dan merupakan
badan hukum yang memilki kewenangan untuk melakukan perbuatan hokum.
Menurut Goodhart Bank Sentral adalah institusi yang berevolusi secara alami
dari bank swasta yang berperan khusus sebagai bank pemerintah kemudian
berkembang menjadi institusi independen yang memiliki peran sentral
menjaga kestabilan ekonomi terutama yang bersumber dari ketidakmampuan
bank dalam menghadapi guncangan.
Selain itu menurut John Singleton Bank Sentral merupakan salah satu
defenisi bank sentral dalam arti sempit dimana bank sentral adalah salah satu

3
4

bank tempat bank-bank lain menaruh dana dan mengunkankan dana tersebut
untuk penyelesaian akhir (settlement) dari transaksi antar bank. Jika dilihat dri
sisi kelembagaan bank sentral, Hawke (1973) menjelaskan bahwa bank sentral
adalah sebuah organisasi yang berada diantara pemerintah dan perbankan.
(Simorangkir, 2014: 14)

B. Fungsi- Fungsi Bank Sentral


Goodhart (1991) mengatakan bahwa fungsi dari bank sentral
berkembang secara alami akibat hubungan dengan pemerintah dan bank-bank.
Hal ini dikarenakan posisi bank sentral dalam system berada ditengah-tengah,
bank sentral memilki kekuatan politik sebagai pemerintah. Singketon, et
(2006) menyatakan bahwa terdapat 10 fungsi dari bank sentral yaitu:

1. Menerbitkan uang atau alat pembayaran yang sah guna memenuhi


kebutuhan masyarakat.
2. Pelaksana dan perumus kebijakan moneter
3. Menyediakan jasa perbankan, agen kepada pemerintah, dan pengelola
pinjaman pemerintah.
4. Custodian dari cadangan bank umum dan menyelesaikan transaksi kliring
antar bank.
5. Penjaga keutuhan system keuangan dan bertindak sebagai pengawas
kehati-hatian perbankan.
6. Pelaksanaan dari kebijakan pemerintah di bidang nilai tukar dan sebagai
kustodi dari cadangan devisa Negara dan membantu Negara dalam
mengelola cadangan devisa.
7. Pembuat kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
8. Penasihat pemerintah terkait dengan kebijakan ekonomi. Bank sentral
dipandang memilki keahlian mengenai hal-hal yang terkait dengan bidang
ekonomi dan keuangan.
5

9. Lembaga yang berpartisipasi dalam kerjasama pengaturan moneter


internasional
10. Lembaga yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah sehingga
memungkinkan bank sentral mendapat tugas lain, seperti member layanan
perbankan kepada public, memerikan perlindungan nasabah atau sebagai
operator registrasi saham. (Simorangkir, 2014: 16)
Selain itu peran dan fungsi bank sentral dalam system ketenagakerjaan
di Indonesia adalah:
1. Peranan dan fungsi bank Indonesia menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter.
Bank sentral adalah bank dari segala bank, maksudnya semua bank
yang terbesar diseluruh Indonesia diatur dan diawasi system kerjanya oleh
bank sentral. Kerana bank semtral bertujuan untuk menjaga stabilitas
(keseimbangan) nilai mata uang (rupiah) baik terhadap barang dan jasa
dilihat dari laju inflasi maupun terhadap mata uang Negara lain , tentu
berbeda dengan bank-bank umum lainya yang bertugas menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepda
masyarakat baik dalm bentuk kredit maupun dalam bentuk lainya.
Demi tercapainya tujuan bank Indonesia, maka BI harus
melaksanakan 3 pilar dengan baik yaitu, menetapkan, dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
dan mengatur dan mengawasi bank. Dalam kebijakan moneter bank
Indonesia bertujuan untuk mengatur jumlah uang yang beredar,
maksudnya adalah mengatur banyaknya jumlah uang dikluarkan oleh BI
ke tangan masyarakat. Program-program dari kebijakan moneter ini
adalah:
6

a. Operasi pasar terbuka adalah cara BI mengendalikan jumlah uang


yang beredar dengan surat harga pemerintah seperti sertifikat bank
Indonesia dan serat berharaga pasar uang. Jika BI ingin mengurangi
jumlah uang yang beredar maka BI harus menjual surat berharga
pemerintah kepdaa masyarakat, tetapi jika BI ingin menambah jumlah
uang yang beredar maka BI membeli surat berharga peperintah dipasar
uang.
b. Politik diskonto adalah cara BI mengendalikan jumlah uang yang
beredar dengan tingkat bunga. Jika BI ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar maka BI menaikan tingkat bunga pada bank umum, dan
sebaliknya jika BI ingin menambah jumlah uang yang beredar maka
BI menurunkan tingkat bunga pada bank umum.
c. Rasio cadangan wajib adalah dana cadangan perbankan yang harus
disimpan pada BI, sehingga jika BI ingin mengurangi jumlah uang
yang beredar maka BI menaikan rasio cadangan wajib.

2. Peranan dan fungsi bank Indonesia dalam mengatur dan menjaga


kelancaran system pembayaran
Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancran system
pembayaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b, bank Indonesia
berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
penyelenggaraan jasa system pembayaran
b. Mewajibkan peneyelenggara jasa system pembayraan untuk
menyampaikan laporan tentang kegiatannya
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaraan
Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapakan dengan peraturan Bank Indonesia. Bank Indonesia berwenang
7

mengatur kliring antar bank dalam mata uang rupiah dan vuluta asing.
Penyelenggaran kegiatan kliring antar bank dalam mata uanga rupiah dan
vuluta asing dilakukan oleh bank Indonesia atau pihak lain dengan
persetujuan bank Indonesia yang ditetapkan dengan peraturan bank
Indonesia.
3. Peran dan fungsi bank Indonesia mengatur dan mengawasi bank
Pengawasan bank oleh bank Indonesia senagaimana terdapat
dalam pasal 24 adalah pengawasan langsung dan tidak langsung. Bank
Indonesia mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan,
dan penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh bank
Indonesia. (Graziani, 2018: 55-60)

C. Sistem Kerja Bank Sentral


Sistem kerja bank sentral memiliki tata kelola sebagai berikut:
(Wahyu, 2021: 22-23)

1. Indepedensi
a. Tata kelola bank Indonesia berdasarkan UU No. 23 Tahun 1999.
b. Secara kelembagaan berada di luar pemerintah.
c. Memiliki kewenangan membuat peraturan dan menetapkan sanksi
sebagai implementasi pelaksanaan UU.
d. Kebebasan menggunakan instrument moneter dan menetapkan target
operasional kebijakan moneter.
e. Kewenangan menetapkan jumlah uang yang beredar dan suku bunga,
larangan pemberian pinjaman kepada pemerintah.
f. Kewenangan dewan gubernur menolak campur tangan pemerintah dan
atau pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan UU.
g. Pemimpin BI berada di luar susunan kanbinet dan memiliki masa
jabatan berbeda dengan pemerintah.
8

h. Pemimpin BI berada di luar susunan cabinet dan memiliki masa depan


yang berbeda dengan pemerintah.
i. Kewenangan menetapkan,, mengelola anggran kebijakan dan aset
kekeayaan tanpa persetujuan DPR.
j. Perrtanggung jawaban pengelolaan keuangan dilaporkan kepada DPR.
2. Transparansi
a. Keterbukaan mengenai tujuan kebijakan seperti sasaran stabilitas
harga atau inflasi.
b. Pengungkapan data, model, dan prakiraan ekonomi.
c. Informasi mengenai strategi kebijakan dan prosedur pengambilan
keputusan internal.
d. Komunikasi keputusan kebijakan, seperti perubahan suku bunga.
e. Keterbukaan pelaksanaan kebijakan yang diputuskan seperti operasi
moneter.
3. Akuntabilitas
a. Penyampaian laporan tugas.
b. Laporan bahan evaluasi kinerja BI dan dewan gubernur oleh DPR.
c. DPR meminta penjelasan pelaksana tugas dan wewenang BI.
d. Penyampaian anggaran operasional untuk persetujuan DPR dan
kewajiban pelaporan anggaran kebijakan secara khusus ke DPR.
e. Pemeriksaan keuangan oleh BPK.
f. Penyampaian laporan keuangan tahunan ke masyarakat.
g. Badan supervise Bank Indonesia.
9

D. Susunan Organisasi Bank Sentral (BI)

E. Bank-bank Sentral di Asia dan Dunia


Bank sentral sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu negara mengalami perubahan bentuk dan fungsi yang
disesuaikan dengan perkembangan perekonomian masing-masing negara.
Perubahan tersebut tidak hanya terjadi di negara-negara tertentu saja, tetapi
juga terjadi secara global. Kondisi ini menyebabkan bank-bank sentral di
dunia memiliki bentuk dan fungsi kelembagaan yang beragam. Berikut ini
adalah beberapa contoh perkembangan bank sentral yang terjadi di berbagai
negara:
1. Bank of England (BOE)
BoE didirikan pada tahun 1694 dengan tujuan awal sebagai bank
Pemerintah dan pengelola utang negara. BoE awalnya didirikan sebagai
bank komersial yang kemudian dinasionalisasi menjadi bank sentral. Sejak
April 2013, kewenangan BoE diperluas dengan berdirinya Prudential
10

Regulatory Authority (PRA). PRA adalah badan pengawas jasa keuangan


Inggris Raya, yang dibentuk sebagai pengganti dari Financial Services
Authority (FSA) atau Otoritas Jasa Keuangan Inggris Raya. Otoritas ini
didirikan sebagai perusahaan terbatas yang sepenuhnya dimiliki oleh BoE.
PRA bertanggung jawab atas penetapan regulasi dan pengawasan yang
berhati- hati terhadap perbankan, building societies, credit unions, asuransi
dan perusahaan investasi besar. PRA menetapkan regulasi dan mengawasi
lembaga keuangan di tingkat perusahaan secara individu.
2. Federal Reserve Banks (The Fed)
The Fed dibentuk tahun 1913 setelah Kongres menyetujui The
Federal Reserve Act. The Fed semula merupakan bank bentukan
Pemerintah dan dikontrol oleh Pemerintah-- dan menjadi independen pada
tahun 1951 setelah berakhirnya Depresi Besar (The Great Depression) dan
Perang Dunia II. Namun independensinya dipertanggungjawabkan dengan
cara melaporkan kegiatannya secara rutin kepada senat dan parlemen.
3. Hong Kong Monetary Authority (HKMA)
HKMA didirikan pada tahun 1993 yang merupakan penggabungan
badan pengelola pertukaran mata uang dan badan pengawasan perbankan.
Dalam pelaksanaan tugasnya, HKMA memberikan laporan kepada
Menteri Keuangan. HKMA merupakan lembaga Pemerintah yang diberi
otoritas untuk memelihara kestabilan moneter dan perbankan.
4. Monetary Authority of Singapore (MAS)
MAS merupakan bank sentral Singapura yang didirikan pada 1
Januari 1971. Pembentukan MAS dilatarbelakangi oleh pesatnya
perkembangan sektor keuangan di Singapura yang menjadi salah satu
pusat keuangan di kawasan Asia. MAS merupakan lembaga yang
memegang mandat penuh untuk melaksanakan fungsi bank sentral yang
bertugas mengatur dan mengawasi lembaga keuangan serta menetapkan
11

kebijakan moneter. Sebelum dibentuknya MAS, fungsi moneter dilakukan


oleh Kementerian Keuangan. European Central Bank (ECB)
5. European Central Bank (ECB)
ECB merupakan bank sentral Eropa yang berdiri pada 1 Juni 1998.
ECB memiliki dua tugas utama yaitu menjaga nilai tukar mata uang Euro
dan menjaga kestabilan harga di Eurozone. Eurozone terdiri dari 17 negara
yang sejak tahun 1999 sepakat untuk menggunakan mata uang tunggal,
Euro, dan membangun sistem bank sentral yang dinamakan Eurosystem.
ECB merupakan bank sentral kawasan yang independen baik secara
politik maupun keuangan. ECB tidak dapat diintervensi oleh Pemerintah
negara yang tergabung dalam Eurosystem. Anggaran operasional ECB
berasal dari iuran anggota, namun ECB memiliki otonomi untuk
mengelola anggaran tersebut.
6. Bank Negara Malaysia (BNM)
BNM dibentuk pada 26 Januari 1959 melalui Central Bank of
Malaysia Act 1958 (CBA 1958). CBA 1958 ini kemudian diganti dengan
CBA 2009 yang berlaku efektif pada 25 November 2009. Menurut
undang-undang ini, BNM merupakan sebuah badan hukum di bawah
Pemerintah Malaysia dan dipimpin oleh seorang gubernur yang
bertanggung jawab dan melaporkan kegiatannya kepada Menteri
Keuangan. CBA 2009 meredefinisikan peran bank sentral di Malaysia
yang sebelumnya tidak tercakup dalam CBA 1958. Menurut CBA 2009,
BNM menetapkan kebijakan moneter secara independen melalui Komite
Kebijakan Moneter. Selain itu, BNM memiliki kewenangan memberikan
izin bank konvensional dan bank syariah untuk beroperasi secara paralel
di Malaysia. BNM juga mempunyai peran-peran penting lainnya, yaitu:
sebagai pembuat kebijakan moneter dalam rangka menjaga stabilitas nilai
tukar ringgit dan menjaga inflasi agar tetap rendah dan stabil; bertanggung
12

jawab atas kestabilan sistem keuangan; berperan dalam membangun


infrastruktur sistem keuangan; mempromosikan inklusi keuangan agar
meningkatkan akses masyarakat terhadap jasa keuangan; dan berperan
sebagai bankir dan penasihat Pemerintah khususnya dalam pengelolaan
ekonomi makro dan pengaturan utang Pemerintah.
7. Bank of Thailand (BoT)
Cikal bakal berdirinya bank sentral di Thailand diawali dengan
terbentuknya Thai National Banking Bureau pada 1940. Thai National
Banking Bureau baru ditetapkan menjadi bank sentral Thailand dengan
nama Bank of Thailand (BoT) pada 1942. Sejak itu, seluruh tanggung
jawab Thai National Banking Bureau dialihkan kepada BoT. Sebagai bank
sentral, BoT memiliki beberapa peran dan tanggung jawab penting, yaitu:
1) mencetak dan menerbitkan uang kertas (banknotes) dan surat-surat
berharga lainnya, 2) menjaga stabilitas moneter dan merumuskan
kebijakan moneter, 3) mengelola aset-aset BoT dengan memperhatikan
risiko-risiko terkait keamanan (security), likuiditas (liquidity), tingkat
pengembalian atas aset (return on assets), dan pengelolaan (management),
4) menyediakan fasilitas perbankan bagi Pemerintah dan sebagai registrar
surat utang Pemerintah, 5) menyediakan fasilitas perbankan bagi lembaga
keuangan, 6) membangun dan mendukung pengembangan sistem
pembayaran, 7) mengawasi dan memeriksa lembaga keuangan, 8)
mengelola nilai devisa negara sesuai dengan sistem devisa yang dianut
dan mengelola aset dalam bentuk cadangan mata uang yang sesuai dengan
UU Mata Uang, dan 9) mengendalikan lalu lintas devisa sesuai dengan
undang-undang pengendalian devisa.
8. Banko Sentral Ng Philipinas (BSP)
BSP didirikan pada 3 Juli 1993 sesuai dengan Konstitusi Philipina
tahun 1987 dan Undang-Undang Bank Sentral Baru tahun 1993.
13

Berdasarkan undang-undang tersebut, BSP dinyatakan sebagai otoritas


moneter negara Filipina. Tujuan utama BSP adalah mempertahankan
stabilitas harga yang kondusif untuk menyeimbangkan dan
mempertahankan stabilitas moneter dan nilai tukar mata uang peso. Dalam
mencapai tujuannya, BSP menjalankan fungsi-fungsi bank sentral sebagai
berikut: 1) pengelola likuiditas (supply uang) untuk mempertahankan
stabilitas harga, 2) penerbit uang kertas, 3) lender of the last resort bagi
bank dan lembaga keuangan untuk tujuan likuiditas, 4) pengawas lembaga
keuangan, 5) pengelola cadangan devisa, 6) pembuat kebijakan nilai tukar,
serta 6) bankir dan penasihat keuangan Pemerintah.
9. Bank of Japan (BoJ)
BoJ didirikan pada tahun 1882 dengan status badan khusus non
Pemerintah yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. BoJ
mempunyai tugas-tugas pokok yaitu melaksanakan fungsi otoritas
moneter, mengawasi dan membina perbankan, menjaga kestabilan sistem
keuangan, dan menyediakan jasa keuangan tertentu. BoJ dipimpin oleh
seorang gubernur dan dua deputi gubernur yang diangkat oleh kabinet
dengan masa jabatan tujuh tahun. (Juhro, 2020: 29-32)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang keuangan.
Menurut Goodhart Bank Sentral adalah institusi yang memiliki peran sentral
menjaga kestabilan ekonomi terutama yang bersumber dari ketidakmampuan
bank dalam menghadapi guncangan. Bank sentral adalah salah satu bank
tempat bank-bank lain menaruh dana dan mengunkankan dana tersebut untuk
penyelesaian akhir (settlement) dari transaksi antar bank.
Fungsi dari bank sentral berkembang secara alami akibat hubungan
dengan pemerintah dan bank-bank, diantaranya menerbitkan uang atau alat
pembayaran yang sah, pelaksana sekaligus perumus kebijakan moneter,
penjaga keutuhan system keuangan dan bertindak sebagai pengawas kehati-
hatian perbankan.
Sistem kerja bank sentral memiliki tata kelola sebagai berikut:
indepedensi artinya kebebasan bank sentral dari campur tangan pemerintah
untuk dapat melaksanakan kebijakan moneternya yang bebas dari
pertimbangan- pertimbangan politik , transparansi artinya keterbukaan dalam
penyampaian informasi, dan akuntabilitas artinya pertanggungjawaban atas
pengelolaan sumber daya dalam pelaksanaan kebijakan yang mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Pentingnya bank sentral dalam menjaga stabilitas perekonomian tidak
dapat diabaikan. Melalui kebijakan moneter yang bijaksana, bank sentral
dapat mempengaruhi tingkat inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, mereka juga bertanggung jawab atas menjaga stabilitas sistem
keuangan, yang sangat penting untuk mencegah krisis ekonomi yang merusak.

14
15

B. Penutup
Dalam makalah ini, kita telah menjelajahi peran dan fungsi utama
bank sentral dalam perekonomian suatu negara. Bank sentral adalah lembaga
yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur kebijakan moneter,
mengawasi sistem keuangan, dan menjaga stabilitas harga. Kita juga telah
membahas beberapa contoh bank sentral yang terkenal, seperti Federal
Reserve di Amerika Serikat, Bank Sentral Eropa, dan Bank of Japan.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap topik ini, dan semoga
makalah ini telah memberikan wawasan yang berguna tentang bank sentral
dan perannya yang sangat penting dalam perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Graziani, Jenniver Veronica. 2018. Peran dan Fungsi Bnak Indonesia Dalam Sistem
Ketenagakerjaan Indonesia menurut UU NO. 23 Tahun 1999 Jo UU NO. 3
Tahun 2004 Tentang Bank Indonesia, Jurnal Lex Asministration, VI: 3.

Juhro, Soklin M. 2020. Pengantar Kebanksentralan Teori Dan Kebijakan. Depok:


PT. Raja Grafindo Persada.

Simorangkir, Iskandar. 2014. Pengantar kebank Sentralan Teori dan Praktik di


Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo .

Suyatno, Thomas. 2007. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka


Utama.

Wahyu, Muhammad F. R. 2021. Kelembagaan Bank Sentra. BI Institute.


https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-
mix/core/Documents/Kelembagaan_Bank_Sentral.pdf diakses pada 20
September 2023.

Anda mungkin juga menyukai