Disusun oleh:
Kelompok 13
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3
C. Tujuan Masalah ............................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Sentral .............................................................. 4
B. Sejarah Berdirinya Bank Sentral di Indonesia ............................ 5
C. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral ........... 8
D. Fungsi Bank Sentral .................................................................. 11
E. Peranan Bank Indonesia dalam Stabilitas Keuangan ................ 12
F. Pengertian OJK ......................................................................... 16
G. Peranan dan Tugas OJK ............................................................ 16
H. Fungsi OJK................................................................................ 16
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan atau yang sering kita sebut dengan lembaga keuangan.
1
pemerintah.
stabilitas harga dan perkembangan ekonomi, dan di sisi lain, dalam suatu
secara efisien.
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Sentral.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Martono. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Ekonisia : Yogyakarta. 2002, hlm.11
4
B. Sejarah Berdirinya Bank Sentral di Indonesia
Sejarah bank sentral tidak terlepas dari sejarah dikenalnya sistem uang
sebagai alat tukar dalam perdagangan dan perekonomian secara umum,
dan mulai ditemukannya metode perbankan untuk pertama kalinya dalam
perekonomian dan perdagangan suatu negara. Dimana pada zaman dahulu
alat tukar yang digunakan adalah memang berupa uang yang memang
memilikinilai intrinsik yang sama terhadap material yang terbuat dari uang
tersebut.
Biasanya berupa uang logam (emas, perak, perunggu, dll) yang
memiliki nilai intrinsik yang sama terhadap nilai dari uang logam tersebut.
Artinya jika uang logam emas seberat 1 gram bernilai 1000 misalnya, pada
saat itu memang karena emas dengan kondisi 1 gram tersebut ketika
diperdagangkan atau dipertukarkan dimana-mana nilainya adalah 1000.
Alat tukar dengan uang logam seperti ini sudah lebih maju
dibandingkan dengan kondisi sebelumnya dimana perdagangan dilakukan
dengan alat tukar yang belum bisa diterima oleh banyak kalangan atau
bahkan sistem barter langsung terhadap barang yang diperdagangkan
dimana ini menjadi cikal-bakal dimulainya perdagangan dalam sejarah
peradaban manusia.
Seiring dengan waktu dan terus berkembangnya perdagangan dan
perekonomian, alat tukar berupa uang logam tersebut mulai menjadi
keterbatasan karena memang ketersediaan sumber daya alam yang terbatas
untuk mencetak jenis uang seperti itu, dan ini menghambat potensi untuk
berkembang lebih besarnya lagi perekonomian suatu negara sementara
jenis-jenis produk baru dan bentuk industri baru sangat potensial untuk
muncul namun amat disayangkan jika aktivitas perdagangan dan
perekonomian secara umum harus terhambat karena mengikuti
kemampuan ketersediaan uang berupa logam yang sangat terbatas tersebut.
Untuk itulah kemudian dikenal sistem uang kertas yang pertama kali
ditemukan melalui sistem penjaminan yang dalam hal ini dilakukan oleh
suatu badan penjamin sekaligus penyimpan yang disebut bank, dimana
5
uang kertas yang dikeluarkan oleh bank tersebut dijamin memiliki nilai
yang sama atau dijanjikan akan memiliki nilai beberapa kali lebih besar
terhadap emas atauuang logam yang di simpan oleh nasabah/masyarakat
pada waktu mendatang atau pada masa yang ditentukan.
Pada praktik dan perkembangannya masing-masing, bank-bank yang
pada saat itu membuat aturannya sendiri-sendiri dan jenis-jenis jaminan
atauuang kertasnya masing-masing yang sangat potensial merugikan
masyarakatkarena belum dikelola negara untuk memastikan tidak adanya
penyimpangan atau aturan yang tidak adil. Dimana pada suatu ketika
seorang nasabah berniat untuk mengambil kembali emas atau uang logam
yang disimpan pada bank tersebut dengan cara menukar kembali uang
kertas yang dia dapat dari bank tersebut ternyata harus kecewa karena uang
logam yang dia terima lebih sedikit dari yang dijanjikan atau bahkan lebih
kecil dari jumlah yang sama dari yang pernah ia simpan ke bank tersebut.
Pada masa itulah mulai terjadi untuk pertama kalinya dalam sejarah model-
model fraud dan rekayasa dalam sektorindustri yang baru ini, yaitu sektor
keuangan.
Sejak itulah negara menyadari perlunya suatu bank sentral yang
selanjutnya didirikan dengan tujuan untuk memastikan adanya satu jenis
mata uang kertas yang sama dan berlaku di suatu negara tersebut agar
memiliki nilai yang stabil dan dapat dipercaya karena dijamin oleh negara
(dengan cara awalnya negara menjamin uang kertas tersebut dengan
sejumlah emas deposit atau logam berharga lainnya yang dicadangkan
setiap mencetak nominal 6 uang tersebut, namun belakangan tidak lagi dan
jaminannya hanya atas nama negara saja atau sejumlah kecil emas) dan
dapat dipergunakan terus menerus oleh masyarakat dalam menjalankan
aktivitas perekenomiannya di negara tersebut.
Di Indonesia sendiri Pada tahun 1828 De Javasche Bank didirikan
oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas
mencetak dan mengedarkan uang. Tahun 1953, Undang-Undang Pokok
Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk
6
menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga
tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di
samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya
dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan
oleh De Javasche Bank sebelumnya.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang
mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral,
terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga
tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu
Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi
dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan
taraf hidup rakyat.
Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia,
sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank
Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen
dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas
dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada
tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang No.2 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang No.23 tahun 19992 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dari
upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudkan
untuk meningkatkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi
krisis global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas
Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
2
Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Undang-Undang No. 23 Tahun
1999 Tentang Bank Indonesia.
7
C. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia Sebagai Bank Sentral
1. Tujuan
8
No.23 Tahun 1999, tugas-tugas Bank Indonesia selaku Bank Sentral
adalah sebagai berikut:
9
1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas
jasa sisa pembayaran;
10
D. Fungsi Bank Sentral
11
pemerintah dan menjadi lembaga independen dengan tujuan tunggal,
yaitu mencapai stabilitas nilai mata uang, baik dari sisi domestik maupun
asing (nilai tukar). Sehingga sekarang secara umum bank sentral memiliki
tigas fungsi utama yaitu, sebagai otoritas sistem pembayaran, otoritas
moneter yang menjaga stabilitas makroekonomi, dan sebagai otoritas
perbankan untuk menjaga kesehatan bank serta stabilitas sistem
keuangan.3
Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang
signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas
keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter.
Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter,
sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi
kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya,
ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi
stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan.
Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan
juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
12
Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:
13
Sementara itu, dalam upaya penegakan hukum dimaknai untuk dapat
melindungi perbankan serta stakeholder sekaligus mendorong
kepercayaan pada sistem keuangan. Untuk bisa menciptakan stabilitas
dalam sektor perbankan yang berkelanjutan, BI sudah menyusun
Arsitektur Perbankan Indonesia serta rencana implementasi Basel II.
14
menjadi sebuah rekomendasi untuk otoritas terkait dalam memilih
langkah-langkah yang tepat untuk bisa meredam gangguan pada sektor
keuangan.
4
https://www.gramedia.com/literasi/bank-sentral/
15
F. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
5
UU No. 22 Tahun 2011
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan
7
https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/pages/tugas-dan-fungsi.
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
Adhitya Warhono, Yulia Indrawati, Ciplis Gema Qoriah, M.Abd. Nasir. 2019.
Abadi.
Huda, Ni’matul. 2005. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Undang-Undang No. 24 Tahun 1999 Tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai
Tukar.
https://www.gramedia.com/literasi/bank-sentral/
https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan
https://www.ojk.go.id/id/tentang-ojk/pages/tugas-dan-fungsi.