Anda di halaman 1dari 20

KEBANKSENTRALAN (EKI 319) KELAS A

PERKEMBANGAN STATUS, KEDUDUKAN, TUJUAN, DAN TUGAS BANK


SENTRAL DI DUNIA DAN DI INDONESSIA

Dosen Pengampu:
Anak Agung Bagus Putu Widanta, S.E., M.Si.

Oleh:
Kelompok 2
1. Komang Indah Leona Permatasari 2007511044
2. Dela Anisa Putri 2007511046

PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat Beliaulah paper yang berjudul “Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas
Bank Sentral Berbagai Negara dan di Indonesia” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
benar. Paper ini disusun dalam rangka penyelesaian tugas semester. Dalam penulisannya,
penulis banyak dibimbing oleh berbagai pihak baik bantuan secara material, serta pikiran.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Anak Agung Bagus Putu
Widanta, SE., M.Si selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Kebanksentralan.

Di dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa paper ini kurang sempurna akibat dari
keterbatasan pengetahuan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari Bapak
Anak Agung Bagus Putu Widanta, SE., M.Si selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
Kebanksentralan untuk kesempurnaan paper ini. Harapan penulis yaitu agar para pembaca
dapat memahami betapa pentingnya mengetahui bagaimana arti penting Bank Sentral jika
ditinjau dari peran dan fungsi dalam perekonomian. Paper ini sepenuhnya merupakan hasil
kerja keras penulis dan jika nanti terdapat banyak kesalahan serta penyimpangan, penulis akan
bertanggung jawab sepenuhnya.

Denpasar, 11 Maret 2023

Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
2.1 Perkembangan Status, Kedudukan, Dan Tugas Bank Sentral Berbagai Negara............. 3
2.2.1 Federal Reserve Bank of America .................................................................. 3
2.2.2 Bank of England ............................................................................................ 4
2.2.3 Hong Kong Monetary Authority (HKMA) ...................................................... 5
2.2.4 Monetary Authority of Singapore (MAS)........................................................ 6
2.2.5 Bank of Canada ............................................................................................. 7
2.2.6 Bank of Japan ................................................................................................ 7
2.2 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank Sentral di Indonesia ................ 8
2.2.1 Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Sentral Di Indonesia .................... 8
2.2.2 Kedudukan Bank Sentral dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia ...10
2.2.3 Tujuan dan Tugas Bank Indonesia .................................................................12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-
tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi bank
sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan ekonomi dan
moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen pemerintah. Bank sentral
merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian suatu bangsa,
terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan. Sehingga oleh karena itu bank
sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis pokok kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Bank sentral sangat berperan penting untuk meminimalkan resiko-resiko dalam
dunia perbankan serta memberi perlindungan terhadap dana masyarakat yang ada pada
lembaga perbankan. Bank sentral menjaga agar tingkat inflasi terkendali dengan
mengontrol keseimbangan antara jumlah uang dan barang yang beredar pada masyarakat.
Bank sentral yang bertujuan untuk mengontrol kebijakan dan kestabilan perekonomian
dimiliki hampir disetiap negara. Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai bank
sentral dan disebut dengan Bank Indonesia. Bank Indonesia menghadapi berbagai masalah
dan mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Sejarah bank sentral sudah dimulai
sebelum kedatangan bangsa barat di Indonesia. Sejarah bank sentral berawal sejak
Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional oleh para pedagang.
Status dan kedudukan hukum bank Indonesia sebagai lembaga negara yang
mempunyai otonomi dan mandiri disebutkan secara tegas pada pasal 4 ayat (2) UU No. 23
tahun 1999 dan UU 4 tahun 2004 tentang bank indonesia yakni “bank indonesia adalah
lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, bebas
dari campur tangan dari pemerintah dan / atau pihak-pihak lain, kecuali untuk hal- hal yang
secara tegas diatur oleh undang-undang ini”. Sebagai suatu lembaga negara yang
independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan
melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-
undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank
Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan
intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga.

1
Bank Indonesia merupakan suatu lembaga keuangan yang independen dan memiliki
tujuan untuk mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. Bank Indonesia mempunyai
tugas yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan mengawasi bank untuk mencapai tujuannya.
Bank Indonesia juga berwenang mengeluarkan peraturan bank Indonesia yang materi
muatannya mempunyai sifat sebagai peraturan perundang-undangan.
Selain di Indonesia, perkembangan bank sentral di berbagai negara juga perlu
diberikan sorotan lebih. Pasalnya tiap negara yang mempunyai bank sentral dengan
kedudukan, status dan tujuan yang berbeda- beda. Jadi, setiap negara memiliki bank sentral
yang dimana bank sentral di masing-masing negara memiliki perkembangan status,
kedudukan, dan tugas yang berbeda-beda. Maka berdasarkan atas latar belakang tersebut,
pada makalah ini akan dibahas terkait “Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank
Sentral Berbagai Negara dan di Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana perkembangan status, kedudukan, dan tugas bank sentral berbagai
negara?
1.2.2 Bagaimana perkembangan status, kedudukan, dan tugas bank sentral di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan status, kedudukan, dan tugas bank sentral berbagai
negara.
1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan status, kedudukan, dan tugas bank sentral di
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Status, Kedudukan, Dan Tugas Bank Sentral Berbagai Negara
2.2.1 Federal Reserve Bank of America
The Fed merupakan bank sentral Amerika serikat yang didirikan pada tahun
1913 melalui kongres yang diadakan di Amerika Serikat. Terbentuknya bank sentral
di Amerika serikat dipicu oleh adanya krisis keuangan yang terjadi di Amerika pada
tahun 1907 sehingga sekelompok orang melakukan pertemuan rahasia pada tahun
1910 untuk membahas reformasi sistem perbankan negara akan krisis ini dapat
diselesaikan.
Pendirian Bank Sentral ini mengalami tahapan dan evolusi yang sama dengan
Bank Sentral lainnya. Sebelum mendirikan Bank Sentral ini, didirikanlah The First
Bank of the United States pada tahun 1791-1811 dan The Second Bank of the United
States pada tahun 1816-1836. Akan tetapi, kedua bank yang dibentuk terlebih dahulu
ini belum berhasil untuk menjalankan peran sebagai bank sentral dikarenakan
kurangnya kepercayaan public dan terlalu berpusat pada kewenangan finansial yang
dilakukan oleh pemerintah federal. Karena kedua bank sentral ini tidak dapat
menjalankan tugas dan peranannya denga baik, hal ini mengakibatkan pada tahun
1836-1913, tidak terdapat bank sentral yang berperan dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Dampak dari tidak adanya bank sentral ini adalah terjadinya guncangan
finansial, kepanikan pasar keuangan yang selanjutnya diikuti dengan terkontraksinya
perekonomian Amerika Serikat. Kepanikan ekonomi dan penurunan ekonomi
mencapai puncaknya dengan adanya kegagalan Knickerbocker Trus Company di
tahun 1907. Hal inilah yang mendorong dibentuknya National Monetary Commision
pada tahun 1908 untuk melakukan studi dan rekomendasi terhadap perubahan
struktural yang harus dilakukan untuk mencapai kestabilan sistem keuangan.
Akhirnya pada tahun 1913, diadakan kongres yang dimana kongres ini
menyetujui The Federal Reserve Act 1913 yang menjadi dasar dibentuknya The
Federal Reserve System. Sehingga The Fed adalah Bank Sentral yang Independen
sehingga berbagai kebijakan yang mereka ambil tidak membutuhkan izin dari
pemerintahan AS. walaupun begitu, kinerja The Fed akan dievaluasi secara berkala
melalui kongres. Bank Sentral ini terdiri dari 3 entitas utama yaitu dewan gubernur
(Board of Governors), 12 bank sentral regional (Federal Reserve Banks), dan komite

3
pasar terbuka federal. Dewan gubernur merupakan entitas dengan jabatan paling
tinggi di The Fed, lembaga ini berbentuk lembaga pemerintah pusat yang bersifat
independen. 12 Bank Federal Reserve merupakan bank cadangan miliki Federal yang
bergerak secara independen namun tetapi diawasi Dewan Gubernur. Sedangkan,
komite pasar terbuka federal merupakan bagian paling bawah dari struktur The Fed
yang bertugas untuk membuat berbagai kebijakan dan keputusan moneter seperti
penetapan suku bunga.
Selain itu, Federal Reserve Bank terbagi menjadi bank utama dan bank cabang,
dimana terdapat 12 Federal Reserve District dan mempunyai paling sedikit satu
Federal Reserve Bank. Setiap Federal Reserve Bank mempunyai peran dalam
kebijakan moneter, yaitu :
1. Menetapkan discount rate, meskipun pada kenyataanya discount rate
ditetapkan sesuai batas pada federal funds rate target.
2. Menentukan tujuan dari pemberian discount loans dari Federal Rserve
Banks
3. Presiden direktur berhak untuk bersuara dalam Federal Open Market
Commite yang berperan pada operasi pasar.
2.2.2 Bank of England
Bank sentral ini merupakan salah satu bank sentral tertua yang didirikan pada
tahun 1694. Bank ini didirikan dengan tujuan sebagai bankir pemerintah dan sebagai
pengelola hutang negara. Tugas dan peran bank sentral Inggris mengalami perubahan
dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ekonomi, keuangan, pandangan teori
ekonomi dan sosial politik yang terjadi di Inggris. Awalnya bank ini didirikan dengan
tujuan melakukan penggalangan dana guna mengelola hutang negara, kemudian
untuk membiayai kegiatan penyelesaian konflik antar negara. Sejak awal peran utama
Bank of England dalam sistem pembayaran yaitu mencetak dan mengedarkan mata
uang poundsteerling. Selanjutnya Bank of England mendapat mandat untuk
mengawasi dan menjaga stabilitas moneter.
Akhirnya pada tahun 1946, Undang-Undang Bank memberikan pemerintah
otoritas konstitusional atas Bank of England. Pada tahun 1997, Bank of England
diberikan mandat untuk melaksanakan kebijakan moneter yang terpisah dari
pemerintah. Sejalan dengan hal tersebut, Bank of England secara kelembagaan
terpisah dari pemerintah. Dan dalam rangka pemfokusan pelaksanaan tugas di bidang
moneter, tugas pengaturan dan pengawasan Bank of England dialihkan kepada

4
lembaga lain yaitu Financial Services Authority. Dengan demikian secara
kelembagaan tugas Bank of England hanya di bidang sistem pembayaran dan
moneter. Dalam beberapa tahun terakhir, Bank of England juga ditugaskan untuk
menjaga stabilitas sistem keuangan.
Bank of England terdiri atas gubernur dan dua gubernur deputi dalam masa
jabatan lima tahun, dan 16 orang direktur noneksekutif yang ditunjuk untuk masa
jabatan tiga tahun. Bank of England memiliki tugas utama dalam sistem pembayaran
yakni mencetak dan mengedarkan mata uang poundsteerling yang kemudian
mendapatkan tugas juga sebagai pengawas dan menjaga stabilitas moneter. Dalam
bidang stabilitas moneter, bank ini berperan dalam menciptakan stabilitas harga dan
tingkat inflasi yang dimana dalam hal ini dibentuk Monetary Policy Committee
untuk membantu BoE dalam melaksanakan tujuan dan tugas ini. Selain itu, terdapat
juga peranan dalam stabilitas membangun sistem finansial dimana Bank ini berperan
untuk membangun system finansial yang sehat dan kuat sebagai kunci dalam
pertumbuhan ekonomi Inggris dan untuk membantu pelaksanaan tugas ini, Bank of
England dibantu oleh Financial Policy Committee.
2.2.3 Hong Kong Monetary Authority (HKMA)
Merupakan lembaga perbankan sentral Hong Kong yang bertempat di
International Finance Centre. HKMA didirikan pada tanggal pada 1 April 1993 yang
merupakan penggabungan antara badan pengelola pertukaran mata uang (The Office
of The Exchange Fund), dengan badan pengawasan perbankan (The Office of The
Commissioner of Banking). Fungsi dan tanggung jawab dari ketentuan pertukaran
mata uang dan perbankan sebagaimana diatur dalam The Exchange Fund Ordinance
dan The Banking Ordinance. Dalam melaksanakan tugasnya, HKMA melaporkan
kepada Menteri Keuangan (Financial Secretary). HKMA merupakan suatu bentuk
lembaga yang melaksanakan peran dan tugas bank sentral yang berbeda dengan
struktur bank sentral pada umumnya.
HKMA diberikan otoritas dan tanggung jawab dalam memelihara kestabilan
moneter dan perbankan. Fungsi Utama dari The HKMA adalah:
1. Menjaga kestabilan nilai dolar Hong Kong
2. Mengelola cadangan devisa Hong Kong dengan cara yang efektif dan aman
3. Mendorong terpeliharanya kestabilan dan keamanan sistem perbankan di
Hong Kong

5
4. Mengembangkan infrastruktur keuangan di Hong Kong sehingga
memperlancar aliran dana secara lancar tanpa hambatan.

Sedangkan tujuan dari adanya kebijakan HKMA ini adalah:

1. Memelihara kestabilan mata uang dalam kerangka sistem devisa yang


ditetapkan melalui manajemen devisa, kebijakan moneter dan kebijakan lain
yang diperlukan.
2. Mendorong terpeliharanya stabilitas dan keamanan sistem perbankan
melalui pengaturan kepada bank dan lembaga simpanan dana masyarakat
serta pengawasan kepada lembaga yang diawasi.
3. Mendorong berkembang dan terintegrasinya sistem keuangan, khususnya
dalam hal sistem pembayaran dan settlement secara efisien.
2.2.4 Monetary Authority of Singapore (MAS)
Singapura merupakan salah satu negara berkembag di Asia, sehingga Singapura
menjadi pusat keuangan dunia. Karena hal inilah, Singapura juga memiliki bank
sentral yang bertujuan sebagai bentuk antisipasi dari perkembangan perekonomian
Singapura dan meningkatnya permintaan akan layanan bank yang kompleks dan
dinamisnya perkembangan moneter di negara tersebut. Kondisi ini yang memerlukan
adanya lembaga yang bertugas mengatur dan mengawasi lembaga keuangan dan
moneter di Singapura. Dengan perkembangan tersebut, maka Parlemen Singapura
mengeluarkan Undang-undang tentang The Monetary Authority of Singapore yang
berlaku sejak 1 Januari 1971.
The Monetary Authority of Singapore merupakan suatu Lembaga yang menjadi
Bank Sentral Singapura yang memegang tugas penuh dalam menjalankan fungsi-
fungsi bank sentral. Dalam bentuknya sebagai bank sentral, The Monetary Authority
of Singapore merupakan bank sentrla yang memiliki dan dapat menjalankan peran
cukup luas. Akan tetapi, tugas utama bank sentral bersifat luas adalah mendorong
terjadinya kesinambungan pertumbuhan ekonomi yang tidak inflatoir dan
berkembang pusat keuangan yag sehat. Selain itu, The Monetary Authority of
Singapore berfungsi juga sebagai Lembaga yang mengembangkan Singapura sebagai
pusat keuangan dalam ruang lingkup dunia.
The Monetary Authority of Singapore ini juga memegang tanggung jawab untuk
melaksanakan fungsi-fungsi bank sentral di Singapura. MAS ini memiliki beberapa
tugas, yait:

6
1. Melaksanakan kebijakan moneter, mengeluarkan dan mengedarkan uang,
serta mengawasi sistem pembayaran dan menjadi bankir pemerintah.
2. Sebagai pengawas lembaga keuangan di Singapura dan sebagai pelaksana
tugas dalam menjaga kestabilan sistem keuangan.
3. Sebagai pengelola cadangan devisa negara.
4. Sebagai lembaga yang bertugas untuk mengembangkan Singapura sebagai
pusat keuangan dunia.
2.2.5 Bank of Canada
Bank Sentral Kanada didirikan pada tahun 1934. Pada Bank Kanada ini,
direktur bank ditunjuk selama masa jabatan tiga tahun, menunjuk gubernur dengan
masa jabatan tujuh tahun. Selain itu, ditentukan juga dewan pimpinan yang terdiri
datas empat gubernur deputi dan gubernur, yang berperan sebagai badan pembuat
kebijakan yang sebanding dengan FOMC yang dimana FOMC ini berperan dalam
pembuatan keputusan mengenai kebijakan moneter.
Bank sentral ini didirikan berdasarkan Undang-Undang Bank of Canada 1934
untuk "menjaga kesehatan ekonomi dan finansial Kanada." Bank of Canada adalah
satu-satunya otoritas pencetak uang di Kanada dan bank sentral untuk Dollar Kanada.
Kantor cabang Bank of Canada terletak di Bank of Canada Building, di persimpangan
Wellington Street dan Bank Street, Ottawa. Undang-undang ini diamandemen pada
tahun 1967 yang berperan dalam pemberian tanggung jawab akhir kebijakan moneter
bagi pemerintah Kanada. Bank Kanada ini secara esensian mengendalikan kebijakan
moneter. Dimana dalam hal ini, Ketika terjadi ketidaksepakatan antara bank dan
pemerintah, Menteri keuangan dapat mengeluarkan suatu instruksi yang harus diikuti
oleh bank. Bank Kanada ini cenderung menentukan ataupun menetapkan kebijakan
moneter serta target inflasi secara bersamaan dengan pemerintah. Sehingga Bank
Kanada kurang mempunyai goal indepence daripada di Amerika Serikat.
Pada dasarnya, tugas BoC ini hampir sama dengan bank sentral negara lain,
tugas utama BoC adalah membuat dan menjalankan kebijakan moneter, mengatur dan
mengawasi institusi keuangan termasuk bank-bank komersial, serta mencetak dan
mengedarkan mata uang Kanada (Dolar Kanada/CAD).
2.2.6 Bank of Japan
Bank ini didirikan pada tahun 1882. Bank ini didirikan pada saat terjadinya
Restorasi Meiji. Pada bank ini, kebijakan moneter ditentukan oleh dewan kebijakan,

7
yang terdiri atas gubernur, dua gubernur deputi, dan enam anggota dariluar yang
ditunjuk oleh kabinet atas persetujuan parlemen dengan masa jabatan lima tahun.
Hingga dewasa ini, Bank of Japan tidak secara resmi bebas dari pemerintah,
dengan kekuasaan akhir terletak pada Menteri Keuangan. Meskipun demikian,
Undang-Undang Bank of Japan, yang secara efektif berlaku pada April 1998 dan
merupakan perubahan besar pertama dalam kekuasaan Bank of Japan. Selain
mengatur bahwa tujuan kebijakan moneter adalah untuk mencapai stabilitas harga,
undang-undang tersebut memberikan instrumen yang lebih besar dan goal
independence kepada Bank of Japan. Sebelum ini, pemerintah mempunyai dua
anggota Dewan Kebijakan yang dapat memberikan suara, satu dari Kementerian
Keuangan dan yang lain.
BoJ ini berfungsi dalam mendukung harga dan stabilitas keuangan Jepang, dan
mencegah peningkatan nilai mata uang nasional karena ketergantungan ekspor suatu
negara. Selain itu, Pendirian BoJ mempunyai misi dan tugas utama sebagai berikut:
1. Mencetak mata uang Yen dan mengatur serta mengawasi peredarannya.
2. Menjamin kestabilan sistem keuangan di Jepang dan memberikan jasa
settlement
3. Menerapkan kebijakan moneter yang diperlukan untuk memperbaiki
perekonomian Jepang
4. Mengatur portofolio kekayaan negara (cadangan emas, valuta asing dan
lainnya) dan efek pemerintah.
5. Ikut serta dalam kegiatan internasional
6. Mengumpulkan berbagai data ekonomi dan mengadakan penelitian serta
analisa.

2.2 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank Sentral di Indonesia


2.2.1 Perkembangan Status dan Kedudukan Bank Sentral Di Indonesia

Bank Sentral pada umumnya mempunyai peran dan tanggung jawab yang lebih
besar dan berbeda dari pada bank umum lainnya yang lebih dikenal dengan sebutan
bank komersial. Demikian juga Bank Indonesia selaku Bank Sentral Republik
Indonesia mempunyai peran dan tugas yang berbeda dengan bank komersial. Adapun
tugas Bank Indonesia saat ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, dan mengatur dan mengawasi
bank.

8
Peran dan tugas Bank Indonesia tersebut di atas, merupakan evolusi dari yang
semula hanya terbatas sebagai bank sirkulasi yang dilakukan oleh De Javashe Bank NV
menjadi berdasarkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Bank Indonesia yang melahirkan
Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia, dengan tugas pokok menjaga
stabilitas moneter, pengedaran uang, dan mengembangkan sistem pembayaran, serta
berperan sebagai agen pembangunan, kasir pemerintah , dan sebagai Bankers Bank,
namun tetap menjalankan beberapa fungsi dari Bank Komersial.
Menurut UU No.13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral, Bank Indonesia sebagai
bank sentral yang menjadi bagian dari pemerintah Republik Indonesia, tidak lagi
berfungsi ganda sebagai bank komersial, walaupun tetap berperan sebagai agen
pembangunan, kasir pemerintah dan bankers bank. Dengan dikeluarkannya UU No. 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana telah di amandemen dengan UU No.
3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009, merupakan era baru bagi Bank Indonesia
sebagai bank sentral yang independen, yang mempunyai otonomi penuh dalam
merumuskan dan melaksanakan tugasnya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
undang. Adapun tugas Bank Indonesia adalah merumuskan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta
mengatur dan mengawasi bank untuk mencapai tujuan kestabilan nilai rupiah. Secara
rinci perkembangan status, landasan hukum, peran, dan tugas Bank Indonesia dapat
dilihat dalam matriks sebagai berikut.

Tabel 1.1
Landasan Hukum, Peran dan Tugas Bank Indonesia

1945-1952 1953-1967
Status Bentuk Formal bank sentral belum ada BI sebagai Bank Sentral RI. Bagian dari Pemerintah
De Javasche Bank (DJB) dan BNI Kebijakan oleh Dewan Moneter
Landasan UUD 1945 Pasal 23: BI sebagai Bank UU No.11 tahun 1953 tentang BI sebagai pengganti
Hukum Sentral UU Nasionalisasi DJB DJB wet 1922.
Peran DJB dan BNI sebagai bank sirkulasi. Tugas : (i) Stabilitas Moneter, (ii) Pengedaran uang, (iii)
Mata uang Belanda dan Jepang serta Sistem pembayaran.
ORI. Peran sebagai : (i) Agen Pembangunan, (ii) Kasir
pemerintah , (iii) Bankir bank. Masih menjalankan
fungsi bank komersial.

9
Status 1968-1998 1999-Sekarang
Landasan BI sebagai Bank Sentral RI. Bagian BI sebagai Bank Sentral RI. Kedudukan yang
Hukum dari Pemerintah. Peran dan Kebijakan independen di luar pemerintah. BI sebagai otoritas
Oleh Dewan Moneter. moneter
Peran UU No.13 tahun 1968 tentang Bank UU No. 23 tahun 1999 tentang BI sebagai pengganti
Sentral DJB wet 1922
Status Tugas : (i) Stabilitas nilai Rupiah, (ii) Tujuan : Mencapai dan memelihara kestabilan nilai
Mendorong produksi dan kesempatan rupiah (i) Terhadap barang dan jasa tercermin dari
kerja. perkembangan laju inflasi, (ii) Terhadap mata uang
Masih berperan sebagai: (i) Agen negara lain tercermin dari perkembangan nilai tukar
pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah, rupiah (kurs) terhadap mata uang negara lain.
(iii) Bankers Bank. Fungsi komersial Tugas : (i) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
tidak ada lagi. moneter, (ii) Mengatur dan Menjaga Kelancaran dan
sistem pembayaran, (iii) Mengatur dan mengawasi
bank.

2.2.2 Kedudukan Bank Sentral dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

Kedudukan Bank Indonesia dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia


merupakan lembaga negara yang independen tidak sejajar dengan lembaga tinggi
negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
dan Mahkamah Agung (MA). Selain itu kedudukan Bank Indonesia tidak sama dengan
Departemen karena Bank Indonesia berkedudukan di luar pemerintah (Gambar 1.1).
Status dan kedudukan yang khusus tersebut dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter dengan efektif dan efisien.

10
Gambar 1.1
Status dan Kedudukan Bank Indonesia dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

Sumber: Bank Indonesia

Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, sebagaimana


telah di amandemen dengan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009, Bank
Indonesia berkedudukan sebagai lembaga negara yang independen dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau
pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang ini.
Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-
peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat
seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya, sedangkan sebagai
badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di
dalam maupun di luar pengadilan.
Penetapan sebagai lembaga negara yang independen ini dimaksudkan agar
Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter
dengan efektif dan efisien. Namun untuk menjaga efektivitas pelaksanaan tugasnya
Bank Indonesia dinilai kinerjanya oleh DPR, berkoordinasi dengan Pemerintah dalam
perumusan kebijakan moneternya, serta membina hubungan kerja yang baik dengan
pihak lainnya. Untuk itu Bank Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan wewenangnya kepada DPR, berupa laporan tahunan, triwulanan

11
atau sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Sedangkan rencana dan realisasi anggaran
tahunan disampaikan oleh Bank Indonesia kepada DPR.
Sementara Badan Supervisi sebagai kepanjangan tangan dari DPR melakukan
fungsi pengawasan khusus untuk melakukan telaah atas laporan keuangan tahunan
Bank Indonesia, anggaran operasional dan investasi Bank Indonesia dan atas prosedur
pengambilan keputusan kegiatan operasional di luar kebijakan moneter dan
pengelolaan aset Bank Indonesia. Selain itu Bank Indonesia wajib menyampaikan
laporan keuangan tahunan kepada BPK untuk dilakukan pemeriksaan dan laporan hasil
pemeriksaan dimaksud disampaikan kepada DPR. Dalam rangka memenuhi asas
transparansi, Bank Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan tahunan dan laporan
triwulanan tersebut kepada masyarakat luas melalui media massa dengan
menyampaikan ringkasannya dalam Berita Negara.
2.2.3 Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
1) Tujuan
Sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah di amandemen
dengan UU No. 3 Tahun 2004 dan UU No. 6 Tahun 2009, tujuan Bank Indonesia berupa
tujuan tunggal yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Mata uang
rupiah perlu dijaga dan dipelihara mengingat dampak yang ditimbulkan apabila suatu
mata uang tidak stabil sangatlah luas seperti salah satunya adalah terjadinya inflasi yang
tentunya sangat memberatkan masyarakat. Oleh karena itu, tugas Bank Indonesia untuk
mencapai kestabilan sangatlah penting. Kestabilan nilai rupiah ini terdiri atas dua aspek
yaitu kestabilan terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang negara
lain.
(i) Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin
pada perkembangan laju inflasi.
(ii) Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur berdasarkan atau
tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah (kurs) terhadap mata uang negara
lain.
Penetapan tujuan tunggal memelihara stabilitas nilai rupiah memberikan batas
tanggung jawab yang jelas bagi Bank Indonesia dalam melaksanakan tugasnya dan
dalam menetapkan sasaran yang harus dicapai. Untuk itu Bank Indonesia diharapkan
melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian. Dengan
stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan

12
diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
2) Tugas
Agar kestabilan nilai rupiah dapat tercapai dan terpelihara, maka Bank
Indonesia memiliki tugas antara lain, menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran serta mengatur dan
mengawasi bank.
(i) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan cara-cara yang termasuk tapi tidak
terbatas pada operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta
asing; penetapan tingkat diskonto; penetapan cadangan minimum; dan
pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit atau pembiayaan kepada bank untuk mengatasi kesulitan
pendanaan jangka pendek bank yang bersangkutan.
d. Mengelola cadangan devisa
e. Menyelenggarakan survei secara berkala atau sewaktu-waktu diperlukan yang
dapat bersifat makro dan mikro.

(ii) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.


a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran. Jasa sistem pembayaran yang dapat dilaksanakan oleh
Bank Indonesia antara lain adalah jasa transfer dana dengan nilai besar. Adapun
persetujuan terhadap penyelenggara jasa sistem pembayaran oleh pihak lain
memenuhi persyaratan khususnya persyaratan keamanan yang efisiensi.
b. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya. Kewajiban penyampaian laporan tersebut berlaku bagi
setiap penyelenggara jasa sistem pembayaran karena dimaksudkan agar Bank
Indonesia dapat memantau penyelenggaraan jasa sistem pembayaran. Informasi
yang diperoleh dari penyelenggaraan sistem tersebut juga berperan dalam
menunjang pelaksanaan tugas-tugas Bank Indonesia dalam mencapai
tujuannya.

13
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran. Penetapan ini dimaksudkan agar alat
pembayaran yang digunakan dalam masyarakat memenuhi persyaratan
keamanan bagi pengguna. Dalam kewenangannya ini sudah termasuk
membatasi penggunaan alat pembayaran tertentu dalam rangka prinsip kehati-
hatian. Bank Indonesia juga berwenang melakukan pemeriksaan terhadap
penyelenggara jasa sistem pembayaran. Kewenangan Bank Indonesia lainnya
terkait dengan sistem pembayaran adalah menetapkan penggunaan alat
pembayaran, agar alat pembayaran yang digunakan dalam masyarakat
memenuhi persyaratan keamanan bagi pengguna.
d. Mengatur system kliring antar bank baik dalam mata uang rupiah maupun asing.
e. Menetapkan macam, harga, ciri uang, yang akan dikeluarkan, bahan yang
digunakan, dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
f. Mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik dan
memusnahkan uang dari peredaran, termasuk memberikan penggantian dengan
nilai yang sama.

(iii) Mengatur dan mengawasi bank.


Fungsi Bank Indonesia sebagai lembaga pengawas perbankan di Indonesia
diatur dalam ketentuan Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004
tentang lembaga penjamin simpanan (LPS), yang menjelaskan bahwa: lembaga
pengawas perbankan, yang selanjutnya disebut Bank Indonesia atau lembaga
pengawas sektor jasa keuangan.
a. Menetapkan peraturan.
b. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu
dari bank.
c. Mengawasi bank baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan.
d. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Pelaksanaan ketiga tugas tersebut di atas saling terkait dalam mencapai


kestabilan nilai rupiah. Tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
memerlukan dukungan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal, di
mana untuk mewujudkan Sistem Pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal
tersebut memerlukan sistem perbankan yang sehat. Dan selanjutnya sistem perbankan

14
yang sehat akan mendukung pengendalian moneter mengingat pelaksanaan kebijakan
moneter terutama dilakukan melalui sistem perbankan.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi yang telah dicantumkan diatas, penulis menyimpulkan
bahwa bank sentral di masing-masing negara memiliki kedudukan dan tugasnya masing-
masing. Setiap negara memiliki bank sentralnya masing-masing. Bank sentral pada masing-
masing negara juga memiliki kedudukan yang berbeda, ada yang masih di bawah
kepengawasan pemerintah, dan ada juga yang berdiri sendiri tanpa ada campur tanga
pemerintah. Contoh dari bank sentral tiap negara adalah the fed yang bank sentral Amerika
serikat yang didirikan pada tahun 1913 melalui kongres yang diadakan di Amerika Serikat.
Selanjutnya adalah Bank of England yang didirikan dengan tujuan sebagai bankir
pemerintah dan sebagai pengelola hutang negara. Berikutnya adalah HKMA yang
merupakan suatu bentuk lembaga yang melaksanakan peran dan tugas bank sentral yang
berbeda dengan struktur bank sentral pada umumnya. Selanjutnya terdapat MAS, dimana
MAS ini bertujuan sebagai bentuk antisipasi dari perkembangan perekonomian Singapura
dan meningkatnya permintaan akan layanan bank yang kompleks. Selain itu, terdapat juga
Bank of Canada dan Bank of Japan.

Indonesia juga memiliki bank sentralnya sendiri, yaitu Bank Indonesia. Bank
sentral di Indonesia itu sendiri memiliki tugas dan peranannya yaitu menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
dan mengatur dan mengawasi bank. Kedudukan Bank Indonesia dalam sistem
ketatanegaraan Republik Indonesia merupakan lembaga negara yang independen tidak
sejajar dengan lembaga tinggi negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Mahkamah Agung (MA). Sedangkan tujuan dari adanya
Bank Indonesia ini adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan tugasnya
adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter serta mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, et al. 2018. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media

Bank Indonesia Institute. (2020). Kelembagaan Bank Sentral

Bimantoro, S. dan Budiastuti, R. 2021. Kelembagaan Bank Sentral. Diakses pada


http://repository.ut.ac.id/3984/1/ESPA4421-M1.pdf 11-03-2023 (11.07)

Kasmir. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Revisi ed. Jakarta: Rajawali pers

Mishkin, S. F. 2011. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. 8th ed. Jakarta: Salemba
Empat

17

Anda mungkin juga menyukai