Anda di halaman 1dari 14

RINGKASAN MATA KULIAH KEBANKSENTRALAN

PERKEMBANGAN STATUS, KEDUDUKAN, TUJUAN DAN TUGAS


BANK SENTRAL DI DUNIA DAN DI INDONESIA

Oleh:

Kelompok 2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

FEBRUARI 2021

i
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN…...................................................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................................1


1.2 Rumusan masalah…...............................................................................................1
1.3 Tujuan….................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank Sentral di Dunia.................2

2.1.1 Bank of England.....................................................................................2

2.1.2 The Federal Reserve Bank......................................................................2

2.1.3 Hong Kong Monetary Authority.............................................................3

2.1.4 Monetary Authority of Singapore...........................................................4

2.1.5 Europian Central Bank……………………………………,,,...............5

2.2 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Sentral di Indonesia…...............6

BAB III SIMPULAN…..........................................................................................................7

3.1 Simpulan…...........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bank sentral secara kelembagaan merupakan sebuah institusi yang diberi tugas dan
dan wewenang tertentu pada umumnya di bidang moneter, sistem pembayaran, dan bisa
pula di bidang perbankan dalam suatu negara/beberapa negara. Keberadaan bank sentral
yang merupakan salah satu lembaga yang cukup strategis bagi perekonomian suatu negara
mengalami evolusi yang cukup panjang, baik secara historis maupun secara konsepsi.
Tumbuh dan berkembangnya bank sentral merupakan hal yang cukup penting untuk
dicermati lebih dalam, khususnya terkait dengan perkembangan kelembagaan, tujuan,
tugas dan peran bank sentral dengan semakin berkembangnya ilmu ekonomi kelembagaan
yang menekankan arti pentingnya aspek kelembagaan dalam perekonomian.
Oleh karena itu, dalam praktiknya tidak terjadi keseragaman dari tujuan yang harus
dicapai dari bank-bank sentral saat ini. Ada bank sentral yang memiliki tujuan jamak, ada
pula bank sentral yang memiliki tujuan tunggal. Demikian pula halnya dengan tugas dan
peran bank sentral. Ada bank sentral yang memiliki tugas relatif sedikit, ada pula bank
sentral yang diberi tugas cukup banyak.
Bank sentral dapat dikatakan sebagai suatu lembaga keuangan yang mendapat
tugas di bidang ekonomi suatu negara, khususnya dalam mengelola kebijakan moneter.
Di samping tugas di bidang moneter, bank sentral juga mendapat tugas dalam bidang
perbankan dan lembaga keuangan non-bank serta serta di bidang sistem pembayaran,
dengan sasaran menjaga stabilitas sistem keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana perkembangan status, kedudukan, dan tugas Bank Sentral di berbagai
Negara?
1.2.2 Bagaimana perkembangan status, kedudukan, dan tugas Bank Sentral di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui perkembangan status, kedudukan, dan tugas Bank Sentral di berbagai
Negara
1.3.2 Mengetahui perkembangan status, kedudukan, dan tugas Bank Sentral di Indonesia

1
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank Sentral di Berbagai Negara
2.1.1 Bank of England

Bank of England (BoE) merupakan bank sentral modern kedua yang didirikan setelah
bank sentral Swedia. BoE didirikan pada tahun 1694 dengan tujuan sebagai banknya
pemerintah dan sebagai pengelola utang negara. Dalam perjalanannya, tugas dan peran BoE
mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan ekonomi, keuangan,
serta pandangan teori ekonomi dan sosial politik yang terjadi di Inggris. Pada saat ini, tujuan
BoE adalah memelihara stabilitas moneter dan keuangan demi kesejahteraan rakyat Inggris.

Secara kelembagaan, BoE berawal dari bank komersial yang kemudian


dinasionalisasikan setelah Perang Dunia II dan menjadi bank pemerintah yang membawa misi
pelayanan publik. Sejak awal, peran utama BoE adalah mencetak dan mengedarkan mata
uang poundsterling. Selanjutnya BoE mendapat mandat untuk mengawasi dan menjaga
stabilitas moneter. Pada tahun 1998, BoE diberikan kemandirian dengan mandat
melaksanakan kebijakan moneter yang terpisah dari pemerintah sekaligus menjadikan BoE
sebagai lembaga yang independen. Bersamaan dengan pemberian independensi tersebut,
tugas pengaturan dan pengawasan bank dialihkan kepada lembaga lain, yaitu Financial
Services Authority (FSA). Dengan demikian, secara kelembagaan tugas BoE hanya di bidang
sistem pembayaran dan moneter. Namun, sejak tahun 2010 tugas pengawasan bank dialihkan
kembali dari FSA ke pada BoE. Kembalinya tugas pengawasan bank kepada BoE dipicu oleh
terjadinya krisis keuangan pada saat itu. Krisis keuangan tersebut menunjukkan perlunya
bank sentral untuk bertanggung jawab menjaga stabilitas sistem keuangan. Sehingga, saat ini
BoE bertujuan untuk mencapai stabilitas harga dengan penjabaran tugas sebagai pemelihara
stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan stabilitas sistem pembayaran.

Tiga tahun kemudian, sejak April 2013 kewenangan BoE diperluas dengan
terbentuknya Prudential Regulation Authority (PRA) yang mengatur dan mengawasi
perbankan, lembaga keuangan mikro, asuransi, dan perusahaan investasi.

2.1.2 Federal Reserve Banks

Federal Reserve Bank atau dikenal sebagai The Fed merupakan bank sentral Amerika
Serikat yang terbentuk pada tahun 1913 setelah kongres menyetujui The Federal Reserve Act.
Sebelum terbentuk, secara kelembagaan pendirian bank sentral di Amerika Serikat juga
mengalami tahapan dan evolusi yang hampir sama dengan membentuk First Bank of The
United States (1791-1811), dan The Second Bank of The United States (1816-1836) menjadi
bank pemerintah yang bertugas sebagai bank komersial pada umumnya.

Setelah terbentuknya The First dan The Second Bank of United State, dalam
perjalanannya Amerika Serikat mengalami ketiadaan bank sentral dan berada pada era
perbankan bebas (1836-1913). Era ini ditandai dengan kebebasan setiap bank di negara
bagian AS untuk beroperasi. Sebagai akibatnya, pada masa itu sering terjadi guncangan
finansial dan kepanikan pasar keuangan yang selanjutnya diikuti dengan kontraksi
perekonomian di Amerika Serikat. Akibat kejadian tersebut, akhirnya pada tahun 1913 terjadi
perubahan struktural yang harus dilakukan untuk mencapai kestabilan sistem keuangan. Pada
tahun 1913 terbentuklah bank sentral baru yang sekarang dikenal dengan sebutan The Fed.
Pada awal tercetusnya, fungsi The Fed tidak lagi sama seperti The First dan The Second
Bank. The Fed sebagai bank sentral telah meninggalkan peran selaku bank komersial namun
diberikan kewenangan sebagai otoritas sistem pembayaran nasional, otoritas pengawas sistem
perbankan dan sebagai lembaga publik yang mendukung program pemerintah.

Dalam evolusinya, bank sentral The Fed yang semula sebagai bentukan pemerintah
dan di kontrol oleh pemerintah telah berubah menjadi bank sentral yang independen pada
tahun 1951 setelah berakhirnya depresi besar dan Perang Dunia II. Namun independensi The
Fed tetap dipertanggungjawabkan dengan melaporkan secara rutin laporan
pertanggungjawaban kepada senat dan parlemen.

2.1.3 Hong Kong Monetary Authority (HKMA)

The Hong Kong Monetary Authority (HKMA) adalah salah satu bentuk lembaga yang
melaksanakan peran dan tugas bank sentral yang berbeda dengan struktur bank sentral pada
umumnya. HKMA didirikan pada 1 April 1993 yang merupakan penggabungan antara badan
pengelola pertukaran mata uang (The Office of The Exchange Fund), dengan badan
pengawasan perbankan (The Office of The Commissioner of Banking). Fungsi dan tanggung
jawab dari ketentuan pertukaran mata uang dan perbankan sebagaimana diatur dalam The
Exchange Fund Ordinance dan The Banking Ordinance. Dalam melaksanakan tugasnya,
HKMA melaporkan kepada Menteri Keuangan (Financial Secretary). The HKMA
merupakan lembaga pemerintah yang diberikan otoritas dan tanggung jawab untuk
memelihara kestabilan moneter dan perbankan. Fungsi Utama dari The HKMA adalah:
a. Menjaga kestabilan nilai dolar Hong Kong
b. Mengelola cadangan devisa Hong Kong dengan cara yang efektif dan aman.
c. Mendorong terpeliharanya kestabilan dan keamanan sistem perbankan di Hong Kong
d. Mengembangkan infrastruktur keuangan di Hong Kong sehingga memperlancar aliran
dana secara lancar tanpa hambatan.
Tujuan dari kebijakan The HKMA adalah:

a. Memelihara kestabilan mata uang dalam kerangka sistem devisa yangditetapkan


melalui manajemen devisa, kebijakan moneter dan kebijakan lain yang diperlukan.
b. Mendorong terpeliharanya stabilitas dan keamanan sistem perbankan melalui
pengaturan kepada bank dan lembaga simpanan dana masyarakat serta pengawasan
kepada lembaga yang diawasi
c. Mendorong berkembang dan terintegrasinya sistem keuangan, khususnyadalam hal
sistem pembayaran dan settlement secara efisien.
2.1.4 Monetary Authority of Singapore (MAS)

Otoritas Moneter Singapura didirikan pada tahun 1971 untuk mengawasi fungsi-
fungsi keuangan terkait dengan perbankan dan keuangan. Sebelum pembentukan, fungsi
keuangan dilakukan oleh Departemen pemerintah dan agen. Sebagai salah satu negara di Asia
yang berkembang menjadi salah satu pusat keuangan dunia, Singapura, juga memiliki bank
sentral. Salah satu tujuannya adalah sebagai langkah antisipasi dari perkembangan
perekonomian Singapura dan meningkatnya permintaan akan layanan bank yang kompleks
dan dinamisnya perkembangan moneter di negara tersebut. Kondisi ini yang memerlukan
adanya lembaga yang bertugas mengatur dan mengawasi lembaga keuangan dan moneter di
Singapura. Dengan perkembangan tersebut, maka Parlemen Singapura mengeluarkan
undang-undang tentang The Monetary Authority of Singapore yang berlaku sejak 1 Januari
1971.

The Monetary Authority of Singapore adalah lembaga yang menjadi Bank Sentral
Singapura yang memegang mandat penuh untuk melaksanakan fungsi-fungsi bank sentral.
Sebagai bank sentral, The Monetary Authority of Singapore merupakan salah satu bank
sentral yang memiliki dan menjalankan peran yang cukup luas. Namun demikian, tugas atau
misi utama bank sentral bersifat jamak yaitu mendorong kesinambungan pertumbuhan
ekonomi yang tidak inflatoir dan berkembang pusat keuangan yang sehat.

Fungsi dan tanggung jawab Bank Sentral Singapura cukup luas yaitu:
a. Sebagai bank sentral, The Monetary Authority of Singapore melaksanakan kebijakan
moneter, mengeluarkan dan mengedarkan uang, mengawasi sistem pembayaran dan
menjadi bankirnya pemerintah.
b. Bertindak sebagai integrated supervision dari lembaga-lembaga keuangan yang ada di
Singapura sebagai pelaksana tugas dalam menjaga kestabilan sistem keuangan.
c. Bertindak sebagai pengelola cadangan devisa negara.
d. Berfungsi sebagai lembaga yang bertugas untuk mengembangkan Singapura sebagai
pusat keuangan dunia.
2.1.5 European Central Bank (ECB)

European Central Bank (ECB) merupakan bank sentral Erope yang didirikan pada 1
juni 1998. ECB memiliki dua tugas utama yakni menjaga nilai tukar mata uang euro dan
menjaga kestabilan harga di Eurozone. Eurozone terdiri dari 17 negara yang sejak tahun 1999
sepakat untuk menggunakan mata uang tunggal, euro. ECB memiliki misa menjadi bank
sentral kawasan yang dapat dipercaya, berintegrasi tinggi, kompeten, efisien dan transparan.

ECB dan bank sentral di setiap Negara dalam Eurozone bersama-sama membangun
sistem bank sentral yang disebut Eurosistem. Tujuan utama dari Eurosistem ini adalah untuk
memelihara kestabilan harga dengan cara menjaga kestabilan nilai mata uang Euro. Sebagai
otoritas moneter dan keuangan, ECB mengimplementasikan kebijakan moneter di Eurozone
untuk menciptakan kestabilan sistem keuangan dan mendorong integrasi keuangan Eropa.

ECB merupakan bank sentral kawasan yang independen secara politik maupun
keuangan. Independen secara politik artinya seluruh pemerintah Negara anggota Eurosistem
dapat menginterverensi kebijakan yang ditempuh oleh ECB. Sementara itu, independensi
secara keuangan diimplementasikan ECB dengan memiliki anggaran operasional yang
berasal dari iuran anggota dan memiliki otonomi untuk mengelola anggaran tersebut.

Tabel 2.1

Negara-negara Anggota Eurozone

No Negara Mata Uang Sebelumnya


1 Autria Schilling
2 Belgia Franc Belgia
Siprus Lira Siprus
4 Estonia Kroon
5 Prancis Franc
6 Finlandia Finnish Markka
7 Jerman Mark Jerman
8 Yunani Drakhma
9 Irlandia Poundsterling
10 Italia Lira Italia
11 Luksemburg Franc Luksemburg
12 Malta Lira Malta
1 Belanda Gulden
14 Portugal Escudo
15 Slovakia Koruna
16 Slovenia Tolar
17 Spanyol Peseta

2.2 Perkembangan Status, Kedudukan, dan Tugas Bank Sentral di Indonesia


Bank Indonesia merupakan hasil penasionalisasian bank milik Belanda yang disebut
De Javasche Bank yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia.Menurut UU No. 11 Tahun
1953 tentang Bank Indonesia. Pada Undang – Undang tersebut menyatakan bahwa Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia dengan tugas pokok menjaga stabilitas
moneter, mengedarkan uang, dan mengembangkan sistem pembayaran serta berperan sebagai
agen pembangunan, kasir pemerintah, pemerintah, dan sebagai sebagai banknya banknya
bank. Namun, tetap menjalankan menjalankan beberapa beberapa fungsi bank komersional.
Terdapat pula UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral. Undang - undang ini
menetapkan bahwa Bank Indonesia sebagai bank sentral yang menjadi bagian dari
pemerintah Republik Indonesia yang tidak lagi memiliki fungsi ganda sebagai bank komersial
walaupun tetap berperan sebagai agen pembangunan, kasir pemerintah. Selain itu, menurut
UU No. 6 Tahun 2009 (UU BI) menyatakan bahwa Bank Indonesia memasuki era baru
sebagai bank sentral yang independen, yang mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan
dan melaksanakan tugasnya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang.
Selain itu, adapun status dan tugas yang dimiliki oleh Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral yang berlaku sejak 2014 sampai sekarang yaitu status Bank Indonesia berstatus
sebagai Bank Sentral Republik Indonesia dengan kedudukan independen di luar
pemerintahan, serta Bank Indonesia juga berstatus sebagai otoritas moneter. Hal tersebut
berlandaskan UU No. 23 Th 1999 tentang Bank Indonesia sebagai pengganti De Javasche
Bank wet 1922 dan UU No.
21 Th. 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Bank Indonesia memiliki tugas untuk
merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran
sitstem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi bank untuk mencapai tujuan kestabilan
nilai rupiah.
Sesuai dengan UU BI, Bank Indonesia berkedudukan sebagai lembaga negara yang
independen dalam melaksanakan tugas dan wewenanngnya, bebas dari campur tangan
pemerintah, serta pihak lainnya, kecuali untuk hal yang seccara tegas diatur dalam undang-
undang. Kedudukan Bank Indonesia dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia
merupakan lembaga negara yang independen namun tidak sejajar dengan lembaga tinggi
negara seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan
Mahkama Agung (MA). Selain itu, kedudukan Bank Indonesia tidak sama dengan kementrian
karena Bank Indonesia berkedudukan di luar pemerintahan. Status dan kedudukan yang
khusus tersebut dimaksudkan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya
sebagai otoritas secara efektif dan efesien. Meskipun Bank Indonesia merupakan lembaga
negara yang independen, untuk menjaga efektivitas pelaksanaan tugasnya Bank Indonesia
dapat berkoordinasi dengan pemerintah dalam perumusan kebijakan moneter serta membina
hubungan kerja yang baik dengan pihak lainnya. Untuk menjaga akuntabilitas Bank
Indonesia wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dan wewenang kepada DPR
berupa laporan tahunan, triwulan, atau sewaktu-waktu bila diminta oleh DPR. Selain itu Bank
Indonesia juga wajib melaporkan rencana dan realisasi anggaran tahunan untuk diberi
penilaian terhadap kinerja Bank Indonesia setiap tahunnya.
Adapun tiga pengawas yang bersifat independent yang dimiliki oleh Bank Indonesia
antara lain:
a. Dewan Gubernur
Dewan Gubernur merupakan badan pengawas yang bertindak dalam pengambilan
keputusan kebijakan. Dewan Gubernur memiliki multi fungsi yaitu sebagai pemutus
kebijakan, pelaksana kebijakan, serta pengawas proses pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kebijakan.
b. Badan Supervisi Bank Indonesia
Badan Supervisi Bank Indonesia merupakan badan pengawas yang dibentuk oleh
DPR untuk membantu melaksanakan pengawasan pada Bank Indonesia. Tugas Badan
Supervisi Bank Indonesia menurut Pasal 58 amandemen UU No. 3 Tahun 2004 yaitu
menelaah atas laporan keuangan tahunan Bank Indonesia, menelaah atas anggaran dan
oprasional Bank Indonesia, serta menelaah atas prosedur pengambilan keputusan
kegiatan oprasional diluar kebijakan moneter dan pengelolaan asset Bank Indonesia.
c. Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan pengawas yang merupakan rujukan
berdasarkan Undang – Undang No. 15 Tahun 2006 tentang badan pemeriksa
keuangan. Bank Indonesia diwajibkan untuk menyususn laporan keuangan kepada
BPK, lalu dilakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan selanjutnya diberikan kepada
DPR sebagai salah satu alat pengawasan terhadap Bank Indonesia.
BAB III
SIMPULAN
3.1 Simpulan

Evolusi kelembagaan bank sentral pada umumnya berawal dari sebuah bank
komersial, kemudian mendapat hak khusus sebagai bankir pemerintah dan hak tunggal
untuk mengedarkan uang. Dari sisi kelembagaan, pada awal perkembangannya, bank
sentral merupakan bagian dari pemerintah. Selanjutnya akhir-akhir ini cenderung menjadi
terpisah dari pemerintah dalam rangka efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan tugas.
Bank sentral dapat dikatakan sebagai suatu lembaga keuangan yang mendapat tugas di
bidang ekonomi suatu negara, khususnya dalam mengelola kebijakan moneter. Di
samping tugas di bidang moneter, bank sentral juga mendapat tugas di bidang perbankan
dan lembaga keuangan non-bank serta di bidang sistem pembayaran, dengan sasaran
menjaga stabilitas sistem keuangan.
Tugas, fungsi dan tujuan bank sentral mengalami evolusi sejalan dengan dinamika
sosial, ekonomi dan politik suatu negara. Pada umumnya bank sentral berasal dari bank
komersial yang kemudian berkembang menjadi bank sentral. Namun demikian, ada
lembaga yang langsung didirikan sebagai bank sentral. Tugas bank sentral ada yang luas
dan sempit yang mempengaruhi tujuan yang hendak dicapai oleh bank sentral. Tujuan
bank sentral ada yang jamak dan ada yang tunggal, namun saat ini cenderung pada bank
sentral yang bertujuan tunggal, yaitu menjaga dan memelihara kestabilan nilai mata
uangnya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiastuti dan Bimantoro. Kebanksentralan dan Kebijakan Moneter.


http://repository.ut.ac.id/3984/1/ESPA4421-M1.pdf diakses pada 20 Februari 2021

Warjiyo, Perry. (2004). Bank Indonesia, Bank Sentral Republik Indonesia:


Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan

Anda mungkin juga menyukai