moneter, perbankan,
dan sistem
pembayaran
meningkat.
Kadang masih sbg
bank komersial.
Sebagai bagian dr
Pemerintah,
termasuk
pembiayaan fiskal
dan program
Pemerintah.
Tujuan jamak
yaitu stabilitas
harga, utk
pertumbuhan
ekonomi.
Fokus pd tiga
tugas: kebijakan
moneter,
perbankan, dan
sistem
pembayaran.
Independen dr
Pemerintah dg
koordinasi.
Ekonomi
Keuanga
n
Classical
economic
thoughts of Adam
Smith, Fisher,
Keyness, Ricardo,
Casel, etc. on
growth, money,
prices, interest,
exchange rates
etc.
Colonialism from
the West, strugle
for independence
in the East.
Sosial
Politi
k
Pandanga
n Teori
revolution &
merchantilism.
Emergence of
banking and
payment system.
pertumbuhan (drpd
inflasi) pasca PD.
Financial repression
& govt lead
development
Bretton wood &
Macroeconomic
Internl
trade focus.
(output) stabilization
policy.
Debat Klasik vs.
Keynes
Mundell-Fleming utk
ekonomi terbuka.
Structural
adjustment policies
(First generation in
Democratization
reforms)
the
West, but not in
the East
Nationalism &
catching up from
the East
financial
liberalization
Cross-border capital
flows & crises
Pentingnya disiplin
dan fokus keb.
ekonomi.
Neo-classical
synthesis: LR money
neutrality & SR
Phillips curve
inflation focus of
monetary policy.
Ratex & Real business
cycle transparency,
komitmen, credibility
Good governance
generation
(Second
Democratization
reforms)
movements from the
West, spill-over to
the East.
Peristi
wa
Penting
Peran
Landasa
n
Hukum
Status
1945-1952
1953-1967
Peristi
wa
Penting
Peran
Landasa
n
Hukum
Statu
s
1968-1998
BI sebagai bank sentral RI
Bagian dari Pemerintah
Peran dan kebijakan oleh Dewan
Moneter
UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.
Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii)
Mendorong produksi, kesempatan
kerja.
Masih berperan sbg: (i) Agen
Pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah,
(ii) Bankers bank.
Stabilisasi ekon (1968-72)
Fungsi bank komersial tidak ada lagi.
Hasil minyak (1973-82) & kebijakan
kredit selektif KLBI).
Deregulasi (1983-92) dan kebijakan
moneter tidak langsung.
Krisis 1997, BLBI, reformasi.
Konflik tujuan stabilitas harga dan
kurs rupiah vs. tujuan ekonomi lain.
1999Sekarang
BANK
INDONESIA
dewasa ini ...
BADAN
BADAN
PEMERIKSA
PEMERIKSA
KEUANGAN
KEUANGAN
Hasil
telaah
Memeriksa
laporan
keuangan BI
Lembaga Negara
(UU No. 23 /1999 jo
UU No.3/2004)
PRESIDEN
DEWAN
DEWAN
PERWAKILAN
PERWAKILAN
RAKYAT
RAKYAT
Laporan
triwulanan/sewaktuwaktu, Tahunan
Badan Supervisi
UU BI (UUD 45)
Pimpinan BI (UU BI)
Informasi tertulis
triwulanan/sewaktuwaktu
MAHKAMAH
MAHKAMAH
AGUNG
AGUNG
Mengambil sumpah
dan janji anggota
Dewan Gubernur
BANK INDONESIA
Lembaga negara yang
independen dan Badan Hukum
Publik
Departemen
PUBLIK
PUBLIK
(( Informasi
Informasi Tahunan
Tahunan ))
Kebijakan Moneter:
Mempengaruhi perkembangan moneter
(uang beredar dan suku bunga) untuk
mencapai sasaran inflasi.
Memerlukan dukungan kelancaran sistem
pembayaran yang cepat, aman, efisien.
Kebijakan Sistem Pembayaran
Mengatur dan menyelenggaran sistem
pembayaran (tunai dan nontunai) untuk
kelancaran ekonomi.
Memerlukan sistem perbankan yang sehat,
kuat dan stabil.
Kebijakan Perbankan:
Mengatur dan mengawasi bank baik
secara individual maupun sbg sistem.
Mempengaruhi efektivitas kebijakan
moneter dan kelancaran sistem
pembayaran.
SEKTOR RIIL
SEKTOR EKSTERNAL
Transaksi Berjalan
Ekspor
Impor
Transfer
Penghasilan (Income)
Transaksi Modal dan Keuangan
Investasi Langsung
Aliran Keuangan
Pemerintah
Swasta
Cadangan Devisa
Konsumsi
Investasi
Ekspor
Impor
SEKTOR PEMERINTAH (FISKAL)
Anggaran Negara (APBN)
Penerimaan, termasuk hibah
Pengeluaran
Keseimbangan (overall)
Pembiayaan
Dalam Negeri
Luar Negeri
SEKTOR MONETER
Otoritas Moneter
Aktiva Luar Negeri Bersih
Uang
Aktiva Domestik Bersih
Primer
Net Claim on Government
Bank Umum
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Domestik Bersih
Uang
Beredar
2. Keterkaitan antara
sektor ekonomi
berdasarkan 4 pilar
IMF, yaitu sektor riil,
sektor fiskal
(keuangan negara),
sektor eksternal, dan
sektor moneter.
3. Perlu koordinasi yang
ketat antara agen
pemerintah, lembaga
tinggi pemerintah (mis
: Depkeu, Bapepam,
BKPM, Bappenas)
dengan BI.
HUBUNGAN DENGAN
PEMERINTAH
kendali Presiden