Anda di halaman 1dari 19

BANK SENTRAL

KONSEP DAN PENGERTIAN

Bank Sentral adalah lembaga keuangan


perbankan yang berbentuk badan hukum. Bank
sentral merupakan lembaga keuangan formal.
Konsep Bank Sentral pada dasarnya adalah:
1. Melakukan fungsi intermediasi
Dimana bank sentral memberikan kredit atau
pinjaman kepada bank komersial
2. Mengumpulkan Dana
Dana yang dikumpulkan bersifat wajib dipenuhi
oleh bank komersial yaitu berbentuk GWM dan ada
yang melalui mekanisme pasar misalnya bank
sentral menjual surat berharga milik pemerintah.

3. Asetnya didominasi aset finansial


Misal: BI pada per 31 Desember 2002 aset non
finansialnya hanya sebesar 1,6% sedangkan aset
finansialnya sebesar 98%
4. Motivasi utama pendirian bank sentral bukan untuk
memperoleh laba.
Tetapi disini bukan berarti tidak dapat memperoleh
laba, misal Bank Sentral AS pada tahun 2002
mengalami surplus usaha sebesar US$20 milliar. BI
pada tahun 2002 surplus sebesar Rp.1,3 triliun
5. Mempunyai hak monopoli mengedarkan uang kertas
dan logam
6. Berkedudukan di ibukota negara.

Peran Bank Sentral


Peran bank sentral di berbagai negara bermula dari bank sirkulasi
dan kemudian berevolusi hingga menjadi bank sentral yang
modern dengan tujuan yang fokus dan independen .........
Bank Sentral
Bank Sentral
Bank Sirkulasi
(single target)
(multiple target)
& Bankers
Peran kebijakan
Tujuan tunggal,
Bankbank
komersial
Bank komersial
berfungsi sbg
bank sirkulasi.
Juga sbg
bankers bank
(lenders of last
resort).
Peran
kebijakan
moneter,
perbankan,
dan sistem
pembayaran
terbatas.

moneter, perbankan,
dan sistem
pembayaran
meningkat.
Kadang masih sbg
bank komersial.
Sebagai bagian dr
Pemerintah,
termasuk
pembiayaan fiskal
dan program
Pemerintah.
Tujuan jamak

yaitu stabilitas
harga, utk
pertumbuhan
ekonomi.
Fokus pd tiga
tugas: kebijakan
moneter,
perbankan, dan
sistem
pembayaran.
Independen dr
Pemerintah dg
koordinasi.

Peran Bank Sentral

Ekonomi
Keuanga
n

Evolusi bank sentral dipengaruhi perkembangan


ekonomi dan keuangan, sosial dan politik, serta teori
ekonomi
Bank Sentral
Bank Sentral
Bank .........
Sirkulasi
(dewasa ini)
(dahulu)
& Bankers
bank
Perlunya
Globalization &
Industrial

Classical
economic
thoughts of Adam
Smith, Fisher,
Keyness, Ricardo,
Casel, etc. on
growth, money,
prices, interest,
exchange rates
etc.
Colonialism from
the West, strugle
for independence
in the East.

Sosial
Politi
k

Pandanga
n Teori

revolution &
merchantilism.
Emergence of
banking and
payment system.

pertumbuhan (drpd
inflasi) pasca PD.
Financial repression
& govt lead
development
Bretton wood &
Macroeconomic
Internl
trade focus.
(output) stabilization
policy.
Debat Klasik vs.
Keynes
Mundell-Fleming utk
ekonomi terbuka.
Structural
adjustment policies
(First generation in
Democratization
reforms)
the
West, but not in
the East
Nationalism &
catching up from
the East

financial
liberalization
Cross-border capital
flows & crises
Pentingnya disiplin
dan fokus keb.
ekonomi.
Neo-classical

synthesis: LR money
neutrality & SR
Phillips curve
inflation focus of
monetary policy.
Ratex & Real business
cycle transparency,
komitmen, credibility
Good governance
generation
(Second
Democratization
reforms)
movements from the

West, spill-over to
the East.

Pelaksanaan Tugas Bank Sentral di Beberapa


Negara

Peran Bank Indonesia

Peristi
wa
Penting

Peran

Landasa
n
Hukum

Status

Peran dan kelembagaan bank sentral di Indonesia juga mengalami


evolusi dr bank sirkulasi hingga menjadi bank sentral .......

1945-1952

1953-1967

Bentuk formal bank


sentral belum ada.
De Javasce Bank (DJB) vs
BNI.
UUD 1945 Pasal 23: BI sbg
bank sentral
UU Nasionalisasi DJB

BI sebagai bank sentral RI.


Bagian dr Pemerintah
Kebijakan oleh Dewan
Moneter
UU No. 11 Th 1953 ttg BI sbg
pengganti DJB wet 1922.

DJB dan BNI sbg bank


sirkulasi.
Mata uang Belanda &
Jepang vs. ORI.
Dominasi politik dan
pembiayaan bank sentral.
Pencetakan uang vs.
Sanering (Gunting

Tugas: (i) Stabilitas moneter,


(ii)Pengedaran uang, (iii)
Sistem pembayaran.
Peran sbg: (i) Agen Pemb, (ii)
Kasir Pem, (ii) Bankers bank
Masih menjalankan fungsi
bank komersial.
Pencetakan uang utk defisit
fiskal vs. Sanering 1959 dan
hyperinflasi 1965/68.

Peran Bank Indonesia

Peristi
wa
Penting

Peran

Landasa
n
Hukum

Statu
s

1968-1998
BI sebagai bank sentral RI
Bagian dari Pemerintah
Peran dan kebijakan oleh Dewan
Moneter
UU No. 13 Th 1968 ttg Bank Sentral.
Tugas: (i) Stabilitas nilai rupiah, (ii)
Mendorong produksi, kesempatan
kerja.
Masih berperan sbg: (i) Agen
Pembangunan, (ii) Kasir Pemerintah,
(ii) Bankers bank.
Stabilisasi ekon (1968-72)
Fungsi bank komersial tidak ada lagi.
Hasil minyak (1973-82) & kebijakan
kredit selektif KLBI).
Deregulasi (1983-92) dan kebijakan
moneter tidak langsung.
Krisis 1997, BLBI, reformasi.
Konflik tujuan stabilitas harga dan
kurs rupiah vs. tujuan ekonomi lain.

1999Sekarang

BANK
INDONESIA
dewasa ini ...

STATUS DAN KEDUDUKAN BI DALAM KETATANEGARAAN RI


Meyampaikan
laporan
keuangan
BI yang telah
diperiksa

BADAN
BADAN
PEMERIKSA
PEMERIKSA
KEUANGAN
KEUANGAN
Hasil
telaah
Memeriksa
laporan
keuangan BI

Lembaga Negara
(UU No. 23 /1999 jo
UU No.3/2004)

PRESIDEN

DEWAN
DEWAN
PERWAKILAN
PERWAKILAN
RAKYAT
RAKYAT

Laporan
triwulanan/sewaktuwaktu, Tahunan

Badan Supervisi

Kepala Kepala PeNegara merintahan

UU BI (UUD 45)
Pimpinan BI (UU BI)
Informasi tertulis
triwulanan/sewaktuwaktu

MAHKAMAH
MAHKAMAH
AGUNG
AGUNG

Mengambil sumpah
dan janji anggota
Dewan Gubernur

BANK INDONESIA
Lembaga negara yang
independen dan Badan Hukum
Publik

Departemen

PUBLIK
PUBLIK
(( Informasi
Informasi Tahunan
Tahunan ))

INDEPENDENSI BANK SENTRAL


Yang dimaksud dengan independensi bank sentral
adalah dalam menjalankan fungsi dan
melaksanakan tugasnya bank sentral lepas dari
pengaruh atau intervensi pihak-pihak lain,
misalnya pemerintah dan atau parlemen. Dengan
demikian kebijakan-kebijakan moneter yang
diputuskan dan dilaksanakan bank sentral
merupakan hasil yang paling optimal dan
obyektif.
Tingkat independensi bank sentral akan
berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi makro,
semakin independen bank sentral suatu negara
maka stabilitas perekonomiannya akan semakin
baik

INDEPENDENSI BANK INDONESIA


Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen
dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU
No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan
berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini
memberikan status dan kedudukan sebagai suatu
lembaga negara yang independen dan bebas dari
campur tangan Pemerintah ataupun pihak lainnya.
Sebagai suatu lembaga negara yang independen,
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam
merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan
wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam
undang-undang tersebut.Pihak luar tidak dibenarkan
mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan
Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau
mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari
pihak manapun juga.

Untuk lebih menjamin independensi tersebut,


undang-undang ini telah memberikan kedudukan
khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur
ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai
Lembaga negara yang independen kedudukan Bank
Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi
Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia
juga tidak sama dengan Departemen, karena
kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah
Status dan kedudukan yang khusus tersebut
diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan
peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter
secara lebih efektif dan efisien.

TUJUAN DAN TUGAS BANK


INDONESIA
Tujuan Bank Indonesia
Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah

Kestabilan Nilai Rupiah ?


1. Terhadap barang dan jasa tercermin dari perkembangan laju inflasi
2. Terhadap mata uang negara lain tercermin dari perkembangan nilai
tukar rupiah
(kurs) terhadap mata uang negara lain

Tugas Pokok Bank Indonesia


1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
3. Mengatur dan mengawasi bank

Bank Indonesia Dewasa Ini


TUGAS: Untuk mencapai tujuan dalam UU Bank Indonesia
mempunyai tiga tugas yang saling terkait .....

Mencapai dan Memelihara


Kestabilan Nilai Rupiah

Kebijakan Moneter:
Mempengaruhi perkembangan moneter
(uang beredar dan suku bunga) untuk
mencapai sasaran inflasi.
Memerlukan dukungan kelancaran sistem
pembayaran yang cepat, aman, efisien.
Kebijakan Sistem Pembayaran
Mengatur dan menyelenggaran sistem
pembayaran (tunai dan nontunai) untuk
kelancaran ekonomi.
Memerlukan sistem perbankan yang sehat,
kuat dan stabil.
Kebijakan Perbankan:
Mengatur dan mengawasi bank baik
secara individual maupun sbg sistem.
Mempengaruhi efektivitas kebijakan
moneter dan kelancaran sistem
pembayaran.

KETERKAITAN TUGAS BANK SENTRAL DENGAN SEKTOR


LAIN
1. Kebijakan moneter
tidak terlepas dari
kebijakan makro
lainnya seperti
kebijakan fiskal.

SEKTOR RIIL

SEKTOR EKSTERNAL
Transaksi Berjalan
Ekspor
Impor
Transfer
Penghasilan (Income)
Transaksi Modal dan Keuangan
Investasi Langsung
Aliran Keuangan
Pemerintah
Swasta
Cadangan Devisa

Konsumsi
Investasi
Ekspor
Impor
SEKTOR PEMERINTAH (FISKAL)
Anggaran Negara (APBN)
Penerimaan, termasuk hibah
Pengeluaran
Keseimbangan (overall)
Pembiayaan
Dalam Negeri
Luar Negeri

SEKTOR MONETER
Otoritas Moneter
Aktiva Luar Negeri Bersih
Uang
Aktiva Domestik Bersih
Primer
Net Claim on Government

Bank Umum
Aktiva Luar Negeri Bersih
Aktiva Domestik Bersih

Uang
Beredar

2. Keterkaitan antara
sektor ekonomi
berdasarkan 4 pilar
IMF, yaitu sektor riil,
sektor fiskal
(keuangan negara),
sektor eksternal, dan
sektor moneter.
3. Perlu koordinasi yang
ketat antara agen
pemerintah, lembaga
tinggi pemerintah (mis
: Depkeu, Bapepam,
BKPM, Bappenas)
dengan BI.

HUBUNGAN DENGAN

PEMERINTAH

Hubungan dengan pemerintah diatur


berdasarkan Undang-Undang. Ada beberapa
kali perubahan undang-undang kaitannya
dengan hubungan pemerintah yaitu;
1. UU No. 11/1953
Berisikan BI dapat memberikan uang muka (kredit)
kepada pemerintah, maksimum 30% dari
penghasilan selama setahun anggaran
2. UU No. 13/1968
BI dapatmemberikan uang muka (kredit) sesuai
kebutuhan pemerintah dengan mengenakan bunga
3% pertahun. Sementara ini posisi BI di bawah

kendali Presiden

3. UU No. 23/1999 yang diubah ke dalam UU No. 3/2004


Berdasarkan UU No.23/1999 hubungan BI dengan
pemerintah diatur dalam bab VIII pasal 52-56 yang
kemudian diubah dalam UU No. 3/2004 angka 1315.
UU No. 3/2004 menyatakan BI bertindak sebagai
pemegang kas pemerintah dan BI memberikan
bunga atas saldo kas pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 53 UU No.23/1999 menyatakan BI untuk dan
atas nama pemerintah dapat menerima pinjaman
luar negeri, menatausahakan, serta
menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.

Pasal 53 ayat 1 menyatakan pemerintah wajib mengundang


BI dalam sidang kabinet yang membahas masalah ekonomi,
perbankan dan keuangan yang berkaitan dengan tugas BI
atau masalah lain yang termasuk kewenangan BI.
ayat 2 menyatakan BI memberikan pendapat dan
pertimbangan kepada pemerintah mengenai RAPBN serta
kebijakan lain yang berkaitan dengan tugas dan wewenang
BI
Pasal 56 menyatakan BI dilarang memberikan kredit kepada
pemerintah
UU No. 3/2004 angka 15 menyatakan pemerintah wajib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan DPR. BI dapat
membantu penerbitan surat-surat utang negara, tetapi
dilarang membeli untuk diri sendiri kecuali pada pasar
sekunder.

HUBUNGAN DENGAN LUAR NEGERI


Hubungan internasional BI diatur dalam Bab IX
UU No. 23/1999 pasal 57.
Pasal 57 menyatakan BI dapat melakukan kerja
sama dengan bank sentral lain, organisasi dan
lembaga-lembaga internasional. Dalam hal
dipersyaratkan bahwa anggota lembaga
internasional dan atau lembaga multilateral
adalah negara, BI dapat bertindak untuk dan atas
nama negara RI sebagai anggota.

Anda mungkin juga menyukai