KEMENTERIAN KEUANGAN RI
OPTIMALISASI DAN EFEKTIVITAS REVISI ANGGARAN DAN MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN ANGGARAN
20.00
10.00 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
100.00
80.00
2008
60.00
2009 2010
40.00
2011
20.00
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
Feb Maret April 11,21 17,51 25,57 12,43 19,09 27,51 13,11 19,96 27,14 11,76 18,21 25,23
Juli Agust Sept 53,84 61,20 74,63 55,74 63,31 70,95 55,42 63,20 71,26 52,41 66,14 67,58
80.00
70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
2008 2009 2010 2011
40.00
30.00 20.00 10.00 0.00 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
Maret April 6,61 10,79 8,75 12,9 4,58 8,04 3,45 6,43
Juli Agust Sept 24,88 31,93 40,59 29,16 35,97 43,93 21,64 27,97 33,69 18,92 25,57 30,12
Nov Des 55,31 85,15 58,85 86,07 48,95 81,17 46,44 80,87 6
100.00
80.00
2008
60.00
2009 2010
40.00
2011
20.00
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des
JENIS REVISI
Ralat Administrasi
Perubahan Pagu Pergeseran antar jenis belanja Perubahan Halaman III DIPA
%
26,34 17,51 12,03 8,41
5
6 7 8 9 10 11 12 13
6,90
6,79 6,25 6,13 3,34 2,40 1,50 1,11 0,90 0,16 0,13 0,06 0,03
9
14
15 16 17
10
NO
1 2 3 Ralat Administrasi
JENIS REVISI
Perubahan pejabat perbendaharaan Pergeseran antar jenis belanja
%
64,09 10,50 7,46
4
5 6 7
4,97
3,59 3,31 2,76
8
9 10
1,38
1,38 0,55
11
REVISI ANGGARAN
12
DASAR HUKUM
1) UU No. 22 Tahun 2011 ttg APBN TA 2012 : Pasal 23 : Perubahan/pergeseran
13
RUANG LINGKUP
REVISI ANGGARAN a. perubahan rincian anggaran yang disebabkan penambahan atau pengurangan pagu anggaran belanja termasuk pergeseran rincian anggaran belanjanya; b. perubahan atau pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau c. perubahan/ralat karena kesalahan administrasi.
BATASAN REVISI
Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang : Tidak mengurangi alokasi anggaran untuk: a. Biaya Operasional Satker kecuali untuk memenuhi Biaya Operasional pada Satker lain;
b. Tunjangan profesi guru/dosen dan tunjangan kehormatan profesor kecuali untuk memenuhi tunjangan profesi guru/dosen dan tunjangan kehormatan profesor pada Satker lain;
c. Kebutuhan pengadaan bahan makanan untuk tahanan/narapidana kecuali untuk memenuhi kebutuhan pengadaan bahan makanan untuk tahanan/narapidana pada Satker lain; d. Pembayaran berbagai tunggakan; e. Paket pekerjaan yg bersifat multiyears; f. RMP sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut; dan/atau g. Paket pekerjaan yg sudah dikontrakkan/direalisasikan dananya sehingga menjadi minus.
15
BATASAN REVISI
Tidak mengubah sasaran kinerja, yaitu: a. Tidak mengurangi volume Keluaran Kegiatan Prioritas Nasional dan/atau kebijakan prioritas pemerintah yang telah ditetapkan; b. dapat dilakukan setelah volume Keluaran yang tercantum dalam DIPA tercapai dan/atau dijamin tercapai.
Pergeseran antarkegiatan dalam satu Program dan satu Satker dan/atau pergeseran antar-kegiatan dan antarsatker dalam satu Program merupakan :
a. Hasil Optimalisasi; b. digunakan untuk hal-hal yang bersifat prioritas, mendesak, kedaruratan atau yang tidak dapat ditunda.
16
KEWENANGAN DJA
Pagu Berubah
1. kelebihan realisasi PNBP di atas target yang direncanakan dalam APBN atau tidak tercapainya target PNBP direncanakan dalam APBN; 2. lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN; 3. percepatan penarikan PHLN dan/atau PHDN; 4. penerimaan hibah luar negeri/hibah dalam negeri setelah UndangUndang mengenai APBN Tahun Anggaran 2012 ditetapkan yang diterima oleh Pemerintah c.q. Kementerian Keuangan dan dilaksanakan oleh K/L; 5. penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker PNBP; 6. pengurangan alokasi PHLN dan/atau PHDN; 7. adanya perubahan parameter dalam penghitungan subsidi energi; dan/atau
17
KEWENANGAN DJA
Pagu Tetap 1. Pergeseran anggaran dlm rangka penyelesaian kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur serta rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam tahun 2011; 2. Realokasi anggaran antarkegiatan/antarsatker/antarprogram dalam rangka tanggap darurat bencana; 3. pergeseran anggaran belanja dari BA BUN Pengelola Belanja Lainnya (BA 999.08) ke Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 4. pencairan blokir; 5. Perubahan/penambahan rumusan kinerja. Administratif ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI.
18
PENGESAHAN DJPB
Pagu Berubah 1. penerimaan Hibah Luar Negeri/Hibah Dalam Negeri setelah UndangUndang mengenai APBN Tahun Anggaran 2012 ditetapkan yang diterima dalam bentuk uang dan dilaksanakan secara langsung oleh Kementerian Negara/Lembaga. 2. Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker BLU. Administratif Kecuali ralat pencantuman volume, jenis, dan satuan Keluaran yang berbeda antara RKA-K/L dan RKP atau hasil kesepakatan DPR-RI.
19
PENGESAHAN DJPB
Pagu Tetap 1. Pergeseran antarkeluaran dalam satu Kegiatan dan satu Satker. 2. Pergeseran dalam keluaran yang sama dan antarsatker atau antarkeluaran dan antarsatker dalam Kegiatan yang sama. 3. Pergeseran antarkegiatan dalam satu Program dan satu Satker. 4. Pergeseran antarkegiatan dan antarsatker dalam satu Program. 5. Pergeseran antarprogram dalam satu Eselon I yaitu pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional. 6. Pergeseran antarprogram dan antareselon I dalam satu Bagian Anggaran yaitu pergeseran anggaran dalam rangka memenuhi kebutuhan biaya operasional. 7. Perubahan/penambahan rumusan kinerja (rumusan Keluaran dan/atau rumusan selain rumusan Keluaran
20
KEWENANGAN KPA
Seluruh revisi anggaran yang tidak mengakibatkan perubahan DIPA, meliputi:
1. Pergeseran antarakun/antarsubkomponen dalam komponen yang sama dan/atau antarkomponen untuk memenuhi kebutuhan Biaya Operasional sepanjang dalam jenis belanja yang sama; 2. antarakun/antarsubkomponen dalam komponen yang sama dan/atau Pergeseran antarkomponen dalam satu Keluaran sepanjang dalam jenis belanja yang sama; 3. Penambahan/pengurangan akun/subkomponen/komponen dalam satu Keluaran.
21
22
LATAR BELAKANG
1. Realisasi penyerapan anggaran rendah sampai dengan triwulan III dan meningkat tajam pada triwulan IV;
2. Pola penyerapan anggaran tidak sesuai dan rentan terhadap terjadinya penyimpangan karena menumpuk di akhir tahun; 3. Satker belum mempunyai rencana penyerapan anggaran (Disbursement Plan) yang baik; 4. Kementerian Negara/Lembaga belum menjalankan sepenuhnya monev terhadap pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran; 5. Kementerian Negara/Lembaga belum mempunyai tools untuk melakukan monev terhadap penyerapan anggaran satkernya.
23
DISBURSEMENT PLAN
Disbursement Plan (DP) merupakan rencana penyerapan anggaran per bulan yang disusun secara sitematis berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RKA-KL;
Satker menyusun Procurenment Plan (Procurement Plan merupakan bagian dari Disbursement Plan);
Disbursement Plan disusun oleh masing-masing PPK, kemudian dihimpun (by system) oleh bagian/unit keuangan sebagai laporan kepada unit organisasi diatasnya;
Disbursement Plan merupakan alat bagi Kementerian Negara/Lembaga untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyerapan anggaran;
24
Alat Monitoring
Membanding trend penyerapan dana tahun sebelumnya Membandingkan antara rencana dengan realisasi
Alat Evaluasi
Mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya target kinerja Memberikan solusi atas kendala tidak tercapainya target kinerja
Pengalokasian Anggaran
Disbursement Plan
Database RKAKL
Rincian
Program,Fungsi,Sub Fungsi
Database DIPA
3
Menyusun kalender kegiatan per bulan
Rincian
Program,Fungsi,Sub Fungsi
Kegiatan Output Sub output Komponen Sub Komponen Akun Belanja Rincian/detil Bel
Transfer Data
Kegiatan Output Sub output Komponen Sub Komponen Akun Belanja Rincian/detil Bel
Prg/Keg/Output/ Komponen/sub Komp/akun/detil Januari Pagu % Rp
Menetapkan target penyerapan anggaran berdasarkan kalender kegiatan dalam % atau Rupiah;
Input data dapat dilakukan pada level komponen atau Akun belanja atau detil belanja, atau kombinasi ketiganya Hasilnya: Rencana Penyerapan Anggaran
Februari % Rp % Maret Rp s.d Des
Kode
Komponen
Sub Komponen Akun Belanja Rincian/Detil Belanja
100.000
50%
50.000
25%
25.000
25%
25.000
27
KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
SATKER PPK
ES 1
K/L
RPA ES I
RPA ES I
RPA
Tim Monev
KPA
Tim Monev
RPA
RPA
RPA K/L
28
Es. I K/L
RPA
Realisasi 2a
Monev
K/L
RPA
Realisasi 2b
Keterangan: 1. A) DJPBN mengirim data realisasi secara berkala ke Kementerian Negara/Lembaga B) DJPBN mengirim data realisasi secara berkala ke unit Es. I 2. a) Atas dasar data DP dan realisasi Unit Es. I melakukan monev b) Atas dasar data DP dan realisasi K/L melakukan monev 3. a) Atas dasar hasil monev K/L menyampaikan solusi atas deviasi satker b) Atas dasar hasil monev Unit Es. I menyampaikan solusi atas deviasi satker
1a
Monev
29
Membandingkan tingkat penarikan anggaran pada tahun berjalan dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya
Mengetahui tingkat akurasi rencana penyerapan dan realisasi anggaran pada satker/Kementerian Negara/Lembaga
Bahan untuk evaluasi dan menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan dalam rangka percepatan penarikan anggaran
30
Menentukan tindak lanjut untuk mengatasi rendahnya penyerapan anggaran pada satker/Kementerian Negara/Lembaga
Menentukan prioritas langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan dalam rangka percepatan penarikan anggaran
31
Perencanaan
3
Pelaksanaan
Disbursement Plan
Mengapa belanja modal/bansos baru diserap bulan Mei, apa kendalanya apabila dilakukan bulan Januari/Pebruari? Mengapa trend disb plan tahun 2012 sama dengan tren realisasi 2011?
Disbursement
Deviasi?
ya
Berapa besar deviasinya? Mengapa terjadi deviasi? Apa solusi agar bulan berikutnya deviasi diperkecil?
Pendampingan
32
TINDAK LANJUT
Hasil Monev Penarikan Anggaran:
Faktor penyebab rendahnya penarikan anggaran Pola penarikan anggaran satker dan Kementerian Negara/Lembaga Kesesuaian (gap) antara rencana dan realisasi
PENDAMPINGAN
Berdasarkan hasil Monev, diketahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penarikan anggaran pada tingkat satuan kerja dan K/L untuk selanjutnya dilakukan pendampingan pada satker guna memecahkan permasalahan sesuai faktor penyebabnya, yaitu :
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pendampingan satker pada saat penyusunan perencanaan anggaran. Pendampingan satker pada saat penyusunan Rencana Penarikan Anggaran. Pendampingan satker pada saat penyusunan Procurement Plan. Pendampingan satker pada saat pelaksanaan kegiatan. Pendampingan satker pada saat pengadaan barang dan jasa. Pendampingan satker pada saat pertanggungjawaban/laporan keuangan
Tenaga pendampingan dapat dilakukan oleh pihak Lembaga Kebijakan Pengadaan barang dan jasa Pemerintah (LKPP), Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaaan, Kantor Pusat Ditjen Anggaran, dan petugas Kementerian Negara/Lembaga
34
35