Manajemen kas,
Manajemen rekening-rekening bank yang dimiliki pemerintah (daerah),
Perencanaan keuangan dan peramalan aliran kas,
Manajemen hutang publik,
Administrasi batuan luar negeri dan dana bantuan internasional,
Manajemen aset finansial.
Aktivitas manajemen kas pada posisi pertama mengisyaratkan bahwa pemerintah, termasuk
pemerintah daerah, semestinya memprioritaskan pengelolaan kas daerah dalam manajemen keuangan
pemerintah. Meskipun di negara berbeda digunakan pendekatan yang berbeda dalam merumuskan
fungsi perbendaharaan, namun pengelolaan kas merupakan fungsi utama yang berlaku di negara
manapun.
Tujuan Manajemen Kas
Terdapat beberapa tujuan manajemen kas, yaitu;
1. Keamanan kas,
2. Menjaga likuiditas keuangan,
3. Memperoleh keuntungan investasi.
Manajemen kas bertujuan untuk menjaga manajemen kas dalam arti melindungi kas dari
kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen yang buruk atua karena tidak kurupsi
dalam praktik pengumpulan, pengeluaran, dan pemamfaatan. Tujuan kedua adalah menjaga
likuiditas keuangan, yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan mencukupi untuk memenuhi
kewajiban pinansial, seperti membayarkan kembali uang jangka pendek yang jatuh tempo,
membayar kewajiban kepada pihak ketiga, membiayai kegiatan yang sudah dianggarkan, dan
membayar belanja rutin. Manajemen kas juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari
pemamfaatan kas dalam investasi jangka pendek.
Tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan investasi bersifat kontradiktif.
Likuiditas yang tinggi membutuhkan ketersediaan kas yang lebih besar. Namun kondisi keuangan
yang mengalami likuiditas tinggi bisa berarti mengorbankan kesempatan memperoleh keuntungan
investasi sehingga menghasilkan keuntungan. Sebaliknya, mengimvestasikan kas yang terlalu besar
dalam instrumen investasi jangka pendek juga berarti menurunkan likuiditas,
Tantangan terbesar yang dihadapi oleh menejer keuangan sektor publik adalah bagaimana
menentukan likuiditas. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh manejer keuangan sektor publik
adalah bagaimana menentukan jumlah kas yang paling optimal, yaitu menetukan jumlah kas di
tangan yang mencakupi untuk mendanai kegiatan operasional dan mengimpestasikan kas yang
masih menganggur.
Anggaran Kas
Dalam rangka optimalisasi manajemen kas, pemda perlu memiliki instrument pendukung berupa
anggaran kas. Anggaran kas tersebut penting untuk membantu kelancaran pelaksanaan anggaran,
khususnya dalam pelaksanaan anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah serta anggaran
pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah. Pemasukan pendapatan daerah dalam pelaksanaan
anggaran pendapatan tidak terjadi pada saat awal tahun anggaran yang bersangkutan dan pendapatan
tersebut tidaksama besarnya tiap bulan atau triwulannya sehingga perlu diadakan sarana pengatur yaitu
anggaran kas. Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan pemasukan pendapatan daerah disatu
pihak dan kebutuhan dana untuk belanja dan pembiayaan di pihak lain.
Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yaitu:
a) Anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan realisasi
pendapatan yang diharapkan diterima untuk setiap bulan dan triwulan selama 1 tahun anggaran.
b) Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran ini memuat perkiraan kebutuha dana
untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama 1 tahun
anggaran.
SKPD yang memungut PAD dan dana perimbangan, disusun anggaran kas masuk sesuai dengan
kebijakan dan estimasi waktu penerimaan kas tersebut.