Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH

TENTANG

MANAJEMEN KAS DAN ANGGARAN KAS

DISUSUN OLEH :

ULZANA YULIANDRI 17133100

SINTIA RAMA DANI 17133088

DOSEN MATA KULIAH :

DEWI PEBRIYANI, S.E., M.Si

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu faktor kunci keberhasilan pengelolaan keuangan daerah adalah
kemampuan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum
Daerah (BUD) dalam mengelola kas daerah. BUD selaku fund manager dan
investment manager perlu memiliki mekanisme manajemen kas yang baik
sehingga dapat mengoptimalkan kas daerah yang ada. Manajemen kas terkait
dengan keputusan: 1) bagaimana memanfaatkan kas yang masih menganggur
atau belum dipakai hingga waktu tertentu, 2) instrument investasi apa yang dapat
dipilih, 3) bagaimana menentukan portofolio investasi yang optimal, 4) jika
memang diperlukan kapan harus mengadakan utang, berapa jumlah dan jangka
waktunya. 5) kapan harus melakukan pengeluaran dan berapa besarnya. Untuk
membantu manajer keuangan public dalam mengoptimalkan manajemen kas
daerah, diperlukan instrumen pendukung berupa anggaran kas (cash budget) yang
bertujuan untuk perencanaan dan pengendalian kas daerah.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
a. Tujuan Manajemen Kas
b. Siklus Manajemen Kas daerah
c. Ruang Lingkup Anggaran Kas di Pemerintah Daerah
d. Cara membuat Anggaran Kas
C. TUJUAN PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis membuatnya yaitu bertujuan untuk
memenuhi Tugas kuliah Manajemen Keuangan Negara dan Daerah. Dan juga
penulis membuat makalah ini, membantu para pembaca untuk mengetahui lebih
dalam lagi mengenai Manajemen Kas dan Anggaran.
BAB II
PEMBAHASAN

Tujuan Manajemen Kas


Terdapat tiga tujuan utama dalam manajemen kas, yaitu:
a. Keamanan kas
b. Menjaga likuiditas keuangan
c. Memperoleh keuntungan investasi

Manajemen kas bertujuan untuk menjaga keamanan kas dalam arti


melindungi kas dari kehilangan yang diakibatkan oleh keputusan manajemen
yang buruk atau karena tindak korupsi dnjaga jumlah kas dalam praktik
pengumpulan, pengeluaran dan pemanfaatan kas. Tujuan kedua menjaga
likuiditas keuangan yaitu menjaga jumlah kas yang memadai dan mencukupi
untuk memenuhi kewajiban financial, sepertimembayarkan kembali utang
jangka pendek yang jatuh tempo, membayar kewajiban pada pihak ketiga,
membiayai kegiatan yang sudah dianggarkan dan membayar belanja rutin.
Manajemen kas juga bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari pemanfaatan
kas dalam investasi jangka pendek.
Seringkali antara tujuan menjaga likuiditas dan memperoleh keuntungan
investasi bersifat kontradiktif. Likuiditas yang tinggi membutuhkan ketersediaan
kas yang lebih besar. Namun kondisi keuangan yang mengalami likuiditas tinggi
bisa berarti mengorbankan kesempatan memperoleh keuntungan investasi, sebab
kas yang terlalu banyak tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk investasi
yang menghasilkan keuntungan. Sebaliknya menginvestasikan kas terlalu besar
dalam instrument jangka pendek berarti menurunkan likuiditas. Tantangan
terbesar yang dihadapi manajer keuangan sektor publik adalah bagaimana
menentukan jumlah kas yang paling optimal, yaitu menentukan jumlah kas di
tangan yang mencukupi untuk mendanai kegiatan operasional dan
menginvestasikan kas yang masih menganggur.
Siklus Manajemen Kas daerah
Siklus manajemen kas daerah merupakan tahap-tahap, proses atau kegiatan
yang terkait dengan perolehan, penggunaan dan pemanfaatan kas daerah. Siklus
manajemen kas daerah meliputi:
a. Pengumpulan pendapatan
b. Pengeluaran belanja
c. Penerimaan pembiayaan
d. Pengeluaran pembiayaan

Anggaran Kas
Dalam rangka optimalisasi manajemen kas, pemda perlu memiliki
instrument pendukung berupa anggaran kas. Anggaran kas tersebut penting
untuk membantu kelancaran pelaksanaan anggaran, khususnya dalam
pelaksanaan anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah serta
anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan daerah. Pemasukan
pendapatan daerah dalam pelaksanaan anggaran pendapatan tidak terjadi pada
saat awal tahun anggaran yang bersangkutan dan pendapatan tersebut tidaksama
besarnya tiap bulan atau triwulannya sehingga perlu diadakan sarana pengatur
yaitu anggaran kas. Anggaran kas bertujuan untuk mengharmonisasikan
pemasukan pendapatan daerah disatu pihak dan kebutuhan dana untuk belanja
dan pembiayaan di pihak lain.
Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian yaitu:
a. Anggaran pendapatan dan penerimaan pembiayaan. Anggaran ini memuat
perkiraan realisasi pendapatan yang diharapkan diterima untuk setiap bulan
dan triwulan selama 1 tahun anggaran.
b. Anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran ini memuat
perkiraan kebutuha dana untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk
setiap bulan dan triwulan selama 1 tahun anggaran.

Ruang Lingkup Anggaran Kas di Pemerintah Daerah.


Penyusunan anggaran kas di pemda pada dasarnya meliputi dua tingkatan yaitu:
1) Anggaran kas SKPD.
Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD berkewajiban
menyusun rancangan anggaran kas SKPD. Rancangan Anggaran Kas SKPD
kemudian disampaikan kepada PPKD selaku BUD bersamaan dengan
rancangan DPA-SKPD. Pembahasan rancangan Anggaran Kas SKPD
dilaksanakan bersamaan dengan pembahasan DPA-SKPD. Penyusunan
anggaran Kas SKPD dimulai dari penyusunan skedul belanja untuk
pelaksanaan setiap kegiatan. Berdasarkan DPA-SKPD yang telah disahkan
PPKD, selanjutnya unit kerja menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan
kebutuhan dananya sehingga jelas tergambar kebutuhan dana baik yang akan
dibayar dengan SPM Langsung maupun melalui SPM UP.
2) Anggaran kas pemda.
Berdasarkan anggaran kas dari masing-masing SKPD, PPKD selaku BUD
selanjutnya menyusun Anggaran Kas Pemda yang selanjutnya disyahkan oleh
Kepala Daerah. Pada level pemda, yaitu BUD, kebutuhan untuk membuat
anggaran kas pemda merupakan suatu keharusan. Anggaran kas pemda penting
untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk mendanai
pengeluaran-penegluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum
dalam DPA-SKPD yang telah disahkan.Anggaran kas memuat perkiraan arus
kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang
digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.

Pentingnya Anggaran Kas


Bendaharawan Umum Daerah (BUD) perlu mengatur agar keuangan pemda
tidak mengalami overlikuid, illikuid atau defisit yang membebani sehingga
mengganggu pelaksanaan program dan anggaran. Beberapa alasan pentingnya
anggaran kas pemda yaitu:
a. Mengharmonisasikan keadaan kas daerah dengan DPA-SKPD, SPD, SPP
dan SPM yang akan diajukan
b. Mengatur likuiditas keuangan pemda untuk mendanai
pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang
tercantum dalam DPA-SKPD
c. Membantuperencanaan dan pengendalian kas daerah
d. Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan anggaran

Elemen anggaran Kas


Terdapat empat elemen utama anggaran kas yang perlu diperoleh
informasinya, yaitu;
a. Saldo awal kas
b. Anggaran penerimaan kas
c. Anggaran pengeluaran kas
d. Saldo akhir setiap bulan dan triwulan.

Saldo awal kas.


Informasi saldo awal kass tahun anggran bersangkutan berasal dari saldo
kas tahun anggaran sebelumnya yang dipegang BUD yang telah dilaporkan
dalam Laporan Arus Kas. Saldo awal kas ini tidak identik dengan SiLPA tahun
anggaran sebelumnya, sebab SiLPA tahun anggran sebelumnya merupakan
komponen penerimaan pembiayaan untuk tahun anggaran bersangkutan. Untuk
penyusunan anggaran kas SKPD, saldo awal kas merupakan saldo kas yang
masih dipegang oleh Bendahara Pengeluaran.

Anggaran penerimaan kas.


Anggaran ini memuatperkiraan arus kas masuk dari realisasi pendapatan dan
penerimaan pembiayaan yang diharapkan diperoleh untuk setiap bulan dan
triwulan selama satu tahun anggran.

Anggaran pengeluaran kas.


Anggaran ini memuat perkiraan kebutuhan dana untuk belanja dan
pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama satu tahun
anggaran.

Saldo akhir kas.


Saldo akhir kas merupakan perkiraan jumlah saldo kas yang ada untuk
setiap bulan dan triwulan selama satu tahun anggaran. Saldo akhir kas dihitung
dengan cara menambahkan salso awal kas dengan jumlah penerimaan kemudian
dikurangi dengan perkiraan pengeluaran yang akan dilakukan.

Cara membuat Anggaran Kas


Terdapat empat langkah utama dalam membuat anggaran kas yaitu:
1. Mengenali pola belanja atau pengeluaran yaitu belanja yang sifat relatif tetap
setiap bulan dan belanja yang sifatnya fluktuatif.
2. Mengenali pola pendapatan/penerimaan yang diharapkan diperoleh pemda
yaitu penerimaan PAD, penerimaan dana perimbangan dan Lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
3. Membuat skedul yang mengindikasikan perkiraan total penerimaan serta
pengeluaran per bulan selama satu tahun anggaran
4. Membuat perkiraan anggaran kas setelah skedul penerimaan dan
pengeluaran tersebut disusun.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pemerintah daerah perlu memiliki mekanisme manajemen kas yang baik


sehingga kas daerah dapat dioptimalkan.Manajemen kas terkait dengan tindakan
memanfaatkan kas yang masih menganggur,pemilihan instrumen investasi
jangka pendek,menentukan portofolio investasi yang optimal,penentuan waktu
yang tepat untuk mengadakan utang,dan penentuan kapan harus melakukan
pengeluaran.
2. Tujuan utama manajemen kas adalah untuk keamanan kas (safety),menjaga
likuiditas keuangan(liquidity),dan memperoleh keuntungan investasi (yield).
3. Untuk optimalisasi manajemen kas,pemerintah daerah perlu memiliki instrumen
pendukung berupa anggaran kas.Anggaran kas dimaksud untuk membantu
kelancaran pelaksanaan anggaran,khususnya dalam pelaksanaan anggaran
belanja dan pengeluaran pembiayaan daerah,serta anggaran pendapatan dan
penerimaan pembiayaan daerah.
4. Terdapat empat langkah dasar dalam membuat anggaran kas,yaitu mengenali
pola belanja atau pengeluaran (pattern of expenditure),mengenali pola
pendapatan/penerimaan (pattern of income),membuat skedul yang
mengindikasikan perkiraan total penerimaan serta pengeluaran per bulan selama
satu tahun anggaran,dan membuat perkiraan anggaran kas.

Anda mungkin juga menyukai