Anda di halaman 1dari 9

Chart of Account merupakan suatu daftar kode perkiraan-perkiraan seperti

aset, akuitas, pendapatan dan belanja/beban dalam suatu entitas sektor publik.
Sebagai tambahan informasi terhadap kode perkiraan, setiap daftar bagan akun
mendeskripsikan isi dari akun tersebut, termasuk transaksi-transaksi khusus yang
berpengaruh terhadap saldonya. Dalam beberapa kasus yang terjadi, deskripsi
tersebut mengarah kepada metode akuntansi. Dengan demikian, deskripsi akun
pembelian dapat menunjukkan penggunaan metode persediaan periodik dan
mengarah kepada suatu transaksi.
Penggunaan informasi eksternal dan internal secara khusus mempengaruhi
komposisi chart of account. Daftar akun atau bagan akun ini harus memuat
perkiraan-perkiraan dan nomor-nomor perkiraannya dalam mencatat transaksi-
transaksi pada buku besar (general ledger). Lingkup dari chart of account meliputi
pihak internal (manajemen pemerintah) maupun pihak eksternal (masyarakat) yang
berhubungan dengan informasi keuangan yang dihasilkan. Chart of account harus
memberikan klasifikasi yang memadai agar analisis transaksi data dapat lebih
meluas.
Aturan umum jumlah akun dalam suatu chart of account adalah lebih besar
dari jumlah baris yang ada dalam laporan keuangan. Demikian juga, akun yang
dibutuhkan (seperti halnya pada jurnal khusus) cenderung meningkat seiring dengan
perkembangan entitas sektor publik tersebut. Transaksi-transaksinya pun semakin
beragam, sehingga struktur entitas menjadi semakin berkembang. Klasifikasi akun
seharusnya mencerminkan aktivitas dan karakteristik dari entitas sektor publik
tersebut.

Sistem Pemberian Kode digunakan untuk entitas sektor publik, yang lebih
tepat bila digunakan sistem block account code, yaitu sistem pemberian kode untuk
membentuk kerangka yang luas dalam suatu chart of account dalam bentuk
blok. Block account code menampilkan suatu rentang urutan nomor yang mewakili
klasifikasi rekening-rekening yang signifikan.
Ada beberapa alasan mengapa digunakan sistem block account code dalam
perencanaan chart of account (daftar rekening), yaitu sebagai berikut:
1. Setiap transaksi membutuhkan waktu yang lama untuk mencatat-nya. Dengan
memakai nama akun seperti piutang, akan lebih lama untuk mencatatnya
dibanding menuliskan kode seperti 1200.
2. Banyaknya nama debitor/kreditor dalam proses posting akan menimbulkan lebih
banyak kesalahan dalam pemrosesan transaksi tersebut.
3. Analisis yang didasarkan pada data transaksi akan lebih sulit di-tampilkan.
Pada pemerintah daerah hal ihkwal tentang kode perkiraan dapat dilihat pada
beberapa panel berikut ini.







Berikut ini contoh chart of account dari Pelaporan Keuangan Daerah.

Pendapatan
Kode Nama Rekening/Uraian
1.1. BAGIAN SISA LEBIH PERHITUNGAN
ANGGARAN TAHUN YANG LALU
1.1.1. Pos Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Yang Lalu
1.1.1.0000. Sisa Lebih Perhitungan Tahun Yang Lalu
1.2. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
SENDIRI
1.2.1. Pos Pajak Daerah
1.2.1.0001. Pajak Kendaraan Bermotor
1.2.1.0002. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
1.2.1.0003. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-
KB)
dst Cadangan
1.2.2. Pos retribusi Daerah
1.2.2.0001. Retribusi Pelayanan Kesehatan
1.2.2.0008 Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
1.2.2.0012. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
1.2.2.0017. Retribusi Tempat
Penginapan/Pesanggrahan/Villa
1.2.2.0021 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga
1.2.2.0024. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
1.2.2.0029 Retribusi Ijin Trayek
1.2.2.0031. Retribusi Tempat Pelelangan Hasil Hutan
dst Cadangan
1.2.3. Pos Bagian Laba Usaha Daerah
1.2.3.0001. Bank Pembangunan Daerah
1.2.3.0002. PD XYZ
1.2.3.0003. PD ABC
1.2.3.0004. Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP)
1.2.3.0050. Penyertaan Modal Pada Pihak Ketiga
dst Cadangan
1.2.4. Pos Lain-lain Pendapatan
1.2.4.0001. Hasil Penjualan Barang Milik Daerah
1.2.4.0002. Jasa Giro
1.2.4.0003 Sumbangan Pihak Ketiga
1.2.4.0004. Penerimaan Ganti Rugi atas Kekayan Daerah
(TP/TGR)
1.2.4.0005. Setoran Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak
Ketiga
1.2.4.0006. Denda Kelambatan Pelaksanaan Pekerjaan
1.2.4.0007. Angsuran dan atau Cicilan Kendaraan
1.2.4.0008. Angsuran/Cicilan Rumah Dinas
1.2.4.0009. Pendapatan Lain-lain
dst Cadangan
1.3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN
1.3.1. Pos Bagi Hasil Pajak
1.3.1.0001. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
1.3.1.0002 Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan
1.3.1.0003. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
1.3.2. Pos Bagi Hasil Bukan Pajak SDA
1.3.2.0001. Iuran Hasil Hutan (IHH)
1.3.2.0003. Pemberiaan Hak Atas Tanah Negara
1.3.2.0006. Sumbangan Defersifikasi Tanaman Cengkeh
(SDTC)
dst Cadangan
1.3.3. Pos Dana Alokasi Umum
1.3.3.0001. Subsidi Belanja Pegawai
1.3.3.0002. Subsidi Belanja Non-Pegawai
1.3.3.0003. Sumbangan Lainnya Dari Pemerintah
1.3.4. Pos Dana Alokasi Khusus
1.3.4.0001. Dana Reboisasi
1.3.4.0002. Bantuan Pembangunan Daerah
dst Cadangan
1.3.5. Pos Dana Darurat
1.3.5.0001. Bencana Alam
dst Cadangan
1.4. BAGIAN PINJAMAN PEMERINTAH DAERAH
1.4.1. Pos Pinjaman Dalam Negri
1.4.1.0001. Pinjaman Dari Pemerintah Pusat
1.4.1.0002. Pinjaman Dari Bank
dst Cadangan
1.4.2. Pos Pinjaman Luar Negeri

JUMLAH PENDAPATAN MURNI
1.5. BAGIAN LAIN-LAIN PENERIMAAN YANG SAH
1.5.1. Pos Penerimaan Dari Propinsi
1.5.1.0001. Bagian Kab/Kota dari PBB-KB
1.5.2. Pos Penerimaan Dari Kabupaten/Kota Lainnya
1.5.3. Pos Penerimaan Lain-liannya
Belanja Aparat
Kode Nama Rekening
Bagian 2.1. Pos 2.1.1
1000 Sisa Kurang Perhitungan Anggaran Tahun
yang Lalu
Bagian 2.2 Urusan Umum Pemerintah
Pos Uraian
2.2.1 DPRD dan SETWAN
2.2.2 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
2.2.3 Sekretariat Daerah
S/d
2.2.10 BAPEDALDA
Bagian 2.3 Pekerjaan Umum
2.3.1 Dinas Bina Marga
dst Disesuaikan dengan urutan dinas dan
jumlah dinas atau jumlah perangkat/unit
kerja daerah
Bagian 2.4 Perhubungan
2.4.1 Perhubungan Darat/Sungai dan Ferry
dst Disesuaikan dengan urutan dinas dan
jumlah dinas atau jumlah perangkat/unit
kerja daerah
Bagian 2.5 s/d bagian 2.15
Bagian Kesehatan s/d bagian Pengeluaran
Tidak Tersangka
Pemecahan Lebih Lanjut Ke Dalam
Penomoran Belanja Operasional
Di Bawah Ini, mengikuti Nomor Bagian, Pos
Kemudian Baru Nomor Belanja
Operasionalnya, misal Gaji dan Tunjangan
untuk Dinas Bina Marga = 2.3.1.1001
Belanja Operasional
1001 Gaji dan Tunjangan Lainnya
1002 Tunjangan Beras
1003 Honorarium
1005 Uang Pegawai Harian Tetap
1006 Biaya Perawatan dan Pengobatan
1010 Tunjangan Tetap Pegawai
Belanja Barang
1011 Ongkos Kantor
1012 Pembelian Inventaris Kantor
1013 Biaya Pendidikan
1014 Biaya Perpustakaan
1015 Biaya Hansip
1016 Biaya Pakaian Dinas
1019 Pembelian Inventaris Ruangan Pasien
1021 Pembelian Obat-obatan
1022 Pembelian Bahan Laboratorium
1023 Pembelian Bahan Percontohan a.l. bibit
ternak unggul, biji-bijian, biaya angkut
1024 Pembelian Bahan-bahan Makanan Rumah
Sakit
1025 Pembelian Bahan Bakar Untuk Keperluan
Dapur Rumah Sakit
1026 Biaya Langganan Listrik, Air dan Gas
Rumah Sakit
1028 Biaya Pengembangan dan Peningkatan
Keuangan Daerah
1029 Percobaan dan Percontohan Pertanian
1030 Sumbangan Desa yang Minus dan
Tunjangan Perangkat Desa Kurang Mampu
1032 Percobaan dan Percontohan Serta
Penylengaraan Kebun Bibit Buah-Buahan
dan Sayur-Sayuran
1033 Peningkatan Kesejahteraan Usaha Tani
1034 Statistik Pertanian
1035 Pemberantasan Hama Penyakit Tanaman
1036 Biaya Evaluasi dan Pengamatan Harga
1048 Biaya Administrasi Keuangan
1050 Subsidi Bantuan Pembiayaan
penyelenggaraan SD Negeri (SBPP-SDN)
Total Belanja Narang
Belanja Pemeliharaan
1051 Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor
1052 Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas, Asrama,
Mass, dsb.
1053 Biaya Pemeliharaan Kendaraan
1054 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor
1055 Biaya Pemeliharaan Diesel, Traktor, Boar,
dan Alat-alat Besar (Workshop)
1056 Biaya Pemeliharaan Peralatan Dokter
1057 Biaya Pemeliharaan Perlengkapan Rumah
Sakit
1058 Biaya Pemeliharaan Pakaian Pasien,
Dokter, dan Paramedis
1059 Biaya Pemeliharaan Japan Hutan
1060 Biaya Pemeliharaan Bengkel, Instalasi, dan
Reparasi
Total Belanja Pemeliharaan
Biaya Perjalanan Dinas
1071 Biaya Perjalanan Dinas
1072 Biaya Perjalanan Dinas Tetap
1073 Biaya Perjalanan Pindah
Total Belanja Perjalanan Dinas
Belanja lain-lain
1081 Uang Perangsang dan Insentif
1082 Biaya Penguburan Pasien Tidak Mampu
1083 Biaya Observasi dan Penyuluhan Sosial
1084 Biaya Operasional
1085 Biaya Propaganda, Penerangan, dan
Pameran serta Dokumentasi
1087 Biaya Penyelenggaraan Pembibitan
1089 Biaya SBB dan Telekomunikasi
1090 Sewa Gedung
1091 Kesejahteraan Pegawai
1092 Tunjangan Rumah Tangga
1093 Uang Makan Polisi Pamong Praja
1094 Tunjangan Bendaharawan
1095 Kegiatan Kesejahteraan Jasmani Karyawan
Pemda Propinsi DIY
1097 Biaya Monitoring Data
1098 Biaya Kegiatan Pra Kualifikasi
1100 Biaya Tamu
Total Belanja Lain-lain
Angsuran Pinjaman/Hutang dan Bunga
1102 Bunga Hutang
Total Angsuran Pinjaman/Hutang dan
Bunga
Ganjaran, Subsidi, dan Sumbangan
1121 Ganjaran
1122 Subsidi dan Bantuan Tunjangan Pamong
Desa/Kelurahan
1123 Subsidi dan Bantuan Tunjangan Jabatan
Struktural Pemerintah Kecamatan
1124 Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor dan
Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor Kepada Dati II
1125 Penyisihan Penerimaan Pajak Bumi dan
Bangunan Daerah Tingkat I kepada
Desa/Kelurahan
1126 Penyisihan Retribusi Kepada
Desa/Kelurahan
1127 Subsidi Otonom Daerah Tingkat II
Total Ganjaran, Subsidi dan Sumbangan
Pengeluaran Yang Tidak Termasuk
Bagian Lain
1133 Bantuan Untuk Parpol dan Golkar
1134 Bantuan Untuk Organisasi Profesi
1135 Bantuan Untuk Organisasi Sosial
Total Pengeluaran Ynag Tidak Termasuk
Bagian Lain
Pengeluaran Tidak Tersangka
1151 Pengeluaran Tidak Tersangka
Total Pengeluaran Tidak Tersangka
1152 Iuran Wajib Pegawai
1157 Potongan Beras
1161 Pembayaran Pajak Pegawai
1163 Anjungan Taman Mini Indonesia Indah
1164 Pembayaran Kembali Lain-lain
1165 Pembayaran Untuk Pihak Ketiga

KODE REKENING
4.1 AKTIVA
4.1.1 AKTIVA LANCAR
4.1.1.0010 Kas dan Setara Kas
4.1.1.0020 Piutang Lancar
4.1.1.0030 Persediaan
4.1.1.0040 Pembayaran di Muka
4.1.1. 0050 Investasi Jangka Pendek (surat berharga)
4.1.1.0060 Aset Lancar Lainnya
4.1.2 Aktiva Tidak Lancar
4.1.2.0001 Piutang Tidak Lancar
4.1.2.0010 Investasi Jangka Penjang
4.1.2.0020 Aset Keuangan Lainnya
4.1.2.0030 Infrastruktur dan Peralatan
4.1.2.0040 Tanah dan Bangunan
4.1.2.0050 Aset Tidak Berwujud
4.1.2.0070 Aset Bukan Lancar Lainnya
4.1.2.0070 AsetTidak Lancar Lainnya
4.1.2.0080 Depresiasi Akumulasian
5. PASIVA
5.1.1. Kewajiban Lancar
5.1.1.0001 Hutang Lancar
5.1.1.0010 Pinjaman Jangka Pendek
5.1.1.0020 Bagian Lancar Dari Pinjaman
5.1.1.0030 Provisions (Penyisihan) Lancar
5.1.1.0040 Tunjangan Pegawai Lancar
5.1.1.0050 Dana Pensiun Lancar
5.1.1.0060 Kewajiban Lancar Lainnya
5.1.2 Kewajiban Tidak Lancar
5.1.2.0001 Hutang Tidak Lancar
5.1.2.0010 Pinjaman Jangka Panjang
5.1.2.0020 Provisions (Penyisihan) Jangka Panjang
5.1.2.0030 Tunajangan Pegawai Jangka Panjang
5.1.2.0040 Dana Pensiun Jangka Pnnjang
5.1.2.0050 Kewajiban Tidak Lancar Lainnya
5.1.3 Aset Bersih/Ekuitas
5.1.3.0001 Modal Ynng Ditempatkan
5.1.3.0002 Cadangan
5.1.3.0005 Akumulasi Surplus/(Defisit)
5.1.3.0006 (-) Kepentingan Minoritas

Anda mungkin juga menyukai