Pemungutan Pendapatan
Salah satu tugas pemerintah daerah adalah melakukan pemungutan pendapatan.
Pemerintah memungut pendapatan daerah dari berbagai sumber, yaitu dari pendapatan asli
daerah, dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan yang sah.
Pada prinsipnya pendapatan harus diperoleh sesegera mungkin dan setelah diperoleh
segera disetor ke rekening kas umum daerah. Dalam hal perolehan pendapatan, pemerintah
daerah harus berprinsip lebih baik diterima sekarang daripada diterima esok hari. Prinsip
menerima uang sekarang lebih baik daripada menerima besok adalah sesuai dengan konsep
nilai waktu uang (time value of money), yang berarti nilai uang akan menurun karena faktor
waktu. Dalam mengamankan pemungutan pendapatan hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam kerangka akuntansi manajemen adalah:
APBD. Merupakan dasar pemungutan dan pencairan dana.
RINCIAN APBD. Merupakan rincian dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan
daerah yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah.
SKP-DAERAH. Merupakan surat ketetapan pemungutan pajak yang digunakan
sebagai landasan pemerintah memungut pajak daerah
SKR-DAERAH. Merupakan surat ketetapan pemungutan retribusi yang digunakan
sebagai landasan pemerintah memungut retribusi daerah
Porporasi pada dokumen SKP/SKR Daerah berupa karcis. Merupakan otorisasi
berupa pemberian nomer seri pada dokumen SKP/SKR daerah berupa karcis
sehingga karcis tersebut menjadi surat berharga
BUKU KAS UMUM PENDAPATAN. Merupakan buku catatan uang masuk dan uang
keluar. Uang masuk bersumber dari pendapatan yang dipungut. Uang keluar
merupakan uang yang disetorkan ke Kas Daerah.
RINCIAN PENDAPATAN. Merupakan Dokumen yang berisi rincian pendapatan yang
disusun atas basis tertentu, misalnya berbasis tanggal, berbasis daerah, berbasis
wajib pajak atau wajib retribusi dll untuk kepentingan pembuatan keputusan.
Anggaran kas pada dasarnya meliputi dua bagian, yaitu: anggaran pendapatan dan
penerimaan pembiayaan serta anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan. Anggaran
pendapatan dan penerimaan pembiayaan memuat perkiraan realisasi pendapatan yang
diharapkan diterima untuk setiap bulan dan triwulan selama 1 (satu) tahun anggaran,
sedangkan anggaran belanja dan pengeluaran pembiayaan memuat perkiraan kebutuhan
dana untuk belanja dan pengeluaran pembiayaan untuk setiap bulan dan triwulan selama 1
(satu) tahun anggaran berupa rencana uang masuk dan uang keluar dalam basis bulanan.
Penyusunan anggaran kas sangat penting bagi pemerintah daerah karena beberapa alasan,
yaitu:
Mengharmoniskan keadaan kas daerah dengan DPA-SKPD, SPD, SPP, dan SPM yang
akan diajukan.
Mengatur likuiditas keuangan pemda untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran
sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD.
Membantu perencanaan dan pengendalian kas daerah
Menjamin adanya kelancaran pelaksanaan anggaran, khususnya dalam pelaksanaan
anggaran belanja dan pembiayan daerah karena pemasukan pendapatan daerah
dalam pelaksanaan anggaran tidak terjadi pada saat awal tahun anggaran yang
bersangkutan dan pendapatan tersebut tidak sama besarnya tiap bulan/triwulan
sehingga perlu sarana pengatur, yaitu anggaran kas.
Pengeluaran Belanja
Untuk keperluan manajemen kas, bendahara umum daerah perlu menyusun skedul
pengeluaran yang akan dilakukan dalam satu periode anggaran. Pengeluaran belanja
tersebut meliputi belanja operasi, belaja modal, dan belanja transfer. Pengeluaran belanja
juga dapat diklasifikasikan menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun skedul pengeluaran belanja ini adalah:
Kapan belanja dilakukan
Berapa jumlah yang harus dikeluarkan
Lama proses pencairan anggaran
…..
.
Jumlah alokasi kas yang tersedia untuk pengeluaran
Aiokasi belanja tidak langsung & pembiayaan
pengeluaran
Belanja tidak
langsung
Belanja pegawai
................
Pembiayaan
pengeluaran
................
Jumlah alokasi belanja tidak langsung & pembiayaan
pengeluaran per bulan
Belanja langsung
Belanja langsung
Kegiatan
…………….
Jumlah alokasi belanja langsung per bulan
Jumlah alokasi belanja langsung per triwulan
Sisa kas setelah dikurangi belanja langsung per
triwulan
Jumlah alokasi belanja tidak langsung & belanja
langsung serta pembiayaan pengeluaran
Sisa kas setelah dikurangi belanja tidak langsung dan
belanja langsung serta pembiayaan pengeluaran
FORMAT DOKUMEN SKP-DAERAH
PEMERINTAH
NO. URUT : ……..
KABUPATEN/KOTA SURAT KETETAPAN PAJAK DAERAH (SKP-DAERAH)
…..
………….
MASA : …………………………………………
TAHUN : …………………………………………
NAMA : ……………………………………………
ALAMAT : ……………………………………………
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH (NPWPD) : ……………………………………………
TANGGAL JATUH TEMPO : ……………………………………………
………………...Tanggal ………………
(Tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ potong di sini_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
_
NO. URUT :
TANDA TERIMA ……………
(Tanda tangan)
(nama lengkap)
FORMAT SKR-DAERAH
MASA : ………………………
TAHUN : ………………………
NAMA : ……………………………………
ALAMAT : ……………………………………
NO. POKOK WAJIB RETRIBUSI (NPWR) : ……………………………………
TANGGAL JATUH TEMPO : ……………………………………
………………...Tanggal ………………
(Tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ potong di sini_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
___
NO. URUT :
TANDA TERIMA ……………
(Tanda tangan)
(nama lengkap)
PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA ....
NOMOR : ………………………………………………..
Uang Persediaan Ganti Uang Persediaan Tambahan Uang Persediaan Pembayaran Langsung
[1] SPP-UP [2] SPP-GU [3] SPP-TU [4] SPP-LS
Kode Kode
…………
1. SKPD 1) : ………… (….) 7. Urusan Pemerintahan 8) : (…….)
………… …………
(….)
2. Unit Kerja 2) : 8. Nama Program 9) : (…….)
………… …………
(….)
3. Alamat 3) : 9. Nama Kegiatan 10) : (…….)
No. DPA- …………
SKPD/DPPA-
4. (….)
SKPD/DPAL-
SKPD 4) :
Tanggal DPA- …………
SKPD/DPPA-
(….)
SKPD/DPAL-
SKPD5) :
Tahun …………
(….)
5. Anggaran6) :
…………
(….)
6. Bulan7) :
Kepada Yth.
(terbilang ...………………..)
Untuk keperluan12)
b. : …...……………………………
Nama Bendahara Pengeluaran /Pihak
c.
Ketiga13) : …...……………………………
d. Alamat14) : …...……………………………
e. No. Rekening Bank15) : …...……………………………
………………, tanggal
Megetahui, ……………
Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan x) Pengeluaran
NIP. NIP.
PROVINSI/ KABUPATEN/ KOTA ....
NOMOR : ………………………………………………..
Uang Persediaan Ganti Uang Persediaan Tambahan Uang Persediaan Pembayaran Langsung
[1] SPP-UP [2] SPP-GU [3] SPP-TU [4] SPP-LS
Kode Kode
…………
1. SKPD 1) : ………… (….) 7. Urusan Pemerintahan 8) : (…….)
………… …………
(….)
2. Unit Kerja 2) : 8. Nama Program 9) : (…….)
………… …………
(….)
3. Alamat 3) : 9. Nama Kegiatan 10) : (…….)
No. DPA- …………
SKPD/DPPA-
4. (….)
SKPD/DPAL-
SKPD 4) :
Tanggal DPA- …………
SKPD/DPPA-
(….)
SKPD/DPAL-
SKPD5) :
Tahun …………
(….)
5. Anggaran6) :
…………
(….)
6. Bulan7) :
Kepada Yth.
(terbilang ...………………..)
Untuk keperluan12)
b. : …...……………………………
Nama Bendahara Pengeluaran /Pihak
c.
Ketiga13) : …...……………………………
d. Alamat14) : …...……………………………
e. No. Rekening Bank15) : …...……………………………
………………, tanggal
Megetahui, ……………
Bendahara
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan x) Pengeluaran
NIP. NIP.
: Kuasa
Nomor SPM : Dari BUD
Tanggal : Tahun Anggaran :
SKPD :
Kepada :
NPWP :
No. Rekening
Bank :
Bank/Pos :
Keperluan Untuk :
JUMLAH
KODE REKENING URAIAN
NO. (Rp)
1 2 3 4
Jumlah
Potongan-potongan :
Jumlah
1. PPN
2. PPh
3. ……….
Jumlah
………….., tanggal …
Lembar 1 : Bank Yang Ditunjuk …. ….
Kuasa Bendahara
Lembar 2 : Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran Umum Daerah
Lembar 3 : Arsip Kuasa BUD
Lembar 4 : Pihak Ketiga *)
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.