Akuntansi PPKD merupakan entitas akuntansi yang dijalankan oleh fungsi akuntansi di SKPD
yang mencatat transaksi-transaksi level Pemda sebagai pelaksanaan dari DPA PPKD. PPKD juga
merupakan entitas pelaporan yang bertugas melakukan konsolidasi laporan keuangan. Kegiatan
akuntansi pada PPKD meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, pembiayaan, investasi, hutang dan
transaksi-transaksi selain kas, serta transaksi sebagai konsolidator.
Laporan Keuangan dihasilkan SKPKD/PPKD akan dikonsolidasikan dengan Laporan Keuangan SKPD
untuk kemudian dijadikan dasar dalam membuat Laporan Keuangan Pemerintah
SKPKD merupakan unsur penunjang urusan pemerintahan pada pemerintah daerah yang melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah sedangkan SKPD merupakan unsur perangkat daerah pada pemerintah
daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah pada lingkup kerja yang dipimpinnya.
Fungsi Laporan keuangan PPKD - melakukan administrasi, menerbitkan bukti memorial, dan
pencatatan akuntansi atas setiap transaksi yang terjadi. PPKD mempunyai tugas memberikan otorisasi
atas transaksi beban yang terjadi, bahkan menyetujui penerbitan dokumen pencairan dana untuk
membayar beban yang terjadi.
Proses pelaporan keuangan dilaksanakan oleh sebuah fungsi akuntansi berdasarkan dokumen-
dokumen sumber yang sah. Fungsi akuntansi tersebut melakukan pencatatan transaksi pendapatan pada
jurnal khusus pendapatan, transaksi belanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi lainnya pada jurnal
umum. Laporan Keuangan yang dihasilkan oleh PPKD merupakan hasil proses akuntansi sesuai dengan
siklus akuntansi yang dilaksanakan sebelumnya, yaitu tahap mengidentifikasikan dokumen sumber, tahap
peng-jurnalan, dan posting ke buku besar pada setiap akun agar memudahkan kontrol dalam penyusunan
laporan keuangan secara manual, dapat dibantu melalui penyusunan Kertas Kerja (Worksheet).
Format laporan keuangan SKPKD/PPKD sama dengan laporan keuangan SKPD. Yang berbeda dari
kedua laporan keuangan tersebut adalah cakupan transaksi dan akun yang digunakannya.
Adapun komponen laporan keuangan yang disusun oleh PPKD terdiri atas:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
b) Neraca;
c) Laporan Arus Kas; dan
d) Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan PPKD dikeluarkan 2 kali dalam satu tahun anggaran, yaitu:
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan keuangan PKPD sesuai dengan kertas kerja yang dibuat
terdiri atas: Neraca saldo, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo setelah Penyesuaian, Jurnal Penutupan,
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) sebelum konversi dan Laporan Realisasi Anggaran setelah konversi,
kemudian menyusun Neraca sebelum konversi dan Neraca setelah konversi.
1. Neraca Saldo
Neraca saldo merupakan ikhtisar buku besar. Fungsi Akuntansi PPKD melakukan rekapitulasi
saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-angka saldo dari semua akun buku besar
dipindahkan ke kolom Neraca Saldo dalam worksheet sesuai posisi debit kreditnya
2. Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dimaksudkan agar nilai dari akun-akun LRA dan neraca sudah menunjukkan
nilai wajar pada tanggal pelaporan. Penyesuaian ini meliputi: transaksi penyesuaian akibat adanya
perbedaan waktu pengakuan transaksi seperti pengakuan piutang, akumulasi penyusutan di akhir
periode akuntansi, penyesuaian untuk SP2D (surat perintah pencairan dana) yang belum
diterbitkan untuk pembelian/pembangunan aktiva tetap,dan penyesuaian penerimaan hibah berupa
aset.
4. Jurnal Penutup
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal sehingga menjadi nol pada
akhir periode akuntansi. Perkiraan nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan
Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan serta menutup surplus/defisit ke
ekuitasnya PPKD. Jurnal penutup akan memengaruhi nilai SILPA di Neraca menjadi jumlah yang
sebenarnya