Anda di halaman 1dari 32

3

2
1
SIKLUS AKUNTANSI
PEMERINTAH

Nama Kelompok

Aprilia Putri Ayu


Ester Debora Panjaitan
Ika Kartika
Sumiati Fathonia Futri
SIKLUS AKUNTANSI PEMERINTAH
Siklus bagian dari suatu system yang saling berhubungan untuk
menghasilkan tujuan yang ditetapkan. Sistem suatu kesatuan dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil yang mengolah masukan
(input) menjadi keluaran (ouput) melalui proses tertentu
berdasarkan tujuan organisasi. Proses akuntansi merupakan bagian
dari siklus akuntansi untuk menghasilkan tujuan berupa laporan
keuangan sebagai laporan pertanggunggjawaban.
Siklus akuntansi mengolah input berupa bukti-bukti transaksi
dalam bentuk dokumen atau formulir, untuk dijadikan outputnya
berupa laporan keuangan. Berdasarkan peraturan pemerintah
nomor 71 tahun 2010 dan PMDN nomor 64 tahun 2013
menjelaskan proses akuntansi pokok dalam kegiatan pemerintah
daerah sebagai berikut:
Siklus bagian dari suatu system yang saling berhubungan untuk
menghasilkan tujuan yang ditetapkan. Sistem suatu kesatuan dari
subsistem-subsistem yang lebih kecil yang mengolah masukan (input)
menjadi keluaran (ouput) melalui proses tertentu berdasarkan tujuan
organisasi. Proses akuntansi merupakan bagian dari siklus akuntansi
untuk menghasilkan tujuan berupa laporan keuangan sebagai laporan
pertanggunggjawaban.

Siklus akuntansi mengolah input berupa bukti-bukti transaksi


dalam bentuk dokumen atau formulir, untuk dijadikan outputnya
berupa laporan keuangan. Berdasarkan peraturan pemerintah nomor
71 tahun 2010 dan PMDN nomor 64 tahun 2013 menjelaskan proses
akuntansi pokok dalam kegiatan pemerintah daerah sebagai berikut:
Akun dan Saldo Normal
Akun Bertambah Berkurang Saldo Normal

Aset Debit Kredit Debit


Kewajiban Kredit Debit Kredit
Ekuitas Kredit Debit Kredit
Pendapatan - LO/LRA Kredit Debit Kredit

Beban dan Belanja Debit Kredit Debit


Estimasi / Perubahan SAL Menyesuaikan

Penerimaan Pembiayaan Kredit Debit Kredit

Pengeluaran Pembiayaan Debit Kredit Debit

Estimasi Pendapatan Debit Kredit Debit


Estimasi Penerimaan Pembiayaan Debit Kredit Debit

Apropriasi Belanja Kredit Debit Kredit


Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan Kredit Debit Kredit
Dalam melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum
digunakan metode pencatatan double – entry dimana setiap transaksi
yang akan terjadi akan dicatat mempengaruhi sisi debit dan kredit.
Terdapat beberapa aturan yang telah menjadi kesepakatan bersama
dalam akuntansi, yaitu :

1. Jurnal umum dicatat secara kronologis berdasarkan tanggal


terjadinya transaksi keuangan
2. Akun yang berada disisi debit dicatat terlebih dahulu daripada akun
yang berada di sisi kredit
3. Akun yang berada disisi debit dicatat pada pinggir sebelah kiri dan
akun sisi kredit dicatat menjorok ke kanan
DASAR AKUNTANSI
Transaksi keuangan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah daerah dicatat dengan menggunakan dua basis akuntansi
yaitu basis akrual dan basis kas. Dengan demikian, untuk melakukan
pencatatan transaksi dalam system akuntansi pemerintah daerah
membutuhkan dua jenis jurnal. Pertama, jurnal yang akan mencatat
transaksi “secara akrual” yaitu transaksi terkait akun neraca dan akun
laporan operasional, yang disebut Jurnal LO dan Neraca. Kedua, jurnal
yang akan mencatat transaksi “secara kas” yang merupakan realisasi
anggaran. Jurnal ini melengkapi jurnal LO yang merupakan transaksi
realisasi anggaran (LRA). Jurnal LRA dicatat jika terdapat aliran kas
masuk dan aliran kas keluar.
Pencatatan transaksi menggunakan Jurnal LO dan Neraca serta
Jurnal LRA berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
dan PMDN Nomor 64 Tahun 2013 dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jurnal Anggaran

Jika melaksanakan akuntansi anggaran, masing-masing entitas akan


melakukan penjurnalan atas anggaran yang telah ditetapkan.
Penjurnalan atas anggaran tersebut dilakukan dengan mencatat akun
Estimasi Pendapatan dan Estimasi Penerimaan Pembiayaan di sisi debit
sebesar nilai anggarannya, akun apropriasi belanja dan apropriasi
pengeluaran pembiayaan disisi kredit sebesar nilai anggarannya, dan
akun Estimasi Perubahan SAL menjadi penyeimbang sisi debit dan sisi
kredit. Apabila anggaran surplus, maka Estimasi Perubahan SAL akan
dicatat disisi kredit namun apabila defisit, maka Estimasi Perubahan SAL
akan dicatatcatat disisi kredit namun apabila defisit, maka Estimasi
Perubahan SAL akan dicatat disisi debit. 
2. Jurnal LO dan Neraca
Digunakan untuk mencatat kejadian atau transaksi keuangan terkait
asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan –LO, dan beban.
3. Jurnal LRA
Merupakan jurnal berbasis kas, digunakan untuk mengakui adanya
realisasi anggaran atas pendapatan –LRA, penerimaan pembiayaan,
belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan, menyajikan LRA, dan
laporan Perubahan SAL. Selama periode berjalan, sebuah transaksi akan
dicatat menggunakan jurnal LRA jika trana LRA, dan laporan Perubahan
SAL. Selama periode berjalan, sebuah transaksi akan dicatat
menggunakan jurnal LRA jika memenuhi dua syarat yaitu :
• Terdapat arus kas masuk atau arus kas keluar
• Merupakan realisasi anggaran bagi entitas bersangkutan
4. Buku Besar
Proses klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar dikenal dengan
istilah Posting. Buku besar adalah kumpulan kumpulan catatan transaksi
per akun. Setiap akun memiliki satu buku besarnya masing-masing
sehingga jumlah buku besar yang dimiliki sebuah entitas sama
banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya.

5. Neraca Saldo
Setelah posting tahap selanjutnya adalah menyusun neraca saldo,
merupakan ikhtisar buku besar PPK-SKPD dan PPK-PPKD (sebagai fungsi
SKPD) melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca
saldo. Neraca saldo merupakan sebuah daftar yang memuat setiap akun
buku besar dan saldonya.
6. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat diakhir periode akuntansi untuk memastikan
diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan/beban diperhitungkan dan dilaporkan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Jenis-jenis jurnal penyesuaian sebagai
berikut :

a) Pembayaran dimuka
• Beban dibayar dimuka secara tunai dan dicatat sebagai asset sebelum digunakan
atau dikonsumsi. Contoh : perlengkapan kantor, asuransi, depresiasi.
• Pendapatan diterima dimuka atau pendapatan yang belum dihasilkan merupakan
uang tunai yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum pendapatannya
dihasilkan. Contoh : pendapatan pajak reklame, sewa.
b) Akrual
• Akrual pendapatan yaitu pendapatan yang telah dihasilkan namun belum
diterima uangnya atau belum dicatat. Contoh : piutang pajak.
• Akrual beban yaitu beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan uangnya
atau belum dicatat. Contoh : bunga untuk utang, pajak.
7. WORKSHEET

Neraca lajur(worksheet) merupakan suatu alat bantu untuk mempermudah


penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan . Kertas kerja atau sering disebut
neraca lajur(worksheet) adalah suatu daftar yang terbagi atas kolom neraca saldo,
AJP (Jurnal Penyesuaian), dan laporan keuangan yang dibuat untuk menyajikan
semua data akuntansi yang  diperlukan pada akhir periode akuntansi.

FORMAT DOKUMEN KERTAS KERJA

8. LAPORAN KEUANGAN

Menurut PSAK nomor 1 (revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu


pengajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan pemerintah adalah memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, dalam pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan terdiri dari:

1.Laporan pelaksanaan anggaran terdiri dari:


– Laporan Realisasi Anggaran(LRA) dan
– Laporan Perubahan SAL

2.Sementara itu, laporan dinansial terdiri dari


– Neraca
– laporan operasional(LO)
– Laporan Arus KAS(LAK)
– Laporan Perbuhan Ekuitas (LPE),dan
– Catatan Atas Laporan Keuangan(CALK)
9. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Merupakan laporan pelaksanaan anggaran yang


meggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya dalam satu periode pelaporan. Dari LRA dapat
dilihat tingkat penyerapan anggaran entitas yang dapat
menjadi salah satu indicator produktivitas atau kinerja
entitas.
Unsur-unsur yang harus dipenuhi Dalam penyajian laporan:
– Pendapatan – LRA
– Belanja
– Transfer
– Surplus / Defisit – LRA
– Pembiayaan
– Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran
10. LAPORAN PERUBAHAN SAL

Laporan Perubahan SAL menyajikan informasi kenaikan atau


penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL)
menyajikan pos-pos berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal
(saldo tahun sebelumnya), penggunaan saldo anggaran lebih,
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) tahun
berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya,
lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir untuk periode
berjalan. Pos-pos tersebut disajikan secara komparatif
dengan periode sebelumnya.
LP-SAL dimaksudkan untuk memberikan ringkasan atas
pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah.
Struktur LP-SAL baik pada Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak memiliki
perbedaan.
Format Laporan Perubahan SAL berdasarkan peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013
11. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai asset, kewajiban dan ekuitas pada
tanggal tertentu.

Neraca T-account
Neraca I-Coloum
Anggaran Realisasi
ASET
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx xxx
Kas di Bendahara Penemerimaan xxx xxx
Piutang Pajak Daerah xxx xxx
Piutang Retribusi Daerah xxx xxx
Penyisian Piutang xxx xxx
Belanja di Bayar di muka xxx xxx
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Anggaran xxx xxx
Bangian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian xxx xxx
Piutang Lainnya xxx xxx
Persediaan xxx xxx
Jumlah Aset Lancar xxx xxx
ASET TETAP xxx xxx
Tanah Peralatan dan Mesin xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx
Jalan, Irigasi dan Jaringan xxx xxx
Aset Tetap Lainnya xxx xxx
Konstruksi Dalam Pengerjaan xxx xxx
Akumulasi Penyusutan xxx xxx
Jumlah Aset Tetap xxx xxx
ASET LAINNYA xxx xxx
Tagihan Penjualan Angsuran xxx xxx
Tuntutan Ganti Kerugian xxx xxx
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga xxx xxx
Aset Tak Berwujud xxx xxx
Aset Lain-lain xxx xxx
Jumlah Aset Lainnya xxx xxx
JUMLAH ASET xxx xxx

KEWAJIBAN xxx xxx


KEWAJIBAN JANGKA PENDEK xxx xxx
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) xxx xxx
Pendapatan Diterima Dimuka xxx xxx
Utang Belanja xxx xxx
Utang Jangka Pendek Lainnya\ xxx xxx
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN xxx xxx
EKUITAS xxx xxx
Ekuitas xxx xxx
RK-PPKD xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS xxx xxx
12. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan informasi keuangan terkait dengan
kegiatan operasional entitas.
Format dasar dari sebuah Laporan Operasional
13. LAPORAN ARUS KAS

Laporan Arus Kas bermanfaat untuk berbagai kepentingan.


Informasi arus masuk dan keluar kas dalam Laporan Arus Kas
berguna untuk melihat transaksi kas di masa lalu dan
memprediksi arus kas di masa yang akan datang. Arus kas
merupakan transaksi penting dalam pemerintahan.

Penerimaan dan penggunaan kas sebenarnya direncanakan dan


disepakati dari awal. Jenis-jenis penerimaan dan pengeluaran
yang ada dalam Laporan.

Realisasi Anggaran juga merupakan kesepakatan adanya


penerimaan dan pengeluaran kas untuk berbagai aktivitas. Oleh
karena itu penyajian laporan Arus Kas juga merupakan bentuk
pertanggung jawaban.Laporan Arus Kas sebagai pertanggung
jawaban terkait juga dengan fungsi yang menyajikannya
Format dasar sebuah Laporan Arus Kas
Tahun n Tahun n-1
Arus kas dari aktivitas operasi
Arus kas masuk xxx xxx
Arus kas keluar (xxx) (xxx)
Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas masuk xxx xxx
Arus kas keluar (xxx) (xxx)
Arus kas dari aktivitas Pendanaan
Arus kas masuk xxx xxx
Arus kas keluar (xxx) (xxx)
Arus kas dari aktivitas transitoris
Arus kas masuk xxx xxx
Arus kas keluar (xxx) (xxx)
Kenaikan/penurunan kas xxx xxx
Saldo awal xxx xxx
Saldo akhir kas xxx xxx
Klarifikasi Arus Kas

1. Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas


yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu
periode akuntansi
2. Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas
yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan
investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas.
3. Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran
kas yang berhubungan denga pemberian piutang jangka panjang
dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatan
perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka panjang dan
utang jangka panjang.
4. Aktivitas transitoris adalah aktivitas oenerimaan dan pengeluaran kas
yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
14. LAPORAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya


pos-pos Ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya,
Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan koreksi-
koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang
antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan
oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan
mendasar , misalnya:
• Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi
pada periode-periode sebelumnya;
• Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap
15. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)

CaLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan


serta menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan
keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK memberikan penjelasan atas
segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya dengan
bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak pengguna laporan
keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi
dalam menyikapi kondisi keuangan negara yang dilaporkan secara lebih
pragmatis.

CaLK pada dasarnya dimaksudkan agar laporan keuangan pemerintah


dapat dipahami secara keseluruhan oleh pembaca secara luas, tidak
terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun pemerintah saja.
Secara umum, struktur CaLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut:
• Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi;
• Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro;
• Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut
kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target;
• Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan-
kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi
dan kejadian-kejadian penting lainnya;
• Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan
keuangan lainnya, seperti pos-pos pada Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Operasional, Laporan Perubahan
Ekuitas dan Neraca.
• Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan yang belum disajikan dalam laporan keuangan lainnya;
• Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak
disajikan dalam lembar muka laporan keuangan.
Setelah membuat LRA, Langkah selanjutnya adalah
membuat jurnal Penutup LRA untuk menutup akun-akun terkait
anggaran (opsi bagi yang mencatat jurnal anggaran) dan
realisasinya. Jurnal penutup ini berfungsi untuk membuat saldo
dari akun-akun terkait anggaran (opsional) dan realisasinya
menjadi nol pada akhir periode setelah dilakukan penutupan
dengan mencatatnya pada posisi lawannya (kebalikan dari saldo
normalnya).
Akun pendapatan-LRA yang pada saat realisasi dijurnal pada
sisi kredit, maka ketika ditutup akan dicatat di sisi debit. Akun
belanja yang pada saat realisasi dijurnal pada sisi debit, maka
ditutup akan dicatat di sisi kredit. Jumlah sisi debit harus sama
dengan sisi kredit.
1. Menutup pendapatan-LRA dan belanja ke surplus/deficit di SKPD/PPKD
Pendapatan Pajak-LRA 800.000.000
Pendapatan Retribusi-LRA 15.000.000
Belanja 504.000.000
Surplus/Defisit LRA 311.000.000
2. Menutup akun penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan ke pembiayaan Neto
di PPKD
Penerimaan Pembiayaan 200.000.000
Pengeluaran Pembiayaan 150.000.000
Pembiayaan Netto 50.000.000
3. Menutup Surplus/Defisit LRA dan Pembiayaan Neto ke SiLPA
Surplus/Defisit LRA 311.000.000
Pembiayaan Neto 50.000.000
SiLPA 361.000.000
4. Menutup SiLPA ke Perubahan SAL yang merupakan bagian dari Ekuitas
SiLPA 361.000.000
Perubahan SAL 361.000.000
5. Jurnal Penutup untuk menutup Perubahan SAL ke Ekuitas
Ekuitas 361.000.000
Perubahan SAL 361.000.000
6. Buku Besar akun sementara “PERUBAHAN SAL”
Debit Kredit Saldo
Dari transaksi pendapatan 800.000.000
pajak
Dari transaksi pendapatan 15.000.000
pajak
Dari transaksi pendapatan 504.000.000 361.000.000
pajak (Dr)
Jurnal Penutup 361.000.000 NOL

Setelah melakukan penutupan atas akun-akun terkait anggaran (opsional) dan


realisasinya, maka akan diperoleh Nerca Saldo setelah penutupan LRA dimana
seluruh akun nominal akan bersaldo NOL. Setelah jurnal penutup dilakukan
posting ke buku besar masing-masing. Saldo Ekuitas akan mencerminkan total
ekuitas yang dibentuk dari transaksi kas yang diakumulasikan pada saldo akhir
SAL dan dari transaksi akrual yang diakumulasi dari Surplus/Defisit LO.
Surplus/Defisit LRA dan Pembiayaan Neto ditutup ke SiLPA yang kemudian akan
ditutp ke Ekuitas SAL. Sedangkan akun sementara “PERUBAHAN SAL” akan
ditutup ke “EKUITAS”.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai