Anda di halaman 1dari 31

Sistem

Akuntansi
Pemerintah
Daerah
Public Sector Accounting (LB53)
- Kelompok 6 -
Anggota Kelompok 6:

Amira Azahrah (2440107456)

Balqis Chintani Dewi


(2440095405)

Fahnun Nisa (2440037834)

Maharani Asverawan Shim


(2440033306)
Daftar Isi

BASIS AKUNTANSI

Basis Kas SKPD & PPKD


SISTEM AKUNTANSI Basis Akrual
PEMERINTAH DAERAH
Pengertian
Contoh Jurnal
Pengertian
Manfaat
Tujuan KAIDAH DEBIT &
Fungsi KREDIT SAP

Kaidah
Contoh
Jenis Jurnal
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD)
PENGERTIAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
No.64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, Sistem
Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) diartikan sebagai rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain
untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai
dengan pelaporan keuangan dilingkungan organisasi pemerintahan
daerah.

Manfaat diterapkannya SAPD yaitu untuk meningkatkan akuntabilitas


dan keandalan pengelola keuangan pemerintah melalui penyusunan
dan pengembangan standar akuntansi.
TUJUAN SAPD
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) memiliki beberapa tujuan yakni sebagai berikut:
1. Manajerial
Akuntansi pemerintah dapat memberikan informasi keuangan terkait perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja pemerintah.

2. Akuntabilitas
Sistem akuntansi pemerintah mampu memberikan informasi keuangan yang lengkap cermat,
dalam bentuk dan waktu yang tepat, yang berguna bagi pihak yang bertanggungjawab yang
berkaitan dengan operasi unit- unit pemerintah. Tujuan akuntabilitas ini mengharuskan setiap
pegawai atau badan yang mengelola keuangan negara untuk memberikan
pertanggungjawaban dan perhitungan atas laporan keuangannya.

3. Pengawasan
Akuntansi pemerintah harus memungkinkan terselenggaranya pemeriksaan oleh aparat
pengawasan fungsional secara efektif dan efisien. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya
penggunaan anggaran di luar rencana belanja, dan dapat mengefisienkan penggunaan
anggarannya. Sehingga anggaran tidak terbuang secara sia-sia.
SAP berfungsi menyediakan informasi yang akurat dan tepat
waktu mengenai anggaran dan kegiatan keuangan K/L/PD, hal ini

Fungsi berguna sebagai dasar pengukuran kinerja, berguna untuk


menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran serta untuk

SAP tujuan akuntabilitas.


SAP dapat berfungsi menyediakan informasi keuangan yang
berguna untuk perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian
kegiatan keuangan K/L/PD secara efisien.
SAP dapat berfungsi untuk menyediakan informasi terpecaya
tentang posisi keuangan K/L/PD secara keseluruhan.
SAP dapat berfungsi menjaga aset K/L/PD melalui pencatatan,
pemrosesan dan pelaporan keuangan yang konsisten sesuai
dengan standar dan praktek akuntansi umum.

*K/L/PD = Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah


Basis Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah Daerah menganut 2 basis


akuntansi, yaitu sebagai berikut:
- Basis Kas, yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis Kas dalam mencatat setiap transaksi keuangan yang berkaitan
dengan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Arus Kas (LAK) dan Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL).
Basis Kas untuk LRA berarti pendapatan & penerimaan pembiayaan
diakui saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah/entitas pelaporan,
sedangkan belanja, transfer, dan pengeluaran pembiayaan diakui saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah/entitas pelaporan.
Basis Akuntansi

- Basis Akrual, yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi


dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan perisitwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis Akrual dalam mencatat transaksi keuangan yang berkaitan dengan
pertanggungjawaban kekayaan daerah & disajikan dalam Laporan Posisi
Keuangan (Neraca), Laporan Operasional (LO), & Laporan Perubahan
Ekuitas (LPE). Untuk pengakuan aset, kewajiban, & ekuitas disajikan
dalam Neraca, dan pendapatan-LO serta beban disajikan dalam LO.
Basis Akrual untuk Neraca berarti aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima/dibayar.
Kaidah Debit & Kredit Menurut SAP
Triple Entry

Nama Akun Debit Kredit Saldo Normal


Aset (+) (-) Debit
Kewajiban (-) (+) Kredit
Ekuitas (-) (+) Kredit
Pendapatan - LO (-) (+) Kredit
Beban (+) (-) Debit
Pendapatan - LRA (-) (+) Kredit
Belanja (+) (-) Debit
Penerimaan pembiayaan (-) (+) Kredit
Pengeluaran pembiayaan (+) (-) Debit
Kaidah Debit & Kredit Menurut SAP
Triple Entry

Nama Akun Debit Kredit


Estimasi Pendapatan Debit
Estimasi Penerimaan Pembiayaan Debit
Apropriasi Belanja Kredit
Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan Kredit
Estimasi Perubahan SAL Menyesuaikan
Pendapatan - LRA Kredit
Penerimaan pembiayaan Kredit
Belanja Debit
Pengeluaran pembiayaan Debit
Jenis Jurnal
Jurnal Finansial (LO)

Mencatat Akun Neraca & LO (Basis


Akrual)
Aset Jurnal Anggaran (LRA)
Kewajiban
Ekuitas Mencatat Transaksi Akun LRA
Pendapatan - LO (Basis Kas)
Beban Pendapatan - LRA
Belanja
Penerimaan pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan
SKPD dan PPKD

Satuan Kerja Pemerintah Daerah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah


adalah entitas akuntansi yang yang mempunyai tugas melaksanakan
menyelenggarakan akuntansi dan pengelolaan APD dan mencatat
menyusun laporan keuangan dan transaksi level Pemda sebagai
pencatatan tentang pendapatan, Bendahara Umum Daerah.
belanja, aset, dan selain kas.

Komponen Laporan Keuangan: Komponen Laporan Keuangan:


a). LRA a). LRA
b). Neraca b). Neraca
c). Catatan atas Laporan Keuangan c). Laporan Arus Kas
c). Catatan atas Laporan Keuangan
Penjurnalan
pada SKPD
Jurnal Anggaran (LRA)
Jurnal Pendapatan
Jurnal Belanja & Beban
Jurnal Belanja & Beban

*Mekanisme pembayaran langsung (LS) adalah agar pembayaran atas hak tagih kepada negara dipastikan langsung
diterima oleh penerima hak yang telah menyelesaikan pekerjaanya

*Untuk pencatatan beban dan belanja barang/jasa baik menggunakan mekanisme UP ataupun LS, jurnalnya hampir
sama seperti jurnal di atas hanya saja beban pegawai dan/atau belanja pegawai diganti dengan beban/belanja
barang/jasa.
Jurnal Aset
Misal rincian objek nya
adalah mesin dan peralatan
maka:
Pada Jurnal LO: Aset tetap
dapat diganti menjadi =
Mesin dan Peralatan

Pada Jurnal LRA: Belanja


Modal dilengkapi dengan
rincian objek menjadi =
Belanja Modal Pengadaan
Mesin dan Peralatan
Jurnal Kewajiban

*SP2D adalah surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara)
selaku Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) berdasarkan SPM (Surat Perintah Membayar)
Jurnal Kewajiban
Jurnal Penyesuaian
Penjurnalan
pada PPKD
Jurnal Anggaran (LRA)
Jurnal Pendapatan
Jurnal Belanja & Beban
Jurnal Aset
Jurnal Aset

*Transaksi Resiprokal digunakan oleh satker BLU/Non BLU Pemberi Kerja ke Satker BLU dan satker BLU
Penerima Kerja yang menerima Pendapatan dari Satker Lain. Transaksi Resiprokal BLU terdiri dari :
Transaksi Resiprokal Pendapatan digunakan oleh Satker BLU penerima kerja atas belanja dari satker
BLU/Non BLU.
Transaksi Resiprokal Belanja digunakan oleh Satker Non BLU/BLU pemberi kerja Satker BLU (lain)
Jurnal Kewajiban
Jurnal Penyesuaian
referensi
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016
Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 39 Tahun 2011. Tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Modul Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Daerah. Retrieved from
https://djpk.kemenkeu.go.id/elearning-djpk/pluginfile.php/9315/mod_page/content/3/Akuntansi.pdf
Riyanto. (2019a). Jurnal-Jurnal Akuntansi Keuangan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD). Retrieved
June 4, 2022, from klc2.kemenkeu.go.id website: https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pusap-
jurnal-jurnal-akuntansi-keuangan-pejabat-pengelola-keuangan-daerah-ppkd/detail/
Riyanto. (2019b). Jurnal-Jurnal Akuntansi Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Retrieved June 4,
2022, from klc2.kemenkeu.go.id website: https://klc2.kemenkeu.go.id/kms/knowledge/klc1-pusap-jurnal-
jurnal-akuntansi-keuangan-satuan-kerja-perangkat-daerah-skpd/detail/
Chotamy, S. (2022, April 3). Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah : Tujuan, Fungsi, dan Penerapannya.
Retrieved June 4, 2022, from BusinessTech HashMicro website: https://www.hashmicro.com/id/blog/sistem-
akuntansi-pemerintah-daerah/#:~:text=Sistem%20Akuntansi%20Pemerintah%20Daerah%20menurut
Oesman, Hadian. 2019. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. https://slideplayer.info/slide/13933641/
Thank You

Anda mungkin juga menyukai