KEPERILAKUAN Akuntansi keprilakuan merupakan suatu bidang yang relatif baru dibandingkan dengan bidang lainnya, seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan auditing. Namun, sebenarnya pembahasan mengenai akuntansi keprilakuan secara implisit sudah dibahas dalam bidang-bidang lain seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan auditing. Sebagai suatu bidang yang relatif baru, perkembangan bidang ini tidak lepas dari minat (fokus dan perkembangan jamannya) Bahasan mengenai akuntansi keprilakuan muncul disekitar tahun 1950-an. Pada awal perkembangannya, penekanan (stressing) dari akuntansi keprilakuan ini paling banyak digambarkan dalam bidang akuntansi manajemen (dalam hal budgeting). Namun, domain dari akuntansi keprilakuan ini terus bergeser dari yang fokus akuntansi manajemen menuju ke fokus akuntansi lainnya seperti auditing, keuangan dan sistem informasi. Untuk memahami arah dan perkembangan penelitian akuntansi keprilakuan, ada baiknya dibahas terlebih dahulu sejarah perkembangan penelitian di bidang ini. Setelah itu pembahasan akan dilanjutkan dengan penelitian terkini di bidang akuntansi keprilakuan. Faktor penunjang yang cukup besar dalam mempopulerkan bidang ini adalah melalui jalur pendidikan. Pembahasan mengenai akuntansi keprilakuan di Indonesia akan diberikan secara garis besar.
2. Sejarah Perkembangan Riset di Bidang Akuntansi Keprilakuan
Pada mulanya, riset dibidang akuntansi keprilakuan belum mendapat
suatu wadah khusus. Riset dibidang ini banyak tercecer di jurnal akuntansi lainnya seperti Journal of Accounting Research, Accounting Review, Journal of Accounting and Economics. Disamping ketiga jurnal utama di bidang akuntansi, ada juga jurnal yang berbasis keprilakuan seperti Journal of Organizational Behavior, Journal of Applied Behavioral Science, Journal of Economic Behavior and Organizations,Journal of Economic Psychology, Auditing : A Journal of Practice and Theory. Kebanyakan dari jurnal-jurnal di atas sudah ada sebelum jurnal yang khusus untuk akuntansi keprilakuan muncul.Jurnal yang pertama muncul di bidang akuntansi keprilakuan (tidak sepenuhnya) adalah Accounting, Organization and Society (AOS). Jurnal ini muncul di tahun 1976 sebagai jawaban atas banyaknya minat di bidang ini terutama dari kalangan akademis. Namun sebelum itu Schiff and Lewin (1974) telah menerbitkan suatu buku kumpulan riset mengenai aspek perilaku dalam akuntansi. Buku tersebut membahas 25 tulisan yang dibagi dalam 5 kelompok: (1) Teori organisasi dan perilaku manajer (2) Pengganggaran dan perencanaan (3) Pengambilan keputusan (4) Pengendalian (5) Pelaporan keuangan. Kebanyakan dari riset tersebut, masih menggunakan metodologi yang sederhana. Disamping itu dilihat dari komposisi isi, buku tersebut lebih menitikberatkan kepada aspek perilaku dalam akuntansi manajemen dan dalam porsi yang lebih kecil, aspek perilaku dalam pelaporan keuangan. Parker, Ferris dan Outley (1989) juga memberikan kontribusi kepada ilmu akuntansi keprilakuan dengan buku mereka mengenai akuntansi untuk faktor manusia Fokus buku ini masih kepada bidang akuntansi manajemen. Dan pelaporan keuangan yang komtemporer (isu mengenai dampak sosial, politik dan organisasi). Dykman (1998) menelusuri perkembangan paradigma keprilakuan dalam akuntansi. Dalam tahun-tahun awal (sekitar tahun 1960-an), riset di bidang keprilakuan banyak diilhami oleh disertasi Stedry (1960) mengenai pengaruh motivasional dari anggaran. Publikasi artikel di tahun 1960-an diwarnai dengan artikel yang bersifat teoritis dan artikel yang merupakan eksperimen. Pada era inilah muncul minat akademisi untuk melakukan riset dibidang keprilakuan, diantaranya adalah Hofstedt (Stanfoed), Swieringa (Illinios), Ashton (Minnesota), Libby (Illinios). Kualitas riset menjadi semakin baik di era tahun 1970-an dan pengakuan profesi akan paradigma baru di bidang akuntansi keprilakuan menjadi semakin besar. Titik balik dari pengakuan ini sedikit banyak disebabkan oleh terbitnya Accounting, Organization and Society (1976) dan Program Research in Audting (1976) dari Peat Marwick. Kedua terbitan ini secara bersama-sama telah meningkatkan sumber daya (resources) untuk melakukan penelitian di bidang akuntansi keprilakuan. Perkembangan lainnya adalah dengan digunakannya teori agensi untuk menjelaskan perilaku individu dalam pengambilan keputusan. Selama ini dasar teori yang menjelaskan perilaku individu adalah bidang ilmu psikologi dan sosiologi. Sebagai contoh, Staw (1981) dan peneliti lainnya selalu meminjam teori psikologi untuk menjelaskan alasan manajer meneruskan proyek yang secara ekonomi tidak lagi menguntungkan. Faktor emosional karena keterlibatan dengan perancangan proyek tersebut sehingga menyebabkan manajer enggan untuk menghentikan proyek tersebut. Penjelasan lain adalah manajer akan malu bila proyek tersebut dihentikan. Harrison dan Harell (1994) menggunakan pendekatan agensi untuk merasionalisasi tindakan eskalasi manajer tersebut. Manajer akan meneruskan proyek yang tidak menguntungkan bila 2 kondisi berikut tercapai : (1) adanya informasi yang tidak simetris dan (2) adanya insentif untuk melakukan tersebut. Ringkasnya, riset di bidang akuntansi keperilakuan pada awalnya lebih banyak diaplikasikan pada bidang akuntansi manajemen. Bidang lain yang masih terkait dengan akuntansi keprilakuan, misalnya bidang pelaporan keuangan dan auditing, memperoleh porsi yang relatif lebih kecil.
3. PENDIDIKAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN DI INDONESIA.
Akuntansi keperilakuan masih belum banyak ditawarkan di perguruan
tinggi jurusan akuntansi program studi strata satu. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya informasi/komunikasi mengenai matakuliah ini. Di UGM sendiri tawaran mata kuliah ini sejak tahun ajaran 1995/1996 sebagai mata kuliah pilihan Di level graduate (master), program MSi UGM, UNDIP, UNIBRAW, UNHAS program studi akuntansi dengan konsentarasi akuntansi manajemen menawarkan mata kuliah akuntansi keprilakuan sebagai matakuliah wajib konsentrasi. Oleh karena matakuliah ini ditawarkan untuk konsentrasi akuntansi manajemen, maka pembahasan mata kuliah akuntansi keperilakuan dititik beratkan pada aplikasi dibidang akuntansi manajemen. Topik yang dibahas meliputi aspek perilaku dalam organisasi, anggaran, anggaran modal, sentralisasi/desentralisasi, pengambilan keputusan, pengendalian, evaluasi kinerja. Program Doktoral juga menawarkan mata kuliah pokok Riset Keperilakuan dalam akuntansi. Sesuai dengan sifat kuliahnya, program doktoral lebih diharapkan untuk mengupas riset keperilakuan dalam bidang akuntansi. Perkembangan riset di bidang akuntansi keperilakuan di Indonesia masih merupakan hal yang relatif baru dibanding dengan riset di bidang pasar modal. Beberapa riset yang dilakukan di Indonesia, terutama yang dilakukan oleh mahasiswa level master telah dipublikasi dalam jurnal akuntansi bertaraf nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Jurnal ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Pendidik adalah satu- satunya jurnal riset yang khusus di akuntansi. Jurnal lainnya yang bertaraf nasional seperti Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. STIE Trisakti Jakarta, Jurnal Ekonomi, Akuntansi dan Organisasi. Minat dan perhatian riset dibidang akuntansi keperilakuan harus dari akademisi sebelum akhirnya nanti menjadi suatu permintaan dari kalangan praktisi karena dengan memahami aspek perilaku dalam akuntansi, banyak masalah praktis yang dapat diselesaikan dengan baik. Bahkan, mahasiswa S1 sudah banyak yang melakukan penelitian dibidang akuntansi keperilakuan meskipun harus dituntun oleh dosen secara intensif. Kesulitan dalam melakukan riset di bidang akuntansi keperilakuan lebih disebabkan kurangnya fasilitas bacaan (buku maupun jurnal) yang menunjang. Kekurangan ini membuat frustasi peneliti sehingga banyak yang akhirnya “lari” ke riset dibidang pasar modal yang notabene data dan pustaka sudah banyak tersedia. Salah satu cara penanggulangan kekurangan fasilitas adalah dengan memanfaatkan internet untuk mencari pustaka. Ringkasnya dengan melihat perkembangan bidang akuntansi keperilakuan, maka sudah menjadi keharusan bagi akademisi untuk turut aktif mengembangkan bidang yang masih baru ini. Kurikulum akuntansi sudah mengakomodasi aspek keperilakuan dalam akuntansi baik ditingkat strata satu maupun di level yan lebih tinggi.