Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN 3

ARAH DAN PERKEMBANGAN PENELITIAN AKUNTANSI


KEPERILAKUAN
Akuntansi keprilakuan merupakan suatu bidang yang relatif baru
dibandingkan dengan bidang lainnya, seperti akuntansi keuangan, akuntansi
manajemen, dan auditing. Namun, sebenarnya pembahasan mengenai
akuntansi keprilakuan secara implisit sudah dibahas dalam bidang-bidang lain
seperti akuntansi keuangan, akuntansi manajemen dan auditing.
Sebagai suatu bidang yang relatif baru, perkembangan bidang ini tidak
lepas dari minat (fokus dan perkembangan jamannya) Bahasan mengenai
akuntansi keprilakuan muncul disekitar tahun 1950-an. Pada awal
perkembangannya, penekanan (stressing) dari akuntansi keprilakuan ini
paling banyak digambarkan dalam bidang akuntansi manajemen (dalam hal
budgeting). Namun, domain dari akuntansi keprilakuan ini terus bergeser dari
yang fokus akuntansi manajemen menuju ke fokus akuntansi lainnya seperti
auditing, keuangan dan sistem informasi.
Untuk memahami arah dan perkembangan penelitian
akuntansi keprilakuan, ada baiknya dibahas terlebih dahulu sejarah
perkembangan penelitian di bidang ini. Setelah itu pembahasan akan
dilanjutkan dengan penelitian terkini di bidang akuntansi keprilakuan. Faktor
penunjang yang cukup besar dalam mempopulerkan bidang ini adalah melalui
jalur pendidikan. Pembahasan mengenai akuntansi keprilakuan di Indonesia
akan diberikan secara garis besar.

2. Sejarah Perkembangan Riset di Bidang Akuntansi Keprilakuan

Pada mulanya, riset dibidang akuntansi keprilakuan belum mendapat


suatu wadah khusus. Riset dibidang ini banyak tercecer di jurnal
akuntansi lainnya seperti Journal of Accounting Research, Accounting Review,
Journal of Accounting and Economics. Disamping ketiga jurnal utama di bidang
akuntansi, ada juga jurnal yang berbasis keprilakuan seperti Journal of
Organizational Behavior, Journal of Applied Behavioral Science, Journal of
Economic Behavior and Organizations,Journal of Economic Psychology,
Auditing : A Journal of Practice and Theory. Kebanyakan dari jurnal-jurnal di
atas sudah ada sebelum jurnal yang khusus untuk akuntansi keprilakuan
muncul.Jurnal yang pertama muncul di bidang akuntansi keprilakuan (tidak
sepenuhnya) adalah Accounting, Organization and Society (AOS). Jurnal ini
muncul di tahun 1976 sebagai jawaban atas banyaknya minat di bidang ini
terutama dari kalangan akademis.
Namun sebelum itu Schiff and Lewin (1974) telah menerbitkan suatu
buku kumpulan riset mengenai aspek perilaku dalam akuntansi. Buku tersebut
membahas 25 tulisan yang dibagi dalam 5 kelompok: (1) Teori organisasi dan
perilaku manajer (2) Pengganggaran dan perencanaan (3) Pengambilan
keputusan (4) Pengendalian (5) Pelaporan keuangan. Kebanyakan dari riset
tersebut, masih menggunakan metodologi yang sederhana. Disamping itu
dilihat dari komposisi isi, buku tersebut lebih menitikberatkan kepada aspek
perilaku dalam akuntansi manajemen dan dalam porsi yang lebih kecil,
aspek perilaku dalam pelaporan keuangan.
Parker, Ferris dan Outley (1989) juga memberikan kontribusi kepada
ilmu akuntansi keprilakuan dengan buku mereka mengenai akuntansi untuk
faktor manusia Fokus buku ini masih kepada bidang akuntansi manajemen.
Dan pelaporan keuangan yang komtemporer (isu mengenai dampak sosial,
politik dan organisasi).
Dykman (1998) menelusuri perkembangan paradigma keprilakuan
dalam akuntansi. Dalam tahun-tahun awal (sekitar tahun 1960-an), riset di
bidang keprilakuan banyak diilhami oleh disertasi Stedry (1960) mengenai
pengaruh motivasional dari anggaran. Publikasi artikel di tahun 1960-an
diwarnai dengan artikel yang bersifat teoritis dan artikel yang merupakan
eksperimen. Pada era inilah muncul minat akademisi untuk melakukan riset
dibidang keprilakuan, diantaranya adalah Hofstedt (Stanfoed), Swieringa
(Illinios), Ashton (Minnesota), Libby (Illinios).
Kualitas riset menjadi semakin baik di era tahun 1970-an dan
pengakuan profesi akan paradigma baru di bidang akuntansi keprilakuan
menjadi semakin besar. Titik balik dari pengakuan ini sedikit banyak
disebabkan oleh terbitnya Accounting, Organization and Society (1976) dan
Program Research in Audting (1976) dari Peat Marwick. Kedua terbitan ini
secara bersama-sama telah meningkatkan sumber daya (resources) untuk
melakukan penelitian di bidang akuntansi keprilakuan.
Perkembangan lainnya adalah dengan digunakannya teori agensi untuk
menjelaskan perilaku individu dalam pengambilan keputusan. Selama ini dasar
teori yang menjelaskan perilaku individu adalah bidang ilmu psikologi dan
sosiologi. Sebagai contoh, Staw (1981) dan peneliti lainnya selalu
meminjam teori psikologi untuk menjelaskan alasan manajer meneruskan
proyek yang secara ekonomi tidak lagi menguntungkan. Faktor emosional
karena keterlibatan dengan perancangan proyek tersebut sehingga
menyebabkan manajer enggan untuk menghentikan proyek tersebut.
Penjelasan lain adalah manajer akan malu bila proyek tersebut dihentikan.
Harrison dan Harell (1994) menggunakan pendekatan agensi untuk
merasionalisasi tindakan eskalasi manajer tersebut. Manajer akan
meneruskan proyek yang tidak menguntungkan bila 2 kondisi berikut
tercapai : (1) adanya informasi yang tidak simetris dan (2) adanya insentif untuk
melakukan tersebut.
Ringkasnya, riset di bidang akuntansi keperilakuan pada awalnya lebih
banyak diaplikasikan pada bidang akuntansi manajemen. Bidang lain yang
masih terkait dengan akuntansi keprilakuan, misalnya bidang pelaporan
keuangan dan auditing, memperoleh porsi yang relatif lebih kecil.

3. PENDIDIKAN AKUNTANSI KEPERILAKUAN DI INDONESIA.

Akuntansi keperilakuan masih belum banyak ditawarkan di perguruan


tinggi jurusan akuntansi program studi strata satu. Hal ini mungkin disebabkan
kurangnya informasi/komunikasi mengenai matakuliah ini. Di UGM sendiri
tawaran mata kuliah ini sejak tahun ajaran 1995/1996 sebagai mata
kuliah pilihan
Di level graduate (master), program MSi UGM, UNDIP, UNIBRAW,
UNHAS program studi akuntansi dengan konsentarasi akuntansi
manajemen menawarkan mata kuliah akuntansi keprilakuan sebagai
matakuliah wajib konsentrasi. Oleh karena matakuliah ini ditawarkan untuk
konsentrasi akuntansi manajemen, maka pembahasan mata kuliah akuntansi
keperilakuan dititik beratkan pada aplikasi dibidang akuntansi manajemen.
Topik yang dibahas meliputi aspek perilaku dalam organisasi, anggaran,
anggaran modal, sentralisasi/desentralisasi, pengambilan keputusan,
pengendalian, evaluasi kinerja. Program Doktoral juga menawarkan mata
kuliah pokok Riset Keperilakuan dalam akuntansi. Sesuai dengan sifat
kuliahnya, program doktoral
lebih diharapkan untuk mengupas riset keperilakuan dalam bidang
akuntansi. Perkembangan riset di bidang akuntansi keperilakuan di Indonesia
masih merupakan hal yang relatif baru dibanding dengan riset di bidang
pasar modal. Beberapa riset yang dilakukan di Indonesia, terutama yang
dilakukan oleh mahasiswa level master telah dipublikasi dalam jurnal akuntansi
bertaraf nasional seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (JRAI). Jurnal ini
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia - Kompartemen Akuntan Pendidik
adalah satu- satunya jurnal riset yang khusus di akuntansi. Jurnal lainnya
yang bertaraf nasional seperti Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Jurnal
Riset Akuntansi dan Bisnis. STIE Trisakti Jakarta, Jurnal Ekonomi, Akuntansi
dan Organisasi.
Minat dan perhatian riset dibidang akuntansi keperilakuan harus dari
akademisi sebelum akhirnya nanti menjadi suatu permintaan dari
kalangan praktisi karena dengan memahami aspek perilaku dalam akuntansi,
banyak masalah praktis yang dapat diselesaikan dengan baik. Bahkan,
mahasiswa S1 sudah banyak yang melakukan penelitian dibidang akuntansi
keperilakuan meskipun harus dituntun oleh dosen secara intensif.
Kesulitan dalam melakukan riset di bidang akuntansi keperilakuan
lebih disebabkan kurangnya fasilitas bacaan (buku maupun jurnal) yang
menunjang. Kekurangan ini membuat frustasi peneliti sehingga banyak yang
akhirnya “lari” ke riset dibidang pasar modal yang notabene data dan pustaka
sudah banyak tersedia. Salah satu cara penanggulangan kekurangan fasilitas
adalah dengan memanfaatkan internet untuk mencari pustaka.
Ringkasnya dengan melihat perkembangan bidang akuntansi
keperilakuan, maka sudah menjadi keharusan bagi akademisi untuk turut
aktif mengembangkan bidang yang masih baru ini. Kurikulum akuntansi sudah
mengakomodasi aspek keperilakuan dalam akuntansi baik ditingkat strata
satu maupun di level yan lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai