Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

Riset Akuntansi Keperilakuan


(SAP 14)

OLEH :

NI PUTU ANDRIANI MEGANTARI


1607531108

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2018
RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang
digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan
informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik
untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun,
pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek perilaku dari
para mengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek
perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh
akuntansi.
Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang
perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai
dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keperilakuan dan
semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas tentang akuntansi
keperilakuan.
Salah satu jurnal yang paling populer yang mengangkat permasalahan akuntansi
keperilakuan adalah Behavior Research in Accounting yang diterbitkan oleh American
Accounting Association. Di Amerika Serikat sendiri, mata kuliah mengenai akuntansi
keperilakuan semakin banyak ditawarkan. Perkembangan ini mendukung pertumbuhan riset-
riset para mahasiswa akuntansi dan pengajar mereka yang berfokus pada dimensi akuntansi
keperilakuan. Adapun perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek
akuntansimanajemen khususnya penganggaran. Namun hal ini terus berkembang dan
bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi dan audit. Dalam audit, riset
akuntansi keperilakuan telah berkembang, tujuan literatur lebih difokuskan pada atribut
keperilakuan spesifik seperti proses kognitif atau riset keperilakuan pada satu topik khusus
seperti audit sebagai tinjauan analitis. Sebagai bidang riset yang sering memberi kontribusi
bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat membentukkerangka dasar serta arah riset di
masa yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansikeperilakuan dan
meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik akanmemberikan
manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini:
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang
ingin diperkenalkan.
2. Membantu dan mengidentifikasi kesenjangan riset.
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui
subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan, sehingga para

1
peneliti dapat mempelajarinya selalui subbidang lain. Riset akuntansi keperilakuan
merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungandengan perilaku individu,
kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi
akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang
sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam
banyak hal riset tersebut dapat digunakan lebih awal.Studi terhadap perilaku akuntan atau
perilaku dari nonakuntansi telah banyak dipengaruhi fungsi akuntansi dan laporan, antara
lain:
1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan, karakteristik
sistem informasi dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, karakteristik dan
fungsi audit terhaap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun wajib pajak.
3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan penggunaan
pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Berbagai riset yang menggunakan
pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuanmengidentifikasi berbagai variabel
kontinjensi yang mempengaruhi rancangan dan penggunaansistem pengendalian
manajemen.

ARTIKEL TERKAIT AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Analisis Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Studi Pada Jurnal Behavioral
Research In Accounting (1998-2003)
Tan Ming Kuang dan Se Tin
1. Pendahuluan
Pekembangan riset akuntansi Indonesia di bidang keperilakuan masih merupakan hal
yang relatif baru dibandingkan dengan riset akuntansi di bidang lainnya. Hal ini dapat
dimaklumi mengingat mata kuliah akuntansi keperilakuan sendiri masih tergolong baru.
Oleh karena itu, informasi mengenai arah perkembangan riset di bidang akuntansi
keperilakuan sangat berguna bagi para akuntan yang tertarik melakukan penelitian di
bidang ini. Behavioral Research in Accounting (BRIA) merupakan jurnal khusus yang
memuat penelitian-penelitian di bidang keperilakuan. Sebelumnya, penelitian di bidang
akuntansi keperilakuan banyak dipublikasikan pada jurnal-jurnal akuntansi lainnya,
misalnya The Accounting Review (TAR); Journal of Accounting Research (JAR); dan
Accounting, Organizations & Society. Namun, riset keperilakuan tidak menjadi fokus
utama jurnal-jurnal tersebut.

2
Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kusuma
(1999), yang melakukan analisis perkembangan BRIA berdasarkan topik penelitian.
Kusuma membagi isi penelitian dalam BRIA ke dalam 7 kategori topik, yaitu: akuntansi
manajemen, pelaporan keuangan, pengauditan, etika, sistem informasi, metodologi, dan
topik umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis arah perkembangan penelitian
BRIA periode 1998-2003. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana arah dan
perkembangan riset akuntansi keperilakuan pada BRIA enam tahun terakhir (1998-2003)?
2. Kajian Literatur
Berbeda dengan akuntansi keuangan dan manajemen, akuntansi keperilakuan
menyajikan informasi yang bersifat non keuangan. Informasi yang diberikan berupa
motivasi, tingkat turnover, absensi, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan lain-lain,
yang seringkali bersifat kualitatif.
Meskipun relatif baru, penelitian dalam bidang akuntansi keperilakuan sudah dimulai
oleh Ferguson (1920); kemudian Dent (1931); dan Argyris, tahun 1952 (Lord, 1989).
Dalam perkembangannya, penelitian dalam bidang ini melalui beberapa fase: 1) metode
penelitian keperilakuan digunakan pada konteks akuntansi tetapi tanpa pengaplikasian
ilmu keperilakuan itu, 2) teori dan model ilmu keperilakuan sudah digunakan, 3) sudah
melakukan pengujian model dan teori ilmu keperilakuan dalam konteks akuntansi, dan 4)
model dan teori keperilakuan sudah direvisi agar sesuai dengan konteks akuntansi.
Behavioral Research in Accounting (BRIA) diterbitkan pertama kali pada tahun 1989
oleh Accounting, Behavior & Organizations Section dari American Accounting
Association (AAA). BRIA menspesialisasi pada artikel-artikel baik penelitian empiris
maupun nonempiris dalam bidang akuntansi keperilakuan.
Sebagai bidang ilmu yang baru dalam akuntansi, analisis arah dan perkembangan
penelitian akuntansi keperilakuan akan sangat bermanfaat dalam pengembangan bidang
ilmu ini. Posisi unik yang dimiliki BRIA, menjadikan BRIA sebagai pedoman dan tolok
ukur perkembangan akuntansi keperilakuan. Analisis berbagai artikel pada jurnal BRIA
akan sangat membantu akademisi maupun pihak lainnya untuk pengembangan bidang
ilmu ini. Beberapa penelitian yang mengamati arah dan perkembangan akuntansi
keperilakuan dengan melakukan analisis pada jurnal BRIA adalah: Kusuma (1999),
menganalisis arah dan perkembangan topik penelitian BRIA periode 1989-1999.
Sedangkan Meyer & Rigsby (2001), menganalisis isi/topik, metode penelitian, kontri-
butor, kutipan BRIA periode 1989-1998.

3
3. Metodologi Penelitian
Objek penelitian adalah artikel-artikel dalam BRIA yang dimuat dalam terbitan enam
tahun terakhir (1998-2003). Analisis perkembangan BRIA 1998-2003 mencakup seluruh
artikel yang bukan artikel komentar. Analisis data mencakup: Topik/isi artikel, penggunaan
metode penelitian dan penggunaan tipe subjek. Topik diklasifikasikan dengan
menggunakan taksonomi Birnberg & Shield (1989) yang dimodifikasi oleh Meyer &
Rigsby (2001). Berdasarkan Meyer & Rigsby (2001) topik penelitian diklasifikasikan
menjadi:pengendalian manajerial, pemrosesan informasi akuntansi, desain sistem
informasi akuntansi, auditing, sosiologi organisasional, historis/kategoris/ penelitian di
masa datang, desain penelitian BAR, jalur karir akuntan, etika, dan lain-lain.
Metode penelitian yang digunakan dibagi atas: 1) empiris dengan penggunaan
eksperimen, survei/kuesioner, dan interview, 2) Nonempiris, bila artikel bersifat teoritis.
Subjek dapat dibagi atas responden mahasiswa dan non mahasiswa yang dapat berprofesi
sebagai akuntan/auditor, manajer, dll. Bila dalam satu artikel terdapat dua atau lebih tipe
subjek yang digunakan, maka peneliti memasukkan seluruhnya ke dalam analisis. Analisis
penggunaan tipe subjek hanya berlaku untuk penelitian dengan desain penelitian empiris.
4. Hasil Analisis
Hasil penelitian mengenai perkembangan BRIA selama enam tahun terakhir terlihat
bahwa tidak ada satupun topik BRIA yang mengalami perkembangan berarti. Topik yang
tetap diminati sejak awal penerbitan BRIA adalah pengendalian manajerial, pemrosesan
informasi akuntansi, pengauditan, dan jalur karir akuntan. Topik yang cukup konsisten
diminati adalah pengauditan. Topik yang mengalami penurunan minat terjadi pada topik
desain penelitian BAR. Secara keseluruhan, desain SIA, sosiologi organisasional, dan
etika merupakan topik yang paling tidak diminati selama BRIA 1998-2003. Hasil analisis
juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perkembangan topik penelitian BRIA 1998-2003.
Karena dalam empat tahun terakhir, kategori artikel diluar sembilan topik yang sudah ada
tidak muncul lagi.
Oleh karena simpulan yang diambil masih sangat lemah. Untuk itu, penulis mencoba
memasukkan hasil analisis BRIA 1989-1998 oleh Meyer & Rigsby (2001). Hasil
analisisnya menunjukkan bahwa selama 1989-1998 bidang riset keperilakuan terbanyak
dalam BRIA adalah pemrosesan informasi akuntansi (36), pengauditan (21), dan
pengendalian manajerial (16). Sementara bidang yang paling sedikit diminati adalah
sosiologi organisasional dan desain SIA. Meskipun terjadi overlap untuk tahun 1998,
secara keseluruhan bidang riset akuntansi keperilakuan dalam BRIA tidak mengalami

4
perkembangan berarti sejak 1989-2003. Dengan demikian, hasil penelitian Meyer &
Rigsby (2001) konsisten dengan hasil analisis kami untuk 6 tahun selanjutnya.
Berdasarkan analisis penggunaan metode penelitian yang digunakan selama BRIA
1998-2003, memperlihatkan bahwa metode eksperimen (29 artikel) dan
survei/kuesioner/interview (21 artikel) merupakan metode yang paling sering digunakan
oleh peneliti BRIA. Eksperimen menunjukkan peningkatan sebagai metode favorit
dibandingkan metode survei/kuesioner/ interview yang mengalami penurunan pada tahun-
tahun terakhir penerbitan BRIA. Studi kasus merupakan metode yang paling tidak pernah
digunakan sepanjang periode BRIA 1998-2003. Hasil analisis ini konsisten dengan temuan
Meyer & Rigsby (2001) bahwa metode eksperimen mendominasi penelitian BRIA
sepanjang 1989-1998. Berdasarkan penggunaan tipe subjek dalam artikel BRIA 1998–
2003, memperlihatkan bahwa akuntan/auditor (24 artikel), dan mahasiswa S-1 (16 artikel)
merupakan tipe subjek yang paling banyak digunakan. Meskipun tidak banyak,
penggunaan mahasiswa S-2 sebagai subjek penelitian tetap konsisten muncul dari tahun ke
tahun. Kelompok bankir dan golongan akademik belum pernah digunakan selama 6
periode penerbitan BRIA. Kelompok non akuntan mulai mengalami peningkatan untuk
digunakan sebagai subjek dalam penelitian. Tidak berbeda dengan analisis Meyer &
Rigsby yang menemukan bahwa akuntan/ auditor merupakan subjek penelitian terbanyak
dalam penelitian BRIA 1989-1998.
5. Kesimpulan
Topik/isi artikel yang paling sering dipublikasikan BRIA 1998-2003 adalah
pemrosesan informasi akuntansi, pengauditan, dan pengendalian manajerial. Topik yang
paling sedikit dipublikasikan selama periode tersebut adalah sosiologi organisasional dan
desain SIA. Hasil ini sama dengan penelitian Meyer & Rigsby (2001).
Metode penelitian yang paling sering digunakan artikel-artikel BRIA 1998-2003
adalah metode eksperimen (29 artikel) dan survey/kuesioner/ interview (21 artikel). Studi
kasus merupakan metode yang tidak pernah digunakan. Hasil ini konsisten dengan temuan
Meyer & Rigsby (2001). Tipe subjek yang paling sering digunakan BRIA sepanjang 1998-
2003 adalah Akuntan/Auditor dan Mahasiswa S-1. Golongan bankir dan akademik
merupakan tipe subjek yang tidak pernah digunakan. Hasil ini juga konsisten dengan
penelitian Meyer & Rigsby (2001). Perkembangan BRIA selama 1989-2003 dalam hal
topik, metode, dan tipe subjek penelitian yang digunakan tidak mengalami perubahan yang
berarti. Ini dapat dilihat dari dominasi jenis topik, metode, dan tipe subjek yang digunakan
tidak mengalami perbedaan, baik BRIA 1989-1998 maupun BRIA 1998-2003.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/riset-akuntansi-keperilakuan.html (diakses pada tanggal 03


Desember 2018)
https://www.neliti.com/id/publications/220077/analisis-perkembangan-riset-akuntansi-
keperilakuan-studi-pada-jurnal-behavioral (diakses pada tanggal 03 Desember 2018)
Kuang, Tan M; Tin, Se. 2010. Analisis Perkembangan Riset Akuntansi Keperilakuan Studi
Pada Jurnal Behavioral Research In Accounting (1998-2003). Jurnal Akuntansi Vol.2
No.2 Hal:122-133.

Anda mungkin juga menyukai