BAB 1
1. Pengendalian Manajerial
4. Auditing
5. Sosiologi Organisasional
9. Etika
10. Lain-lain
Walaupun tidak diragukan lagi bahwa riset tersebut diatas terlalu berbeda
dalam hal kualitas, Birnberg dan Shields membenarkan penekanan terhadap sifat
observasional dari perbandingan dan variasi keperilakuan, serta peningkatan sifat
orientasi teoritis dalam proses riset tersebut. Dalam banyak area masih tidak ada
tingkat kesadaran teoritis yang memadai. Dengan demikian, riset yang dilakukan
masih jauh dari kemampuan memberikan dasar interpretasi yang menarik dan
bermanfaat guna memahami dan mengubah akuntansi dalam aksi.
Kita kembali pada analisis kondisi (state of the art) saat ini. Caplan
menawarkan sebuah pandangan yang lebih berhati-hati dibandingkan dengan
pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun ia merupakan orang dalam
(insider) dibidang akuntansi keperilakuan. Menurut Caplan, akuntansi
keperilakuan memberikan penekanan yang adil terhadap pemahaman sempit,
dikendalikan metode, dan cepat melakukan studi yang sebagian tampaknya
dihasilkan oleh budaya akademis Amerika. Seperti disampaikan oleh Burgstahler
dan Sundem serta ditinjau oleh Lord, kemajuan dalam satu bidang lebih sering
ditentukan oleh sejumlah kecil studi inovatif. Sama seperti lainnya, area akuntansi
keperilakuan cenderung menerminkan pembelajaran, proses kumulatif riset, dan
interdependensi sehat dengan disiplin ilmu lain dalam ilmu pengetahuan manusia.
Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah
banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970).
Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi
serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan
Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain
riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan
dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen
suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat
deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi
oleh para pelaku organisasi.
1. Teori Atribusi
4. Teori Agen
Teori ini mendasarkan pada pada teori ekonomi. Dari sudut pandang teori
agen, prinsipal (pemilik atau top manajemen) membawahi agen (karyawan atau
manajer yang lebih rendah) untuk melaksanakan kinerja yang efisien.
5. Integrasi Pendekatan