Anda di halaman 1dari 31

Matkul : Sistim Pengendalian Majemen

Sesi 3

PERILAKU
DALAM
ORGANISASIEndri Sentosa, @FEB UPI YAI 2021

·  Tujuan (Goals)
·  Tujuan Lain (Survei Posner & Schmidt 1984)
·  Keselarasan Tujuan (goal Congruence)
·  Faktor Informal yang Berpengaruh pada Pencapaian
Keselarasan Tujuan yakni faktor eksternal seperti etos kerja
dan ketentuan2 dari pemerintah maupun industri ybs.&
internal seperti budaya, gaya manajemen,organisasi informal
·  Sistem Pengendalian Formal
·  Jenis-jenis Organisasi
·  Organisasi-organisasi Fungsional
·  Unit-unit Bisnis
·  Implikasi terhadap Rancangan Sistem
·  Fungsi-fungsi Pengendali
TUJUAN PERUSAHAAN

 PROFITABILITAS : ROI
 MEMAKSIMALKAN NILAI PEMEGANG SAHAM
 PENDEKATAN MULTIPLE STAKEHOLDER
- Pemegang saham
- Konsumen
- Pegawai
- Pemasok
- Berbagai komunitas
EVALUASI PRAKTIK-PRAKTIK
PENGENDALIAN MANAJEMEN:

1. Tindakan–tindakan apa yang akan dilakukan oleh


individu-individu terkait dengan mengedepankan
kepentingan-kepentingan mereka masing-masing?
2. Apakah tindakan-tindakan tersebut bermanfaat bagi
organisasi perusahaan?
SISTEM PENGENDALIAN
FORMAL
 Aturan-aturan
Seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian (instruksi
jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi)
 Pengendalian fisik
 Manual-manual
 Pengamanan sistem
 Sistem pengendalian tugas
Tujuan (Goals)
2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Tujuan bagi sebuah perusahaan pencari laba adalah
memaksimalkan nilai pemegang saham (mengacu pada harga
saham perusahaan tersebut). Ada dua alasan sebuah perusahaan
mempunyai tujuan memaksimalkan nilai pemegang saham:
a. Tersirat ada cara untuk mencapai laba maksimal
b. Manajer harus etis dan memiliki kewajiban kepada pemegang

saham yang lain

3. Risiko
Dalam mencapai laba, manajer harus mempertimbangkan risiko
yang ada. Tingkat pengambilan risiko sangat bervariasi,
disesuaikan dengan masing-masing orang dijajaran manajemen.
Sejumlah organisasi menyatakan bahwa tanggung jawab utama
Manajemen adalah menjaga asset-aset perusahaan.
Tujuan Lain (Survei Posner & Schmidt 1984)
·  Efektivitas organisasi
·  Produktivitas yang tinggi
·  Kepimpinan organiasi yang baik
·  Moral tinggi
·  Reputasi organisasi yang tinggi
·  Efesiensi organisasi yang tinggi
·  Maksimalisasi laba
·  Pertumbuhan organisasi
·  Stabilitas organisasi
·  Nilai bagi masyarakat lokal
·  Pelayanan kepada masyarakat
 
Keselarasan Tujuan (Goal Congruence)
·  Sistem harus mempengaruhi perilaku yang mendorong terjadinya
keselarasan tujuan (goal congruence)
·  Keselarasan tujuan dipengaruhi oleh proses informal dan formal
·  Alat formal dapat berupa “rules” dan “perencanaan dan
pengendalian yang sistematis”
·  Struktur organisasi yang berbeda dapat diterapkan untuk
mengimplementasikan strategi
·  Kontroler ikut melakukan proses perencanaan dan pengendalian
 
Faktor Informal yang Berpengaruh pada Pencapaian Keselarasan
Tujuan
·  Faktor Eksternal, yaitu norma-norma tentang perilaku yang
diharapkan di dalam masyarakat, dimana organisasi perusahaan
menjadi bagian.
Norma-norma tersebut mencakup sikap/etika kerja, diwujudkan
dalam bentuk:
1. Loyalitas pegawai terhadap organisasi
2. Kerajinan
3. Semangat
4. Kebanggaan kerja
·  Faktor Internal
1. Budaya
Budaya merupakan keyakinan bersama, nilai-nilai hidup
yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yang
secara diam-diam dianut dan yang secara terbuka
dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi perusahaan
2. Gaya manajemen: sikap manajemen terhadap bawahannya.
Biasanya, sikap bawahan merefleksikan apa yang mereka
anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu

pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO.


3. Organisasi informal
Garis-garis dalam grafik organisasi menggambarkan hubungan-
hubungan formal, yaitu pemegang otoritas remi dan tanggungg
jawab dari setiap manajer. Namun, dalam rangka menjalankan
tanggung jawab, seorang manajer juga menjalin komunikasi
dengan banyak orang lain dalam organisasi perusahaan.
Kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses
pengendalian manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengenali
arti penting dari hubungan-hubungan yang terdapat di organisasi
yang bersifat informal.
 
4. Persepsi dan komunikasi
Dalam upaya untuk meraih tujuan-tujuan organisasi, para
manajer operasi harus tahu apa yang menjadi tujuan dan
tindakan-tindakan apa yang harus diambil untuk mencapainya.
Mereka menyerap informasi ini dari berbagai jalur, baik itu
jalur formal (anggaran dan dokumen-dokumen resmi lainnya)
ataupun jalur informal (bahan obrolan tidak resmi).
5. Hubungan yang umum diterima
6. Kerjasama dan konflik
Sistem Pengendalian Formal
·  Sistem Pengendalian Manajemen
·  Aturan-aturan (rules): Seperangkat tulisan yang memuat semua
jenis instruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah
instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi,
manual-manual dan tuntunan-tuntunan etis.
Tipe aturan:
a. Pengendalian Fisik
b. Manual-manual
c. Pengamanan Sistem
d. Sistem Pengendalian Tugas
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

 FORMAL
- Perencanaan strategis
- Penyusunan anggaran
- Pelaporan
 INFORMAL
- Etos kerja
- Gaya manajemen
- Budaya
FAKTOR INFORMAL: ...... 1/3
1. Faktor-faktor Eksternal
adalah norma-norma ttg perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat,
dimana organisasi perusahaan menjadi bagian dari padanya.

Sikap atau etos kerja diwujudkan melalui:


 loyalitas pegawai
 Keuletan
 Semangat
 Kebanggaan mereka dalam menjalankan tugas
FAKTOR INFORMAL: ...... 2/3

- Sikap dan norma bersifat khas sesuai dg:


 Jenis industrinya
Industri perkereta-apian memiliki norma yang
berbeda dengan industri penerbangan
 Norma berbagai negara
Jepang dan Singapura memiliki reputasi
yang bagus dalam etos kerjanya
FAKTOR INFORMAL: ...... 2/3
2. Faktor-faktor Internal
- Budaya Organisasi
Keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma
perilaku serta asumsi-asumsi yang dimanifestasikan di seluruh
jajaran organisasi perusahaan.
- Gaya Manajemen
- Organisasi informal
- Persepsi dan Komunikasi
Jenis-jenis Organisasi
1. Struktur Fungsional, setiap manajer bertanggung jawab bagi
fungsi-fungsi dispesialisasi seperti produksi dan pemasaran
2. Struktur Unit Bisnis, para unit manajer bertanggung jawab bagi
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis
berfungsi sebagai bagian yang semi independen dari perusahaan
3. Struktur Matriks, unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
rangkap
 
TIPE STRUKTUR ORGANISASI ...... 1/2

1. Struktur fungsional
Seorang manajer bertanggung jawab bagi fungsi-
fungsi spesialisasi
2. Struktur unit bisnis
Para unit manajer bertanggung jawab bagi
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan
unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang semi
independen dari perusahaan.
TIPE STRUKTUR ORGANISASI ...... 2/2

3. Struktur matriks
Unit-unit fungsional memiliki tanggung
jawab rangkap
ORGANISASI
STRUKTUR
CEO
FUNGSIONAL
Staff

Manajer Manajer
Manufaktur Pemasaran

Staff Staff

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3 Wilayah A Wilayah B Wilayah C
ORGANISASI UNIT BISNIS
CEO

Staff

Manajer Manajer Manajer


Unit Bisnis X Unit Bisnis Y Unit Bisnis Z

Staff Staff Staff

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer


Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran
ORGANISASI MATRIKS
CEO

Staff

Manajer Manajer
Fungsi A Proyek X

Manajer Manajer
Fungsi B Proyek Y

Manajer Manajer
Fungsi C Proyek Z
Organisasi-organisasi Fungsional
·  Alasan bagi bentuk organisasi fungsional adalah adanya gagasan
perlunya seorang manajer yang membawa pengetahuan
khususnya untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi spesifik
·  Kebaikan: Efisiensi
·  Keterbatasan:
a. Tidak ada cara untuk mengukur efektivitas setiap fungsi.
b. Tidak ada cara yang baik untuk membuat rencana kerja untuk
setiap fungsi secara terpisah.
c. Dapat terjadi perselisihan antar manajer fungsi (tidak
memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan
produk dan pasar yang beragam).
d. Cenderung menciptakan sekat-sekat bagi tiap fungsi yang
dimilikinya. Oleh karenanya, mencegah kemungkina
diadakannya koordinasi lintas fungsi di bidang-bidang
garapan seperti dalam pengembangan produk baru.
Unit-unit Bisnis
·  Unit Bisnis (divisi) bertanggung jawab terhadap seluruh fungsi
yang terkait dengan produksi dan pemasaran (profit center dan
investment center)
·  Keunggulan:
a. Sebagai tempat latihan untuk menjadi general manajemen dan
keputusan dihasilkan lebih baik. Seorang manajer unit bisnis
dituntut untuk bisa menunjukkan semangat kewirausahawan
yang sama seperti yang dipunyai oleh CEO dari sebuah
perusahaan tersendiri.
b. Oleh karena unit bisnis sangat dekatdengan pasar bagi produk-
produknya dari kantor pusat, maka para manajer unit bisnis
biasa membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran
secara lebih masuk akal dari pada yang diputuskan oleh kantor
pusat dan unit bisnis ini pun bisa memberikan reaksi
terhadap ancaman-ancaman atau peluang baru secara cepat.
Keterbatasan:
a. Kemungkinan masing-masing unit bisnis menduplikasikan
sejumlah pekerjaan dalam sebuah organisasi fungsional.
b. Perselisihan yang terjadi di antara spesialis fungsional dalam
organisasi perusahaan fungsional digantikan oleh
perselisihan
di antara unit-unit bisnis dalam organisasi perusahaan unit
bisnis.
 
Implikasi terhadap Rancangan Sistem
·  Kontrol Mudah : Unit Bisnis
Dalam organisasi unit bisnis, setiap manajer unit musti bertanggung jawab
untuk meningkatkan kemampuan setiap produk unitnya untuk menghasilkan
laba, melakukan perencanaan, mengkoordinasikan dan mengendalikan elemen-
elemen yang berpengaruh pada kemampuan itu.

Efficient: Organisasi Fungsional


Sebuah organisasi fungsional mungkin lebih efisien karena unit- unit
fungsional lebih besar menguntungkan ekonomi, sedangkan organisasi unit
bisnis membutuhkan tipe manajer yang lebih luas daripada para spesialis yang
mengelola sebuah fungsi khusus dan seorang manajer umum yang berkompeten
seperti ini akan sulit diperoleh.
Fungsi-fungsi Pengendali (Controller)
1. Merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian dan sistem
informasi.
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada
para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyusun dan menganalisis laporan kinerja dan membantu
manajer.
4. Melakukan supervisi audit internal dan prosedur pengendalian
akuntansi.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan
berpartisipasi dalam pendidikan manajemen.
 
Fungsi Controller Dalam Organisasi
Untuk menjamin keberhasilan sistem pengendalian manajemen diperlukan seorang yang mengawasi
kegiatan kearah pencapaian tujuan. Biasanya disebut Controller.
Fungsi Controller ini adalah:
Mendesain dan menjalankan informasi dan mengawasi sistem.
Menyiapkan laporan keuangan dan pelaporan keuangan kepada pemegang saham atau pihak lain.
Menyiapkan dan menganalisis prestasi dan membantu pimpinan untuk memahami laporan,
menganalisis proposal anggaran dan program, mengkonsolidasikan rencana anggaran masing-
masing bagian untuk dijadikan anggaran tahunan.
Mengawasi prosedur internal dan eksternal audit untuk menjamin validitas data.
Membantu mengembangkan kemampuan masing-masing orang dengan cara pelatihan yang
berhubungan dengan fungsi controller
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai