Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU DALAM ORGANISASI

KELOMPOK 2 :

1. Ade Irani Bancin (210503110) 2. Kathie Partridge Hing (210503125) 3.


Andina Marisi Octavanny Hutabarat (210503140) 4. M Randy Athaya
(210503220)

A. DEFINISI
Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem
yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga punya tujuan yang
selaras. Artinya tindakan individu yang dilakukan juga akan membantu untuk
mencapai tujuan organisasi.

B. KESELARASAN TUJUAN
Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan tingkat
keselarasan tujuan yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia
diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi
mereka sendiri, yang sekaligus juga kepentingan perusahaan.
Sistem pengendalian yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu
untuk bertindak melawan kepentingan organisasi.

C. FAKTOR-FAKTOR INFORMAL YANG MEMPENGARUHI


KESELARASAN TUJUAN
Baik sistem formal maupun informal mempengaruhi perilaku manusia dalam
organisasi. Sebelum sistem formal maupun informal di diskusikan, akan diuraikan
faktor informalnya, baik bersifat internal maupun eksternal, yang memainkan
peranan kunci dalam rangka meraih keselarasan dengan tujuan perusahaan.
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan norma-norma mengenai perilaku yang
diharapkan dalam masyarakat, dimana organisasi menjadi bagiannya.
Normanorma ini mencakup sikap, etos kerja yang diwujudkan melalui loyalitas
pegawai terhadap organisasi, semangat dan kebanggaan yang dimiliki pegawai
dalam melaksanakan tugas.

2. Faktor Internal

• Budaya
Budaya adalah faktor terpenting dalam organisasi, yang meliputi
keyakinan bersama, norma-norma serta perilaku serta asumsi yang secara
implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi.
Budaya organisasi biasanya tidak akan berubah, budaya organisasional
juga dipengaruhi oleh CEO, dan kebijakan para manajer pada tingkat yang
lebih rendah di area area yang menjadi tanggung jawab mereka.

• Gaya Manajemen
Sikap sikap bawahan biasa tercermin dari sikap atasan dan sikap atasan
akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO.
Para manajer memiliki sikap dan gaya yang beragam. Beberapa
diantaranya memiliki kharisma dan ramah, sementara yang lain ada yang
bergaya agak santai.

• Organisasi Informal
Garis garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan formal,
yaitu pemegang saham resmi. Sebagai contoh : manajer produksi divisi A
memberi laporan kepada manajer umum divisi A. namun dalam rangka
menjalankan tanggung jawab, manajer produksi divisi A juga menjalin
komunikasi dengan banyak orang lain dalam organisasi, seperti dengan
beberapa manajer lain, unit pendukung, para staf dikantor pusat serta lainnya.
Dalam kondisi yang ekstrem, dimana manajer produksi disibukkan oleh
aktivitas berkomunikasi sehingga lupa dalam menyampaikan pesan-pesan
manajer umum.

• Persepsi dan Komunikasi


Dalam upaya meraih tujuan organisasi, para manajer operasi harus
mengetahui tujuan dan tindakan yang harus diambil untuk mencapainya.
Meskipun jalurnya sangat beragam, namun tak selalu jelas apa yang di inginkan
manajer senior. Organisasi adalah entitas yang kompleks, sehingga tindakan-
tindakan yang diambil untuk mencapai ujuan tidak bisa selalu dinyatakan
secara jelas.
Pesan-pesan yang diterima dari berbagai sumber juga bisa bertentangan
satu sama lain, atau memiliki interpretasi yang sangat beragam. Contoh
mekanisme penyusunan anggaran bisa saja mengandung pesan bahwa para
manajer harus meraih laba sebanyak banyaknya pada tahun ini, sementara
manajer senior tidak benar-benar melakukan upaya penghematan biaya
penggunaan anggaran untuk perawatan peralatan atau pelatihan pegawai.

3. Aturan-Aturan
Aturan yang didalamnya termasuk seluruh jenis instruksi dan
pengendalian, termasuk : instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar
operasi, panduan, dan tuntunan etis. Aturan juga beragam, dimulai dari aturan
yang dianggap remeh, hingga yang menjadi terpenting.
Beberapa jenis aturan antara lain :

• Pengendalian Fisik
Penjaga kemanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, telivisi
pengawas, dan pengendalian fisik yang menjadi bagian struktur pengendalian.
• Manual
Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan mana yang harus
dituliskan kedalam panduan, mana yang diklasifikasikan sebagai pedoman,
seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan lainnya. organisasi yang
tersentralisasi memiliki lebih banyak aturan dibanding yang terdesentralisasi.
Berlalunya waktu menyebabkan beberapa aturan kadaluarsa. Oleh karena
itu, panduan harus dikaji secara berkala untuk memastikan bahwa aturan masih
sesuai dengan apa yang diharapkan manajer senior.

• Pengamanan Sistem
Berbagai keamanan sistem dirancang kedalam sistem pemrosesan
informasi untuk menjamin agar informasi mengalir melalui sistem itu akan
bersifat akurat dan mencegah kecurangan. Yang meliputi : pemeriksaan silang
dengan terperinci; bukti transaksi telah dijalankan; menghitung uang yang ada
dan aktiva yang mudah dibawa. Hal tersebut juga mencakup pengecekan sistem
yang dilakukan oleh auditor internal dan eksternal.

• Sistem Pengendalian Tugas


Pengendalian tugas didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa
tugas tertentu djalankan secara efektif dan efisien. Kebanyakan dari tugas itu
dikendalikan melalui peraturan. Jika sebuah tugas dijalankan menggunakan
mesin otomatis, maka sistem otomatis itu sendiri akan menyediakan
pengendalian.

4. Proses Kendali Secara Formal.


Suatu perencanaan strategis akan melaksanakan tujuan dan strategi
organisasi. Seluruh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat
perencanaan ini. Perencanaan tersebut akan dikonversi menjadi anggaran
tahunan yang fokus pada pendapatan dari belanja yang direncanakan untuk
masing-masing tanggung jawab. Pusat tanggung jawab ini akan menjalankan
operasi-operasi yang ditugaskan, dan hasilnya akan dilaporkan.
Perilaku dalam Organisasi
D. JENIS-JENIS ORGANISASI
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh besar terhadap strukturnya,
meskipun kualitas dan ukuran organisasi sangat beragam, setidaknya organisasi
bisa dikelompokkan jadi 3 kategori :
1. Struktur fungsional, setiap manager bertanggung jawab atas fungsi yang
terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran,
2. Struktur unit bisnis, didalamnya para manajer bertanggung jawab atas
aktivitas masing-masing.
3. Struktur matriks, didalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung
jawab ganda.
1. Organisasi-Organisasi Fungsional
Seorang manajer pemasaran dan seorang manajer produksi yang terampil
kemungkinan besar mampu mengambil keputusan yang lebih baik dibidangnya
masing-masing dibandingkan dengan seorang manajer yang bertanggung
jawab atas kedua bidang itu sekaligus. Seorang spesialis yang terampil harus
mampu melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang yang
sama secara lebih baik dibandingkan dengan seorang manajer generalis,
sebagaimana seorang manajer yang terampil pada tingkat lebih tinggi harus
mampu melakukan pengawasan kepada manajer tingkat lebih rendah difungsi
yang sama.

Ada sebuah kelemahan pada struktur fungsional. Pertama, sebuah


organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas
manajer fungsional secara terpisah karena tiap-tiap fungsi tersebut sama-sama
memberikan kontribusi pada hasil akhir. Oleh karena itu tidak ada cara untuk
menentukan bagian dari laba yang dihasilkan oleh masing-masing fungsi.

Kedua, jika organisasi terdiri dari beberapa manjer yang bekerja dalam
satu fungsi yang melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi
di fungsi tersebut, maka perselisihan antara tiap manajer di fungsi berbeda
hanya dapat diselesaikan ditingkat atas.

Ketiga, struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada setiap


perusahaan dengan produk pasar yang beragam.

2. Unit-Unit Bisnis

Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk


menyelesaikan masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu unit
bisnis, yang juga disebut sebagai divisi, bertanggung jawab atas seluruh fungsi
yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Contoh: memastikan
agar rencana departemen pemasaran bisa disesuaikan dengan kemampuan
produksi dan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul diantara
fungsi-fungsi ini. Kemudian kinerja nya diukur dengan profitabilitas dan unit
bisnis itu.

Meskipun manajemen menjalankan wewenang yang luas, kantor pusat


tetap punya hak prerogatif. Setidaknya kantor pusat bertanggung jawab untuk
memperoleh dana bagi perusahaan secara keseluruhan dan mengalokasikannya
ke berbagai unit bisnis sesuai dengan pemanfaatannya secara maksimal.
Akhirnya kantor pusat membuat piagam dari tiap-tiap unit bisnisnya. Yaitu
produk apa saja yang di izinkan untuk dibuat serta dijual serta menentukan
wilayah geografis mana unit bisnis dapat beroperasi, dan menentukan ke
konsumen mana produk akan dijual.

Kantor pusat juga menentukan kebijakan yang berlaku untuk seluruh


lingkup area perusahaan yang bergantung dari kebijakan CEO. Fungsi kantor
pusat sangat penting, tanpanya unit bisnis hanyalah perusahaan-perusahaan
yang terpisah.

Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis ini adalah bahwa struktur
ini berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
Keuntungan lain adalah karena unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari
produk-produknya dibanding dengan kantor pusat, maka para manajer unit
bisnis dapat membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran yang lebih
baik dibanding dengan cara yang diputuskan oleh kantor pusat. Selain itu dapat
bereaksi lebih cepat ketika mendapat ancaman atau peluang yang baru.

Kerugian dari unit bisnis ini adalah adanya kemungkinan bahwa


masingmasing unit bisnis menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam
orgnisasi fungsional, dikerjakan dikantor pusat. Dalam sejumlah kasus, jajaran
staf unit bisnis lebih banyak memakan biaya dibanding nilai yang diperoleh.
Dan juga jumlah para spesialis yang terampil sangat sedikit namun masih bisa
diatasi dengan melengkapi para spesialis yang punya keahlian fungsional
secara terpusat.

3. Implikasi Terhadap Rancangan Sistem

Setiap manajer harus bertanggung jawab dalam meningkatkan kemampuan


setiap produk yang dihasilkan unitnya dalam memperoleh laba, melakukan
perencanaan, dan koordinasi. Suatu organisasi mungkin lebih efisien karena
unit-unit fungsional yang lebih besar memberikan keuntungan ekonomi. Suatu
organisasi unit bisnis memerlukan jenis manajer yang lebih luas daripada para
spesialis yang mengelola sebuah fungsi khusus dan seorang manajer umum
yang berkompeten susah didapatkan.
E. FUNGSI KONTROLER
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem
pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Atau yang biasa
dikenal sebagai chief financial officer (CFO). Fungsi-fungsi kontroler sebagai
berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, interpretasi laporan kepada
manajer, analisis program dan proposal anggaran dari berbagai segmen
perusahaan dan mengkonsolidasikannya ke anggaran tahunan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur pengendalian.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali.

1. Relasi ke Jajaran Organisasi

Fungsi pengendalian adalah fungsi staf. Meskipun kontroler merancang


ataupun mengoperasikan sistem yang melaporkan informasi, pemanfaatan
informasi ini adalah tanggung jawab manajemen. Seorang pengendali
bertanggung jawab mengembangkan dan menganalisis tolak ukur yang
digunakan untuk pengendalian serta merekomendasikan tindakan yang
diperlukan pihak manajemen.

Sebagaimana sebenarnya, kontroler sama sekali tidak punya hak dalam


mengambil atau membuat keputusan. Tanggung jawaab untuk menjalankan
pengendalian sesungguhnya berasal dari CEO lalu ke jajaran bawahannya.

Tapi kontroler sebenarnya juga turut andil dalam mengambil keputusan,


tepatnya dalam penerapan kebijakan yang ditetapkan oleh jajaran manajemen.
Contoh, seorang anggota kontroler mengambil keputusan mengenai batasan
yang wajar dari beban-beban yang tertera dalam voucher perjalanan, karena
banyak jajaran manajer menghindar ketika mendiskusikan terkait biaya makan
atau mengapa mereka perlu terbang menggunakan kelas pertama ketimbang
kelas ekonomi.

Kontroler juga memainkan peran strategis dalam mempersiapkan


anggaran. Mereka akan diminta melakukan penelitian cermat atas laporan
kinerja untuk menjamin akurasi dan untuk menarik perhatian jajaran manajer
terhadap pos-pos yang membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

2. Kontroler Unit Bisnis

Para kontroller unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas. Mereka
loyal pada kontroler korporat, yang memegang tanggung jawab operasi sistem
pengendalian secara keseluruhan. Mereka juga loyal kepada para manajer di
unit mereka, yaitu kepada siapa mereka memberikan bantuan.

Di beberapa perusahaan, kontroler unit bisnis memberi laporan kepada


manajer unit bisnis. Disini manajer umum unit binis adalah atasan langsung
kontroler, dan dia punya hak mempekerjakan, melatih, memindahkan,
memberikan kompensasi, memberi promosi, dan memecat para kontroler yang
bersangkutan.

Di beberapa perusahaan lain, para kontroler unit bisnis memberikan


laporan langsung kepada kontroler korporat, yaitu kontroler atasan mereka.

Dalam beberapa keterlibatan kontroler diperusahaan diharapkan kontroler


tidak memberikan informasi yang menyesatkan atau menyembunyikan
informasi penting.

Anda mungkin juga menyukai