Kelas : 03111200050
Matkul : Sistem Pengendalian Manajemen
Behavior In Organization
• Tentu saja keselerasan tujuan secara sempurna antara individu dan perusahaan itu
tidak pernah ada.
• Satu alasan penting setiap orang yang bekerja biasanya menginginkan kompensasi
(dalam bentuk uang), sedangkan dari sudut perusahaan ada batas tertentu
kompensasi yang dapat diberikan.
• Pertimbangan strategi perusahaan:
1. Tindakan apa yang bisa diambil untuk memotivasi karyawan?
2. Apakah tindakan tersebut sesuai kepentingan perusahaan?
1. Budaya, yaitu aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan atau
sering juga disebut iklim kerja.
2. Gaya Manajemen, termasuk sikap pimpinan terhadap pengendalian. Biasanya
sikap bawahan merefleksikan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan
mereka.
3. Organisasi informal, adalah hubungan kerja secara informal antara satu
bagian dengan bagian lainnya, sehingga setiap orang akan mengerti arah
mana yang akan dituju perusahaan.
4. Persepsi dan Komunikasi, perintah yang diterima bawahan dari seorang
atasannya bisa saja berbeda. Kesalahan persepsi bisa saja terjadi, dan jika
tidak ditangani dengan baik, bisa merugikan perusahaan. Maka diperlukan
komunikasi.
• Struktur fungsional membagi tugas sesuai keahlian masing-masing. Hal ini kontras
dengan tugas manajer umum (general manager) yang tidak memiliki keahlian
spesifik sesuai fungsi yang diberikan.
• Kelebihan organisasi ini adalah: memiliki potensi untuk bekerja secara efisien, dan
kegiatan yang sama dalam organisasi fungsional dapat lebih efektif.
• Tidak ada cara yang tepat untuk menentukan tingkat keefektivan pemisahan fungsi
tersebut di atas, karena masing-masing fungsi secara bersamaan memberi kontribusi
terhadap output perusahaan.
• Perselisihan manajer antar fungsi hanya bisadiselesaikan di level atas
• Struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan
dengan produk dan pasar yang beragam (diversifikasi).
• Organisasi fungsional cenderung menciptakan “sekat-sekat” untuk setiap fungsi, oleh
karena itu bisa menyulitkan koordinasi lintas fungsional di bidang-bidang seperti:
pengembangan produk baru.