Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

ORGANISASI PERUSAHAAN
1. Pengertian Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan adalah sebuah struktur yang dibentuk oleh sebuah entitas bisnis untuk
mengatur dan mengelola berbagai aspek kegiatan operasionalnya. Organisasi ini mencakup
berbagai elemen seperti tugas, tanggung jawab, hirarki, komunikasi, dan alur kerja yang digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Di bawah ini, saya akan menjelaskan konsep organisasi
perusahaan dengan lebih detail:
1. Struktur Organisasi: Struktur organisasi mengacu pada tata letak dan hirarki dalam
perusahaan. Ini mencakup bagaimana pekerjaan, tanggung jawab, dan wewenang dibagi
antara berbagai unit atau departemen dalam perusahaan. Struktur organisasi dapat
berbentuk hierarki tradisional, matriks, fungsional, atau campuran dari berbagai jenis
struktur lainnya.
2. Tujuan Perusahaan: Organisasi perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
Tujuan ini mungkin berupa pertumbuhan pendapatan, keuntungan, pelayanan pelanggan,
inovasi, atau tujuan sosial lainnya. Struktur organisasi harus mendukung pencapaian tujuan
ini.
3. Divisi Kerja: Organisasi perusahaan membagi pekerjaan menjadi berbagai tugas dan
tanggung jawab yang dapat dijalankan oleh individu atau kelompok. Ini membantu
meningkatkan efisiensi karena setiap orang fokus pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya.
4. Komunikasi dan Koordinasi: Organisasi perusahaan memfasilitasi aliran informasi dan
koordinasi antara berbagai bagian atau departemen. Komunikasi yang efektif sangat
penting agar semua bagian organisasi dapat berjalan sesuai rencana.
5. Budaya Perusahaan: Organisasi memiliki budaya perusahaan yang mencerminkan nilai-
nilai, norma, dan keyakinan yang dianut oleh anggota organisasi. Budaya ini dapat
berdampak signifikan pada cara individu berinteraksi, bekerja, dan berperilaku di dalam
perusahaan.
6. Karyawan dan Manajemen Sumber Daya Manusia: Organisasi perusahaan melibatkan
pengelolaan sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pelatihan, pengembangan,
evaluasi kinerja, dan manajemen konflik. Karyawan adalah aset berharga yang harus
dikelola dengan baik.
7. Pengambilan Keputusan: Organisasi perusahaan melibatkan proses pengambilan
keputusan, terutama oleh manajemen senior, untuk merencanakan strategi,
mengalokasikan sumber daya, dan mengevaluasi kinerja. Keputusan-keputusan ini harus
didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan.
8. Perubahan dan Adaptasi: Organisasi perusahaan harus mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungan bisnis dan teknologi. Kemampuan untuk berubah dan berinovasi
penting agar perusahaan tetap kompetitif di pasar.

Organisasi perusahaan adalah elemen kunci dalam mencapai kesuksesan bisnis. Pemahaman yang
baik tentang struktur, tujuan, dan budaya perusahaan sangat penting bagi manajemen dan anggota
organisasi untuk bekerja secara efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan


a. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang mendefinisikan cara suatu organisasi atau
perusahaan diorganisasi, dengan tujuan mengklasifikasikan, mengelompokkan, dan mengatur
tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hubungan antara berbagai bagian atau unit dalam
organisasi. Struktur organisasi memberikan pandangan tentang hierarki, komunikasi, dan aliran
keputusan dalam perusahaan.

Dalam konteks struktur organisasi, terdapat beberapa elemen penting:


1. Departemen dan Unit: Struktur organisasi mengidentifikasi berbagai departemen atau
unit fungsional dalam perusahaan, seperti departemen pemasaran, keuangan, produksi,
sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Setiap departemen memiliki tanggung jawab
tertentu dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Hierarki dan Tingkatan: Struktur organisasi menentukan tingkatan atau hierarki dalam
perusahaan. Ini mencakup posisi manajemen tinggi, menengah, dan rendah. Manajemen
tinggi memiliki lebih banyak wewenang dalam pengambilan keputusan strategis,
sementara manajemen rendah bertanggung jawab untuk operasional sehari-hari.
3. Hubungan Antar Bagian: Struktur organisasi menggambarkan bagaimana berbagai
departemen dan unit berinteraksi dan berkolaborasi satu sama lain. Ini mencakup aliran
informasi, komunikasi, dan koordinasi antara bagian-bagian tersebut.
4. Kepemimpinan dan Wewenang: Struktur organisasi menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab atas setiap departemen atau unit, serta tingkat wewenang dan tanggung
jawab mereka. Ini mencakup manajer, direktur, dan eksekutif tingkat atas.
5. Spesialisasi dan Fokus: Struktur organisasi dapat mempengaruhi sejauh mana
spesialisasi terjadi. Beberapa struktur lebih mendorong spesialisasi dalam fungsi tertentu,
sementara yang lain mungkin lebih fleksibel.
6. Kebijakan dan Prosedur: Struktur organisasi juga mencakup pembentukan kebijakan,
prosedur, dan aturan yang mengatur operasi perusahaan. Ini membantu menjaga
konsistensi dan efisiensi dalam tindakan dan pengambilan keputusan.

Ada beberapa jenis struktur organisasi yang berbeda, termasuk yang telah disebutkan sebelumnya,
seperti struktur fungsional, struktur matriks, struktur divisi, dan lain-lain. Pemilihan struktur
organisasi harus mempertimbangkan tujuan bisnis, ukuran perusahaan, industri, dan preferensi
budaya.

Struktur organisasi adalah alat penting dalam mengelola perusahaan dan membantu mencapai
tujuan perusahaan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan menyusun peran dan tanggung jawab
dengan baik, perusahaan dapat mengkoordinasikan operasinya, memastikan kinerja yang
konsisten, dan mencapai tingkat produktivitas yang optimal.
b. Fungsi Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan memiliki beberapa fungsi kunci yang sangat penting dalam
pengelolaan dan operasi organisasi. Fungsi-fungsi ini membantu menentukan cara perusahaan
beroperasi, mengelola sumber daya, dan mencapai tujuan bisnisnya. Berikut adalah penjelasan
lebih lengkap tentang fungsi struktur organisasi perusahaan:
1. Mengorganisasi Sumber Daya: Salah satu fungsi utama struktur organisasi adalah
mengatur sumber daya perusahaan, termasuk manusia, modal, dan aset lainnya. Ini
termasuk menentukan bagaimana departemen dan unit akan diorganisasi, seberapa banyak
karyawan yang akan ditempatkan dalam setiap departemen, dan bagaimana sumber daya
akan dialokasikan.
2. Penentuan Peran dan Tanggung Jawab: Struktur organisasi menentukan peran dan
tanggung jawab setiap individu dalam organisasi. Ini menjelaskan apa yang diharapkan
dari setiap karyawan, bagaimana mereka berkontribusi pada tujuan perusahaan, dan kepada
siapa mereka melaporkan.
3. Pengambilan Keputusan: Struktur organisasi membantu dalam pengambilan keputusan
dengan menentukan bagaimana aliran keputusan dan wewenang diorganisasi. Ini
mencakup pembagian wewenang dan otoritas, serta prosedur pengambilan keputusan.
4. Koordinasi dan Kolaborasi: Struktur organisasi memfasilitasi koordinasi dan kolaborasi
antara departemen dan unit dalam organisasi. Ini memastikan bahwa berbagai bagian
organisasi dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Contohnya,
departemen pemasaran dan produksi perlu berkolaborasi untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
5. Efisiensi dan Produktivitas: Struktur organisasi dirancang untuk meningkatkan efisiensi
dan produktivitas. Dengan menyusun tugas dan tanggung jawab dengan baik, organisasi
dapat menghindari tumpang tindih dan memastikan bahwa setiap karyawan memiliki peran
yang jelas.
6. Mengelola Kompleksitas: Dalam organisasi yang besar dan kompleks, struktur
organisasi membantu mengelola kompleksitas dengan mengelompokkan departemen ke
dalam unit yang lebih terkelola. Ini membuat perusahaan lebih mudah dikelola dan
dipahami.
7. Fleksibilitas dan Responsif: Meskipun struktur organisasi menawarkan kerangka kerja
yang terorganisasi, perusahaan juga harus memiliki fleksibilitas untuk merespons
perubahan pasar dan kebutuhan bisnis. Struktur yang baik harus mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan dan perluasan bisnis.
8. Kontrol dan Pengawasan: Struktur organisasi juga berperan dalam pengawasan dan
pengendalian operasi perusahaan. Manajer dan pemimpin pada berbagai tingkatan hierarki
menggunakan struktur ini untuk mengawasi dan mengontrol aktivitas dan kinerja bawahan
mereka.
9. Kultur dan Identitas Perusahaan: Struktur organisasi dapat memengaruhi budaya
organisasi dan identitas perusahaan. Misalnya, struktur yang terdesentralisasi dapat
mendorong budaya yang lebih kolaboratif dan inovatif, sementara struktur yang terpusat
mungkin mengarah pada budaya yang lebih terkontrol.
Penting untuk diingat bahwa struktur organisasi perlu disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan
khusus perusahaan. Terlalu rigid atau terlalu kompleksnya struktur dapat menghambat inovasi dan
responsivitas, sementara struktur yang terlalu longgar dapat menyebabkan kebingungan dan
ketidakpastian. Oleh karena itu, pemilihan struktur organisasi yang sesuai dengan karakteristik
perusahaan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dalam operasi dan pencapaian tujuan bisnis.

c. Manfaat Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan memberikan berbagai manfaat penting yang mendukung


kelancaran operasi, pencapaian tujuan, dan efisiensi organisasi. Berikut adalah penjelasan lebih
lengkap tentang manfaat struktur organisasi perusahaan:

1. Klarifikasi Peran dan Tanggung Jawab: Struktur organisasi memberikan pandangan yang
jelas tentang peran dan tanggung jawab setiap individu dalam organisasi. Ini membantu
mencegah tumpang tindih dalam tugas dan memastikan bahwa setiap karyawan tahu apa
yang diharapkan dari mereka.
2. Penyederhanaan Pengambilan Keputusan: Struktur organisasi mengatur aliran keputusan
di dalam organisasi. Hal ini membantu menghindari kebingungan dan ketidakpastian
dalam proses pengambilan keputusan dengan menentukan siapa yang memiliki wewenang
untuk mengambil keputusan tertentu.
3. Koordinasi dan Kolaborasi: Struktur organisasi memfasilitasi kolaborasi antara
departemen dan unit dalam organisasi. Ini penting untuk memastikan bahwa berbagai
bagian organisasi dapat bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Koordinasi
yang baik juga dapat meningkatkan efisiensi.
4. Efisiensi Operasional: Dengan menetapkan peran, tanggung jawab, dan aliran kerja yang
jelas, struktur organisasi membantu meningkatkan efisiensi operasional. Ini membantu
menghindari tumpang tindih dan membuang-buang sumber daya.
5. Pengukuran Kinerja: Struktur organisasi membantu dalam pengukuran kinerja dan
pencapaian tujuan. Manajer dapat lebih mudah melacak bagaimana departemen dan unit
berkontribusi terhadap keseluruhan tujuan perusahaan.
6. Kontrol dan Pengawasan: Struktur organisasi mendukung pengawasan dan pengendalian
aktivitas organisasi. Manajer dan pemimpin pada berbagai tingkatan hierarki dapat
mengawasi kinerja bawahan mereka dan memastikan bahwa operasi berjalan sesuai
rencana.
7. Penyesuaian dengan Pertumbuhan: Struktur organisasi yang baik harus dapat beradaptasi
dengan pertumbuhan perusahaan. Ini memungkinkan organisasi untuk berkembang tanpa
mengorbankan efisiensi dan efektivitas.
8. Pembentukan Budaya Perusahaan: Struktur organisasi dapat memengaruhi budaya
organisasi. Misalnya, struktur yang mendorong kolaborasi dan inovasi dapat menciptakan
budaya yang terbuka dan progresif.
9. Penekanan pada Spesialisasi: Struktur organisasi memungkinkan organisasi untuk
mengkhususkan diri dalam bidang tertentu. Ini dapat meningkatkan keahlian dan
kompetensi dalam fungsi-fungsi khusus.
10. Pembagian Pekerjaan: Struktur organisasi membantu dalam pembagian pekerjaan,
memungkinkan perusahaan untuk mengatasi berbagai tugas dan fungsi yang harus
dijalankan untuk mencapai tujuan bisnis.
11. Pengelolaan Konflik: Struktur organisasi memberikan mekanisme yang jelas untuk
menangani konflik. Ini dapat menghindari konflik yang tidak perlu dan memberikan
kerangka kerja untuk menyelesaikan masalah.
12. Peningkatan Produktivitas: Dengan memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab
terorganisasi dengan baik, struktur organisasi dapat meningkatkan produktivitas karyawan
dan operasi perusahaan.
Dalam praktiknya, pemilihan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik
perusahaan sangat penting. Struktur yang baik harus mendukung tujuan bisnis dan memfasilitasi
kelancaran operasi sehari-hari. Kesalahan dalam perancangan struktur organisasi dapat
menghambat kinerja dan pertumbuhan perusahaan.

d. Jenis Struktur Organisasi Perusahaan


Ada beberapa jenis struktur organisasi perusahaan yang dapat digunakan tergantung pada tujuan
bisnis, ukuran, kompleksitas, dan budaya organisasi. Setiap jenis struktur memiliki karakteristik
unik yang memengaruhi bagaimana perusahaan beroperasi dan berinteraksi. Berikut adalah
penjelasan lengkap tentang beberapa jenis struktur organisasi perusahaan:
1. Struktur Fungsional:
Karakteristik: Dalam struktur fungsional, organisasi dibagi berdasarkan fungsi atau
departemen tertentu, seperti pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
Setiap departemen memiliki spesialisasi dalam fungsi mereka sendiri.
Manfaat: Ini mendukung spesialisasi dan pengembangan keterampilan dalam fungsi-fungsi
tertentu. Memungkinkan penghematan biaya dan efisiensi dalam setiap departemen.
Keterbatasan: Koordinasi antar departemen dapat menjadi sulit, dan pengambilan
keputusan lintas departemen mungkin menjadi lambat.
2. Struktur Matriks:
Karakteristik: Dalam struktur matriks, karyawan memiliki dua atasan: satu berdasarkan
proyek atau tugas tertentu (manajer proyek) dan satu berdasarkan departemen fungsional.
Ini memberikan fleksibilitas dan responsivitas.
Manfaat: Memungkinkan berbagai departemen bekerja sama dalam proyek-proyek tertentu
dan memfasilitasi komunikasi yang lebih baik. Karyawan dapat fokus pada proyek-proyek
spesifik.
Keterbatasan: Matriks dapat menghasilkan konflik kepentingan, dan karyawan dapat
merasa bingung tentang peran mereka.
3. Struktur Divisi:
Karakteristik: Dalam struktur divisi, perusahaan dibagi menjadi unit bisnis atau divisi yang
beroperasi secara otonom. Setiap divisi memiliki kendali atas sumber daya dan keputusan
mereka sendiri.
Manfaat: Cocok untuk perusahaan dengan beragam produk atau layanan. Mendorong
inovasi dan responsivitas di tingkat divisi.
Keterbatasan: Koordinasi antar divisi dapat menjadi sulit, dan ada potensi untuk tumpang
tindih dan persaingan antar divisi.
4. Struktur Berdasarkan Wilayah:
Karakteristik: Dalam struktur ini, perusahaan dibagi berdasarkan wilayah geografis. Setiap
wilayah memiliki kontrol atas operasi lokal mereka. Ini cocok untuk perusahaan dengan
operasi global.
Manfaat: Memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan operasinya dengan lingkungan
lokal dan mengatasi peraturan dan kebiasaan yang berbeda di berbagai wilayah.
Keterbatasan: Mungkin ada kurangnya koordinasi antar wilayah, dan perusahaan dapat
kehilangan efisiensi dalam hal ekonomi skala.
Struktur Berdasarkan Proyek:
Karakteristik: Dalam struktur ini, karyawan ditempatkan dalam tim proyek dan melapor
kepada manajer proyek. Struktur ini memungkinkan fokus pada proyek tertentu.
Manfaat: Memungkinkan pengelolaan yang lebih baik untuk proyek-proyek yang berbeda,
dengan anggota tim yang berfokus pada tujuan proyek.
Keterbatasan: Koordinasi antar proyek dan tumpang tindih sumber daya dapat menjadi
masalah.
Setiap jenis struktur organisasi memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing.
Penting untuk memilih struktur yang paling sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
perusahaan. Beberapa perusahaan juga dapat mengadopsi kombinasi elemen-elemen dari
berbagai jenis struktur, menciptakan struktur hibrida atau yang disesuaikan dengan
karakteristik mereka sendiri.
3. Perilaku Keorganisasian
Perilaku organisasi merujuk pada studi tentang cara individu dan kelompok bertindak dalam
konteks organisasi, serta dampaknya terhadap kinerja, budaya, dan efektivitas perusahaan. Ini
melibatkan pemahaman terhadap interaksi antara orang, struktur organisasi, budaya, dan
lingkungan kerja. Berikut adalah penjelasan lebih lengkap tentang perilaku organisasi:
1. Individu dalam Organisasi:
• Motivasi: Studi perilaku organisasi mencakup penelitian tentang faktor-faktor yang
memotivasi individu untuk mencapai tujuan mereka dan menciptakan kinerja yang
tinggi. Ini termasuk pemahaman tentang kebutuhan, dorongan, dan insentif.
• Pemimpin dan Kepemimpinan: Menyelidiki peran pemimpin dalam organisasi,
gaya kepemimpinan, kemampuan kepemimpinan, dan dampaknya terhadap
bawahan. Pemahaman ini dapat membantu perusahaan memilih dan melatih
pemimpin yang efektif.
• Kepuasan Kerja: Melibatkan penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi
kepuasan kerja karyawan, termasuk lingkungan kerja, budaya perusahaan, dan
pengakuan.
• Konflik dan Negosiasi: Mempelajari cara mengidentifikasi, mengelola, dan
menyelesaikan konflik di tempat kerja. Ini termasuk kemampuan negosiasi dan
pemecahan masalah.
2. Kelompok dalam Organisasi:
• Dinamika Kelompok: Menyelidiki cara kelompok bekerja bersama, komunikasi
antar anggota kelompok, serta konflik dan kohesi kelompok.
• Kerjasama Tim: Memahami faktor-faktor yang mendukung kerjasama yang
efektif dalam tim, termasuk pembagian tugas, komunikasi, dan koordinasi.
3. Struktur Organisasi dan Desain:
• Struktur Organisasi: Memahami berbagai jenis struktur organisasi (seperti
struktur fungsional, matriks, divisi) dan bagaimana struktur ini memengaruhi
komunikasi, pengambilan keputusan, dan hubungan antar departemen.
• Desain Pekerjaan: Melibatkan pemahaman tentang bagaimana tugas dan peran
individu diatur dalam organisasi, termasuk pembagian kerja, spesialisasi, dan
desain pekerjaan yang memenuhi kebutuhan karyawan.
4. Budaya Organisasi:
• Budaya Perusahaan: Menyelidiki norma, nilai, dan kebiasaan yang
mendefinisikan budaya perusahaan. Budaya organisasi dapat memengaruhi
perilaku karyawan dan pengambilan keputusan.
5. Komitmen dan Keterlibatan Karyawan:
• Komitmen Karyawan: Studi mengenai sejauh mana karyawan merasa terikat pada
perusahaan dan berkontribusi secara aktif untuk mencapai tujuan organisasi.
• Keterlibatan Karyawan: Mengukur tingkat keterlibatan dan keterlibatan
karyawan dalam pekerjaan mereka, yang dapat berdampak pada produktivitas dan
retensi karyawan.
6. Perubahan Organisasi:
• Manajemen Perubahan: Memahami bagaimana perubahan organisasi dikelola,
serta dampaknya pada individu dan kelompok. Ini mencakup komunikasi
perubahan, motivasi selama perubahan, dan penyebaran budaya baru.
7. Etika dalam Organisasi:
• Etika Bisnis: Mempelajari etika bisnis dan perilaku yang benar dalam konteks
organisasi, termasuk bagaimana perusahaan mengatasi dilema etis dan masalah
keadilan.
Perilaku organisasi adalah area yang multidisiplin, mencakup konsep-konsep dari psikologi,
sosiologi, manajemen, dan ilmu sosial lainnya. Memahami perilaku organisasi membantu
perusahaan dalam meningkatkan budaya kerja yang sehat, meningkatkan produktivitas,
meminimalkan konflik, dan mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu, ini juga membantu individu
dalam memahami dan mengelola peran mereka di tempat kerja dan berkontribusi secara positif
untuk keberhasilan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai