Anda di halaman 1dari 7

Nama : M RIZKI I’ZAZ ALWAN

NIM : 200601159

KELAS : C SORE

1. Struktur organisasi dan budaya organisasi di PT.Tembakau atau rokok

2. Latar belakang masalah diawali dengan di tahun sebelumnya produksi perusahaan meningkat dengan
pesat di bandingkan dengan tahun ini adapun mengalami perubahan strategi yang cukup signifikat mulai
dari faktor internal dari direksi tersebut yang ingin merubah strategi sebelumnya menuju yang baru dan
adapun dari segi eksternalnya pesaing perusahaan tersebut semakin banyak . agar supaya perusahaan
tersebut tetap dalam kodisi normalnya maka para jajaran perusahaan tersebut mengevaluasi semuaya
mulai dari segi internalnya maupun eksternalnya. Dan pada akhirnya perushaan harus memilih strategi
yang tepat agar produk yang di buatnya laku kembali di masyarakat lagi.

A. Struktur Organisasi Dan Macamnya

Dalam membangun sebuah usaha atau bisnis, apapun itu, penting bagi Anda untuk
memahami struktur organisasi. Dengan memahaminya, Anda dapat menyusun struktur
organisasi perusahaan dan tugasnya dengan ideal, jelas, dan sesuai dengan tanggung
jawab dari masing-masing bagian. Jadi, kinerja perusahaan Anda pun juga akan semakin
efektif karena masing-masing struktur memiliki tugas yang jelas serta terarah demi
mencapai target perusahaan.seperti halnya di dalam produk rokok harus memiliki struktur
organisasi yang jelas agar perusahaan tersebut bisa berkembang dengan baik

-Pengertian Struktur Organisasi Perusahaan

Secara garis besar, struktur organisasi perusahaan merupakan suatu tingkatan atau
susunan yang berisi pembagian tugas dan peran perorangan berdasarkan jabatannya di
perusahaan. Umumnya, struktur perusahaan disusun dalam bentuk bagan atau garis
hierarki dan berisi deskripsi dari tiap komponen perusahaan. Dengan dibentuknya
struktur perusahaan, setiap Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup perusahaan Anda
memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Tujuan utamanya adalah supaya
perusahaan lebih mudah dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab tiap individu
dalam menjalankan sebuah perusahaan atau bisnis. Struktur organisasi membantu
perusahaan untuk menempatkan individu-individu yang berpotensi dan memiliki
kompeten sesuai dengan bidang serta keahliannya. Perusahaan yang sukses umumnya
memiliki struktur organisasi yang tertata dan jelas, artinya sesuai dengan fungsinya.
Dengan begitu, roda dalam perusahaan berjalan dengan baik dan berpotensi untuk
berkembang serta mencapai visi atau tujuan perusahaan.

-Fungsi Struktur Organisasi Suatu Perusahaan

Pasalnya, struktur organisasi berfungsi sebagai pedoman bagi sebuah perusahaan terkait
manajemen untuk menyusun strategi dan mencapai target yang telah ditetapkan.Tanpa
struktur organisasi yang jelas, maka bisa dipastikan perusahaan tersebut akan sulit
berkembang dan berpotensi macet.

Terdapat 9 jenis struktur organisasi, antara lain:

1. Struktur Fumgsional

Struktur ini menyusun departemen perusahaan sesuai fungsi pekerjaan umumnya,


seperti, mengelompokkan seluruh sales dalam satu departemen, dan sebagainya.
Melalui struktur fungsional ini spesialisasi karyawan dapat dikumpulkan serta diskalakan
lebih mudah untuk membantu perkembangan perusahaan.

Bersifat mekanistik atau menempatkan karyawan pada departemen sesuai keterampilan


memungkinkannya untuk lebih dalam menguasai bidangnya serta mencari tahu hal yang
dikuasai. Namun, struktur ini bisa menimbulkan penghalang di fungsi berbeda sehingga
membuat efisiensi perusahaan tidak maksimal jika mempunyai variasi produk maupun
target pasar yang berbeda, termasuk dalam hal komunikasi antar departemen.
2. Divisi Berbasis Produk

Struktur fungsional memiliki beberapa struktur organisasi lebih kecil, salah satunya divisi
berbasis produk yang didedikasikan pada sebuah lini produk. Jenis struktur tersebut
ideal pada perusahaan yang mempunyai banyak variasi produk, serta mampu
mempersingkat siklus dari pengembangan produk. Kekurangannya, menentukan skala
dari struktur divisi ini cenderung sulit, serta upaya dari setiap divisi yang dilakukan
secara terpisah mampu menyebabkan duplikat sumber daya.

3. Divisi Berbasis Pasar

Selanjutnya, pada divisi ini berfokus pada pasar, jenis pelanggan, maupun industri
tertentu, dan ideal diaplikasikan pada bisnis dengan layanan atau produk yang unik dan
menyasar segmen pasar khusus. Selain itu, struktur ini juga efektif apabila bisnis
mempunyai pengetahuan lanjutan terkait segmen yang disasarnya. Hanya saja, karena
terlalu banyak pembagian pada seluruh tim dengan basis pasar memicu perpecahan
yang menimbulkan sistem tidak kompatibel, serta berisiko terjadi duplikasi aktivitas di
antara divisi.

4. Divisi Geografis

Sesuai namanya, struktur ini melakukan pembagian divisi berdasarkan geografis, seperti,
kota, wilayah, atau distrik. Jenis struktur tersebut cocok dipilih bagi bisnis yang harus
dekat dengan pihak pemasok atau pelanggan, dan perlu diaplikasikan dengan
menyatukan beragam keahlian bisnis agar mampu membuat keputusan berdasarkan
sudut pandang beragam. Kelemahannya, pengambilan keputusan rentan
terdesentralisasi, dan departemen pemasaran yang berbeda di setiap wilayah berisiko
menyebabkan persaingan pada proses kampanye.
5. Divisi Berbasis Proses

Struktur ini umumnya dirancang untuk divisi riset dan pengembangan, pemenuhan
pesanan, dan akuisisi pelanggan, juga terkait interaksinya satu sama lain. Misalnya,
akuisisi pelanggan akan sulit dilakukan sebelum mempunyai produk yang sepenuhnya
telah dikembangkan untuk dijual, pun pemenuhan pesanan tak akan bisa dimulai
sebelum mendapatkan pelanggan dan pesanan produk. Struktur ini ideal dibutuhkan
oleh bisnis dengan kecepatan dan efisiensi tinggi, serta memudahkan proses adaptasi.

6. Struktur Matriks

Struktur matriks memberikan fleksibilitas serta pengambilan keputusan lebih seimbang


karena mempunyai hubungan pelaporan ganda. Misalnya, pelaporan fungsional dan
berbasis produk. Struktur ini juga membuka peluang pada lini bisnis untuk saling berbagi
informasi dan sumber daya. Namun, karena kompleksitasnya yang tinggi, kebingungan
pada struktur matriks lebih rentan terjadi, khususnya jika ada beragam lapisan
persetujuan yang perlu diminta oleh karyawan.

7. Struktur Melingkar

Jenis struktur organisasi ini membuat manajemen tingkat tinggi menempati lingkaran
lebih dalam ketimbang manajemen di tingkat bawahnya, menjadi pusat organisasi, dan
menyebarkan visinya. Tujuannya agar meningkatkan komunikasi serta arus informasi.
Namun, secara perspektif praktis, struktur ini bisa membingungkan karyawan baru
terkait ke pihak siapa laporan perlu dibuat.
8. Struktur Datar

Struktur jenis ini terlihat seperti piramida dengan sejumlah tingkatan seperti supervisior,
manajer, sampai direktur. Karena membatasi tingkat manajemennya, jarak antara
karyawan dengan kepemimpinan pada struktur datar tidak terlalu jauh.

9. Struktur Jaringan

Terakhir, struktur ini dilakukan saat perusahaan bekerja sama dengan perusahaan
lainnya dalam pembagian sumber daya, maupun saat perusahaan mempunyai
kepemimpinan dan fungsi berbeda di beragam lokasi. Struktur ini cocok dipilih karena
lebih mudah menjelaskan alur kinerja perusahaan ke banyak staf maupun freelancer dan
bisnis lainnya. Kelemahannya, bentuk bagan bisa bervariasi sesuai jumlah perusahaan
maupun lokasi bisnis sehingga memicu kebingungan, khususnya bagi freelancer atau
pihak outsourcing.

B. Budaya Organisasi

Di dalam perusahaan tembakau juga harus memiliki budaya organisasi agar pimpinan
dan karyawan di sana bisa menyumbangkan ide yang bagus sehingga perusahaaan
tersebut bisa berkembang. Budaya organisasi adalah pola tertentu yang dimiliki oleh
anggota maupun karyawan. Mulai dari perilaku atau sikap, norma, nilai-nilai, hingga
asumsi yang berkaitan dengan integrasi individu dalam melaksanakan pekerjaannya.
Jenis Budaya OrganisasiJenis budaya organisasi adalah terdiri dari dua macam. Yaitu,
budaya kinerja terbuka dan partisipatif, serta budaya kinerja tertutup dan otokratis.
1. Budaya Kinerja Terbuka Dan Partisipatif

Budaya kinerja ini menunjukkan adanya kerja sama dan saling komunikasi terhadap antar
departemen, maupun tim kerja. Pemimpin atau manajer memberikan peluang besar agar
semua tim dapat menyumbangkan pendapat, ide, atau masukan secara bebas.
Sebesar apapun tantangan kerja yang dihadapi, budaya kinerja yang terbuka dan partisipatif
dapat lebih mudah melewati karena setiap pihak berpartisipasi dan saling mendukung.

2. Budaya Kinerja Tertutup Dan Otokratis

Meski terkesan menakutkan dan kurang nyaman, tetapi masih ada contoh budaya organisasi
yang menerapkan budaya kinerja tertutup dan otokratis. Dalam contoh budaya perusahaan
ini, setiap orang harus mematuhi otoritas pemimpin. Bahkan, muncul “silo” departemen dan
sulit diajak kerja sama, walaupun masih dalam satu naungan induk perusahaan yang sama.
Karakteristik Budaya Organisasi
Berikut adalah beberapa karakteristik budaya organisasi, di antaranya:
 Terus berinovasi dan berani mengambil risiko.
 Cermat dan detail dalam memperhatikan berbagai hal. Termasuk laporan proyek,
Analisis SWOt serta hasil kerja karyawan.
 Berorientasi pada hasil akhir yang berkualitas.
 Berorientasi pada semua orang dan melibatkan karyawan agar semakin produktif.
 Berorientasi pada tim kerja/ anggota tim untuk saling berkolaborasi agar semua
pekerjaan lebih mudah diselesaikan.
 Agresivitas agar setiap anggota tim bekerja lebih efisien waktu, efektif, dan kompetitif.
 Stabilitas dalam budaya kinerja yang konsisten dan berkomitmen untuk
mengembangkan kemajuan perusahaan.
3. kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1. Hubungan internal di dalam perusahaan tersebut masih ada kendala dan berjalan kurang
baik

2.Perusahaan harus melakukan riset pasar kembali agar produk nya bisa di minati oleh
masyarakat lagi

3.perusahaan harus melakukan inovasi baru atau meminta ide yang baru dari semua kalangan
supaya produknya laku kembali

4. Mengavaluasi jajaran perusahaan yang

bermasalah Saran

Dalam perusahaan P.T tembakau Atau Rokok tersebut harus memiliki 2 metode tersebut yaitu
struktur organisasi beserta macamnya dan budaya organasasi agar perusahaan tersebut masih
bisa konsisten dalam hal pruduksi sehingga produksinya tidak menurun dan bisa berkembang
dengan pesat di kalangan masyarakat adapun perusahaan tersebut bisa melakukan inovasi
produk baru agar masyarakat tertarik kembali dengan produk tersebut

Anda mungkin juga menyukai