Anda di halaman 1dari 5

PERILAKU KEORGANISASIAN

DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISASI

DISUSUN OLEH:

1. Hasna Shafira (023002118011)


2. Nadia Yurizka (023002118012)

UNIVERSITAS TRISAKTI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KELAS KHUSUS KAMPUS F
CHAPTER 14 DASAR-DASAR STRUKTUR ORGANISASI

A. Apa itu Struktur Organisasi


Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana pekerjaan dan tugas dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Terdapat tujuh (7) elemen kunci
yang perlu diperhatikan saat menyusun struktur organisasi, yaitu:
1. Spesialisasi Kerja
Spesialisasi kerja merupakan pembagian aktivitas organisasi ke dalam
pekerjaan yang berbeda. Tujuannya adalah membagi pekerjaan menjadi
beberapa langkah yang dikerjakan oleh individu yang berbeda-beda. Hal ini
berarti memanfaatkan skill pegawai dengan efisien dan meningkatkan skill
tersebut melalui pengerjaan yang berulang. Spesialisasi ini bisa menyebabkan
timbulnya rasa bosan atas pekerjaan yang sama dan berulang setiap harinya
sehingga menyebabkan stres, menurunnya produktivitas dan kualitas, serta
meningkatkan turnover pegawai. Spesialisasi kerja dapat dan masih diterapkan
di beberapa industri seperti industri otomotif.
2. Departementalisasi
Departementalisasi adalah basis tempat pekerjaan dikelompokkan. Cara yang
paling sering digunakan adalah pengelompokkan berdasarkan fungsinya.
Sebuah perusahaan manufaktur biasanya dikelompokkan menjadi engineering,
accounting, manufacturing, human resource (HR), dan supply chain
departments. Pengelompokan lain adalah departementalisasi berdasarkan
geografis, misalnya penjualan yang dibagi menjadi southern, western,
midwestern, eastern regions.
3. Rantai Komando
Rantai komando adalah pembagian garis otoritas dari top management
organisasi sampai ke eselon terendah yang menjelaskan hubungan terkait siapa
bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali menggambarkan jumlah level atau lapisan dan manajer di
dalam organisasi. Semakin besar rentangnya, maka levelnya akan semakin
sedikit dan semakin sedikit karyawan di tiap level, maka organisasi akan
semakin efisien. Rentang kendali yang kecil/sempit akan memudahkan
manajer melakukan kontrol. Tetapi hal ini menimbulkan kelemahan yaitu
biaya yang mahal, komunikasi vertikal yang kompleks, dan supervisi
berlebihan yang mengurangi otonomi karyawan.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi merujuk pada konsentrasi pengambilan keputusan pada sebuah
titik dalam organisasi. Pada organisasi yang tersentralisasi, semua keputusan
dilakukan oleh top manager, dan para manajer di bawahnya hanya
menjalankan tugas sesuai arahan. Sementara pada organisasi yang
terdesentralisasi, pengambilan keputusan dilakukan oleh manager terdekat.
Tipe desentralisasi menjadikan organisasi menjadi lebih fleksibel dan
responsif terhadap masalah atau risiko, tetapi terkadang menimbulkan role
overload, role conflict, dan role ambiguity.
6. Formalisasi
Formalisasi merujuk pada pekerjaan dalam organisasi yang telah
distandarisasi. Jika pekerjaan telah diformalisasi, maka akan meminimalisir
diskresi pegawai tentang apa yang harus dilakukan dan kapan serta bagaimana
melakukannya, sehingga tercipta output yang konsisten dan seragam.
7. Bentang Batas
Bentang batas terjadi saat individu dari sebuah grup membentuk hubungan
dengan individu dalam grup lain. Contohnya saat seorang eksekutif di Human
Resource Department yang sering berinteraksi dengan grup IT atau saat
anggota tim R&D mengimplementasikan ide dari tim produksi. Bentang batas
ini dapat mencegah struktur yang formal menjadi terlalu rigid.

B. Kerangka dan Struktur Organisasi


Secara umum terdapat tiga (3) kerangka organisasi, yaitu:
1. Struktur Sederhana
Pada struktur ini umumnya mempunyai derajat departementalisasi yang
rendah, rentang kendali yang luas, otoritas terpusat di seorang individu, dan
formalisasi yang sedikit. Contoh organisasi dengan struktur sederhana adalah
organisasi retail yang memiliki beberapa pegawai. Kelebihan dari struktur
sederhana adalah cepat, fleksibel, biaya operasi murah, dan lebih akuntabel.
Sementara kelemahannya adalah strukturnya akan menjadi tidak memadai
seiring dengan berkembangnya organisasi.
2. Struktur Birokrasi
Pada struktur ini konsep kuncinya adalah standardisasi. Karakteristik struktur
ini adalah tugas operasi rutin yang dicapai melalui spesialisasi, formalisasi
aturan dan regulasi yang ketat, otoritas yang tersentralisasi, rentang kendali
yang sempit, serta pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.
Kelebihan dari stuktur ini adalah kegiatan operasi menjadi terstandar dan
efisien, serta biaya lebih sedikit. Kekurangannya adalah timbulnya konflik
antar unit, tidak ada ruang untuk modifikasi karena peraturan yang telah
terstandar. Struktur birokrasi dapat ditemukan pada organisasi seperti bank dan
entitas pemerintahan.
3. Struktur Matriks
Struktur ini menggabungkan struktur fungsional dan struktur produk.
Karakteristik utamanya adalah memutus unity-of-command concept dimana
otoritas komando hanya berada di satu individu tunggal. Pada struktur ini
pegawai memiliki dua manajer, yaitu manajer departemen fungsional dan
manajer produk. Kelebihan dari struktur ini adalah koordinasi kegiatan yang
kompleks, penyebaran informasi cepat. Sementara kekurangannya adalah
timbulnya ambiguitas dan konflik jabatan. Struktur matriks dapat ditemukan
pada organisasi seperti universitas, rumah sakit, dan perusahaan konstruksi.
C. Alternatif Desain
Berikut beberapa alternatif desain struktur organisasi, yaitu:
1. Struktur Virtual
Struktur ini biasa disebut network atau modular, berupa organisasi inti berskala
kecil yang mengoutsource fungsi bisnis utamanya. Struktur ini sangat
tersentralisasi, memiliki sedikit atau tidak memiliki departementalisasi.
Struktur virtual biasanya ditemukan dalam bentuk franchise seperti perusahaan
McDonald’s dan Dunkin’ Donuts atau dalam bentuk starburst (perusahaan
induk memecah salah satu fungsinya menjadi perusahaan spin off) seperti
Netflix yang memecah fungsi DVD nya menjadi entitas lain yaitu DVD.com.
Kelebihan dari struktur ini adalah fleksibilitasnya yang memungkinkan
individu untuk berinovasi dengan biaya yang rendah dan berkompetisi dengan
organisasi yang lebih besar. Biaya juga dapat dipotong karena tidak
diperlukannya bangunan kantor permanen. Kelemahannya adalah peran,
tujuan, dan tanggung jawabnya kurang jelas, serta menimbulkan potensi
benturan kepentingan politik.
2. Struktur Tim
Struktur ini mengeliminasi rantai komando dan mengganti departemen
menjadi tim dan menghilangkan batas vertikal dan horizontal yang
meminimalisir status dan peringkat. Pembentukan departemen-departemen
akan menimbulkan adanya batasan horizontal pada fungsi, produk, dan unit
organisasi. Salah satu cara mengatasinya adalah membentuk tim lintas fungsi.
Struktur tim ini berpotensi untuk menghilangkan hambatan geografis.
Misalnya perusahaan Coca-Cola dan McDonalds yang dapat membuka cabang
di seluruh dunia berkat strategi team-global oriented.
3. Struktur Circular
Struktur ini berbentuk seperti sebuah target panahan, dimana eksekutif berada
di tengah dan dikelilingi oleh manajer, spesialis dan pekerja di sekitarnya.
Pada struktur ini tetap terdapat hierarki tetapi top management berada di
tengah.

D. Downsizing
Downsizing adalah sebuah usaha sistematis untuk membuat organisasi menjadi lebih
sederhana dengan cara menutup lokasi, mengurangi staff, de-layering, atau menjual unit
bisnis yang tidak menambah nilai perusahaan. Hal ini dilakukan dengan banyak tujuan,
antara lain menyederhanakan birokrasi, mempercepat proses pengambilan keputusan,
merestrukturisasi perusahaan karena mengikuti tren dan perkembangan zaman. Tetapi
downsizing juga mempunyai dampak negatif antara lain kemungkinan menurunnya harga
saham perusahaan pada tahun dilakukannya downsizing, menurunnya motivasi dan
komitmen karyawan ke perusahaan yang dapat mendorong tingginya turnover karyawan
pada organisasi tersebut.
Beberapa strategi yang dianggap efektif dalam meminimalisasi dampak negatif
downsizing antara lain investasi ke praktik kerja dengan keterlibatan yang tinggi,
menjaga komunikasi dengan karyawan agar rasa khawatir karyawan berkurang dan
karyawan merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan, penawaran pengunduran diri
secara sukarela dengan kompensasi tertentu, dan perpanjangan benefit kesehatan serta
asistensi pencarian kerja oleh perusahaan.

E. Mengapa Struktur Organisasi Berbeda-Beda


Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan struktur suatu organisasi berbeda dengan
yang lainnya, antara lain:
1. Strategi Organisasi
Setiap organisasi pasti mempunya strategi yang berbeda-beda dalam mencapai
tujuannya. Struktur organisasi harus dapat mengakomodir strategi dan
pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena itu timbul perbedaan antar organisasi
satu dengan yang lainnya. Beberapa strategi organisasi yang ada adalah
strategi inovasi dimana perusahaan mengejar inovasi yang unik dan bermakna
seperti Apple dan Samsung. Strategi minimalisasi biaya dimana perusahan
berusaha mengendalikan pengeluaran dan biaya yang tidak terlalu penting
seperti organisasi Walmart. Strategi imitasi dimana perusahaan berusaha
meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.
2. Ukuran Organisasi
Sebuah organisasi yang mempunyai ukuran besar biasanya membutuhkan
struktur dengan spesialisasi dan departementalisasi yang lebih banyak
dibandingkan dengan organisasi yang lebih kecil.
3. Teknologi
Teknologi berkaitan dengan kemampuan organisasi memproses input menjadi
output. Struktur organisasi biasanya disesuaikan dengan teknologi yang
dimiliki oleh perusahaan.
4. Lingkungan
Lingkungan organisasi mencakup pihak di luar organisasi seperti supplier,
pelanggan, kompetitor, dan lain-lain. Lingkungan yang dinamis biasanya
meningkatkan ketidakpastian sehingga manajer biasanya akan memperluas
struktur organisasi untuk merespon ancaman organisasi.
5. Institusi
Faktor institusi yang paling jelas adalah tekanan dari regulator tempat
organisasi berada. Organisasi dalam industri tertentu harus mengikuti
peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti harus mempunyai hubungan
pelaporan yang jelas dan pengendalian informasi yang ketat. Terkadang sebuah
organisasi hanya mengikuti struktur organisasi lain yang telah sukses bukan
karena kebutuhan tetapi karena ingin terlihat baik di mata investor.

Anda mungkin juga menyukai