Anda di halaman 1dari 4

RANGKUMAN MATERI 7

STRUKTUR ORGANISASI ANATOMI ORGANISASI

Struktur organisasi adalah susunan formal yang menggambarkan hubungan,

tanggung jawab, dan wewenang antara fungsi, bagian, atau posisi dalam sebuah

organisasi. Desain organisasi berkaitan dengan pembentukan struktur organisasi

yang efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Struktur organisasi mencakup enam elemen kunci yang perlu diperhatikan

saat mendesainnya: spesialisasi pekerjaan, departementalisasi, rantai komando,

rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi.

Desain organisasi memiliki beberapa tipe yang umum digunakan:

1. Struktur Sederhana: Dicirikan oleh departementalisasi rendah, rentang

kendali luas, wewenang terpusat pada satu orang, dan sedikit formalisasi.

Cocok untuk organisasi kecil dengan kecepatan, fleksibilitas, pengelolaan

yang mudah, dan akuntabilitas yang jelas. Namun, struktur ini kurang

cocok untuk organisasi yang lebih besar karena kekurangan formalisasi

dan terlalu banyak sentralisasi.

2. Birokrasi: Struktur ini memiliki tugas operasional rutin, spesialisasi, aturan

yang formal, departementalisasi fungsional, wewenang terpusat, rentang

kendali sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai

komando. Birokrasi efisien dalam menjalankan kegiatan rutin, tetapi dapat

menyebabkan konflik antara unit fungsional dan kurang fleksibel dalam

menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan aturan.


3. Struktur Matriks: Struktur ini menciptakan garis wewenang ganda dengan

menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Cocok untuk

organisasi yang kompleks dan membutuhkan koordinasi antara spesialis

fungsional. Namun, sulit untuk mengoordinasikan tugas spesialis yang

beragam dan memiliki rantai komando ganda.

Proses penyusunan struktur organisasi melibatkan departementalisasi dan

pembagian kerja. Departementalisasi mengelompokkan kegiatan yang serupa agar

dapat dilakukan bersama, sementara pembagian kerja merinci tugas pekerjaan

agar setiap individu bertanggung jawab dan melaksanakan tugas yang terbatas.

Desain organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal meliputi keputusan manajemen tentang spesialisasi pekerjaan,

departementalisasi, rentang kendali, dan pelimpahan wewenang. Faktor eksternal

melibatkan lingkungan eksternal, seperti teknologi, ekonomi, sosial budaya,

politik, pemerintah, pasar tenaga kerja, pesaing, dan faktor lain yang

mempengaruhi aktivitas organisasi.

Desain organisasi yang tepat harus mempertimbangkan strategi organisasi,

teknologi yang digunakan, anggota organisasi, dan ukuran organisasi. Hal ini

memungkinkan organisasi untuk menanggapi tekanan dan perubahan dalam

lingkungan yang mempengaruhi mereka.

Dalam merancang struktur organisasi, penting untuk memperhatikan

beberapa faktor, antara lain:


1. Strategi Organisasi: Struktur organisasi harus didasarkan pada strategi

organisasi. Misalnya, jika organisasi mengadopsi strategi diferensiasi

produk, struktur organisasi harus mendorong kolaborasi antara departemen

yang berbeda untuk mendorong inovasi dan pengembangan produk.

2. Teknologi: Jenis teknologi yang digunakan dalam organisasi juga

berpengaruh pada desain struktur organisasi. Teknologi yang kompleks

dan terkait erat dengan koordinasi dan kolaborasi antardepartemen

mungkin memerlukan struktur matriks atau tim proyek yang fleksibel. Di

sisi lain, teknologi yang lebih rutin dan standar mungkin lebih sesuai

dengan struktur hierarkis.

3. Anggota Organisasi: Kemampuan, keterampilan, dan preferensi anggota

organisasi juga perlu dipertimbangkan dalam desain struktur organisasi.

Misalnya, jika anggota organisasi memiliki keterampilan khusus yang

diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu, struktur organisasi harus

mencerminkan spesialisasi tersebut dan memfasilitasi kolaborasi antara

anggota tim.

4. Ukuran Organisasi: Ukuran organisasi juga berpengaruh pada desain

struktur organisasi. Organisasi yang kecil cenderung memiliki struktur

sederhana dengan rentang kendali yang luas, sedangkan organisasi yang

lebih besar memerlukan departementalisasi yang lebih jelas dan

pengelompokan berdasarkan fungsi atau produk.


Selain faktor-faktor di atas, fleksibilitas, adaptabilitas, dan kemampuan

organisasi untuk berinovasi juga menjadi pertimbangan dalam desain struktur

organisasi. Organisasi yang dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan

perubahan lingkungan dan mendorong kolaborasi serta komunikasi yang efektif

memiliki keunggulan kompetitif.

Penting juga untuk menyadari bahwa desain struktur organisasi tidaklah

statis. Struktur tersebut perlu dievaluasi secara berkala dan disesuaikan dengan

perubahan internal dan eksternal yang terjadi. Fleksibilitas dan keterbukaan

terhadap perubahan akan membantu organisasi tetap relevan dan adaptif dalam

menghadapi tantangan yang muncul.

Anda mungkin juga menyukai