STRUKTUR ORGANISASI
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu
wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.
Sedangkan Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan atau bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan
secara formal.
• DESAIN ORGANISASI
Terdapat 6(enam) elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, yaitu :
1.) Spesialisasi pekerjaan
Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2.) Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
6.) Formalisasi.
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Sementara Ivancevich (2008) mengungkapkan 4 komponen sebagai
pembentuk struktur organisasi meliputi :
1. Pembagian kerja, menyangkut kadar dari spesialisasi pekerjaan. Para
manager membagi seluruh tugas organisasi menjadi pekerjaan-pekerjaan
khusus yang tersusun dari aktivitas-aktivitas khusus. Contoh : Seorang
Account Representative pada Kantor Pajak yang memiliki pekerjaan
khusus seperti pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan
bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak
(WP).Pendelegasian Kewenangan. Proses pembagian kewenangan dari atas
ke bawah dalam organisasi.
2. Pendelegasian kewenangan (delegation of authority) mengacu secara
khusus pada kewenangan pengambilan keputusan, bukan melakukan
pekerjaan. Pendelegasian kewenangan memiliki efek positif pada
pengembangan manager professional, dan membawa iklim persaingan
dalam organisasi
3. Pembagian Departemen. Cara organisasi dibagi secara
structural. Pembagian departemen ini dapat dikelompokkan
menjadi pembagian departemen berdasarkan fungsinya
(functional departementalization), berdasarkan wilayah
(geographic departementalization), berdasarkan produk
(product departementalization), berdasarkan pelanggan
(customer departementalization).
4. Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang melapor
kepada atasan. rentang ini merupakan satu faktor yang
mempengaruhi bentuk dan tinggi suatu struktur organisasi.
STRUKTUR MEKANISTIK DAN ORGANIK
1. Organisasi mekanistik
Merupakan stuktur yang kaku dan terkontrol ketat dan dicirikan dengan
sepealisasi yang tinggi, departementalisasi yang kaku , rentang pengendalian
yang sempit , formalisasi yang tinggi serta jaringan informasi yang terbatas . Struktur
organisasi mekanistik menuntut efesiensi dan sangat bertumpu pada aturan ,
regulasi,tugas-tugas terstandardisasi , dan pengendalian yang seragam .
2. Organisasi organik
yaitu suatu struktur yang amat adaptif dan fleksibel . Organisasi organik bisa jadi
memiliki pekerjaan terspesialisasi ,namun pekerjaan tersebut tidak terstandardisasi dan
bisa berubah sesuai kebutuhan. Tugas - tugas organisasi sering sekali dikelola dalam
tim pekerja. Para pekerja sangat terlatih dan diberdayakan untuk menangani beragam
permasalahan dan mereka hanya membutuhkan aturan formal yang minim serta sedikit
pengawasan langsung.
STRUKTUR PENTING MEKANISTIK dan ORGANIK
Kapankah struktur yang mekanistik cocok diterapkan dan kapankah struktur yang organik lebih pas
diterpkan ? Mari kita tinjau faktor-faktor kontinjensi utama yang mempengaruhi keputusan ini.
3. Struktur devisional merupakan struktur organisasi yang terdiri dari unit-unit atau divisi bisnis yang
terpisah . Dalam struktur ini setiap definisi memiliki otonomi terbatas dengan seorang manajer devisi yang
memiliki wewenang atas unitnya dan bertanggung jawab atas unit tersebut .
Kelebihan memakai struktur devisional :
- berfokus pada hasil
- manajer devisi bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada produk dan layanannya .
Kekurangan memakai struktur devisional :
- duplikasi aktivitas dan sumber daya akan menambahkan biaya dan mengurangi efisiensi.
DESAIN STRUKTUR ORGANISASI KONTEMPORER
Manajer menemukan bahwa desain tradisional sering kali tidak cocok dengan lingkungan
sekarang yang lebih dinamis dan kompleks. Justru organisasi harus lebih ramping, fleksibel,
dan inovatif, dengan kata lain, organisasi harus lebih organik. Jadi, manajer harus
mengupayakan cara cara kreatif untuk menstrukturisasi dan menyusun pekerjaan.
>STRUKTUR TIM
Merupakan bentuk dari keseluruhan organisasi yang terdiri dari tim-tim kerja yang melakukan
tugas-tugas organisasi. Dalam struktur ini, pemberdayaan pekerja sangat penting karena tidak
ada hierarki wewenang manajerial dari atas ke bawah. Yang ada justru tim-tim pekerja
mendesain dan melakukan pekerjaan yang di anggap terbaik bagi mereka , tetapi mereka juga
bertanggung jawab atas semua hasil kinerja pekerjaan dalam bidang mereka masing-masing.
>ORGANISASI TANPA BATAS
Di mana desain suatu organisasi tidak didefinisikan, atau dibatasi, pada batas-batas
horizontal, vertikal, eksternal yang diterapkan oleh struktur yang dibuat sebelumnya.
>STRUKTUR MATRIKS DAN PROYEK
Dalam struktur matriks, para spesialis/pakar dari beberapa departemen fungsional bekerja
bersama dalam proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek . selain satu aspek khas dari
desain ini adalah bahwa desain tersebut menciptakan rantai komando ganda di mana pekerja
memiliki dua manajer-manajer bidang fungsional dam manajer produksi atau proyek yang
berbagai wewenang. Manajer proyek memiliki wewenang atas anggota fungsionalnya yang
menjadi bagian dari tim proyeknya salam bidang-bidang yang terkait dengan sasaran proyek.
Namun, keputusan apa pun tentang promosi, rekomendasi gaji, dan penilaian tahunan biasanya
menjadi tanggung jawab manajer fungsional.
Dalam struktur proyek, dimana para pekerja senantiasa memberikan kontribusi balam proyek-
proyek. Tidak seperti struktur matriks, struktur proyek tidak memiliki departemen formal di
mana para pekerja akan kembali setelah menyelesaikan satu pproyek. Justru, para pekerja
menyumbangkan kemampuan, keahlian, dan pengalaman mereka ke dalam proyek baru. Selain
itu, seluruh pekerjaan dalam struktur proyek dilakukan oleh tim pekerja. Sebbagai contoh,
dalam perusahaan desain IDEO, tim proyek di susun, dibubarkan, dan disusun kembali sesuai
tuntutan kerja.
MENGORGANISASIKAN UNTUK BERKOLABORASI
Kolaborasi Organisasi
Gagasan berbagai organisasi yang berkolaborasi bersama dalam proyek atau tujuan
bersama bukanlah hal baru, tetapi menjadi jauh lebih umum ketika organisasi berupaya
meningkatkan jangkauan geografis mereka, melengkapi lini bisnis mereka, dan
mengakses pasar baru dan berbeda. Untuk beberapa organisasi, berpartisipasi dalam
kolaborasi multi-organisasi sudah cukup. Namun, untuk organisasi lain memimpin
kolaborasi seperti itu layak dipertimbangkan karena beberapa alasan:
Memimpin kolaborasi multi-organisasi dapat meningkatkan citra merek organisasi,
Memimpin dapat meningkatkan akses organisasi ke pasar baru dan berbeda, dan
Memimpin dapat meningkatkan posisi organisasi di pasar.
Organisasi terbaik dalam memimpin kolaborasi akan melakukan tiga hal dengan baik :
Pertama, mereka akan memastikan bahwa semua kolaborasi menguntungkan untuk semua
orang yang terlibat. Dengan kata lain, mereka akan menunjukkan kompetensi bisnis yang
ekstrem untuk membaca pasar, membentuk peluang, dan membentuk tim yang efektif.
Kedua, mereka akan menumbuhkan lingkungan kepercayaan yang tinggi di antara
organisasi anggota. Kepercayaan memungkinkan setiap organisasi anggota untuk
melakukan yang terbaik dan tanpa rasa takut. Jika organisasi Anda dapat membentuk tim
organisasi dan menginspirasi kepercayaan yang tinggi di antara anggota, Anda sedang
menuju posisi kepemimpinan yang lebih besar di pasar anda.
Ketiga, mereka akan menciptakan struktur dan proses dalam kolaborasi yang difokuskan
pada melakukan perubahan secara terus menerus dan lebih baik dari waktu ke waktu.
Tujuan utama memimpin kolaborasi multi-organisasi bukanlah laba satu kali, tetapi
pengembangan kemampuanbaru yang semakin meningkatkan organisasi Anda dan
membedakannya.
PENGATURAN KERJA YANG FLEKSIBEL
Jam kerja fleksibel adalah sistem pengaturan kerja yang memberi lebih banyak kebebasan
kepada karyawan dalam mengatur jam kerja mereka. Banyak manfaat yang didapat jika
menggunakan sistem jam kerja fleksibel. Tidak hanya karyawan yang merasakan, namun
perusahaan juga akan mendapat efek yang positif. Karyawan akan menekan biaya transportasi
karena tidak harus ke kantor setiap hari. Selain biaya, potensi mengalami kecelakaan kerja
saat berangkat ke kantor juga terhindari. Mereka juga akan memiliki waktu yang lebih
banyak untuk mengurus keluarga. Suami dan istri dapat sama-sama berpenghasilan tanpa
takut tidak mampu mengurus anak karena jam kerja yang berbeda sehingga dapat bergantian.
Sedangkan bagi perusahaan, jam kerja fleksibel dapat memancing karyawan untuk lebih
bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. Perusahaan tidak perlu mengelola jam
kehadiran mereka karena sistem penggajian didasarkan pada hasil kerja karyawan, bukan
kehadiran mereka ke kantor. Distribusi tugas juga akan lebih mudah karena perusahaan akan
mengetahui pola kerja para karyawan, mana saja karyawan yang lebih produktif bekerja di
pagi hari dan mana saja karyawan yang justru lebih efektif jika bekerja di malam hari.
Waktu yang Tepat Untuk Mulai Menerapkan Jam Kerja Fleksibel yaitu saat :
- Produktivitas Perusahaan Menurun
- Biaya Transportasi Melonjak
- Kepuasan Kinerja Karyawan Menurun
- Perusahaan Belum Memiliki Kantor yang Besar