Anda di halaman 1dari 11

Struktur dan Desain Organisasi

A.    Pengertian Struktur

Pada dasarnya, Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun. Sedangkan organisasi adalah
suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan.Sehingga, Struktur
Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik secara posisi maupun
tugas yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Ada beberapa bagian dari organisasi, yaitu:

1. The Operating Core

Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi barang dan jasa.

1. The Strategic Apex

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top management).

1. The Middle Line

Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjemb atani manajer tingkat atas
dengan bagian operasional.

1. The Technostructure

Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas untuk menganalisa dan
bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.

1. The Support Staff

Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung tidak langsung terhadap
organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff).

Struktur adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi.
Struktur organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama
lain serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-
pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang
melaksanakannya.

Struktur organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik. Struktur
organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien.Struktur organisasi sehat berarti
tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat menjalankan peranannya dengan tertib.Struktur
organisasi efisien berarti dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masig satuan
organisasi dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
B.     Desain dan Jenis-Jenis Struktur

Secara garis besar desain organisasi terbagi dua, antara lain :

1. Desain organisasi umum

a. Struktur sederhana

Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang
rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit
formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di
mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama.Kekuatan dari struktur ini adalah
kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam
pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit
untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak
memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan
sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak.

b.   Birokrasi

Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai


melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan
ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan
pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando.

Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar


secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa
menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan
tujuan keseluruhan organisasi.Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak
sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya
efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan
sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.

c. Struktur Matriks

Struktur Matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.Struktur matriks dapat ditemukan di
agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan,
perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan
konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan.

Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional


dan produk.Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para
spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan
dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk.Kelemahan terbesarnya adalah
sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka
rampung tepat waktu dan sesuai anggaran.Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki
keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di
antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran.
Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan
yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan.Matriks berupaya
menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka.

Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan
komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan –manajer departemen
fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.

1. Struktur organisasi modern

a. Struktur tim

Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan


kegiatan-kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktr ini meniadakan
kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan keputusan ke tingkat tim
kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk menjadi generalis sekaligus spesialis.

b. Organisasi virtual

Organisasi virtual adalah organisasi inti kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama


bisnis secara detail.

c.   Organisasi nirbatas

Organisasi nirbatas adalah sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kendali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.

Terdapat beragam jenis struktur organisasi yang bisa digunakan dan dipraktekkan, seperti :

1.        Formal Stucture

Struktur organisasi yang disebutkan secara resmi (official state). Struktur organisasinya biasanya
dalam bentuk diagram yang menggambarkan hubungan pelaporan dan pengaturan formal posisi
kerja dalam sebuah organisasi.

Keunggulan struktur/bagan organisasi seperti ini biasanya meliputi aspek-aspek berikut:

 Pembagian kerja
 Pengawas hubungan
 Saluran komunikasi
 Adanya beberapa sub-unit besar dalam organisasi tersebut, serta ada
 Tingkat manajemennya.

Kelemahan dari struktur organisasi formal adalah segala sesuatunya harus diatur sesuai dengan
formalitas yang ada, dan biasanya jika organisasi berkembang semakin besar akan ada banyak
hambatan birokrasi didalamnya.
2.        Informal Structure

Sebuah hubungan yang bersifat “bayangan”, tidak resmi, namun sering kritis dalam menanggapi
suatu hal yang bersifat kolektif, dan terdapat hubungan kerja antara anggota organisasi tersebut
yang bisa dilakukan secara langsung tanpa batas-batas formalitas.

Adapun potensi keuntungan dari struktur informal ini diantaranya adalah:

 Membantu orang menyelesaikan pekerjaan mereka


 Mengatasi batas-batas struktur formal
 Mendapatkan akses ke jaringan interpersonal
 Dapat pelajaran informal

Sedangkan kerugiannya bisa terjadi over-laping jika anggota dalam organisasi tersebut tidak bisa
menempatkan tugas semestinya atau tanggungjawabnya, seperti:

 Kemungkinan bekerja melawan kepentingan terbaik dari seluruh organisasi.


 Kerentanan terhadap rumor/issue
 Adanya kemungkinan untuk membawa informasi yang kurang akurat
 Susah jika nantinya diajak untuk berubah
 Akan ada banyak pengalihan upaya kerja dari tujuan yang penting
 Merasa keterasingan jika ada orang luar yang masuk dalam organisasi tersebut.

3.        Functional Structure

Struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama dan melakukan
tugas-tugas serupa yang kemuadian dikelompokkan bersama menjadi beberapa unit kerja.
Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan keahlian mereka.Jenis struktur
organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja.Jenis struktur seperti ini juga dapat bekerja
dengan baik untuk organisasi kecil yang memproduksi beberapa produk atau jasa.

Potensi keuntungan dari struktur organisasi fungsional:

 Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian


 Tugas sesuai dengan keahlian dan pelatihan tugas
 Berkualitas tinggi pemecahan masalah teknis
 Mendalam pelatihan dan pengembangan keterampilan
 Hapus jalur karir dalam fungsi

Kekurangan struktur organisasi fungsional adalah:

 Adanya kesulitan dalam penunjukkan tanggung jawab secara tepat karena hanya
mendahulukan rutinitas tugas
 Tempatnya cerobong asap masalah, dan tidak langsung ke akar permasalahan
 Kurang rasa kebersamaan dalam meraih tujuan bersama
 Menumbuhkan perspektif fungsional yang
 Terlalu banyak rujukan untuk membuat keputusan
 Kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
 Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

4.        Divisional Structure

Stuktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama, proses yang sama,
kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau berlokasi di daerah yang sama di
suatu wilayah geografis.Secara umum dalam struktur organisasi seperti ini biasanya bersifat
kompleks, dan menghindari masalah yang terkait dengan struktur fungsional.

Potensi keuntungan struktur divisi:

 Lebih banyak fleksibilitas dalam menanggapi perubahan lingkungan


 Peningkatan koordinasi
 Poin tanggung jawabnya jelas
 Keahlian berfokus pada pelanggan tertentu, produk, dan wilayah
 Banyak kemudahan dalam restrukturisasi.

Potensi kerugian struktur divisi:

 Duplikasi sumber daya dan upaya di seluruh divisi


 Persaingan dan koordinasi yang buruk bisa terjadi antar divisi
 Penekanannya hanya pada tujuan dan biaya devisi tersebut.

5.        Matrix Structure

Struktur organisasi yang menggabungkan antara struktur fungsional dengan struktur divisional
untuk mendapatkan keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari
masing-masing struktur tersebut.

Digunakan untuk:

 Manufaktur
 Industri jasa
 Profesional bidang
 Sektor non-profit
 Multi nasional perusahaan

Keuntungannya dari struktur matrik adalah:

 Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi


 Peningkatan pengambilan keputusan
 Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
 Pelayanan pelanggan jadi lebih baik.
 Akuntabilitas kinerja lebih baik.
 Adanya peningkatan manajemen strategis karena mampu mencapai tingkat koordinasi
yang diperlukan untuk menjawab tuntutan “ganda” lingkungan.
 Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
Kerugian dari struktur organisasi matrik adalah:

 Adanya sistem dua boss yang rentan terhadap perebutan kekuasaan


 Adanya sistem dua boss yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam
prioritas kerja.
 Rapat Team biasanya banyak memakan waktu.
 Adanya “groupitis” yang merugikan organisasi itu sendiri
 Peningkatan biaya karena menambah struktur tim

6.        Horizontal Structure

Biasanya fokus organisasi sekitar proses, dan bukan pada fungsi, menempatkan orang-orang
yang bertanggung jawab atas proses inti dan dalam penurunan hirarki digunakan untuk
meningkatkan penggunaan tim. Memberdayakan orang untuk membuat keputusan kritis terhadap
kinerja, dan biasanya sudah memanfaatkan teknologi informasi yang ditekankan
pada  multiskilling dan beberapa kompetensi. Dalam struktur organisasi ini orang-orang
diajarkan bagaimana bekerja dalam kemitraan dengan orang lain, termasuk membangun budaya
keterbukaan, kerjasama, dan komitmen kinerja.

Keunggulan struktur organisasi horizontal adalah:

 Tingkatan managernya sedikit, sehingga biaya-biaya yang terkait dengan jabatan relatif
kecil.
 Jalur perintah dan tanggung jawabnya pendek, sehingga lebih komunikasi lebih efektif,
dan hambatan lebih mudah diatasi.
 Hambatan birokrasi dapat dihindari, dan penyelesaian pekerjaan dapat lebih cepat.

Potensi kerugiannya adalah:

 Koordinasinya sulit dilakukan karena mengkoordinasi bawahan jadi banyak dan relatif
lebih sulit.
 Pembinaan dan kontrol kurang efektif
 Spesialisasi tugas kurang mendalam

7.        Team Structure

Secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau sementara untuk
memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus diselesaikan. Selain itu, dalam
stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim lintas fungsional.

Potensi keuntungan struktur organisasi tim adalah:

 Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan


 Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
 Peningkatan moral
 Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
 Peningkatan antusiasme untuk bekerja
 Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.
Potensi kerugian struktur tim:

 Konflik loyalitas antara anggota


 Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
 Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal, dinamika
kelompok, dan manajemen tim.

8.        Network Structure

Struktur organisasi yang terdiri dari sebuah inti pusat yang dihubungkan melalui jaringan
hubungan dengan kontraktor luar dan pemasok layanan penting lainnya.Organisasi ini
mempunyai komponen inti dan menggunakan aliansi strategis atau outsourcing untuk
menyediakan komponen lainnya.

Potensi keuntungan dari struktur jaringan adalah:

 Perusahaan dapat beroperasi dengan sedikit karyawan tetap dan tidak perlu mengenal
sistem internal yang kompleks
 Mengurangi biaya overhead dan meningkatkan efisiensi operasional
 Izin operasi dapat melintasi jarak yang jauh

Potensi kerugian dari struktur jaringan:

 Kontrol dan koordinasi masalah mungkin timbul dari kompleksitas jaringan.


 Potensi kehilangan kontrol atas kegiatan outsourcing.
 Potensi kurangnya loyalitas di kalangan kontraktor yang jarang digunakan.
 Jika terlalu agresif dibidang outsourcing bisa berbahaya.

1. C.    Aspek-Aspek Penting Menentukan Efektivitas Struktur

Terdapat enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak


mendesain struktur, antara lain:

1. Spesialisasi Kerja

Pembagian kerja pada akhir abad kedua puluh dan menyimpulkan bahwa pembagian kerja
menyebabkan meningkatnya produktivitas karyawan.

Sekarang ini kita menggunakanistilah spesialisasi kerja,untuk melukiskan sejauh mana tugas-
tugas di organisasi dibagi-bagi menjadi sebuah pekerjaan sendiri.Inti dari pekerjaan spesialisasi
adalah bahwa keseluruhan pekerjaan tidak dikerjakan oleh satu orang tapi dipecah menjadi
beberapa langkah dan setiap langkah diselesaikan oleh orang yang berbeda.Karyawan individual
dispesialisasikan untuk menggunakan sebagian aktifitas bukannya keseluruhan aktivitas
pekerjaan.

Kebanyakan menejer zaman sekarang mengganggap spesialisasi kerja sebagai mekanisme


pengorganisasian yang penting, tetapi bukan sebagai sumber produktifitas penghematan yang
ditimbulkannya dalam beberapa jenis pekerjaan tertentu, tetapi mereka juga menyadari masalah
yang ditimbulkan jika spesialisasi itu dilaksanakan terlampau ekstrem.

1. Departementalisasi

Setelah sejumlah pekerjaan dibagi-bagi melalaui spesialisasi kerja, pekerjaan-pekerjaan itu perlu
dikelompokkan lagi menjadi satu kelompok yang disebut departemantalisasi. Setiap organisasi
akan memiliki cara khasnya sendiri dalam mengklasifikasi dan mengelompokkan berbagai
kegiatan kerja.

Lima bentuk umum Departementalisasi, yaitu:

1. Departementalisasi Fungsional

Merupakan mengelompokkan sejumlah pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilaksanakan.

2. Departementalisasi Produk

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk

3. Departementalisasi Geografis

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasar kewilayahan atau goegrafi

4. Departementalisasi Proses

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan

5. Departementalisasi Pelanggan

Merupakan mengelompokkan pekerjaan berdasarkan pelanggan

1. Rantai Komando

Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi
hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa.Wewenang
merupakan hak yang melekat pada posisi menejerial tertentu yang memberi tahu orang apa yang
harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya.

Tanggung jawab merupakan kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan.

Kesatuan Komando merupakan prinsip menejemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang
harus melapor kesatu menejer saja.

1. Rentang Kendali

Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer secara efisian dan
efektif.Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa ada banyak faktor
yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola seorang menejer
secara efisien dan efektif.Faktor itu meliputi keahlian dan kemampuan menejer serta karyawan
dan juga sifat pekerjaan yang sedang dikerjakan.

Contohnya, makin banyak latihan dan pengalaman yang dimiliki karyawan, makin sedikit
pengawasan langsung yang mereka perlukan.Oleh karena itu, para menejer dengan karyawan
yang terlatih dan pengalaman baik dapat berfungsi cukup baik pada rentang yang lebih luas.
Variabel kontingensi lainnya yang akan menentukan rentang yang memadai mencakup kasamaan
tugas-tugas karyawan, kerumitan tugas itu, jarak fisik dengan bawahan, seberapa besar , prosedur
standarisasi yang diterapkan, kecanggihan sistem informasi, informasi organisasi, kekuatan
budaya organisasi, dan gaya yang disukai oleh menejer.

1. Sentralisasi dan Desentralisasi

Sentralisasi adalah tingkat dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
organisasi.

Desentralisasi merupakan tingkat dimana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan atau
benar-benar mengambil keputusan.

Ketika organisasi menjadi fleksibel dan responsif ada kecenderungan yang khas kearah
desentralisasi pengambilan keputusan. Terutama diperusahaan-perusahaan besar, para menejer
tingkatan bawah itu lebih dekat dengan tindsakan dan lazimnya mempunyai lebih banyak
pengetahuan yang rinci mengenai permasalahan dan cara terbaik untuk memecahkannya
dibandingkan para menejer puncak.

1. Formalisasi

Merupakan tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dan sejauh mana perilaku karyawan
dibimbing oleh peraturan dan prosedur.

Derajat formalisasi dapat sangat berbeda-beda antar organisasi dan bahkan didalam organisasi.
Misalnya diorganisasi yang menerbitkan koran, para wartawan sering mempunyai banyak
keleluasaan atas pekerjaan mereka. Mestikup bisa memilih topik berita mencari berita sendiri,
melakukan riset berita menurut cara yang mereka kehendaki, dan menuliskannya, lazimnya
dengan pedoman yang minimal. Sebaliknya pegawai tata letak dan tukang set yang menata
halaman koran tidak memiliki kebebasan semacam itu. Mereka mempunyai kendala baik waktu
maupun ruang yang menstandarisasikan cara mereka menyelesaikan tugasnya.

 D.    Desain Oganisasi Mekanistik dan Organik

Model organik dari desain organisasi berada dalam posisi yang bertentangan dengan model
mekanistik berkaitan dengan perbedaan karakteristik organisasi dan praktik.Perbedaan yang
sangat nyata antara dua model adalah konsekuensi dari perbedaan kriteria efektivitas yang
masing-masing berupaya mencapai maksimalisasi.Sementara model mekanistik memaksimalkan
efisiensi dan produksi model organik memaksimalkan kepuasan, fleksibilitas dan
pengembangan.
Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan tuntutan lingkungan karena desain organisasi
organik mendorong pemanfaatan yang lebih besar dari potensi manusia.Manajer didorong
memakai praktik yang memacu seluruh motivasi manusia melakukan desain pekerjaan yang
menekankan pada pertumbuhan pribadi dan tanggung jawab. Pengambilan keputusan,
pengendalian, dan proses penetapan sasaran desentralisasi dan disebarkan pada semua tingkat
organisasi. Komunikasi mengalir ke seluruh organisasi, tidak begitu saja turun menurun garus
komando.

Sedangkan, oranisasi mekanistik merupakan desain organisasi menekankan pada kepentingan


pencapaian produksi yang tinggi dan efisien melalui penggunaan aturan dan prosedur yang
ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi.

Tabel perbedaan organisasi mekanistik dan organisasi organik

Proses Struktur Mekanistik Struktur Organik

Memiliki rasa percaya dan


Tidak ada rasa percaya dan
keyakinan antara atasan dan
keyakinan. Bawahan tidak
bawahan dalam semua hal.
merasa bebas
Bawahan merasa bebas
Kepemimpinan mendiskusikanmasalah
mendiskusikan dengan
pekerjaan dengan atasan yang
atasan yang sebaliknya
sebaliknya manarik ide dan
menarik ide dan pendapat
pendapat mereka.
mereka.

Langkah hanya fisik, keamanan,


Langkah penuh dengan
dan motif ekonomi melalui
motivasi melalui
penggunaan sanksi dan
Motivasi penggunaan partisipasi.
ancaman. Sikap tidak
Sikap lebih mendukung pada
mendukung pada organisasi
organisasi dan tujuan.
terjadi diantara karyawan.

Informasi mengalir bebas ke


Informasi mengalir ke bawah
seluruh organisasi, atas,
dan cenderung terdistorsi tidak
Komunikasi bawah dan ke samping.
akurat, dan dipandang
Informasi akurat dan tidak
mencurigakan oleh bawahan.
distorsi.

Tertutup dan terbatas. Bawahan Terbuka dan ektensif. Baik


hanya memberi efek yang kecil atasan dan bawahan dapat
Interaksi
pada tujuan departemen, metode mempengaruhi tujuan,
dan aktivitas. metode dan aktivitas.

Relatif sentralisasi. Terjadi Relatif desentralisasi.


Keputusan hanya pada posisi puncak Terjadi pada semua tingkat
organisasi. melalui proses kelompok.

Dilokasikan pada organisasi Mendorong partisipasi


Penetapan Tujuan puncak, tidak mendorong dalam menetapkan sasaran
partisipasi kelompok. yang tinggi dan realistik.
Tersebar di organisasi.
Sentralisasi. Penekanan pada
Penekanan pengendalian
Pengendalian bentuk menyalahkan atas
sendiri dan pemecahan
terjadinya kesalahan.
masalah.

Tinggi dan aktif dicari


Rendah dan secara pasif dicari atasan, yang memahami
manajer, yang tidak kebutuhan komitmen penuh
Tujuan Kinerja
menunjukkan komitmen atas untuk mengembangkan
pengembangan SDM organisasi. malalui pelatihan SDM
organisasi.

Struktur Organisasi merupakan kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja
tersebut tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,dikelompokkan,dan dikoordinasikan.Ketika para
manajer menyusun atau mengubah struktur organisasi,mereka terlibat dalam desain
organisasi,proses yang melibatkan keputusan-keputusan mengenai keenam unsur penting yaitu
spesialisasi kerja,departementalisasi,rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi, dan formalisasi.

Desain organisasi telah menjadi inti kerja manajerial karena usaha-uasaha sebelumnya untuk
mengembangkan teori manajemen.Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat
dimensi struktur organisasi ini.Bagaiamana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas
efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus mempertimbangkan
sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, diantaranya satu yang sangat penting adalah
teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan kerja, tuntutan lingkungan
organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi dari lingkungan tersebut, dan
keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan dengan lingkungan.

Untuk memehami hal yang dirasakan kompleks, harus menjelaskan mengenai dua model umum
desain umum organisasi yakni model mekanistik dan organik.

Anda mungkin juga menyukai