a. Struktur Sederhana
Racangan struktur organisasi kadang-kadang tidak harus dilakukan secara detail. Pada
organisasi-organisasi kecil biasanya tidak dibutuhkan rancangan struktur yang rumit. Karena
jumlah orangnya tidak banyak dan pembagian tugas cukup sederhana, pengelola organisasi dapat
membuat struktur hubungan yang bersifat langsung. Ini disebut struktur sederhana (simple
structure). Adapun kelebihan dan kelemahan struktur sederhana, yaitu:
• Kelebihan : Sangat simpel, sehingga aktivitas organisasi berjalan fleksibel dan cepat.
• Kelemahan : Pengaplikasiannya sangat terbatas.
Stuktur sedehana tidak memiliki jenjang hierarki antara pelaksana dan pengelola
(biasanya sekaligus pemilik. Contoh tersebut merupakan bagan organisasi dari perusahaan kecil
yang hanya terdiri dari empat toko. Pemilik perusahaan sekaligus pengelola dan dibawahnya
terdapat manajer toko, yang masing-masing bertanggung jawab atas pengelolaan tokonya.
Pemilik perusahaan dapat berhubungan secara langsung dengan manajer perusahaan.
Kelebihan struktur sederhana adalah karena sangat simpel (Robbins, 1990: 281). Dengan
pola hubungan yang bersifat langsung, aktivitas-aktivitas organisasi bisa dilakukan dengan
ekanisme yang fleksibel dan cepat. Biaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan jontrol
biasanya relatif sampai kecil. Kelmahan pokok dari struktur ini adalah aplikasinya sangat
terbatas. Perusahaan-perusahaan wiraswasta yang baru didirikan atau organisasi-organisasi kecil
uang secara permanen tetap kecil{ praktik dokter, biro jasa, industri rumah tangga, dll} mungkin
tidak trganggu ketika menerapkan desai ini. Akan tetapi, ketika ukuran organisasi makin besar,
dan aktivitas-aktivitasnya lebih kompleks, maka struktur organisasi sederhana sudah tidak cocok
untuk digunakan.
b. Struktur Fungsional
Perancangan struktur baru menjadi sebuah masalah tersendiri bagi pengelola organisasi,
manakala organisasi makin kompleks dan tidak dapat lagi ditangani dengan struktur sederhana.
Cara yang paling umum dilakukan adalah memecah aktivitas-aktivitas organisasi ke dalam
fungsi-fungsi yang terpisah. Pengelola harus membagi-bagi organisasi menjadi beberapa bidang
atau fungsi, yang masing-masing tidak tercampur dengan fungsi-fungsi lain. Adapun kelebihan
dan kelemahan struktur fungsional, yaitu:
• Kelebihan : Dapat menghindari duplikasi, sehingga sumber daya organisasi dapat digunakan
secara efisien dan terfokus.
• Kelemahan : Beban organisasi sepenuhnya ditanggung oleh pucuk pimpinan organisasi.
Jika suatu organisasi semakin berkemabng secara kompleks, maka struktur sederhana
sudah tidak dapat digunakan. Untuk organisasi yang berkembanng maka diperlukan yang lebih
berkembang pula. Struktur fungsinonal memiliki pembagian pekerjaan yang membedakan
fungsi-fungsi secara terpisah. Maka struktur ini akan sesuai dengan organisasi yang sedang
berkembang. Pengelola harus membagi-bagi organisasi menjadi beberapa bidang atau fungsi,
sehingga masing-masing fungsi sudah memiliki tugas dan kewajibannya masing-masing.
Masing-masing fungsi organisasi dipimpin oleh seorang penanggung jawab (manajer) yang
membawahi sejumlah pelaksana.
Struktur fungsional memiliki kelebihan yaitu dapat menghindari kesamaan fungsi dalam
suatu organisasi. Selain itu, dalam struktur fungsional satu urusan akan diurusi oleh satu unit,
seperti contoh permasalahan mengenai pemasaran, maka akan diurusi oleh unit pemasaran.
Dalam struktur ini, masing-masing oranga akan ditempatkan pada bidangnya sendiri-sendiri.
Sehingga memudahkan pengelola organisasi mengontrol organisasinya melalui manajer-manajer
dari unit-unit tersebut.
Namun kelemahan dalam struktur ini berada pada beban yang harus ditanggung oleh
pucuk pimpinan (Hatch, 1997 : 184). Seorang pucuk pimpinan harus mampu mengatasi
permasalahan-permasasalahan startegis, akrena masing-masing manajer hanya berfokus pada
bidangnya masing-masing. Hal ini akan menjadi maslaah jika suatu organisasi bertumbuh
semakin kompleks. Selain itu, jika sewaktu-waktu pucuk pimpinan mengundurkan diri, tidak ada
manajer yang siap untuk menggantikannya maka akan berdampak buruk.
Kelemahan lain dalam stuktur ini yaitu ketika pengelola organisasi tidak mampu
memberikan suatu mekanisme untuk saling bekerjasama dalam organisasi, maka setiap unit
fungsi akan merasa bahwa unit mereka merupakan unit yang paling mempengaruhi perusahaan.
Sehingga akan menimbulkan suatu permasalahan yang nantinya akan menimbulkan perpecahan.
c. Struktur Multidivisional
Empat tipe perbedaan dalam sikap dan cara kerja di antara bermacam-macam
individu dan departemen-departemen dalam organisasi menurut Paul R. Lawrence dan
Jay W. Lorch adalah:
1. Perbedaan dalam orientasi terhadap tujuan tertentu.
Para anggota dari departemen yang berbeda mengembangkan pandangan-
pandangan mereka sendiri tentang bagaimana cara mencapai kepentingan organisasi yang
baik.
2. Perbedaan dalam oriantasi waktu
Manajer akan lebih memperhatikan masalah-masalah yang harus dipecahkan
segera atau dalam periode waktu pendek. Bagian penelitian dan pengembangan lebih
terlibat dengan masalah-masalah jangka panjang.
3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat
agar prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat lebih
santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu dengan yang
lain.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin mempunyai metoda-metoda dan
standar-standar yang berbeda untuk mengevaluasi program terhadap tujuan dan untuk
balas jasa bagi karyawan.
B. RENTANG MANAJEMEN
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk
melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan
yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu
banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang
baik.
Meskipun begitu jumlah rentang menejemen yang mutlak ideal sulit ditentukan,
karena hal ini tergantung pada banyak variabel, seperti besarnya organisasi, teknologi,
spesialisasi, kegiatan-kegiatan rutin, tingkat manajemen dan sifat-sifat pekerjaan lainnya.
Karena itu para penulis hanya dapat menemukan rentang yang optimal untuk situasi
khusus melalui penentuan batasan rentangan bagi organisasi pada umumnya.
B. 2 Tingkatan Manajemen
5 Manajer Rentangan lebih tinggi
C. 3 Tingkatan Manajemen
11 Manajer
Rentang Tinggi (tall)
PENJELASAN
Suatu organisasi (secara teoritik) dengan 32 tenaga operatif ditunjukan dalam tiga
struktur rentang manajemen, di mana setiap struktur memerlukan jumlah manajer yang
berbeda.
Pada struktur A, seorang menajer mengawasi secara langsung keseluruhan 32
bawahan, yang menghasilakn rentang manajemen yang sangat lebar dan struktur
organisasi yang datar (flat).
Pada struktur B, menunjukan rentangan manajemen yang lebih sempit dan struktur
organisasi yang lebih tinggi.
Pada struktur C, dengan retang manajemen hanya 4 ada 11 manajemen dengan 3
tingkatan, yang membuat rentang manajemen sangat sempit dan struktur organisasi
sangat tinggi.