Diserahkan kepada:
Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Dr. I Made Artha Wibawa, S.E., M.M.
Q TR AR MR
(=TR/Q) (=dTR/dQ)
0 0 - -
1 90 90 90
2 160 80 70
3 210 70 50
4 240 60 30
5 250 50 10
6 240 40 10
Melalui tabel ini, dapat dilihat bahwa pada setiap peningkatan jumlah produk
(Q) maka akan terjadi peningkatan pada jumlah pendapatan (TR). Namun demikian
seiring dengan pertambahan Q, nilai pendapatan rata-rata (AR) dan pendapatan
marginal (MR) malahan mengalami penurunan. Maka dari itu diperlukan teknik
optimisasi dalam menentukan jumlah pendapatan total yang optimal bagi
perusahaan dengan menggunakan ketiga konsep pendapatan ini.
Selain daripada konsep pendapatan, konsep biaya juga sebagai konsep
selanjutnya yang perlu dipahami dalam optimisasi laba. Konsep biaya mencakup
biaya total, biaya rata-rata serta biaya marjinal. Penjelasan mengenai ketiga konsep
tersebut adalah berikut ini.
Total Cost (TC) atau yang disebut juga biaya total adalah keseluruhan biaya
yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk input sehinggan nantinya akan
menghasilkan output. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
TC = f(Q)
Terdapat 2 jenis input yaitu input tetap dan input variabel. Perbedaan antara
keduanya yakni input tetap tidak berubah meskipun jumlah output berubah
sedangkan input variabel akan berubah sesuai jumlah output yang
dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk input tetap disebut biaya tetap atau
fixed cost (FC) serta biaya yang dikeluarkan bagi input variabel disebut
biaya variabel atau variable cost (VC). Maka dengan demikian biaya total
dapat juga dirumuskan sebagai :
TC = FC +VC
Average Cost (AC) atau yang disebut juga biaya rata-rata adalah rata-rata
biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan satu produk. Dapat
diperoleh juga melalui penjumlahan dari rata-rata biaya variabel atau
Average Variable Cost dengan rata-rata biaya tetap atau Average Fixed
Cost (AFC). Rumusnya :
AC = TC
Q
Atau
AC = AVC + AFC
Marginal Cost (MC) atau biaya marjinal adalah berapa banyak tambahan
pengeluaran perusahaan apabila akan meningkatkan output sebanyak satu
unit. Rumusnya adalah :
MC = TC
Q
Pendalaman materi mengenai biaya rata-rata, biaya marjinal dan biaya total
dapat melihat tabel di bawah.
Q TC AC MC
(=TC/Q) (=dTC/dQ)
0 20 - -
1 140 140 120
2 160 80 20
3 180 60 20
4 240 60 60
5 480 96 240
MC
MR
Q
0 Q’ Q*
Apabila MC = MR namun biaya marjinal (MC) memotong Marginal Revenue dari
atas maka kondisi yang dihasilkan adalah kerugian maksimum (Pada output Q’).
Apabila MC = MR serta biaya marjinal memotong pendapatan marginal dari bawah
maka kondisi keuntungan maksimum berhasil tercapai (Pada output Q*).
Contoh Soal :
Optimumkan fungsi berikut, Y = 4X + Z - X2 + XZ – Z2.
Jawab :
∂Y ∂Y
Y optimum → = 0 dan = 0 (first derevative)
∂X ∂Z
∂Y
= 4 – 2X + Z → 4 – 2X + Z = 0 (x1)
∂X
∂Y
= 1 + X – 2Z → 2 + 2X – 4Z = 0 (x2)
∂Z
2021).
Optimasi Terkendala
Optimasi terkendala (Constrained Optimization) yaitu maksimisasi atau
minimisasi fungsi tujuan dengan berbagai kendala. Optimisasi terkendala dapat
dipecahkan dengan Substitusi atau Metode Lagrange (Alfiandi Imam Mawardi,
2021).
a. Substitusi
Metode substitusi mengubah permasalahan optimisasi terkendala menjadi
permasalahan optimisasi tanpa kendala, dengan cara memecah persamaan
kendala untuk satu variabel keputusan dan kemudian mensubstitusikan nilai ini ke
dalam persamaan optimisasi terkendala (Ari Darmawan, 2018).
Contoh soal :
Sebuah perusahaan memproduksi satu barang dengan menggunakan 2 pabrik.
Diketahui fungsi biaya total adalah TC = 3X2 + 6Y2 – XY dimana X adalah output
dari pabrik I dan Y adalah output dari pabrik II. Manajemen akan berusaha
menentukan kombinasi biaya terendah antara X dan Y dengan kendala produk total
20 unit.
Jawab :
Diket. TC = 3X2 + 6Y2 – XY (biaya terendah/minimumkan)
Fungsi kendala : X + Y = 20 → X = 20 – Y
Substitusikan nilai tersebut dalam fungsi :
TC = 3(20 – Y)2 + 6Y2 – (20 – Y)Y
= 3((20 – Y)(20 – Y)) + 6Y2 – (20 – Y)Y
= 3(400 – 40Y + Y2) + 6Y2 – (20Y – Y2)
= 1200 – 120Y + 3Y2 + 6Y2 – 20Y + Y2
TC = 1200 – 140Y + 10Y2
∂TC
TC optimum → = 0 (first derevative)
∂Y
∂TC
= -140 + 20Y → -140 + 20Y = 0 → 20Y = 140 → Y = 140/20 = 7
∂Y
TC = 3X2 + 6Y2 – XY
TC minimum = 3(13)2 + 6(7)2 – (13)(7) = 710
Jadi, produksi 13 unit pada pabrik I dan 7 unit pada pabrik II adalah kombinasi
dengan biaya minimum sebesar 710 (Alfiandi Imam Mawardi, 2021).
b. Metode Lagrange
Metode Lagrange merupakan penjumlahan dari fungsi yang akan
dioptimumkan ditambah hasil kali pengganda lagrange (λ dibaca lambda) dengan
fungsi kendala. Metode ini digunakan untuk menentukan nilai maksimum atau
minimum relatif dari suatu fungsi yang dibatasi oleh suatu kondisi (constrain
conditions) (Yuli Fitriyani, n.d.).
Misalkan akan dioptimumkan Z = f (X,Y) dengan syarat harus terpenuhi U = g
(X,Y), maka fungsi Lagrange-nya yaitu : Lz = f (X,Y) + λg (X,Y).
Nilai Optimum Lz (X,Y,λ) :
∂Lz
=0
∂X
∂Lz
=0
∂Y
∂Lz
=0
∂λ