Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

TENTANG
PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA

OLEH

KELOMPK 4

ANJANI FRANSISKA SEUBELAN (2061201026)


ELISABET AWE (2061201030)
FIRMINA BUPU DAVE (2061201029)
THOMAS Y.P PIRAN (2061201009)
YOHANES TELUMA (2061201016)

SEKOLAH TINGGGI ILMU EKONOMI PUTRA TIMOR


KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan hikmatnya tanpa
henti kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini ditujukan untuk pemenuhan tugas matakuliah
Ekonomi Manajerial, penulis membawakan isi makalah dengan judul PENAKSIRAN DAN
PERAMALAN BIAYA.
Penulis juga berharap jika makalah ini dapat berguna bagi siapapun yang membacanya
baik sebagai bahan referensi dalam mengetahui bagimana cara menaksirkan dan meramalkan
biaya dengan baik menurut metode pilihan para penulis.
Jikalau ada kesalahan dalam penyajian isi dari makalah kami, kami menerima segala
bentuk kritik dan saran agar juga membantu kami dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Penulis
Anjani Fransiska Seubelan
Elisabet Awe
Firmina Bupu Dave
Thomas Y.P. Piran
Yohanes Teluma
( kelompok 4 )
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULISAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PENDEK
2.2 KURVA BIAYA JANGKA PENDEK
2.3 PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG
2.4 KURVA BELAJAR
BAB III
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penaksiran dan Peramalan Biaya untuk pengambilan keputusan merupakan usaha
untuk menemukan bentuk dan posisi kurva-kurva biaya dari suatu perusahaan.
Pemahaman terhadap fungsi biaya jangka pendek akan membantu para pembuat
keputusan unutk menilai optimalisasi tingkat output sekarang dan memecahkan masalah
pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis kontribusi.
Dalam jangka pendek, beberapa pos biaya tetap dapat mengalami kenaikan,
karena seringkali fasilitas-fasilitas prooduksi (input-input tetap) yang ada menghadapi
kendala untuk mencapai kapasitas produksinya secara penuh sehingga fasilitas-fasilitas
tersebut perlu ditambah. Apabila kategori biaya tetap diperkirakan akan menghadapi
kendala untuk mencapai kapasitas penuhnya, sehingga perlu dilakukan kerja lembur atau
penambahan tambahan, maka pembuat keputusan harus memperhitungkan biaya untuk
kerja lembur dan penambahan fasilitas tersebut sebagaimana hanya kita menghitung
biaya-biaya variable ketika menaksir biaya inkremental yang timbul karena adanya
keputusan tertentu.
Informasi fungsi biaya jangka panjang diperlukan apabila kita akan melakukan
ekspansi atau kontraksi ukuran pabrik dan unutk meyakinkan bahwa ukuran pabrik yang
ada sudah optimal untuk tingkat output yang diproduksi. Bahwa fungsi biaya jangka
panjang ini menunjukkan alternatif ukuran pabrik saat ini. Dan biaya jangka panjang
tersebut tidak boleh diiterpretasikan sebagai perkiraan biaya dari berbagai ukuran pabrik
untuk masa yang akan datang, karena baik teknologi maupun harga faktor produksi relatif
cenderung berubah, sehingga dapat menyebankan fungsi biaya jangka panjang tersebut
menjadi tidak akurat lagi. Untuk menaksir biaya masa datang tersebut, kita perlu
meramalkan perubahan teknologi dan perubahan rasio harga faktor produksi serta
mengisolasinya dari pengaruh inflasi pada waktu yang akan datang.
Makalah ini membahas proses penaksiran dan peramalan biaya yang telah disebut
di atas dan terdiri dari empat bahan pokok, yakni : (1) Penaksiran biaya jangka pendek,
(2) kurva biaya jangka pendek, (3) penaksiran dan kurva biaya jangka panjang, (4) kurva
belajar.
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat
menuntun para pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang optimal,
hal ini dapat dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu secara
tepat memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengatasi
kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan datang,
manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yang diperlukan,
karena bagaimanapun setiap rupiah yang dikeluarkan akan menjadi biaya tetap untuk
rentang waktu dan aktivitas tertentu dimasa yang akan datang.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa itu penaksiran biaya jangka pendek?
2. Apa itu kurva biaya jangka pendek?
3. Apa itu penaksiran dan penaksiran biaya jangka panjang?
4. Apa itu kurva belajar?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu penaksiran biaya jangka pendek
2. Untuk mengetahui apa itu kurva biaya jangka pendek
3. Untuk mengetahui apa itu penaksiran biaya jangka panjang
4. Untuk mengetahui apa itu kurva belajar
  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PENDEK


Dalam jangka pendek kita dihadapkan terutama sekali pada perilaku biaya variable.
Namun demikian kita juga harus memperhatikan biaya inkremental. Biaya variabel
(variable cost) adalah perubahan biaya sesuai dengan perubahan output.biaya marginal
tidak sama dengan biaya incremental .Biaya inkremental adalah biaya yang timbul
sebagai akibat dari adanya suatu pengambilan keputusan. Biaya incremental ini
merupakan perubahan biaya total yang disebabkan oleh adanya suatu keputusan yang
dibuat. Oleh karena itu, biaya incremental ini bisa bersifat tetap atau variabel, laba total
(atau mengurangi kerugian jika penerimaan total yang di peroleh tidak bisa menutupi
biaya total yang ditanggung). Dalam jangka pendek ada 3 metoda yaitu : karena sebuah
keputusan yang baru mungkin mengharuskan pembelian fasilitas modal tambahan,
tambahan tenaga kerja dan bahan-bahan ekstra lainnya. Jelasnya jika penerimaan
inkremental tersebut lebih besar dari biaya inkremental-nya maka keputusan yang akan
diambil tersebut akan menambah. Penaksiran dan prakiraan fungsi biaya memiliki tujuan
yang berbeda-beda. Tujuan utama penaksiran fungsi biaya adalah untuk mengevaluasi
penentuan biaya produk, yaitu apakah penentuan biaya produk oleh perusahaan telah
optimal. Prakiraan fungsi biaya dimaksudkan untuk sebagai sumber informasi di dalam
merencanakan biaya produksi produk jika perusahaan akan menambah kapasitas
produksinya.
1. Metoda ektrapolasi sederhana
Ektrapolasi berarti menghubungkan nilai-nilai denngan titik-titik diluar
kisaran yang ditunjukkan oleh data dasar yang kita miliki, dengan cara
memproyeksikannya berdasarkan pola hubungan yang tampak dalam data dasar
tersebut.
Metoda penaksiran biaya yang paling sederhana adalah dengan cara
mengekstrapolasikan tingakat biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini
(kebelakang atau kedepan) pada tingkat-tingakat output lainnya.perusahaan sering
menganggap bahwa biaya marginal atau biaya variabel rata-rata mereka adalah
konstan, oleh karena itu, tidak ada keadaan increasing returns atau diminishing
returns dalam proses produksi jangka pendek. Jika keadaan efisiensi yang konstan ini
benar-benar terjadi di dalam proses produksi, maka metode ekstrapolasi sederhana ini
merupakan metode yang cukup tepat untuk menaksir biaya. Tetapi jika biaya
marginal kenyataannya meningkat dengan adanya tambahan unit output, maka
metoda tersebutakan menghasilkan keputusan yang keliru (salah).
Kesalahan umum dalam dunia bisnis adalah pengasumsian bahawa biaya
marginal adalah konstan, sehingga keadaan diminishing returns dari input-input
variabel tidak pernah terjadi. Padahal keadaan diminishing returns tersebut akan
terjadi sehingga pembuat keputusan harus secara terus menerus memperhatikan
kemungkinan terjadi keadaan tersebut.
Sebaliknya pembuat keputusan mungkin juga beranggapan bahwa biaya
marginal cenderung menurun jika outputnya meningkat, atau biaya marginal tidak
mungkin naik atau turun, sehingga penaksiran terbaik adalah mengasumsikan bahwa
biaya marginal konstan. Mungkin pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah
tersebut adalah dengan mengasumsikan bahwa biaya marginal konstan untuk tujuan
ektrapolasi.kemudian meneliti sentisivitas keputusan yang dibuat berdasarkan asumsi
tersebut.
Ekstrapolasi sederhana merupakan metode untuk menentukan fungsi biaya
dengan cara mengekstrapolasi tingkat biaya marginal atau biaya variabel rata-
rata saat ini (ke belakang atau ke depan) pada tingkat-tingkat output lainnya
(Arsyad, 2011).
CO N TOH
Diketahui:
Minggu Jumlah output Biaya variabel total
Minggu 1 8.000 40.000.000
Minggu 2 10.000 .......
Pertanyaan: hitung biaya variabel total minggu ke 2
Pembahasan:
 Untuk menghitung biaya pada minggu ke 2, kita dapat menghitung
terlebih dahulu biaya variabel per unitnya, yaitu:
Biaya variabel perunit= biaya variabel total/jumlah output
=40.000.0000/8.000
=5.000
 Langkah berikutnya adalah menghitung tambahan biaya variabel yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah output yang di produksi.
Menghitung tambahan biaya variabel, adalah sebagai berikut:
Tambahan jumlah output= output m2-output m1
=10.000-8.000
= 2.000 unit
 Tambahan biaya variabelnya adalah = 2.000 unit x 5.000= 10.000
 Setelah tambahan biaya variabelnya diketahui, maka selanjutnya dapat
diketahui kebutuhan biaya pada minggu ke2 yaitu:
Biaya variabel minggu ke2= VC minggu1 + tambahan VC
= 40.000.000+10.000.000
=50.000.000
2. Analisis Gradien
Gradien berarti slope dan gradien dari TC ini dapat dihitung dengan cara
membagi perubahan TC dengan perubahan tingkat output. Gradien MC disini
akan menjelaskan tentang biaya yang dikeluarkan pada suatu kisaran output
tertentu. 2. Analisis gradien Analisis gradien merupakan analisis yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat perubahan biaya total pada interval
output tertentu (Arsyad, 2011).
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui biaya  marjinal  karena 
adanya 
pertambahan output.Secara matematis,analisis gradient  dapat dirumuskan sebagai 
berikut:
Gradien=
Untuk memperjelas konsep analisis gradien, dapat dijelaskan dengan
contoh sebagai berikut:
Contoh
Diketahui:
Minggu
Jumlah ya variabel total
Minggu 1 8.000 40.000.000
Minggu 2 10.000 50.000.000

Hitung: biaya marginal


Pembahasan Gradien=

Berdasarkan pada perhitungan di atas dapat diketahui pada interval ouput


8.000 unit sampai 10.000 unit, biaya marginalnya sebesar 10.000

3. Analisis regresi dengan data runtut-waktu (time-series)


Metode ini digunakan jika perusahaan memiliki catatan (data) biaya
produksi perusahaan dari waktu-waktu. Untuk menaksir data biaya produksi
perusahaan dengan jumlah yang relatif banyak, kita dapat menggunakan analisis
regresi dengan menggunakan bantuan software statistik.
Untuk memperjelas konsep analisis regresi dengan data runtut-waktu,
dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:
Contoh
Diketahui:
Minggu Jumlah Biaya variabel total
output

Minggu 1 8.000 (Y)


40.000
Minggu 2 10.000 50.000
(X)
Minggu 3 9.000 45.000
Minggu 4 7.700 30.000
Minggu 5 10.500 51.000
Minggu 6 9.800 49.000
Minggu 7 9.200 48.000
Minggu 8 8.400 45.000
Minggu 9 8.500 46.000
Minggu 10 9.400 49.000
Hitung: fungsi biaya produksi
Pembahasan:

Jumlah Biaya variabel total


output (X)
XY X2 Y2
8.000 (Y)
40.000 320.000.000 64.000.000 1.600.000.000
10.000 50.000 500.000.000 100.000.000 2.500.000.000
9.000 45.000 405.000.000 81.000.000 2.025.000.000
7.700 30.000 231.000.000 59.290.000 900.000.000
10.500 51.000 535.500.000 110.250.000 2.601.000.000
9.800 49.000 480.200.000 96.040.000 2.401.000.000
9.200 48.000 441.600.000 84.640.000 2.304.000.000
8.400 45.000 378.000.000 70.560.000 2.025.000.000
8.500 46.000 391.000.000 72.250.000 2.116.000.000
9.400 49.000 460.600.000 88.360.000 2.401.000.000
∑X 2 ∑
∑Y ∑XY ∑X
90.500 453.000 4.142.900.000 826.390.000 20.873.000.000

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui


fungsi permintaannya adalah Y = -7.841,6 + 5,872 X atau Biaya = -7.841,6 + 5,872Q

2.2 KURVA BIAYA JANGKA PENDEK


Kurva biaya jangka pendek adalah sebuah kurva yang menunjukan perkiraan biaya yang
akan dikeluarkan dalam jangka pendek untuk suatu proyek atau kegiatan. Kurva ini biasa di
gunakan untuk membantu manajemen dalam merencanakan anggaran dan mengambil keputusan
terkait pengeluaran dana.
Pada umumnya, kurva biaya jangka pendek memiliki tiga komponen utama: biaya actual,
biaya yang telah terjadi, dan biaya yang diperkirakan. Biaya actual adalah biaya yang telah
benar-benar dikeluarkan untuk suatu proyek atau kegiatan, sedangkan biaya yang telah terjadi
adalah biaya yang telah dikeluarkan sampai saat ini. Biaya yang diperkirakan adalah biaya yang
diperkirakan akan dikeluarkan pada masa depan untuk menyelesaikan proyek atau kegiatan.
Kurva biaya jangka pendek dapat membantu manajemen dalam memperkirakan biaya
yang perlukan untuk menyelesaikan suatu proyek atau kegiatan, sehingga dapat membantu dalam
membuat keputusan terkait pengeluaran dana.

2.3 PENAKSIRAN BIAYA JANGKA PANJANG


Penaksiran biaya jangka panjang pada dasarnya sama dengan penaksiran biaya jangka
pendek, tetapi yang membedakan adalah jumlah perusahaan. Untuk menganalisis fungsi produksi
pada beberapa perusahaan yang berbeda, dapat digunakan penaksiran biaya jangka panjang.
Berdasarkan pada kondisi tersebut, penaksiran biaya jangka panjang menggunakan data seksi
silang. Berikut ini merupakan contoh untuk memperjelas konsep penaksiran biaya jangka
panjang.
Informasi fungsi biaya jangka panjang diperlukan bila kita akan melakukan ekspansi atau
kontraksi ukuran pabrik dan untuk meyakinkan bahwa ukuran pabrik yang ada sudah optimal
untuk tingkat output yang diproduksi.
Analisis Regresi dengan Menggunakan Data Seksi-Silang
Pada metode ini digunakan analisis regresi dengan data seksi silang (cross section).
Karena penaksiran biaya jangka panjang merupakan usaha untuk menemukan ukuran pabrik
yang berbeda-beda pada titik waktu tertentu (dengan asumsi teknologi dan harga faktor produksi
tetap), maka kita tidak dapat menggunakan observasi data runtut waktu untuk mendapatkan
taksiran fungsi biaya jangka panjang. Oleh karena itu, kita perlu mengumpulkan pasangan-
pasangan observasi data yang menghubungkan tingkat output dengan biaya total untuk
mendapatkan tingkat output itu untuk setiap pabrik, pada satu periode waktu tertentu.
Disini yang perlu diperhatikan adalah bahwa pengukuran tingkat output aktual atau
tingkat output pada periode tersebut harus sesuai dengan tingkat biaya aktual untuk
menghasilkan tingkat output tesebut unutk setiap pabrik yang diteliti.
Ada 2 pokok masalah dalam penggunaan data seksi silang bagi penaksiran kurva rata-rata
jangka panjang :
1.            Masalah yang timbul karena observasi yang dikumpulkan sama sekali tidak merupakan titik-titik
pada kurva biaya rata-rata jangka panjang (LRAC).
2.            Masalah yang timbul karena banyak pabrik yang tidak dapat beroperasi pada tingkat harga dan
produkitivitas faktor produksi yang sama
Contoh
Diketahui:
Data Biaya Pada Perusahaan PT Koi

Minggu Jumlah Biaya variabel total


output

Minggu 1 8.000 (Y)


40.000
Minggu 2 10.000 50.000
(X)
Minggu 3 9.000 45.000
Minggu 4 7.700 30.000
Minggu 5 10.500 51.000
Minggu 6 9.800 49.000
Minggu 7 9.200 48.000
Minggu 8 8.400 45.000
Minggu 9 8.500 46.000
Minggu 10 9.400 49.000
Data Biaya Pada Perusahaan PT Cupang

Minggu Jumlah Biaya variabel total


output

Minggu 1 8.200 (Y)


41.000
Minggu 2 10.500 50.000
(X)
Minggu 3 9.400 42.000
Minggu 4 7.100 35.000
Minggu 5 10.000 50.000
Minggu 6 9.300 48.300
Minggu 7 9.300 47.900
Minggu 8 8.600 46.000
Minggu 9 8.900 46.400
Minggu 10 8.100 47.000

Hitung: fungsi produksi


Pembahasa
Data seksi silang perusahaan PT Koi dan PT Cupang
Minggu (X) (Y) XY X2 Y2
Minggu 1 8.000 40.000 20.000.000 64.000.000 .600.000.000
Minggu 2 10.000 50.000 500.000.000 100.000.000 2.500.000.000
Minggu 3 9.000 45.000 405.000.000 81.000.000 2.025.000.000
Minggu 4 7.700 30.000 231.000.000 59.290.000 900.000.000
Minggu 5 10.500 51.000 535.500.000 110.250.000 2.601.000.000
Minggu 6 9.800 49.000 480.200.000 96.040.000 2.401.000.000
Minggu 7 9.200 48.000 441.600.000 84.640.000 2.304.000.000
Minggu 8 8.400 45.000 378.000.000 70.560.000 2.025.000.000
Minggu 9 8.500 46.000 391.000.000 72.250.000 2.116.000.000
Minggu 10 9.400 49.000 460.600.000 88.360.000 2.401.000.000
Minggu 1 8.200 41.000 336.200.000 67.240.000 1.681.000.000
Minggu 2 10.500 50.000 525.000.000 110.250.000 2.500.000.000
Minggu 3 9.400 42.000 394.800.000 88.360.000 1.764.000.000
Minggu 4 7.100 35.000 248.500.000 50.410.000 1.225.000.000
Minggu 5 10.000 50.000 500.000.000 100.000.000 2.500.000.000
Minggu 6 9.300 48.300 449.190.000 86.490.000 2.332.890.000
Minggu 7 9.300 47.900 445.470.000 86.490.000 2.294.410.000
Minggu 8 8.600 46.000 395.600.000 73.960.000 2.116.000.000
Minggu 9 8.900 46.400 412.960.000 79.210.000 2.152.960.000
Minggu 10 8.100 47.000 380.700.000 65.610.000 2.209.000.000
∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2

179.900 906.600 8.231.320.000 1.634.410.000 41.648.260.000


b = 

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui fungsi permintaannya


adalah Y = 2.900,58 + 4,717 X atau P = 2.900,58 + 4,717 Q.

2.4 KURVA BELAJAR


Untuk suatu tingkat output periode waktu, peningkatan output total secara komulatif selama
beberapa periode waktu, sering memberikan pengalaman memproduksi yang memungkinkan
perusahaan menurunkan biaya rata-rata produksi. Kurva pembelajaran menunjukan penurunan
dalam biaya input rata-ratadalam produksi serta peningkatan output total secara komulatif
sepanjang waktu.
BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Penaksiran biaya berkaitan dengan tingkat biaya pada berbagai tingkat output pabrik dari
perusahaan dan dengan biaya relatif dari ukuran pabrik lainnya yang tersedia bagi perusahaan
tersebut. Dalam situasi jangka pendek kita berhadapan dengan perilaku AVC dan MC, plus biaya
Inkremental lainnya yang diperlukan karena penggunaan beberapa faktor produksi tetap secara
penuh (full utilization). Penaksiran biaya jangka panjang mencakup tingkat biaya per unit dari
berbagai ukuran pabrik, berdasarkan harga factor produksi sekarang dan bentuk teknologi yang
digunakan.
Metode penaksiran biaya jangka pendek yang dibahas adalah metode ekstrapolasi
sederhana dan analisis gradien. Kemungkinan biaya jangka panjang bisa ditaksir dengan
menggunakan analisis regresi dengan data seksi silang.
Peramalan biaya mensyaratkan penaksiran tingkat biaya untuk periode yang akan
datangg, dimana produktivitas dan harga faktor-faktor produksi akan berbeda dari tingkat yang
sekarang. Trend-trend produktivitas yang tampak pada tahun-tahun terakhir dapat digunakan
untuk meramalkan perubahan biaya di masa-masa yang akan datang. Perubahan harga faktor
produksi riil bisa juga diperkirakan untuk mendapatkan indikator yang dapat dipercaya mengenai
biaya pada masa yang akan datang bagi pengambilan keputusan.
Kurva learning, apabila ditaksir dari proses produksi tertentu, akan memungkinkan kita
unutk mempredisi biaya perunit pada masa mendatang, berdasarkan garis yang paling cocok (the
line of best fit) dengan data biaya rata-rata yang diteliti jika volume kumulatif naik. Proses
produksi cenderung menjadi lebih efisien dalam memproduksi suatu item tertentu. Biaya per unit
cenderung untuk turun jika fungsi output total mengalami ppenut=runan, dan sebuah perusahaan
dapat menggunakan data biaya per unit masa lalu yang dikumpulkan untuk memprediksi atau
memproyeksi biaya per unit masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

• Lincolin Arsyad, Ekonomi Managerial, Ekonomi Mikro Terapan Untuk Manajemen Bisnis,
BPFE UGM, Yogyakarta, 2000.
• Vincent Gaspersz, Ekonomi Managerial Manajemen Bisnis Total, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1996.

Anda mungkin juga menyukai