Anda di halaman 1dari 5

PENAKSIRAN DAN PERAMALAN BIAYA

Pengantar

Penaksiran dan peramalan biaya merupakan usaha untuk menemukan bentuk dan posisi
kurva kurva biaya dari sutau perusahaan.pemahaman terhadap fungsi biaya jangka pendek akan
membantu para pembuat keputusan untuk menilai optimalitas tingkat output sekarang dan
memecahkan masalah pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis kontribusi. Pada
Bab 8 Teori biaya telah dijelaskan bahwa konsep biaya inkremental mempunyai peran yang
sangaat fundamental dalam pembuatan keputusan biaya jangka pendek. Biaya Inkremental selain
mencakup biaya variabel juga mencakup setiap perubahan biaya tetap.. dalam jangka pendek,
beberapa pos biaya tetap dapat mengalami kenaikan, karena seringkali fasilitas-fasilitas produksi
(input-input tetap) yang dad menghadapi kendala untuk mencapai kapasitas produksinya secara
penuh sehingga fasilitas-fasilitas tersebut perlu ditambah. Analisis biaya inkramental ini
berkaitan dengan variabilitas dari semua komponen biaya dan karenanya memerlukan suatu
apresisasi terhadap tingkat kapasitas yang menganggur dari kategori biaya tetap yang ada.
Apabila kategori biaya tetap diperkirakan akan menghadapi kendala untuk mencapai kapasitas
penuhnya, sehingga perlu dilakukan kerja lembur atau penambahan tambahan, maka pembuat
keputusan harus memperhitungkan biaya untuk kerja lembur dan penambahan fasilitas tersebut
sebagaimana halnya kita menghitung biaya-biaya variabel ketika kita menaksir biaya
inkremental ynag timbul karena adanya keputusan tersebut.

Informasi fungsi biaya jangka panjang diperluakn apabila kita akan melakukan ekspansi
atau kontraksi ukuran pabrik dan untuk menyakinkan bahwa ukuran pabrik yang ada sudah
optimal untuk tingkat output yang di produksi. Ingat bahwa fungsi biaya jangka panjang ini
menunjukkan alternatif ukuran pabrik saat ini. Dan biaya jangka panjang tersebut tidak boleh
diinterpretasikan sebagai perkiraan biaya dari berbagai ukuran pabrik untuk masa yang akan
datang, karena baik teknologi maupun harga faktor produksi relatif cenderung berubah, sehingga
dapat menyebabkan fungsi biaya jangka panjang tersebut menjadi tidak akurat lagi. Untuk
menaksir biaya masa datang tersebut, kita perlu meramalkan perubahan teknologi dan perubahan
rasio harga faktor produksi serta mengisolasinya dari pengaruh inflasi pada waktu yang akan
datang.
Bab ini membahas proses penaksiran dan peramalan biaya yang telah di sebut diatas dan
terdiri dari tiga bagian pokok, yakni;

1) Penaksiran biaya jangka pendek


2) Penaksiran biaya jangka panjang
3) Peramalan biaya

Dalam pembahasan peramalan baya, kita akan mengamati fenomena kurva learning (learning
curve). Kurva ini menunjukkan penuruanan biaya perunit jika volume produksi kumulatif
meningkat yang di sebabkan oleh perbaikan produktivitas input variabel karena manajemen telah
mempelajari prosed produksi dengan baik.

Penaksiran Biaya Jangka Pendek

Dalam jangka pendek kita dihadapkan, terutama sekali, pada perilaku biaay
variabel. Namun demikian, kita juga harus memperhatikan biaya inkremental lainnya, seperti
misalanya perubahan pada pos-pos biaya tetap yang diperlukan untuk mengimplementasikan
suatu keputusan tertentu. Penaksiran biaya jangka pendek ini dapat dilakukan dengn 3 metode
yaitu metode ekstrapolasi sederhana, analisis gradien dan analisis regresi.

Ekstrapolasi sederhana

Ekstrapolasi berarti menghubungkan nilai-nilai dengan titik diluar kisaran yang ditujukan
oleh data dasar yang dimiliki, dengan cara memproyeksikannya berdasarkan pola haubungan
yang tampak dalam data dasar tersebut.

Metode penaksiran biaya yang paling sederhana ialah dengan cara mengekstrapolasikan
tingkat biaya marginal atau biaya variabel rata-rata saat ini (kebelakang ata kedepan) pada
tingkat-tingkat output lainnya. Perusahaan-perusahaan seringkali menganggap bahwa biaya
merginal atau biaya variabel rata-rata mereka adalah konstan pada kisaran tingkat output tertentu
yang berdekatan dengan tingkat output yang dicapai sekarang. Anggapan ini mengandung arti
bahwa input-input variabel menghasilkan penerimaan (returns) yang konstan, dan oleh karena itu
tidak ada keadaan increasing returns atau diminishing returns dalam proses produksi jangka
pendek. Jika keadaan efisiensi yang konstan ini bener-bener terjadi di metoda yang cukup tepat
untuk menaksir biaya. Tetapi jika biaya merginal, kenyataan nya, meningkat dengan adanya
tambahan unit output, maka metoda tersebut akan menghasilkan keputusanyang keliru (salah).
Kesalahan umum dalam dunia bisnis adalah pengasumsian bahwa biaya marginal adalah
konstan, sehingga keadaan diminishing returns dari input-input variabel tidak pernah terjadi.
Padahal seacara intutif cepat atau lambat- keadaan diminishing returns tersebut akan terjadi
sehingga pembuat keputusan harus secara terus-menerus memperhatikan kemungkinan
terjadinya keadaan tersebut.

Jika kita hanya memiliki satu observasi data biaya/output (yaiti pada tingkat sekarang),
maka antisipasi bagi terjadinya keadaan diminishing return ini harus dibuat atas dasar
pertimbangan naluriah (judgement), pengalaman atau intuisi. Misalnya, pembuat keputusan
menganggap bahwa kemungkinan yang paling masuk akal adalah bahwa biaya marginal
cenderung meningkat sebesar 2% untuk setiap 1% tambahan output.dengan demikian jekas
dengan hanya memiliki satu observasi data biaya/output, asumsi seperti itu menagndung risiko
besar karena kemungkinan kelirunya sangat besar.

Sebaliknya, pembuat keputusan mungkin juga beranggapan bahwa biaya marginal


cenderung menurun jika output meningkat, atau biaya marginal tidak mungkin naik atau turun,
sehingga penaksiran terbaik adalah mengasumsikan bahwa biaya marginal konstan. Mungkin
pendekatan terbaik untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan mengasumsikan bahwa
biaya marginal konstan untuk tujuan ekstrapolasi dan kemudian meneliti sensitivitas keputusan
yang dibaut berdasarkan asumsi tersebut.

Sebagai contoh: perusahaan pakaian jadi PT GITA PRATIWI memperoleh peluang utnuk
menjual 500 lusin pakaian dalam kepada para pembeli sebuah toko dengan diskon tertentu.
Perusahaan tersebut menetapkan harga rata-rata Rp.7 ribu perlusin. Tiba-tiba ada perubahan
mendadak dalam manajemen perusahaan tersebut dan manajer produksi yang baru sangat
terkejut karena tidak adanya data tingkat produksi atau biaya pakaaian dalam tersebut sehingga
manajer tersebut akhirnya mengetahui bahwa untuk minggu sekarang, tingkat produksi sebanyak
7.000 lusin dengan total biaya variabel (YVC) Rp.42 juta. Berarti biaya variabel rata-rata nya
adalah Rp.6 ribu perlusin pada tingkat output tersebut. Tingkat output yang direncanakan untuk
beberapa minggu berikutnya juga sebanyak 7.000 lusin, sehingga untuk memenuhi pesanan toko
tersebut tingkat output harus ditingkatkan menjadi 7.500 perminggu yang masih dalam
jangkauan kapasitas pabrik

Tanpa informasi lainnya, manajer produksi tersebut tidak mempunyai pilihan lain kecuali
mengekstrapolasikan data tunggal yang dimilikinya tersebut. Gambar 9.1 di bawah
menggambarkan kurva TVC,AVC dan MC yang diperoleh berdasarkan ekstrapolasi dari kurva-
kurva tersebut dengan menganggap MC konstan pada kisaran output 7.000 7.500 lusin.

Jika tidak ada perubahan biaya lainnya sebagai akibat dari adanya keputusan untuk
memnuhi pesanan toko itu, kita dapat memproduksi 500 lusin pakaian dalam tambahan tersebut
dan penerimaan inkremental menjadi Rp.3,5 juta. Jadi kontribusi dari keputusan ini diharapkan
positif sebesar Rp.500 ribu dan manajer produksi tersebut akan memenuhi pesanan ini.

Seberapa jauh keputusan ini sensitif terhadap asumsi biaya marginal yang konstan yang
mendasarinya? Jika kenaikan TVC tidak konstan, misalnya dengan tingkat yang semakin besar
(increasing rate) untuk 500 lusin produk tambahan tersebut, berapa besar kenaikan TVC tersebut
sebelum keputusan dibatalakn? Jawabnanya adlalah sebesar Rp.3,5 juta pada titik diaman tidak
ada kontribusi ini, sehingga pesana tersebut tidak perlu dipenuhi.Kenaikan TVC sebesar RP. 3,5
juta tersebut, akan meningkatkan TVC menjadi Rp.45,5 juta dan ini berarti AVC pun akan
meningkatkan menjadi Rp. 6,067 ribu atau sedikit lebih tinggi daripada AVC pada tingkat output
sebelumnya. Jadi keputusan ini sangat sensitif terhadap asumsi biaya marginal yang konstan
tersebut. Oleh karena itu kita cenderung untuk mengusulkan kepada PT GITA PRATIWI agar
tidak memenuhi pesanan tambahan itu, jika perusahaan itu tidak yakin bahwa TVC meningkat
dengan tingkat yang konstan (atau menurun).

Oleh karena tingkat output selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu, maka kita harus
mampu menemukan dua observasi data biaya/output atau lebih. Dan dengan dua observasi atau
lebih kita dapat melakukan analisis gradien.

Anda mungkin juga menyukai