Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial


Kode Mata Kuliah : EKMA 4312
Jumlah sks : 3 Sks
Nama Pengembang : Herry Novrianda, S.E.,M.M.
Nama Penelaah : Drs. Tamjuddin, M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi
Tahun Pengembangan : 21019
Edisi Ke- : 2
Nama : Uwais Robbani
NIM : 030572278

Jawaban :

1. Secara umum biaya produksi dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :


a) . Biaya tetap
Biaya pada periode tertentu dengan jumlah yang tetap dan tidak tergantung pada hasil
produksi. Perusahaan yang tidak beroperasi harus membayar biaya tetap, namun tidak perlu
membayar biaya variabel. Walaupun perusahaan tidak melakukan produksi sehingga tidak
perlu membayar tenaga kerja dan bahan baku tetapi adayang perlu dibayar seperti sewa
gedung, pajak perusahaan, biaya administrasi, dll.
Cara menghitung biaya tetap sangatlah mudah yaitu dengan semakin banyak
perusahaan berproduksi, maka akan semakin rendah biaya tetap rata-ratanya. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah perusahaan berproduksi, maka akan semakin tinggi biaya tetap
rata-ratanya.
b) . Biaya Variabel
Biaya yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil produksi. Produktivitas
marjinal bergantung pada penggunaan faktor variabel tenaga kerja, pola produktivitas tenaga
kerja akan mengikuti kurva produksi. Ketika produktivitas menigkat, kemudian turun mengikuti
law of diminishing returns. Pola produktivitas ini memberikan informasi pola variabel.
Cara menghitungnya juga cukup mudah yaitu dengan semakin besar/banyak hasil
produksi maka semakin besar biaya variabelnya. Jika pada tahap awal kenaikan biaya variabel
menurun sejalan dengan peningkatan produktivitas marjinal, kemudian biaya variabel akan naik
di percepat karena law of diminishing.
c) . Biaya Total
Total seluruh biaya tetap dan biaya variabel yang digunakan suatu perusahaan untuk
menghasilkan barang jadi dalam satu periode tertentu. Biaya tetap tidak bergantung pada
jumlah produksi, bahkan produsen juga harus membayar biaya tetap meskipun produsen
berhenti produksi.
Cara menghitung biaya total pun cukup mudah yaitu dengan menjumlahkan biaya tetap
di tambah dengan biaya variabel.
d) . Biaya Rata-rata (Average Cost/AC)
Besarnya biaya produksi perunit yang dihasilkan. Biaya rata-rata (AC) adalah biaya total
yang dibagi dengan dengan jumlah output (q). yang menarik adalah bahwa pada saat biaya
marjinal sama dengan biaya rata-rata, biaya rata-rata berada pada titik minimum. Biaya marjinal
akan memotong biaya rata-rata pada saat biaya rata-rata minimum.
Besar biaya rata-rata ini dapat dihitung dengan cara membagikan total biaya dengan
jumlah produk yang dihasilkan.
e) . Biaya Marjinal
Biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu unit barang jadi. Biaya ini
muncul ketika dilakukan perluasan produksi dalam rangka menambah jumlah barang yang
dihasilkan. Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk memproduksi tambahan sebuah
output. Biaya marjinal adalah turunan pertama biaya total terhadap output. Secara grafik biaya
marjinal adalah kemiringan garis singgung titik-titik pada kurva biaya total atau biaya variabel,
kemiringan kurva biaya total sama dengan kemiringan kurva biaya variabel.
Biaya marjinal akan memotong biaya rata-rata pada saat biaya rata-rata minimum. Biaya
marjial juga memotong biaya rata-rata variabel (AVC) pada saat biaya rata-rata variabel
minimum.

2. Manfaat dari regresi dalam pengambilan keputusan adalah dapat menghasilkan elastisitas
menggunakan perhitungan regresi sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
perusahaam. Regresi pun dapat menguji hubungan sejumlah variabel dengan sejumlah variabel
lainnya. Esensi estimasi model regresi adalah mengetahui koefesien regresi dan arah
parameter variabel bebasnya. Koefisien regresi menunjukan besar pengaruh variabel dependen
terhadapa variabel independen. Variabel dependen bisa berupa permintaan produk, produksi,
return atau lainnya.
Secara singkat regresi dimengerti dengan maksud “pengaruh”, sedangkan korelasi
dimengerti dengan maksud “hubungan”. Apabila dipahami lebih dalam, analisis korelasi
berkaitan erat dengan regresi, tapi secara konsep berbeda dengan analisis regresi. Regresi dan
korelasi mempunyai perbedaan mendasar.
Dalam analisis regresi terdapat asimtri pada variabel tergantung dan terikat yang akan di
analisis. Variabel terikat diasumsikan random atau stokastik, sehingga mempunyai distribusi
probabilitas. Variabel penjelas (variabel bebas) diasumsikan mempunyai nilai yang tertentu
(dalam sampel tertentu). Sebenernya sangat dimungkinkan bahwa variabel bebas juga
stokastik secara intrinsik, tapi untuk kegunaan analisis regresi, maka kita asumsikan bahwa nilai
variabel bebas adalah tertentu (fixed). Nilai-nilai pada variabel bebas adalah sama pada
berbagai sampel sehingga tidak random atau tidak stokastik.
Sedangkan dalam analisis korelasi hanya menggunakan variabel yang simetris,
sehingga tidak ada perbedaan antara variabel terikat dengan variabel penjelas. Korelasi antara
nilai ujian matematika dan ujian statistik adalah sama dengan korelasi antara ujian statistik dan
ujian matematika. Dua variabel tersebut diasumsikan random.
Jadi keunggulan dari analisi regresi adalah teori regresi berdasarkan pada asumsi
variabel tergantung stokastik dan variabel bebas adalah tertentu (fixed), sedangakan analisis
korelasi acak atau random dan variabel bebasnya tidak tertentu (not fixed).

3. Secara definisi, pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar yang dimana keadaanya
terdapat satu atau beberapa penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu beberapa
pembeli yang menguasai pasar atau harga melahirkan keberagaman bentuk-bentuk pasar
persaingan tidak sempurna. Struktur pasar persaingan tidak sempurna bisa berbentuk pasar
monopoli, oligopoli atau monopolistik kompetition. Kemudian pasar tersebut mempunyai
kesamaan, yaitu bahwa produsen di ketiga pasar tersebut menghadapi kurva permintaan
dengan kemiringan negatif, tidak horizontal, seperti yang dihadapi perusahaan dalam struktur
pasar persaingan tidak sempurna.
Perusahaan monopoli tidak bisa mempertahankan keuntungan di atas normal karena
dalam keseimbangan perusahaan jangka panjang perusahaan monopoli tidak mempunyai
masalah besar dengann keseimbangan jangka panjang, selama dalam jangka pendek
memperoleh laba maksimum.keuntungan di atas normal atau bahasa lainnya laba super normal
tidak berlaku dalam pasar monopoli karena dalam pasar persaingan sempurna akan menarik
perusahaan lain untuk masuk kedalam industri sehingga dalam jangka panjang perusahaan
hanya menikmati laba normal. Hambatatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli
mampu menikmati laba supernormal, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan laba supernormal jangka panjang, apabila tidak
mampu mempertahankan daya monoplinya. Hal tersebut bisa saja terjadi, jika perusahaan
lengah melakukan riset dan pengembangan untuk memperoleh teknologi yang meningkatkan
efisiensi produksi.

Anda mungkin juga menyukai