Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

PENGANTAR PERILAKU BIAYA DAN HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-LABA

Perilaku biaya adalah biaya yang akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan
tingkat aktivitas bisnis. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan
keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui keputusan biaya akan mampu memprediksi
dengan lebih baik yang akan terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi. Usaha pengambilan
keputusan tanpa memiliki pemahaman terhadap biaya dan bagaiman biaya ini berubah dengan
adanya perubahan tingkat aktivitas akan mengakibatkan turunnya tingkat laba. Manajer harus
mampu memprediksi secara akurat kondisi biaya dalam berbagai tingkat aktivitas.
Pemicu Biaya
Jumlah minimum dari pemicu yang diperlukan dalam sistem biaya berdasarkan akivitas
tergantung dari pertimbangan tingkat akurasi dari laporan biaya produk yang diinginkan dan
kompleksitas dari bauran produk yang diproduksi. Semakin tinggi tingkat akurasi yang
dipertimbangkan, maka jumlah pemicu yang dibutuhkan akan semakin banyak.
Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi jumlah pemicu biaya yang diperlukan, yaitu:
1. Diversitas dari Produk
Diversitas pada produk terjadi apabila produk mengkonsumsi aktivitas dalam proporsi yang
berbeda. Derajat diversitas dari produk diukur dengan menentukan rasio konsumsi aktivitas tiap
produk dan membagi rasio aktivitas yang tinggi dengan rasio konsumsi aktivitas yang rendah
untuk menentukan derajat diversitas dari produk-produk yang dianalisa.
2. Biaya relatif dari aktivitas yang ditelusuri (relative cost of activities aggregated).
Biaya relatif dari aktivitas menyatakan persentase biaya aktivitas terhadap total biaya proses
produksi. Pada proses produksi dengan aktivitas-aktivitas yang bersifat agregat, biaya relatif dari
aktivitas sangat berpengaruh, karena semakin tinggi biaya relatif dari aktivitas akan
menghasilkan distorsi yang tinggi apabila penelusuran konsumsi dari produk tidak akurat akibat
penggunaan pemicu aktivitas yang tidak sesuai (jumlah dan jenis pemicu aktivitas).
3. Tingkat diversitas volume produksi.
Diversitas dalam volume produksi terjadi apabila produk diproduksi dalam ukuran kelompok
produk (batch) yang berbeda. Pengaruh kedua sumber distorsi tersebut saling bertentangan
apabila high-intensity product diproduksi dalam ukuran batch yang lebih besar dari low-intensity
product, sehingga apabila pengaruh dari volume diversity melebihi distorsi yang ditimbulkan
volume diversity kondisi yang terjadi adalah high-intensity, high-volume product akan lebih-
kalkulasi sedangkan low-intensity. Low-volume product terjadi kurang-kalkulasi. Kondisi
sebaliknya akan terjadi apabila pengaruh product diversity lebih dominan. Jika derajat diversitas
dari volume produksi sama dengan derajat diversitas dari produk, laporan dari biaya produk yang
dihasilkan lebih akurat.
Interaksi ketiga faktor yang mempengaruhi pemilihan pemicu biaya, Secara khusus semakin
tinggi biaya relatif dari aktivitas yang ditelusuri (yang tidak berhubungan dengan volume
produksi), distorsi yang dihasilkan dari penelusuran biaya berdasarkan unit produksi akan
bertambah besar. Sedangkan product diversity dan volume diversity masing-masing dapat saling
memperkuat dan berlawanan terhadap distorsi yang terjadi.
Jenis-Jenis Perilaku Biaya
1. Biaya Tetap
Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan
tertentu. Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahan jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen. Contoh biaya tetap antara lain: biaya sewa
gedung, gaji tetap pimpinan perusahaan, penyusutan aktiva tetap yang dihitung dengan metode
garis lurus dan sebagainya.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan. Contoh jenis biaya variable antara lain: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
sebagian biaya overhead pabrik (seperti: penyusutan aktiva tetap pabrik yang dihitung
berdasarkan jumlah unit produksi).
3. Biaya semi variabel
Biaya semi variable adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah tetapi tidak proposional
dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Dalam biaya semi variabel ini terkandung unsur
biaya tetap dan biaya variabel. Contoh biaya semi variabel yang tingkat perubahanya semakin
rendah adalah biaya tenaga kerja yang dikaitkan dengan kurva belajar. Untuk yang tingkat
perubahanya semakin tinggi adalah biaya energi.
Untuk menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan, pada
umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebgai berikut:
Y = a + b.X
Dimana :
Y = Biaya total
a = Biaya tetap total
b = Biaya variabel per unit
X= Volume kegiatan

Ada 3 metode untuk menentukan pola perilaku biaya, antar lain:


1. Metode Biaya Cadangan (Stand by Cost Method).
Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata
perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut biaya
cadangan, dan biaya cadangan ini merupakan bagian yang tetap.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method).
Metode ini merupakan teknik pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada
tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan
terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya
tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.
3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method).
Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dan volume kegiatan berbentuk garis
lurus dengan persamaan.
Dalam persamaan garis regresi :

y = a + bx

Dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang
perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variable.
x yang merupakan variabel bebas (independent variable).
Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.

Pola Perilaku Biaya Bertahap dan Bauran

Biaya Bertahap, Biaya yang berubah secara tiba tiba pada tingkat aktivitas yang berbeda karena
sumber daya hanya tersedia dalam potongan yang tidak dapat dibagi disebut biaya bertahap
untuk membuat keputusan dimana rentang aktivitas terbatas pada satu langkah fungsi biaya, kita
mempertimbangkan biaya tersebut sebagai biaya tetap. Untuk keputusan dimana rentang
aktivitas melalui banyak tahap, perilaku biaya itu lebih menyerupai biaya variable.

Biaya Bauran, Banyak biaya merupakan biaya bauran, yang mengandung unsur unsur perilaku
biaya tetap maupun variable. Unsur biaya tetap tidak berubah selama rentang yang relevan dari
tingkat aktivitas meskipun unsur biaya variable dari biaya bauran bervariasi secara proposional
dengan aktivitas pemicu biaya.

Analisis Biaya – Volume – Laba

Di sisi bab ini, kita akan mempertimbangkan keputusan di mana biaya bersifat tetap,
variable, atau bauran. Model yang di kembangkan mengasumsikan komponen biaya tetap tidak
berubah meskipun pemicu biaya dan komponen biaya variable berubah dalam proporsi langsung
terhadap satu pemicu biaya. Model model tersebut berperan sebagai titik awal yang bermanfaat
bagi keputusan dimana asumsi tidak bersifat pasti tetapi masih dianggap masuk akal. Sebagai
contoh mari kita pertimbangkan situasi dimana manajer sedang mencoba mengevaluasi pengaruh
perubahan volume barang atau jasa yang diproduksi. Sebagai contoh manajer mungkin
mengiginkan perubahan ke atas seperti kenaikan penjualan yang diharapkan dari mempergencar
promosi atau iklan. Dilain pihak, manajer mungkin mengiginkan perubahan kebawah seperti
penurunan penjualan yang diharapkan akibat masuknya pesaing baru ke pasar. Kita menyebut
hal ini analisis biaya-volume-laba ( cost-volume-provit(CVP).
Jadi sangatlah penting analisis CVP didasarkan pada serangkaian asumsi yang penting. Beberapa
dari asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kita dapat mengkalasifikasi biaya menjadi kategori biaya variabel dan tetap.
2. Kita tidak mengharapkan perubahan biaya apapun akibat perubahan efesiensi atau
efektifitas.
3. Perilaku pendapatan dan pembayaran belaku linear selama rentang yang releevan.
4. Dalam perusahaan multiproduk, bauran penjualan tetap konstan.
5. Tingkat persediaan tidak berubah secara signifikan selama periode tersebut.
Penggunaan Analisis CVP Tambahan

 Marjin Pengaman, mengukur seberapa jauh penjualan dapat turun sebelum terjadi rugi
dan perbedaan antara tingkat penjualan yang direncanakan dan titik impas.
 Leverage Operasi, Mempertimbangkan struktur biaya (cost structure ) perusahaan
kombinasi sumber biaya variabel dan tetap yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas
organisasi. Struktur biaya dengan leverage yang lebih tinggi lebih beresiko. Mengapa?
karena menghasilkan lebih banyak variabilitas laba hal ini mungkin menghasilkan laba
bersih yang lebih tinggi tetapi juga mungkin menimbulkan rugi bersih yang lebih besar.
 Struktur biaya terbaik, menganalisis dan mengelola struktur biaya organisasi
merupakan tanggung jawab manajemen yang penting Sebagai contoh pembelian mesin
otomatis dapat saja menaikkan biaya tetap tetapi mengurangi biaya variabel yaitu biaya
tenaga kerja per unit. Sebaliknya mungkin merupakan hal yang bijak mengurangi biaya
tetap untuk memperoleh kombinasi yang lebih menguntungkan.

Anda mungkin juga menyukai