Anda di halaman 1dari 5

1 MEKANISME PELAKSANAAN KKN-PPL1 Oleh Suwarna Kepala UPPL UNY suwarnadr@uny.ac.id uppl@uny.ac.

id KKN-PPL merupakan dua kegiatan yang dilaksanakan secara terpadu. Artinya kedua kegiatan antara KKN dan PPL dilaksanakan dalam kebersamaan, saling mengisi, saling melengkapi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia dalam bidang kependidikan ( in service training). Dengan keterpaduan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pembentukan kompetensi bagi mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga kependidikan profesional. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, diperlukan mekanisme pelaksanaan KKN-PPL yang berbasis SOB (Standar Operasional Baku). Dengan cara demikian terdapat panduan pelaksanaan program kegiatan bagi mahasiswa KKN-PPL. Variasi dan kreativitas mahasiswa peserta dalam KKN-PPL sangat dibutuhkan agar dapat memperkaya, mempertajam, dan meningkatkan kualitas pelaksanaan KKN-PPL. Perlu diketahui terdapat berbagai sasaran dalam KKN-PPL, yakni sekolah, lembaga, dan klub. Walaupun terdapat perbedaan sasaran namun secara umum pelaksanaan KKN-PPL relatif berimbang, yakni pra-KKN-PPL, proses KKN-PPL, dan pasca KKN-PPL. Berikut ini uraian dari tahapan mekanisme KKN-PPL. A. Pra-KKN-PPL 1. Menjalin Mitra Dalam upaya penempatan KKN-PPL, Universitas Negeri Yogyakarta (dalam hal ini UPPL) berusaha untuk menjalin mitra. Selanjutnya mitra ini sebagai tempat/ajang pelaksanaan KKN-PPL. Untuk itu, UPPL bersama LPM menjalin komunikasi dan koordinasi dengan sasaran (sekolah, lembaga, klub) bahkan jalinan mitra ada yang ditingkatkan dalam bentuk MOU (memory of understanding). 2. Pendaftaran KKN-PPL a. Mahasiswa yang akan memprogram KKN-PPL memenuhi syarat sebagai berikut. (1) Terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 kependidikan pada semester diselenggarakan KKN-PPL. (2) Telah menempuh minimal 110 SKS dengan IPK minimal 2,25 atau saat mendafar sem 5 minimal menempuh 90 SKS (3) Mencantumkan mata kuliah KKN dan PPL dalam KRS. (4) Telah lulus mata kuliah Pengajaran Mikro atau yang ekuivalen dengan nilai minimal B. (5) Syarat khusus lainnya diatur tersendiri dalam buku Panduan KKN-PPL. b. Pendaftaran dan Pengelompokkan KKN-PPL Pendaftaran KKN-PPL dilaksanakan secara on line melalui internet dengan alamat: http;//sikap.uny.ac.id. Mahasiswa dapat memilih sendiri lokasi KKN PPL kecuali program studi tertentu yang diatur tersendiri seperti PAUD, kelas bilingual, Manajemen Pendidikan, PKO. Untuk dapat mendaftar, mahasiswa harus membayar terlebih dahulu, Di alamat tersebut, mahasiswa bisa mendapatkan berbagai informasi kegiatan UPPL, lokasi KKN PPL dengan membuka domain GIS (Geographic Information System), dan link ke web UPPL http://uny.ac.id/unit-teknis/uppl. Mahasiswa yang tidak mendapatkan lokasi dapat mendaftar secara manual di UPPL dan bersedia ditempatkan di mana saja. Biasanya mahasiswa demikian tahun lalu belum PPL dengan berbagai alasan akademis maupun pribadi. Hasil penempatan
1

Disampaikan dalam pembekelan calon DPL KKN-PPL

2 dapat dilihat di web uppl dengan alamat http://uny.ac.id/unit-teknis/uppl, blog uppl dengan alamat http://blog.uny.ac.id/uppl/. 3. Pembekalan KKN-PPL Pembekalan berguna untuk mempersiapkan diri baik secara akademis kependidikan dan mental bagi mahasiswa KKN-PPL. Dengan pembekalan, mahasiswa diberi berbagai fenomena awal dan permasalahan sebagai bekal orientasi sasaran (sekolah, lembaga, klub). Dengan pembekalan, mahasiswa KKN-PPL memiliki modal awal untuk menuju sasaran dalam rangka orientasi lebih mendalam dan dalam pelaksanaan KKN-PPL. Dengan cara demikian, ketika diberangkatkan mahasiswa tidak dalam keadaan kosong (status quo). Modal yang telah diperoleh dapat dikembangkan, dipertajam, dan dilengkapi pada masa orientasi dan pelaksanaan KKN-PPL. Secara khusus pembekalan memiliki tujuan agar mahasiswa KKN-PPL memiliki kompetensi sebagai berikut. (1) Memahami dan menghayati konsep dasar, arti, tujuan, pendekatan, program, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi KKN-PPL. (2) Mendapatkan informasi tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran yang menjadi lokasi KKN-PPL. (3) Memiliki bekal pengetahuan, sikap, dan nilai untuk memasuki sistem kependidikan di sasaran. (4) Memiliki wawasan tentang pengelolaan dan pengembangan lembaga kependidikan. (5) Memiliki wawasan manajemen kependidikan (6) Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan praktis agar dapat melaksanaan program dan tugas KKN-PPL. (7) Memiliki bekal untuk bekerjasama dalam program KKN-PPL secara berkelompok interdisipliner dan lintas sektoral. (8) Memiliki bekal manajemen diri (efisiensi dan efektivitas waktu, kinerja program, evaluasi diri, dan refleksi berbagai program kegiatan KKN-PPL) Secara garis besar materi pembekalan terdiri dari tiga pilar utama: (1) wawasan dan kebijakan kependidikan/akademis, (2) isu-isu terkini dalam bidang kependidikan, dan (3) teknis pelaksanaan KKN-PPL (mtarik, administrasi KKN-PPL, catatan program, laporan KKN-PPL, dsb). Pembekalan dilaksanakan oleh para pengambil kebijakan kependidikan, tim yang berpengalaman dalam KKN-PPL, dan DPL. Sinergitas antarketiganya dapat menuju pada satu titik kesiapan diri secara mentalitas akademis bagi mahasiswa untuk siap terjun di sasaran KKNPPL. Pembekalan dengan top down system dengan diagram sebagai berikut. Dari UPPL materi disampaikan mahasiswa (ketua/koordinator) perwakilan kelompok KKN PPL. Dari perwakilan diteruskan ke mahasiswa anggota KKN-PPL. 4. Orientasi Sasaran Orientasi sasaran (sekolah,lembaga, atau klub) dilaksanakan mahasiswa seiring dengan pelaksanaan pembekalan. Artinya pembekalan dan orientasi merupakan dua kegiatan yang saling melengkapi dalam membentuk kesiapan diri untuk ber-KKN-PPL. Orientasi dilaksanakan oleh peserta KKN-PPL sebelum diterjunkan di sasaran. Mahasiswa menuju sasaran. Di masyarakat sasaran (sekolah, lembaga, atau klub) mahasiswa dalam berkoordinasi dengan koordinator KKN-PPL, pamong, atau DPL. Kehadiran mahasiswa dalam KKN-PPL untuk mendapatkan berbagai hal berikut. (1) Sosialisasi dan koordinasi dengan unjuk muka untuk memperkenalkan diri sejak awal. (2) Menjalin komunikasi dengan sasaran sehingga terjadi hubungan akademis profesional secara lebih akrab.

3 (3) Mendapatkan gambaran secara konkrit tentang situasi, kondisi, dan potensi sasaran dengan observasi, baik fisik maupun nonfisik (4) Mendapatkan bakal program yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPL dengan cara mengidentifikasi dan menginventarisasi berbagai hal yang dapat diangkat menjadi program KKN-PPL. (5) Mempersiapkan program dalam penyusunan proposal yang akan diajukan di pemerintah daerah masing-masing. B. Proses KKN-PPL 1. Penyusunan Program Kerja KKN-PPL Aksi atau proses KKN-PPL yang sesungguhnya secara konkrit baru dilaksanakan setelah penerjunan. Diharapkan di lapangan/sasaran, mahasiswa langsung dapat melaksanakan KKNPPL karena mereka dipersiapkan semenjak awal yaitu semenjak pembekalan dan orientasi. Oleh karena itu, paling lambat satu minggu di lapangan, matrik program kerja KKN-PPL selayaknya dapat diselesaikan dan disyahkan oleh mahasiswa, pejabat lokasi KKN-PPL, dan DPL. Matrik program kerja KKN-PPL sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Manfaat matrik program kerja KKN-PPL sebagai: (1) kontrak kerja antara mahasiswa KKN-PPL dengan sasaran. (2) panduan kerja mahasiswa KKN-PPL dan pendukungnya. (3) petunjuk arah kegiatan untuk dapat mencapai tujuan. (4) acuan kerja yang disesuiakan dengan waktu, kemampuan, situasi, dan kondisi mahasiswa KKN-PPL dan sasaran. Matrik program kerja KKN-PPL dikembangkan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut: (1) program yang akan dikembangkan oleh sasaran (2) mengacu pada program sasaran (3) manfaat program (4) kamampuan sasaran (5) kemampuan mahasiswa (6) ketersediaan dana (7) ketersediaan waktu (8) kesinambungan program Contoh program kerja KKN-PPL dan program PPL. Contoh perlu disandingkan agar dapat diperoleh wawasan perbedaan program kerja KKN dan PPL. Program KKN di sekolah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Pengembangan media pembelajaran (tidak digunakan saat mahasiswa mengajar) Administrasi sekolah Koperasi sekolah UKS Laboratorium Perpustakaan Ekstrakurikuler Lomba Pameran/display unjuk kerja Seminar Pelatihan (komputer, karya ilmiah, penelitian tindakan kelas) Penyuluhan Pengembangan metode, media,

Program PPL di sekolah


1. Membuat silabus pembelajaran (silabus) 2. Membuat RKBM. 3. Mengembangkan perangkat pembejaran lainya. 4. Praktik (mengajar) terbimbing 5. Praktik (mengajar) mandiri 6. Mengembangkan media yang digunakan dalam praktik mengajar. 7. Mengembangkan alat/ soal evaluasi. 8. Mengembangkan teknik evaluasi/ cara menilai hasil pekerjaan siswa. 9. Menerapkan inovasi pembelajaran. 10. Mengadopsi dan mengadaptasi administrasi guru. 11. Kegiatan lainnya yang terkait

4
14. 15. dan evaluasi pembekajaran. Outbond Kegiatan pemberdayaan lainnya langsung dengan pembelajaran. pelaksanaan

Contoh kegiatan KKN dan PPL di lembaga atau klub. Program KKN di lembaga
1. Administrasi lembaga. 2. Analisis kebutuhan lembaga/klub 3. Membuat rencana strategis jangka pendek, menengah, dan panjang, 4. Merumuskan visi dan misi 5. Pelatihan 6. Penyuluhan 7. Manajerial 8. Pembangunan karakter 9. Media kependidikan dalam rangka pengembangan lembaga. 10. Dan kegiatan lainnya

Program PPL di lembaga


1. Penyusunan program kependidikan 2. Melaksanakan kegiatan/rutinitas kependidikan. 3. Mengembangkan media yang digunakan dalam pelaksanaan kegitan. 4. Mengembangkan alat evaluasi lembaga/klub. 5. Mengembangan teknik evaluasi. 6. Mengembangkan teknik refleksi kegiatan kependidikan. 7. Mengembangkan teknik tindak lanjut setelah refleksi. 8. Dan kegiatan lainnya.

Program-program tersebut dikelompokkan menjadi program kelompok dan individu. (a) Program kelompok yakni program yang dilaksanakan > 50% anggota kelompok. Semua anggota memiliki tanggung jawab tugas yang relatif sama. (b) Program individu yakni program yang dilaksanakan < 50% anggota kelompok. Tanggung jawab utama pada individu yang memiliki ide dan kompetensi program tersebut, sedangkan anggota lain bersifat membantu (subordinat). Selain program tersebut, terkadang muncul program tambahan. Program tambahan yaitu kegiatan yang dilaksanakan namun tidak pernah diprogramkan dalam matrik. Misalnya: mendadak di sekolah/ lembaga/klub ada kunjungan dari dinas, bupati, studi banding, dan sebagainya. Jam kerja KKN-PPL setiap hari 7 8 jam. KKN-PPL dilaksanakan dalam 11 minggu. Ini berarti jumlah jam dalam matrik KKN-PPL sebanyak 7 x 81 hari (11 minggu) hingga 8 x 81 hari (11 minggu) = 567 jam 648 jam. Apabila dipilahkan, jam keja KKN sebesar 567 jam 648 jam: 2 = 283 jam 324 jam. Mudahnya mahasiswa di lokasi KKN PPL setiap hari hingga pukul 16.00. 2. Pelaksanaan Program Kerja Kegiatan KKN-PPL dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah direncanakan, disepakati, dan disyahkan bersama antara mahasiswa, pejabat sasaran, dan DPL. KKN-PPL dilaksanakan selama 11 minggu dengan jumlah jam kerja antara 283 jam 324 jam. Dalam melaksanakan program mahasiswa hendaknya memperhatikan hal-hal berikut. (a) Menjalin kerjasama yang harmonis antara mahasiswa, sasaran, dan instansi terkait dalam bimbingan dan pengawasan DPL. (b) Memberdayakan potensi mahasiswa dan sasaran (sekolah, lembaga, klub). (c) Menginventarisasikan kegiatan dalam catatan harian. Catatan harian berguna sebagai verifikasi kegiatan. (d) Berkonsultasi dengan koordinator KKN-PPL dan DPL. (e) Melaporkan kemajuan kegiatan kepada DPL. (f) Melakukan evaluasi dan refleksi secara rutin dalam kelompok maupun bersama dengan koordinator KKN-PPL atau DPL.

5 (g) Menyelesaikan administrasi kegiatan. (h) Menyelesaikan kegiatan sesuai dengan rencana program. C. Pasca- KKN-PPL Pasca KKN-PPL ditandai oleh pembuatan laporan, evaluasi oleh koordinator KKN, DPL, dan penyelesaian nilai KKN. 1. Laporan KKN (a) Laporan KKN kelompok. Laporan kelompok terdiri kegiatan kelompok ditambah kegiatan individu. (b) Laporan PPL dibuat rangkap 3 eksemplar: 1 untuk lokasi, 1 untuk universitas, 1 untuk mahasiswa. Untuk universitas, laporan diserahkan melalui DPL. (c) Mahasiswa membuat ringkasan laporan dibuat rangkap 3. (d) Mahasiswa juga membuat rekapitulasi hasil (serapan dana) dibuat rangkap 3. (e) Mahasiswa juga membuat artikel untuk buletin. (f) Semua laporan dicopy dalam bentuk softcopy. Semua laporan harus sudah selesai ketika penarikan KKN PPL. 2. Evaluasi KKN Proses evaluasi sesungguhnya telah dilakukan semenjak pembekalan, orientasi, dan diskusi dengan DPL. Evaluasi dilakukan secara kontinue selama pembimbingan DPL berlangsung/selama KKN-PPL. Komponen yang dievaluasi antara lain: (a) Program kerja (kualitas matrik) (b) Pelaksaan kerja (pengamatan, diskusi, keterlaksanaan kerja/ pencapaian target). (c) Hubungan inter/antarpersonal (indikator dari kerjasama, kerajinan, kedisiplinan, kreativitas, tanggung jawab, sopan santun, tata krama) (d) Laporan KKN-PPL. Ujian sebaiknya dilaksanakan di lokasi KKN PPL. Berbagai kesulitan muncul ketika mahasiswa sudah kembali ke kampus namun belum ujian: (a) terutama tidak mudah mengumpulkan mahasiswa dan DPL untuk kecocokan hari ujian, (b) administrasi dan berbagai laporan berlarut-larut. 3. Penyelesaian Nilai a. Ketika penarikan semua administrasi harus selesai dan diserahkan ke lokasi (sekolah, lembaga, klub). b. Sebaliknya lokasi juga menyerahkan nilai (usahakan bagaimana pun caranya) c. Semua buku nilai (berwarna biru, kuning) dibawa oleh DPL KKN PPL, tidak boileh dibawa oleh mahasiswa maupun DLP PPL. d. DPL KKN PPL menyerahkan buku nilai ke UPPL. e. UPPL akan mengklasifikasi buku nilai berdasarkan nama DPL. f. DPL KKN dan PPL akan diundang dalam workshop evaluasi KKN-PPL dan penyelesaian nilai.

Anda mungkin juga menyukai