Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih berada jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan dari makalah ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Wassalam.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Prinsip-prinsip Asuransi dalam Hukum Asuransi Indonesia...........................3
1. Insurable Interest..............................................................................................3
2. Utmost Good Faith............................................................................................3
3. Proximate Cause................................................................................................4
4. Indemnity...........................................................................................................4
5. Subrogation.......................................................................................................5
6. Contribution......................................................................................................5
B. Prinsip-prinsip Asuransi dalam Hukum Asuransi Syariah..............................6
C. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional................................................9
D. Karakteristik Asuransi......................................................................................11
E. Tujuan dan Manfaat Asuransi..........................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala sesuatu selalu mengandung risiko. Kita tidak akan tahu kapan kita
akan terlibat dengan keadaan yang tidak diinginkan. Risiko bisa terjadi tanpa
diduga sebelumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan asuransi untuk mempersiapkan
diri apabila risiko yang tidak disenangi dan merugikan terjadi. Hal tersebut yang
dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi dalam menjalankan usahanya.
Masyarakat saat ini banyak yang telah menyadari bahwa asuransi berguna
untuk mengurangi risiko yang akan ditanggung apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan. Setelah menggunakan asuransi masyarakat dapat membuat
perencanaan keuangan apabila kemungkinan terjadinya risiko telah dipersiapkan
sebelumnya. Dengan demikian masyarakat dapat lebih fokus memikirkan masa
depan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana yang dimaksud prinsip-prinsip asuransi dalam asuransi
Indonesia?
b. Bagaimana yang dimaksud prinsip-prinsip asuransi dalam asuransi
syariah?
c. Apa perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional?
d. Bagaimana karakter dan tujuan asuransi?
C. Tujuan Penulisan
a. Menjelaskan bagaimana yang dimaksud prinsip-prinsip asuransi dalam
asuransi Indonesia!
b. Menjelaskan bagaimana yang dimaksud prinsip-prinsip asuransi dalam
asuransi syariah!
c. Mendiskripsikan perbedaan kedua asuransi, yaitu asuransi syariah dan
konvesional!
d. Menjelaskan karakter dan tujuan asuransi!
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Asuransi dalam Hukum Asuransi Indonesia
1. Insurable Interest
Contoh lain adalah saat Anda mengambil asuransi jiwa saat sedang
mengambil KPR. Dengan cara ini, Anda tidak akan membebankan pihak yang
ditunjuk yaitu keluarga untuk meneruskan cicilan apabila terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan pada Anda.
Contoh asuransi yang termasuk dalam prinsip ini juga mencakup asuransi
kredit. Dengan produk asuransi ini, Anda tidak akan membebankan utang
pada keluarga atau penjamin. Sebab, perusahaan yang akan melanjutkan
cicilan Anda bila terjadi risiko meninggal. Biasanya insurable interest ini
yaitu kepentingan untuk diasuransikan ini diterapkan pada:
Prinsip asuransi satu ini disebut pula sebagai itikad baik. Jadi, perjanjian
yang akan dibuat harus didasarkan pada fakta-fakta dan tentu saja jujur. Jadi,
calon tertanggung harus menyampaikan kondisi yang lengkap dan akurat. Dari
informasi tersebut, pihak perusahaan pun dapat menentukan premi yang sesuai
untuk calon tertanggung. Selain itu, informasi tadi juga digunakan untuk
menyetujui ataupun menolak pengajuan klaim.
3
Baik penanggung atau perusahaan asuransi dan tertanggung harus
mengungkapkan yang benar mulai dari:
3. Proximate Cause
Sebagai contoh, rumah terbakar pada saat terjadi kebakaran dan angin
topan sekaligus. Dari peristiwa tersebut harus dirunut mana yang terjadi
terlebih dahulu.
4. Indemnity
4
Repair, penggantian berdasarkan perbaikan. Biasa nominalnya
tidak lebih dari 75 persen.
Reinstatement, yaitu penggantian dengan menggantikan barang
yang alami kerugian tersebut dengan yang baru.
Replacement, penempatan kembali atas kerugian yang terjadi.
5. Subrogation
Jadi hak subrogation atau subrogasi ini akan beralih ke pihak perusahaan
asuransi. Berikut beberapa keadaaan yang memunculkan prinsip subrogasi:
6. Contribution
5
Sebagai contoh, Pak A memiliki dua polis asuransi yang sama yaitu
asuransi X dan asuransi Y. Kemudian, Pak A mengalami kerugian dengan
total Rp 100 juta. Dari situ, asuransi X akan membayarkan Rp 75 juta,
sementara asuransi Y membayarkan maksimal Rp 25 juta.
6
“Dan peganglah kamu kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu
bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepamu ketika dahulu
(masa Jahilliyah) bermusuh-musuhan, maka, Allah merpersatukan hatimu,
lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang bersaudara, dan
kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu
daripadanya. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar
kamu mendapat petunjuk”.
Adapun prinsip-prinsip asuransi syariah lainnya yang ada dalam hukum islam
ialah:
Prinsip tauhid menjadi prinsip dasar dalam asuransi syariah. Hal inilah
yang menjadi salah satu poin utama yang wajib dipahami dengan baik. Dalam
prinsip ini, niat dasar memiliki asuransi bukanlah untuk meraih keuntungan
semata, melainkan untuk ikut serta dalam menerapkan prinsip syariah dalam
asuransi. Hal tersebut perlu dan wajib dipahami dengan baik bagi Anda yang
ingin memiliki asuransi syariah. Sebab asuransi syariah ditujukan untuk saling
tolong-menolong dan bukan sebagai sarana perlindungan semata ketika
mengalami musibah (risiko) di kemudian hari.
7
4. Ada Prinsip Kerja Sama dalam Asuransi Syariah
Asuransi syariah juga menjalankan prinsip kerja sama antara nasabah dan
perusahaan asuransi selaku pengelola dananya. Kerja sama ini dilakukan
sesuai dengan perjanjian/akad yang telah disepakati sejak awal oleh kedua
belah pihak. Dengan demikian, keduanya dapat menjalankan hak dan
kewajibannya dengan seimbang.
Prinsip saling rida ini menjadi dasar dalam setiap transaksi yang terjadi di
dalam asuransi syariah sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik dan
sesuai ketentuan. Artinya, nasabah rida ketika dananya dikelola perusahaan
asuransi sebagaimana mestinya yang sesuai dengan konsep syariah. Sementara
perusahaan asuransi juga harus rida dengan amanah yang diterimanya dari
nasabah. Dan mereka harus mengelola dana nasabah tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
8
9. Asuransi Syariah Berdasar pada Prinsip Menghindari Ketidakjelasan
1. Perjanjian
2. Dana
3. Pengelolaan dana
9
4. Bagi hasil
5. Ada zakat
6. Pengawasan dana
7. Status dana
10
Konvensional: Dana bebas diasuransikan di bidang mana pun, asal
itu berpotensi mendatangkan keuntungan
D. Karakteristik Asuransi
Perusahaan asuransi menggunakan the law of large numbers sebagai dasar
operasi mereka, hukum tersebut:
11
Untuk memberi ganti kerugian kepada pihak yang bersangkutan
dan mendapatkan keuntungan di samping melakukan beberapa
jaminan terhadap para pesertanya.
Dalam kitab KUHP pasal 264 juga disebutkan bahwa, tujuan asuransi adalah
untuk mencegah setidak-tidaknya menguragi resiko kerugian yang mungkin
timbul karena hilang, rusak atau musnahnya barang yang dipertanggungkan dari
suatu kejadian yang tidak pasti.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa tujuan asuransi adalah untuk
menjaga jangan sampai suatu usaha menderita kerugian dan untuk member ganti
rugi kepada pihak yang bersangkutan.
Menurut Soemitra (255: 2010), Asuransi pada dasarnya dapat memberi manfaat
bagi para peserta asuransi antara lain sebagai berikut:
a. Rasa aman dan perlindungan.
b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil.
c. Berfungsi sebagai tabungan.
d. Alat penyebaran risiko. Dalam asuransi syariah risiko dibagi bersama para
peserta sebagai bentuk saling tolong menolong dan membantu diantara
mereka.
e. Membantu meningkatkan kegiatan usaha karena perusahaan asuransi akan
melakukan investasi sesuai dengan syariah atas suatu bidang usaha tertentu.
Asuransi yang dikenal di Indonesia antara lain asuransi jiwa dan asuransi
kerugian. Asuransi kerugian adalah asuransi yang melindungi harta benda
misalnya rumah beserta isinya, apartemen, mobil dan lain-lain.
12
Manfaat asuransi kendaraan yaitu, menempatkan posisi keuangan
Tertanggung (Pelanggan) kembali kepada saat sebelum terjadi kerugian. Manfaat
asuransi dari kendaraan bermotor adalah melindungi dari berbagai ancaman
bahaya yang tidak terduga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab ini penulis dapat mengemukakan simpulan sebagai
berikut.
Asuransi merupakan sebuah lembaga keuangan Non-bank yang bertujuan
untuk memberikan perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan yang
ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.
Asuransi Syariah, merupakan sebuah sistem dimana para peserta
menginfaqkan atau menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang
akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami
oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan
operasional asuransi dan investasi dari dana-dana atau kontribusi yang
diterima/dilimpahkan kepada perusahaan.
Prinsip-prinsip yang dijalankan oleh asuransi syariah dalam mengoprasikan
kegiatannya antara lain Saling bekerja sama atau bantu-membantu, Saling
melindungi dari berbagai kesusahan dan penderitaan satu sama lain, saling
bertanggung jawab, dan menghindari unsur-unsur yang mengandung
gharar, maysir dan riba.
Perbedaan yang paling mendasar antara asuransi syariah dengan asuransi
kovensional adalah pada keberadaan Pengawasan Dewan Syariah (PDS),
akad, Investasi dana, kepemilikan dana, pembayaran klaim dan keuntungan.
13
B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut.
Asuransi syariah bisa menjadi salah satu alternative bagi masyarakat
muslim yang ingin membantu sesamanya
Perlu diadakannya sosialisasi mengenai produk-produk dari asuransi
syariah ini kepada masyarakat agar masyarakat tidak tabu dengan
informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan.
Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai pentingnya asuransi syariah itu
sendiri guna menumbuhkembangkan minat masyarakat terutama
masyarakat yang muslim untuk menginvestasikan sebagian hartanya agar
dapat menolong sesame.
Pemerintah sebaiknya mendukung dan membantu program-program yang
dilakukan oleh asuransi syariah, agar tujuan untuk memakmurkan
perekonomian Negara ini dapat tercapai dengan baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://sitisarahadi.wordpress.com/2013/06/22/tugas-makalah-akuntansi-asuransi-
syariah/
15