Anda di halaman 1dari 16

RENCANA SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DARING PADA


MASA PANDEMI COVID-19 TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PAI
(Studi Kasus di MTsN 1 Pidie)

A. Latar Belakang Masalah

Pandemi covid-19 menjadikan institusi pendidikan mendadak

menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh, terutama secara daring. Pembelajaran

jarak jauh secara daring adalah pembelajaran jarak jauh yang cara pengantar

bahan ajar dan interaksinya dilakukan dengan perantara teknologi internet. Oleh

karena itu, keberlangsungan pembelajaran daring tidak dapat dilepaskan dari

keberadaan infrastruktur internet sebagai teknologi utamanya.1

Adanyan virus yang muncul secara tiba-tiba yang menyerang hampir

diseluruh dunia termasuk Indonesia membuat setiap aktivitas manusia baik

ekonomi, sosial bahkan pendidikan juga mengalami dampat yang sangat

signifikan. Didalam pendidikan, semua pembelajaran dilakukan secara daring atau

online.2

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online,

menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jaringan internet. Pembelajaran

daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka,

melalui platform yang telah tersedia seperti menggunakan teknologi dan alat
1

Hak cipta : 2020 pada Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Dilindungi Undang Undang
Diterbitkn oleh : Direktoral Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdukbud RI. hal-6

2
Http:// Unissula.ac.id/c24- berita-unissula/dampak- pembelajaran-daring- di-masa
pandemi- bagi pendidikan- karakter. Diakses pada tanggal 07 April 2021
komunikasi. Segala bentu meteri pembelajaran di lakukan secara online. Sistem

pembelajaran daring ini di bantu dengan beberapa aplikasi. Belajar secara daring

pada masa pandemi covid - 19 tentu memiliki tantangannya sendiri. Siswa tidak

hanya membutuhkan suasana di rumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga

koneksi internet yang memadai.

Pembelajaran daring juga merupakan suatu pembelajaran yang

menggunakan jaringan internet dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas dan

kemampuan untuk memunculkan berbagai jenis interaksi pembelajaran. Penelitian

yang di lakukan oleh Zhang et al (2004) menunjukkan bahwa penggunaan internet

dan teknologi multimedia mampu merombak cara penyampaian pengetahuan dan

dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dilaksanakan dalam kelas tradisional.

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang mampu mempertemukan siswa

dengan guru untuk melaksanakan interaksi pembelajaran dengan bantuan internet

(Kuntarto, E. 2017). Pada tataran pelaksanaan pembelajaran daring memerlukan

dukungan perangkat-perangkat mobile seperti smarphone atau telepon android,

loptop, komputer, dan tablet yang dapat di pergunakan untuk mengakses

informasi kapan saja dan dimana saja (Gikas dan Grant, 2013).3

Kelebihan dan kekurangan pembelajaran daring, yaitu sebagai berikut :

1. Kelebihan :

a. Mudah masalah waktu dan tempat,

b. Bisa belajar untuk melakukan mencari sendiri di setiap materi,

Biodik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol. 06, no. 02 (2020), hal. 214-224
c. Lebih banyak kesempatan untuk mencari tau jawaban di setiap tugas.

2. Kekurangan :

a. Sulit mengentrol mana siswa yang serius dan tidak serius dalam

belajar,

b. Kesulitan bagi siswa yang tinggal dekat dengan pergunungan,

c. Tidak semua siswa memiliki peralatan yang dibutuhkan,

d. Terhalang karena biaya,

e. Tidak semua yang sudah di pelajari akan mudah untuk di pahami.

Motivasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan

manusia yang erat kaitannya dengan perilaku manusia, oleh karena itu dalam

melaksanakan aktivitas perlu di sertai dengan motivasi. Motivasi belajar adalah

suatu keadaan yang terdapat pada diri individu dimana ada suatu dorongan untuk

melakukan sesuatu guna mencapai suatu tujuan tertentu. Munculnya motivasi

ditandai dengan adanya perubahan energi dalam pribadi individu ditandai dengan

timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan yang akan di capai.

Khususnya di MTsN 1 Pidie proses pelaksanaan pembelajaran daring pada

masa pandemi covid - 19 harus di perhatikan dengan baik. Hal ini dilakukan

supaya guru PAI bisa menjalakan pembelajaran daring dengan sempurna.

pembelajaran pada masa pandemi covid - 19 guru PAI bisa menggunakan materi

berupa memutar video-video supaya lebih memperjelas materi yang disampaikan.

Disini diperlukan keahlian khusus, oleh karena itu perlu perhatian penuh dari

kepala sekolah. Jika tidak terpeduli maka hal ini akan berakibat buruk terhadap

mutu pendidikan. Hasil belajar siswa kemungkinan besar akan menurun karena
mereka mulai bosan dengan cara mengajar guru selama pembelajaran daring

berlangsung. Selain itu juga perlu adanya kesadaran dari guru PAI untuk melatih

dan mengembangkan diri dalam hal teknologi informasi dan alat-alat komunikasi.

Ini semua untuk meningkatkan hasil terhadap motivasi belajar siswa di MTsN 1

Pidie.

Berdasarkan informasi yang saya peroleh penggunaan pembelajaran media

daring di MTsN 1 Pidie masih kurang baik. Sepanjang pengetahuan penulis,

belum ditemukan penelitian khusus yang berkenaan dengan judul ini. Oleh karena

itu, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Analisis penggunaan

media pembelajaran daring pda masa pandemi covid-19 terhadap motivasi

belajar PAI” di MTsN 1 Pidie.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan oleh penulis, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran daring pada

masa pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar PAI di MTsN 1

Pidie?

2. Media apa saja yang digunakan saat pembelajaran daring pada masa

pandemi covid-19 di MTsN 1 Pidie?

3. Bagaimana minat belajar siswa dalam penggunaan media pembelajaran

daring pada masa pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar PAI di

MTsN 1 Pidie?
C. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi pembaca, alangkah baiknya

penulis akan menjelaskan beberapa penjelasan istilah yang ada dalam judul skripsi

penulis yang dinilai sangat penting diantaranya:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah suatu daya yang ada atau timbul dari sesuat.4

Yang dimaksud dengan pengaruh disini adalah sesuatu hal yang terjadi

atau timbul pada saat pembelajaran daring terhadap motivasi belajar PAI di MTsN

1 Pidie.

2. Kemampuan

Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, pengertian mampu adalah

kesanggupan atau kecakapan. Sedangkan kemampuan adalah kecakapan dan

kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui tindakannya

untuk meningkatkan produktivitasnya.5

Jadi, kemampuan adalah kepastian seorang individu untuk melakukan beragam

tugas dalam suatu pekerjaan.

3. Minat belajar

Minat belajar dapat di artikan sebagai kehendak, keinginan atau kesukaan.6


4

Tim Penyusunan Kamus PMB, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bergambar,


(Jakarta:Pacu Minat Baca, 2013), hal. 597

5
Http://id.m.wikipedia.org/wiki/kemampuan. Diakses pada Tanggal. 08 April 2021

Http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar, hal. 1. Diakses pada Tanggal.


08 April 2021
Jadi, yang dimaksud dengan minat belajar disini adalah kemampuan guru

dalam memaparkan materi pada saat pembelajaran daring di MTsN 1 Pidie.

4. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah,

perantaran atau pengantar. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan ( dalam dagun, 2006 :

634) media merupakan perantara atau penghubung yang terletak antar dua pihak,

atau sarana komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan

spanduk.7

Jadi, yang di maksud media disini adalah segala sesuatu hal yang di sampaikan

melalui alat perantaran dari satu pihak ke pihak yang lain untuk menjalankan

proses pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 di MTsN 1

Pidie.

5. Hasil belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata, hasil dan belajar. Kata hasil diartikan

sebagai sesuatu yang diadakan oleh usaha, pendapatan. 8 Moh. Uzer Usman

menyebutkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri individu

berkat adanya interaksi antara individu dan individu dan individu dengan

lingkungannya.9 S. Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah hasil dari

7
Http://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat-belajar /media, hal. 6. Diakses pada
Tanggal. 08 April 2021

8
Tim Penyusunan Kamus PMB, Kamus Besar..., hal, 257

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2002),


hal. 2
suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes

yang diberikan guru.10

Jadi yang dimaksud dengan hasil belajar dalam penulisan ini adalah hasil

belajar siswa yang dipengaruhi oleh setiap kemampuan dalam proses pelaksanaan

pembelajaran daring terhadap motivasi belajar PAI.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam suatu kerangka ilmiah merupakan hal penting

untuk dapat melihat arah dan sasaran yang dimaksud dari suatu penelitian,

sehingga masalah yang diungkapkan dalam skripsi ini mudah dipahami.

Jadi, dari penelitian yang penulis lakukan dapat ditarik beberapa tujuan

diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran daring

pada masa pandemi covid-19 terhadap motivasi belajar PAI di MTsN 1

Pidie.

2. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan saat pembelajaran

daring pada masa pandemi covid-19 di MTsN Pidie.

3. Untuk mengetahui minat belajar siswa dalam penggunaan media

pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 terhadap motivasi

belajar PAI di MTsN 1 Pidie.

E. Hipotesis

10
S. Nusation, Kurikulum dan pembela, (Jakarta:Bumi Aksara, 2006), hal. 36
Hipotesis (hypo = sebelum, thesis = pertanyaan atau pendapat) adalah

suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum mengetahui kebenarannya,

tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis

memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan, "pernyataan

tentang harapan penelitian mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel

di dalam persoalan.11 Beranjak dari pengertian hipotesis diatas, maka yang

menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Kemampuan penggunaan media pembelajaran daring sangat berpengaruh

terhadap motivasi belajar PAI di MTsN 1 Pidie.

2. Media apa saja digunakan guru PAI dalam meningkatkan kemampuan

proses pelaksanaan pembelajaran daring di MTsN 1 Pidie adalah :

a. Aplikasi classroom,

b. Google meet dan zoom.

3. Hasil penggunaan media pembelajaran daring pada masa pandemi covid-

19 terhadap motivasi belajar PAI di MTsN 1 Pidie sudah ada peningkatan.

F. Metode Penelitian

Dalam pembahasan sebuah karya ilmiah diperlukan metode-metode yang

tepat. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai suatu usaha pencarian

kebenaran terhadap fenomena, fakta, atau gejala dengan cara ilmiah untuk

memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu pengetahuan.12 Metode

11

Http://mkm.helvetia.ac.id./wp-content/uploads/2017/07/Buku-metodologi-penelitian-by-
w-Gulo, hal. 43. Diakses Pada Tanggal 12 April 2021
12

Amri Darwis, Metodelogi Penelitian Pendidikan Islam, (Jakarta:Rajawali pers, 2014),


hal. 1
penelitian di dalam pembahasan ini mempunyai beberapa ruang lingkup sebagai

berikut:

1. Jenis data yang diperlukan

Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui analisis

penggunaan media pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 terhadap

motivasi belajar PAI di MTsN 1 Pidie, maka penulis menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai “metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan”.13

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data tentang

analisis penggunaan media pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19

terhadap motivasi belajar PAI, kemampuan guru PAI dalam menggunakan

teknologi dan alat komunikasi pada saat pembelajaran daring di MTsN 1 Pidie.

Sedangkan metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian field research yaitu meninjau langsung ke lapangan penelitian.

Penelitian lapangan bertujuan untuk “mempelajari secara intensif tentang latar

belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu,

kelompok, lembaga, atau masyarakat”.14

13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabet,
2010), hal. 8
14

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengenbang, (Jakarta :kencana,


2010), hal. 72
Peneliti menggunakan metode ini agar data yang diperoleh lebih akurat.

Penelitian ini di latarbelakangi oleh penelitian studi kasus. Secara umum, studi

kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian

berkenaan dengan how atau why; peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidikil dan bilamana focus

penelitian terletak pada fenomena kontemporer dalam konteks kehidupan nyata.

Studi kasus digunakan dan menjadi strategi penelitian dalam bidang ilmu

psikologi, sosiologi, ilmu politik, perencanaan, dan juga di bidang ekonomi.

Singkatnya studi kasus memungkinkan peneliti untuk mempertahankan

karakteristik holistic dan bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata,

seperti siklus kehidupan seseorangm, proses-proses organisasional dan manajerial,

perunbahan lingkungan social, hubungan-hubungan internasional, dan

kematangan industry-industri.15 Penelitian ini menjelaskan hubungan

mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan di teliti yaitu

analisis penggunaan media pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19

terhadap motivasi belajar PAI.

2. Lokasi subjek penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat diadakannya penelitian. Adapun

penelitian ini dilaksanakan pada MTsN 1 Pidie Kecamatan Tangse, Kabupaten

Pidie. Alasan penulis memilih di MTsN 1 Pidie karena madrasah tersebut

15
Http://www.rajagrafindo.co.id/produk/studi-kasus-desain-dan-metode/. Diakses Pada
Tanggal 15 April 2021
merupakan lembaga pendidikan agama tingkat menengah pertama yang ada di

daerah tersebut maupun sekitarnya dan lokasi tersebut dekat dengan tempat

tinggal penulis sehingga mudah untuk dijangkau.

3. Teknik peliputan data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan :

a. Observasi

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke

lapangan. Menurut Amri Darwis, observasi yaitu “melakukan pengamatan

terhadap sumber data”.16 Sedangkan menurut Nana Syaodih, observasi

(observation) atau pengamatan merupakan “suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung dan pencacatan secara langsung

terhadap suatu gejala yang tampak dilapangan”.17

Jadi observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan

cara mengamati langsung terhadap kegiatan-kegiatan di lapangan yang

berhubungan dengan apa yang kita teliti. Dalam pengumpulan data,

penulis mengadakan observasi langsung terhadap siswa di MTsN 8 Pidie.

b. Angket

Angket merupakan sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada

siswa untuk dijawab. Menurut Anas Sudijono, angket adalah “cara

menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan


16

Amri Darwis, Metode Penelitian..., hal. 56

17
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2010) hal. 220
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden secara tidak

langsung.”18

Sedangkan Djuju Sudjana dalam bukunya Evaluasi Program

Pendidikan Luar Sekolah menjelaskan bahwa angket adalah “alat

pengumpulan data secara tertulis yang berisi daftar pertanyaan (question)

atau pernyataan (statement) yang disusun secara khusus dan digunakan

untuk menggali dan menghimpun keterangan atau informasi sebagaimana

dibutuhkan dan cocok untuk dianalisis.19

Jadi, angket adalah pertanyaan tertulis yang akan diberikan kepada

28 siswa di MTsN 8 Pidie yang bertujuan untuk memperoleh data-data

atau informasi akurat seputar masalah yang diteliti.

c. Wawancara

Wawancara adalah cara memperoleh data dengan melakukan tanya

jawab secara langsung. Anas Sudijono dalam bukunya Pengantar Evaluasi

Pendidikan menjelaskan bahwa wawancara adalah “cara menghimpun

bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya

jawab secara sepihak, berhadapan muka (face to face) dan dengan arah

serta tujuan yang telah ditentukan.”20

18

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),
hal. 82

19
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hal. 177
20

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi…, hal. 78


Sedangkan menurut Djuju Sudjana, wawancara adalah “teknik

pengumpulan data melalui komunikasi langsung (tatap muka) antar pihak

penanya dengan pihak yang ditanya atau penjawab.”21

Jadi, wawancara adalah pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung atau tatap muka dengan orang

yang di wawancarai. Adapun yang akan di wawancarai yaitu Kepala

Madrasah dan 2 orang guru PAI yang ada di MTsN 8 Pidie.

d. Dokumentasi

Studi dokumenter merupakan “suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis, gambar maupun elektronik.”22

Jadi, dokumen adalah menganalisis data dari bahan dan cacatan

yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

4. Teknik Analisi Data

Setelah data-data terkumpul, data tersebut kemudian akan dianalisis dan

diurutkan secara sistematis. Teknik analisis data merupakan “suatu proses

mengklasifikasi, memberi kode-kode tertentu, mengolah dan menafsirkan data

hasil penelitian, sehingga data hasil penelitian menjadi bermakna.”23

Proses analisis data dilakukan dengan cara menelaah seluruh data mulai

dari observasi, angket, wawancara dan data-data dari dokumen. Data yang
21
Djuju Sudjana, Evaluasi Program…, hal. 194

22
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian…, hal. 221
23

Amri Darwis, Metode Penelitian…, hal. 57


diperoleh dalam penelitian ini kemudian akan dianalisis dengan menggunakan

statistik sederhana dengan metode distribusi frekuensi yaitu perhitungan

persentase dari semua alternatif jawaban pada setiap pertanyaan, sehingga

menjadi suatu konsep yang dapat diambil suatu kesimpulan. Kemudian data

angket yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan rumus persentase yang

dikemukakan oleh Nana Sudjana sebagai berikut :

P= X 100 %

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah frekuensi/banyak individu

100 % = bilangan tetap.24

Setelah data tersebut diolah, barulah akan diketahui jumlah persentase dari

setiap jawaban. Data tersebut yang akan dijadikan pedoman dan acuan untuk

mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan literasi digital guru PAI terhadap

hasil belajar pendidikan Agama Islam di MTsN 3 Pidie.

5. Pedoman penulisan

24

Nana Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), hal. 52


Mengenai panduan tata penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada

“Buku Pedoman Peulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-hilal

Sigli” yang diterbitkan oleh PTI AL-HILAL Sigli Tahun 2011.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Amri Darwis, Metodelogi Penelitian Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali Pers,


2014.
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2007.

http//perpustakaandeajulia.weebly.com/uploads/1/…/makalh_digital.pdf
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.


Heri Abi Buracman Hakim, Aplikasi Teknologi Informasi Di Perpustakaan
Sekolah: Dari Otomasi Sampai Literasi Informasi, Yogyakarta: Lembaga
Ladang Kata, 2017.

Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial, Cet 3 Jakarta: Gaung


Persada Press, 2009.

Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012.

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,


2002.

Nana Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2002.


Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset, 2010.

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Jakarta:


Kencana, 2010.

Siti Husaebah Pattah, Literasi Informasi: Peningkatan Kompetensi Informasi


Dalam Proses Pembelajaran, Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan
Khazanah Al-Hikmah, 2014.

S. Nasution, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal. 36


Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabet,
2010, hal. 8

Tim Penyusun Kamus PMB, Kamus Besar Bahasa Indonesia Bergambar, Jakarta:
Pacu Minat Baca, 2013.

Yusufhadi Miarso, Menyamai Benih Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004.

Anda mungkin juga menyukai