Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI

ENTITAS KONSOLIDASI DAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASI

DISUSUN OLEH:
Felinka Nadia Oktaviani
(15170212M)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
2020
A. Kegunaan Laporan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian terutama ditunjukkan untuk kepentingan
pihak-pihak yang memiliki kepentingan jangka panjang dengan induk perusahaan
seperti pemegang saham, kreditur, dan penyedia dana lain ke induk perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian merupakan satu-satunya cara untuk mendapatkan
gambaran yang jelas dari total sumber daya perusahaan hasil kombinasi bisnis yang
berada dibawah kendali induk perusahaan dan hasil pengelolahan sumber daya
tersebut.
B. Keterbatasan Laporan Keuangan Konsolidasian
Beberapa keterbatasan terpenting dari laporan keuangan konsolidasian
adalah sebagai berikut :
1. Karena hasil operasi dan posisi keuangan dari masing-masig perusahaan yang
dimasukkan dalam laporan konsolidasian tidak diungkapkan
2. Tidak semua saldo laba konsolidasian tersedia untuk deviden induk perusahaan
atas laba anak perusahaan yang belum dibagikan.
3. Karena rasio-rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian
dihitung berdasarkan informasi gabungan
4. Akun-akun yang sama dari perusahaan-perusahaan yang berbeda, yang
digabungkan dalam konsolidasi,bisa jadi tidak seluruhnya dapat
diperbandingkan.
5. Informasi tambahan tentang masing-masing perusahaan yang termasuk dalam
kelompok konsolidasi sering diperlukan untuk penyajian wajar, tetapi tambahan
pengungkapan tersebut dapat menyebabkan catatan atas laporan keuangan
menjadi sangat banyak.
C. Laporan Keuangan Anak Perusahaan
Sebagian pengguna laporan keuangan dapat mempunyai kepentingan
dalam laporan keuangan tersendiri dari setiap anak perusahaan, baik untuk
menggantikan atau sebagai tambahan dari laporan keuangan konsolidasian.
D. Laporan Keuangan Konsolidasian : Konsep Dan Standar
1. Pandangan Tradisional mengenai pengendalian
Walaupun kepemilikan mayoritas umumnya adalah cara utama untuk
mendapatkan pengendalian, suatu perusahaan dapat mengarahkan kebijakan
operasi dan keuangan perusahaan lain dengan kepemilikan kurang dari
mayoritas, seperti jika kepemilikan saham yang lain tersebar.
2. Pengendalian tidak langsung
Pengendalian tidak langsung atau bentuk piramida terjadi jika saham
biasa suatu perusahaan dimiliki oleh satu atau lebih perusahaan yang
semuanya dalam pengendalian bersama.
3. Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian
Dalam suatu situasi tertentu, pemegang saham mayoritas anak
perusahaan mungkin tidak mampu untuk mempunyai kendali walaupun
mereka mempunyai lebih dari 50% saham berhak suara yang beredar.
4. Perbedaan Periode Fiskal
Perbedaan periode fiscal dari induk perusahaan dan anak perusahaan
tidak menyebabkan konsolidasi jika diterapkan atas anak perusahaan tersebut.
5. Gambaran Umum Proses Konsolidasian
a. Invesasi perusahaan induk diperusahaan anak dihilangkan menurut
kepemilikan proporsional perushaan induk diperusahaan anak.
b. Kepentingan Non – Pengendali atas keuntungan dan kerugianselama
periode konsolidasi di anak perusahaan diindetifikasi.
c. Setiap kepentingan non – pengendali di asset bersih anak perusahaan
konsolidasi diidentifikasi secara terpisah.
d. Saldo transaksi, pendapatan, dan beban antar perusahaan (intercompany)
dihilangkan seluruhnya.
6. Kepentingan Non Pengendali
Saham lain dari anak perusahaan yang tidak dimiliki induk perusahaan
disebut pemegang saham “nonpegendali”.
7. Laporan Keuangan Gabungan
Laporan keuangan yang didalamnya terdapat kelompok perusahaan-
perusahaan yang berelasi tanpa adanya induk perusahaan atau pemilik lain
disebut laporan keuangan gabungan.
8. Entitas Bertujuan Khusus Dan Entitas Kepemilikan Variabel.
Entitas jenis khusus umumnya dikenal dengan istilah entitas bertujuan
khusus (EBK). Secara umun, EBK adalah perusahaan, trust, atau persekutuan
yang dibentuk untuk satu tujuan khusus.
9. Pertimbangan Lain Pendekatan Yang Berbeda Untuk Konsolidasi
Terdapat beberapa teori yang berbeda yang dapat menjadi dasar dalam
pembuatan laporan keuangan konsolidasian. Pembahasan ini berfokus pada
tiga alternative teori konsolidasi:
a. Perorangan.
b. Induk perusahaan.
c. Entitas.
10. Teori Konsolidasi
Teori perorangan dari akuntansi menganggap perusahaan adalah
kepanjangan dari pemiliknya. Asset, laibilitas, pendapatan dan beban
perusahaan dianggap merupakan bagian dari pemiliknya.
Teori Induk Perusahaan mengakui bahwa induk perusahaan
mempunyai pengendalian efektif atas semua asset dan liabilitas anak
perusahaan, bukan hanya atas proporsionalnya, walaupun induk perusahaan
tidak secara aktual memiliki asset anak perusahaan atau bertanggung jawab
atas liabilitasnya.
Teori Entitas berfokus pada perusahaan sebagai entitas ekonomis
terpisah bukan pada hak kepmilikan dari pemegang saham.
11. Perbandingan Antara Teori-Teori Alternatif
Diteori perorangan hanya asset dan liabilitas anak prusahaan sebesar
bagian kepemilikan induk yang termasuk dlam laporan posisi keuangan
konsolidasian. Pendekatan induk perusahaan memasukkan semua asset dan
liabilitas anak perusahaan di laporan posisi keuangan konsolidasian. Seluruh
nilai asset dan liabilitas anak perusahaan juga dimasukkan dalam laporan
keuangan konsolidasian berdasarkan metode ekuitas.
12. Praktik Saat Ini
Prosedur yang saat ini digunakan dalam praktik tidak hanya merupakan
pendekatan induk perusahaan.tetapi juga termasuk elemen pendekatan
entitas.
13. Praktik Di Masa Mendatang
Dimasa depan, ada kemungkinan perubahan menuju pendekatan
entitas, dimana mengharuskan perhitungan laba bersih konsolidasi untuk
entitas konsolidasi secara keseluruhan dan mengalokasikan laba tesebut antara
kepentingan mon-pengendali dan kepentingan pengendali.
E. Contoh dan penyelesaiannya
PT Bonnie membeli 80% saham biasa PT Clyde seharga Rp550.000.000, nilai wajar
keseluruhan PT Clyde diestimasikan sebesar Rp687.500.000 aset bersih PT Clyde
mempunyai nilai buku Rp500.000.000 dan nilai wajar Rp600.000.000. aset bersih PT
Bonnie setelah kombinasi bisnis, tidak termasuk investasinya PT Clyde, mempunyai
nilai buku sebesar Rp2.000.000.000, jumlah yang dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasi sesaat setelah kombinasi bisnis berdasarkan pendekatan yang
digunakan dalam praktik saat ini dan pendekatan entitas adalah sebagai berikut.
Praktik saat ini Pendekatan
entitas
Aset bersih Rp2.580.000.000 Rp2.600.000.000
Goodwill 70.000.000 87.500.000
1) Praktik saat ini
Nilai buku aset bersih induk perusahaan Rp2.000.000.00
Nilai buku penuh aset bersih anak perusahaan 0
Kenaikan nilai aset bersih anak perusahaan Rp
(Rp100.000.000 x 0,80) 500.000.000
Praktik Saat Ini
Rp 80.000.000
Rp2.580.000.00
0

2) Pendekatan entitas
Dalam praktik saat ini dihitung sebagai selisih antara harga beli yang lebih besar
dari bagian induk perusahaan atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan.
Nilai buku aset bersih induk perusahaan Rp2.000.000.00
Nilai wajar penuh aset bersih anak perusahaan 0
Pendekatan Entitas Rp 600.000.000
Rp2.600.000.00
0
DAFTAR ISI

Barker, E. Ricard. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah Lanjutan Ed. 2. Salemba Emapat.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai