Anda di halaman 1dari 37

INVESTASI SAHAM

Yang akan dipelajari :


1. Dasar pencatatan Investasi Saham dengan metode
biaya atau ekuitas.
2. Jurnal transaksi dengan metode biaya dan ekuitas ,
dengan asumsi nilai investasi = nilai buku / nilai wajar.
3. Perbedaan ke dua metode dalam laporan keuangan.
4. Investasi saham dengan sumber dana sebagian dari
penerbitan saham baru oleh investor.
5. Pencatatan dan jurnal bila Nilai Investasi > NB Ekuitas.
6. Pencatatan dan jurnal bila Nilai Investasi < NB Ekuitas.

INVESTASI SAHAM
Standar akuntansi yang berlaku sejak tahun 2011, memberikan
pengaturan

yang

berbeda

sebelumnya.

Standar

dengan

akuntansi

dahulu

standar

akuntansi

mengatur

bahwa

pencatatan investasi dalam entitas asosiasi (perusahaan yang


dibeli) dicatat dengan metode ekuitas.
Sejak 1 Januari 2011, di Indonesia berlaku Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Dua standar tersebut mengatur pencatatan investasi di entitas
asosiasi dengan metode yang berbeda. Perusahaan harus
memilih satu diantara dua standar tersebut untuk diterapkan
pada Perusahaannya, sesuai kondisi yang ada : Dicatat

PSAK No. 15 (Referensi


http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapan-metodebiaya-dan.html) :

Metode Biaya :
Harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham
berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan
kurang dari 20%.
Metode Ekuitas :
Harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham
berhak suara pada perusahaan investee baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan
20% atau lebih atau kurang dari 20% tetapi
memiliki pengaruh yang signifikan.
Pengaruh signifikan :
kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi tidak
mengendalikan atau mengendalikan bersama atas

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)


No. 13 :
Pada Metode Biaya :
Deviden maupun distribusi laba dicatat sebagai
penghasilan, namun apabila dividen yang diterima
melebihi bagian investor atas laba investee akan
dipandang
sebagai
pengembalian
investasi
atau
pengurang
investasi.
Pada Metode
Ekuitas :
Investasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan
dan akan bertambah dengan bagian keuntungan investee
yang menjadi hak investor serta berkurang karena bagian
kerugian investee yang menjadi beban investor serta
deviden.

Referensi http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapanmetode-biaya-dan.html

Penerapan Metode Biaya dan Metode Ekuitas


1.

Metode Biaya
Tgl 01 Juli Pilzner memperoleh 2,000 dari 20,000
saham yang
beredar milik Sud Corp, dengan harga $ 50 per lbr
shm.
Dimana harga trsbt = nilai buku dan nilai wajar aktiva
bersih
Sud Corp.
Laba bersih Sud pada tahun berjalan sebesar $ 50,000
,
deviden sebesar $ 20,000 dibayar pada 01 November.
Jumlah kepemilikan : 10% ---------> metode
biaya
01 Juli saat perolehan investasi
Investasi pada Sud Corp
100.000

Periode kepemilikan : 6 bulan (01 Juli 31 Des).


Laba Investee dalam 1 tahun $ 50,000 , maka hak investor
atas laba investee : 10% x 50,000 x 6 bln : 12 bln = $
2,500 ---- > tidak dijurnal
Deviden yang menjadi hak investor : 10% x $ 20,000 = $
2,000
Karena jumlah deviden yang diterima investor tidak
melebihi haknya atas laba investee, maka penerimaan
deviden ini diperlakukan sebagai pendapatan deviden.
01 November , saat terima deviden
Kas / Bank
Pendapatan Deviden

2,000
2,000

Tidak

ada

jurnal

untuk

mengakui

bagian

laba

atas

keuntungan investee.
Apabila penerimaan deviden investor melebihi hak atas
laba investee, maka penerimaan deviden harus dibukukan
sebagai pengurang nilai investasi (lihat slide no. 3,
metode biaya).

PT.Pilar membeli 10% saham beredar PT. Setia tgl 03


Jan'xo
Daftar Laba bersih dan Deviden PT. Setia :
thn

laba

deviden

laba

Kas
-/- nilai
diterim investas
ditahan a
i

xo

200,000 140,000 60,000

14,000

x1

200,000 240,000 20,000

? 24,000

x2

200,000 220,000

22,000

x3

200,000 220,000

22,000

x4

200,000 120,000 80,000

12,000

2,000
-

1. Thnxo , nilai deviden yang dibagi < nilai laba investee, maka
investor mengakui deviden sebagai pendapatan.
2. Thnx1, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif (thnxo +
x1)
lebih kecil dari pada laba kumulatif investee (thnxo + x1) ,
karenanya investor mengakui deviden sebagai pendapatan.
3. Thnx2, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif (thnxo ,
x1,x2) masih lebih kecil dari pada laba kumulatif investee
(thnxo + x1 + x2) , karenanya investor mengakui deviden
sebagai pendapatan.

4. Thnx3, nilai deviden yang dibagi secara kumulatif


820.000
(thnxo , x1, x2, x3) lebih besar dari pada laba kumulatif
investee 800.000 (thnxo + x1 + x2 + x3) , karenanya
investor
mengakui deviden sebagai berikut :
a. Sampai sejumlah 10% x 200.000 (nilai deviden = laba) :
20.000 sebagai pendapatan deviden.
b. sisa nilai deviden sebesar 2.000 {10% x (220.000
200.000)}
diakui sebagai pengembalian nilai investasi.
Kas

22.000

Pendpt Deviden
Investasi pd PT. Setia

20.000
2.000

Karena di tahunx3 nilai kumulatif deviden > kumulatif laba,


maka

pada

tahunx4

saat

ada

pembagian

deviden

perhitungan
kumulatif

tidak

dimulai

pada

thnxo

(saat

terjadinya

investasi),
namun dimulai pada tahunx3 (saat terjadi pengurangan
nilai investasi).
5. Thnx4 , nilai kumulatif deviden yang dibagi 340.000
(thnx3 +
thn x4) < nilai kumulatif laba investee 400.000 (thnx3 +
thn
x4), maka investor
pendapatan.

mengakui deviden sebagai

2.

Metode Biaya
PT. A (investor) membeli Rp. 150.000.000 u/ 15.000
lembar
saham (15%) saham berhak suara PT. B (investee).
Pada
tanggal pelaporan keuangan (tgl.31 des) PT. B
memperoleh laba
Rp. 50.000.000 dan PT. B membagikan dividen sebesar
Rp.
40.000.000.
Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka
secara
akuntansi PT. A wajib menggunakan metode biaya
untuk
mempertanggung jawabkan investasinya, jurnal yang
dibuat
investor (PT.A) adalah sebagai berikut :

Pada saat PT.B memperoleh laba


-tidak ada jurnalPada saat PT. B membagikan dividen
Kas / Bank
6.000.000
Penghasilan Dividen
6.000.000
(untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.B (15% x
40.000.000 , lebih kecil dari hak atas laba : 15% x
50.000.000).

3.

Metode Ekuitas
PT. A (investor) membeli 300.000.000 untuk 30.000
lembar
saham (30%) saham berhak suara PT. B (investee).
Pada
tanggal pelaporan keuangan (tgl.31 des) PT. B
memperoleh
laba 50.000.000 dan PT. B membagikan dividen
sebesar
40.000.000.
Dengan kepemilikan 30% (lebih dari 20%), maka
secara
akuntansi PT. A wajib menggunakan metode
ekuitas untuk
mempertanggung jawabkan investasinya. jurnal yang
dibuat
Referensi http://andrianto.blogspot.com/2010/12/kajian-penerapanoleh investor (PT.A) adalah sebagai berikut :
metode-biaya-dan.html
Pada saat perolehan investasi

Pada saat PT. B memperoleh laba


Investasi pada PT. B
15.000.000
Penghasilan Investasi dari PT. B
15.000.000
(untuk mengakui bagian PT. A atas laba PT.B (30% x
50.00.000)
Pada saat PT. B membagikan dividen
Kas/Bank
12.000.000
Investasi pada PT. B
12.000.000
(untuk mengakui penerimaan dividen dari PT. B (30 % x
40.000.0000
PT. A harus mengakui penghasilan dari PT. B sebesar
15.000.000 dalam laporan laba rugi.
Sedangkan dalam neraca ,Investasi dengan metode
ekuitas harus disajikan sebagai aktiva jangka panjang
dan diungkapkan dalam pos terpisah dalam neraca serta
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk
daftar perusahaan investasi.

KONSEKUENSI EKONOMIS DALAM PENGGUNAAN


METODE BIAYA DAN EKUITAS.
1.
Penggunaan metode akuntansi yang berbeda
menghasilkan
perbedaan jumlah investasi yang terlihat pada neraca
perusahaan investor dan perbedaan jumlah
pendapatan dalam
laporan laba rugi.
Metode Biaya (15%)
Metode
Ekuitas (30%)
Invst pd X
150.000.000
150.000.000
Kas / Bank
150.000.000
150.000.000
Laba 50 juta
Kas / Bank
Pendpt Investasi

tdk ada jurnal

Bagi Deviden 40 juta :


Kas / Bank
6.000.000
Pendpt. Deviden
6.000.000

15.000.000
15.000.000

INVESTASI EKUITAS DALAM AKUISISI.

Tgl 01 Jan04, PT. Pane membeli 30% saham biasa


berhak suara milik PT. Sanusi ,

jumlah yang

dibayarkan : Kas 2.000.000 ditambah


lembar saham biasa PT. Pane

200.000

dengan harga

nomimal 10, harga pasar 15.


Biaya-2 lain yang dikeluarkan PT. Pane terkait
dengan investasi pada PT. Sanusi :
Biaya pencatatan & penerbitan Saham
Biaya konsultasi

50,000

100,000

Bagaimana transaksi diatas dicatat ????

Karena kepemilikan diatas 20%, maka pencatatan


investasi tersebut harus menggunakan Metode Ekuitas.
Investasi pd PT. Sanusi
5,000,000
Modal Saham (biasa)
2,000,000
Tambahan Modal Disetor
1,000,000
Kas
2,000,000
Untuk mencatat akuisisi sebesar 30% pada SR Comp
Investasi pd PT. Sanusi
100,000 ???
Tambahan Modal Disetor
50,000 ???
Kas
150,000
Untuk mencatat pengeluaran biaya-2 terkait dengan
akuisisi 30%
Setiap biaya langsung
seperti pencatatan &
penerbitan saham dicatat sebagai pengurang
tambahan modal disetor dan biaya langsung
lainnya ditambahkan pada biaya perolehan.
Jurnal diatas dibuat tanpa mengetahui nilai buku atau nilai

PENETAPAN KELEBIHAN BIAYA TERHADAP EKUITAS


POKOK.
Informasi tentang aktiva dan kewajiban SR Comp pada
contoh diatas saat pembelian menjadi penting karena
metode ekuitas memerlukan pencatatan untuk setiap
perbedaan antara biaya investasi dan ekuitas pokok pada
aktiva bersih perusahaan investee.
Data Nilai Buku dan Nilai Wajar per 31 Des03 dari SR
Comp nampak sebagai berikut :
Contoh transaksi pada slide sebelumnya

Aktiva
Kas
Piutang bersih
Persediaan
Aktiva lancar lainnya
Peralatan bersih
Total Aktiva

Nilai Buku
1,500
2,200
3,000
3,300
5,000
15,000

Nilai Wajar
1,500
2,200
4,000
3,100
8,000
18,800

Kewajiban
Utang usaha
1,000
1,000
Wesel bayar
2,000
1,800
Saham biasa
10,000
Saldo laba
2,000
Ttl pasiva & ekuitas
15,000
Nilai Investasi (dr slide no. 20)
Nilai Buku kepemilikan 30% x 12.000.000
Kelebihan investasi thdp nilai buku

= 5,100.000
= 3,600,000
= 1,50

Ekuitas pokok pada aktiva bersih PT. Sanusi : 3.600.000


(30% x
12.000.000 , nilai buku aktiva bersih) , sedangkan nilai
investasi : 5.100.000 , terjadi kelebihan nilai investasi
sebesar 1.500.000.
Perbedaan

ini harus dialokasikan pada aktiva dan

kewajiban yang diketahui

nilai wajarnya dan sisanya

dialokasikan sebagai goodwill (lihat slide berikut).


Dalam metode ekuitas , perbedaan tersebut dieliminasi
sebagai beban periodik / kredit pendapatan periodik dari
investasi tersebut
investasi.

dengan perkiraan lawan ke akun

ALOKASI KELEBIHAN NILAI INVESTASI THDP NILAI BUKU


YANG DIPEROLEH.
Nilai Wajar

Nilai Buku

Kelebihan penetapan 30%

Persediaan
4.000.000
3.000.000
300.000
Akt. Lancar lainnya 3.100.000
3.300.000
( 60.000)
Peralatan
8.000.000
5.000.000
900.000
Wesel Bayar 1.800.000
2.000.000
60.000
Total yg ditetapkan pada aktiva bersih
yang dapat diidentifikasi
1.200.000
Sisa yang ditetapkan pada goodwill
300.000
Total kelebihan nilai investasi terhadap nilai buku 1.500.000
Goodwill dapat dicari dengan cara membandingkan langsung nilai
investasi dengan nilai wajar bersih :
- Nilai Investasi
=
5.100.000
- Nilai wajar bersih (akt pasv) x 30%
=
4.800.000
Bila Nilai Investasi > Nilai Wajar bersih
300.000 --- > goodwill
Apabila Nilai Buku = Nilai Wajar, maka kelebihan nilai investasi
ditetapkan sebagai Goodwill, namun bila Nilai Buku tidak = Nilai
wajar maka kelebihan tsb harus diidentifikasikan dengan akitva &
pasiva tertentu.

AKUNTANSI UNTUK KELEBIHAN


THDP NILAI
BUKU YANG DIPEROLEH.

BIAYA

INVESTASI

Diasumsikan PT. Sanusi membayar deviden 1.000.000.000


tgl 01
Juli04 dan melaporkan laba bersih 3.000.000.000 pada
tahun
Tersebut , jurnal PT. Pane :
01 Juli04 :
Kas / Bank 300.000.000
Investasi pd PT. Sanusi
300.000.000
u/ mencatat bagian deviden 30% dari PT. Sanusi.
31 Des04 :
Investasi pd PT. Sanusi 900.000.000
Pendpt a/ investasi 900.000.000
u/ mencatat hak 30% atas laba PT. Sanusi.

31 Des04 :
Pendptn a/ investasi
300.000.000
Investasi pd PT. Sanusi
300.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan
pada
persediaan yang terjual semua dalam tahun berjalan.
Investasi pd PT. Sanusi 60.000.000
Pendptn a/ investasi 60.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan
pada
aktiva lancar lainnya yang terjual pada tahun04.
Pendptn a/ investasi
45.000.000
Investasi pd PT. Sanusi
45.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan
pada
peralatan dengan sisa umur 20 thn.

Pendptn a/ investasi
12.000.000
Investasi pd PT. Sanusi
12.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan
pada wesel
bayar dengan masa manfaat 5 thn (600.000.000 : 5 thn).
Pendptn a/ investasi
15.000.000
Investasi pd PT. Sanusi
15.000.000
u/ mencatat amortisasi nilai lebih yang dialokasikan
pada
goodwill dengan masa manfaat maks 20 thn
(300.000.000 : 20).
Pertanyaan :
Bagaimana menentukan pos-2 diatas didebet atau
dikredit ?

Mengapa posisi debet dari jurnal diatas dibukukan


pada

perkiraan

pendapatan

Kenapa

bukan

kedalam perkiraan biaya ?


Karena atas investasi yang dilakukan , perusahaan
pembeli akan
mendapatkan deviden yang dibukukan sebagai
pendapatan , sehingga

untuk mendapatkan nilai

bersih pendapatan dari perusahaan investee, setiap


beban yang muncul yang terkait dengan investasi
langsung akan mengurangi pendapatan tersebut.

Ekuitas
PT.
Sanusi

01
Jan'04

Ekuitas
Akun
Sisa
Pokok
30% Investasi NI > NB

12,000,00
0
3,600,000 5,100,000 1,500,000

(1,000,000
Deviden )
(300,000) (300,000)
(Juli'04)

Laba'04 3,000,000 900,000


amortisas
i

900,000

(312,000) (312,000)

Nilai investasi awal


:
5.100.000
pendapatan (dr jurnal)
:
588.000 ke Laba Rugi
Deviden
:
300.000
Nilai investasi akhir04 :
5.388.000
Ekuitas PT. Sanusi04
Ekuitas Pokok 30%

:
:

14.000.000
4.200.000

Perbedaan antara Nilai Investasi dan Nilai Buku atas


kepemilikan
5.388.000 4.200.000 = 1.188.000 mewakili nilai yang
belum
diamortisir s/d Des04.
Kelebihan awal investasi
:
1.500.000
Kelebihan akhir04
:
1.188.000
Nilai amortisasi :
312.000 nilai
amortisasi pos
investasi

Ke enam jurnal pada tgl 31 Des dapat diringkas menjadi satu


jurnal :
Investasi pd SR Comp
588.000
Pendpt. dari Investasi
588.000
Mencatat pendapatan atas investasi pd SR Comp sebesar 30% :
+/+ nilai investasi
900.000
-/- nilai investasi
300.000
+/+ nilai investasi
60.000
-/- nilai investasi
45.000
-/- nilai investasi
12.000
-/- nilai investasi
15.000
Total pendptn a/ investasi
588.000
Nilai investasi pada akhir tahun pertama :
- Nilai awal
5.100.000
- Penerimaan deviden 01/07 ( 300.000)
- Tambahan pendptn 588.000
5.388.000

Jumlah nilai amortisasi dalam tahun pertama :


-/- nilai investasi
300.000
+/+ nilai investasi
60.000
-/- nilai investasi
45.000
-/- nilai investasi
12.000
-/- nilai investasi
15.000
312.000
Kelebihan Nilai Investasi terhadap
terbentuk :
- Kelebihan nilai
- Jumlah amortisasi bersifat -/- Nilai akhir kelebihan

Nilai Buku saat awal


1.500.000
( 312.000)
1.188.000

Jumlah ini identik dengan nilai kelebihan yang belum


diamortisasi

KESIMPULAN :
1. Perbandingan antara Nilai Investasi dengan Nilai Buku adalah untuk
menentukan ada tidaknya kelebihan atau kekurangan nilai investasi
terhadap nilai buku.
2. Nilai kelebihan atau kekurangan yang terjadi tidak perlu dijurnal tetapi
akan
muncul dalam Kolom Eliminasi saat persiapan Neraca Konsolidasi.
3. Bila terdapat kelebihan dan kelebihan tersebut dapat diidentikkan pada
aset
dan kewajiban tertentu, maka pada akhir tahun nilai kelebihan tersebut
harus
diamortisir yang muncul dalam kolom eliminasi saat persiapan Neraca
Konsolidasi.
4. Nilai kelebihan atau kekurangan setelah amortisasi tahun pertama
menunjukkan sisa yang belum diamortisasi.
5. Perbandingan antara Nilai Investasi dengan Nilai Wajar adalah untuk
menentukan ada tidaknya goodwill yang terbentuk.
6. Goodwill yang terbentuk (sisa Nilai Investasi dengan Kelebihan
yang teridentifikasi) tidak perlu dijurnal (????), akan muncul pada
Laporan
Konsolidasi dan diamortisir selama maks 20 thn dengan mengurangi nilai
investasi.

Goodwill Negatif.
PT. Pono memperoleh 25% kepemilikan PT. Sasa dengan
harga 110.000.000 pada tanggal 01 Jan05, aktiva bersih
PT. Sasa pada tanggal tersebut :
Nilai
Nilai
Kelebihan
Buku
Wajar
Persedian
240.000
260.000
20.000
Akt.Lancar Lainnya 100.000
100.000
Peralatan bersih
50.000
50.000
sisa umur 4 thn
Bangunan bersih 140.000
200.000
60.000 sisa 4
thn
530.000
610.000
80.000
Kewajiban
130.000
130.000
Nilai Bersih
400.000
480.000
80.000
Laba bersih selama tahun05 : 60.000.000 dan deviden
yang dibayarkan dalam tahun05 : 40.000.000.

Nilai Investasi
Nilai Buku Bersih (400 jt x 25%)
Kelebihan

110.000.000
100.000.000
10.000.000 sbg apa ?

Laba bersih selama tahun05 : 60.000.000 dan deviden


yang dibayarkan dalam tahun05 : 40.000.000.
Identifikasi kelebihan :
Persediaan yang dinilai terlalu rendah terjual selama
tahun06 , bangunan & peralatan mempunyai sisa
manfaat 4 tahun ketika investasi dilakukan.
Nilai Investasi
110.000.000
Nilai Wajar Bersih (25% x 480 jt)
120.000.000
Goodwill negatif
10.000.000
Perlakuan goodwill negatif :
Dalam amortisasi akan mengurangi aktiva tidak lancar
selain surat berharga yang diperjual belikan.

01 Jan05
Investasi pada PT. Sasa
110.000.000
Kas / Bank
110.000.000
mencatat investasi pada PT. Tata
Tahun05
Kas
10.000.000
Investasi pada PT. Sasa
10.000.000
mencatat penerimaan deviden thn05 , 25% x 40 jt
31 Des05 :
Investasi pada PT. Sasa
8.750.000
Pndpt. a/ investasi pd PT. Sasa
8.750.000
u/ mencatat nilai amortisasi
Nilai 8.750.000 berasal dari :

Karena goodwill negatif bersifat mengurangi , maka


perhitungan terhadap amortisasi yang dialokasikan pada
peralatan dan bangunan :
Uraian

Nilai Lebih

Alks
Goodwill -/-

Keterangan

Persediaan 20.000 x 25%


Peralatan
Bangunan 60.000 x 25%

Goodwill negatif
Kelebihan NI thdp NB
Uraian

5,000

krn terjual semua

2,000

50.000/250.000 x 10.000

15,000

8,000

200.000/250.000 x 10.000
250.000 jumlah nilai
wajar peralatan dan
bangunan

(10,000)
10,000
Nilai Lebih

10,000
Alks
Goodwill -/-

Nilai akhir

Persediaan 20.000 x 25%


Peralatan
Bangunan 60.000 x 25%

5,000

5,000

2,000

(2,000)

15,000

8,000

7,000

Mempengaruhi nilai investasi :


1. 25% laba investee 60 jt

15.000.000 hak

a/ laba
2.

Kelebihan

pd

persediaan

-5.000.000

amortisasi persd
(25% x 20.000.000)
3. Kelebihan pd peralatan
(2.000.000 : 4 thn)

500.000

amortisasi prltn
4. Kelebihan pd bangunan
7.000.000 : 4 thn

-1.750.000

8.750.000

Tugas :
1. L 2 4 , hal 72
2.

Anda mungkin juga menyukai