Anda di halaman 1dari 20

AKUNTANSI

LANJUTAN
KEUANGAN
2
FICE HANDAYANI, SE, Akt, MM
KELOMPOK 4
VIRLY FRANSISCA MARINGKA 2018.62.001007
NURUL HOLIPAH 2018.62.001087
NUR KHASANAH 2018.62.001114
SUB-MATERI

01 02 03

Pengertian Metode Pencatatan Metode Biaya


Investasi dalam Saham
01
PENGERTI
AN
Investasi adalah kegiatan penanaman dana atau modal pada suatu
wujud yang terlihat secara fisik maupun tidak, dengan maksud
mendanai keperluan dan mendukung jalannya ekonomi sehingga
memberikan keuntungan bagi para pemegang modal. Sedangkan
saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal
seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas.
“Sehingga investasi dalam saham dapat diartikan
sebagai kegiatan penanaman modal yang dilakukan
dengan pembelian beberapa kepemilikan saham pada
sebuah perusahaan.”
02
Metode Pencatatan
Investasi dalam Saham
Ada 3 Metode Pencatatan Investasi dalam Saham

Metode Harga Pokok Metode Kepemilikan Equity Method dan dibuat


(Cash Methode) (Equity Method) laporan keuangan yang
dikonsolidasikan untuk kedua
perusahaan
Metode Harga Pokok (Cash Method)

Metode ini memperlakukan penanaman modal dalam


saham akan dicantumkan dalam neraca sebesar harga
pokoknya. Perubahan-perubahan harga pasar tidak
dicatat dan laba atau rugi akan diakui pada saat
saham-saham tersebut dijual. Bila penanaman modal
dalam saham tersebut dilakukan pada saham-saham
yang memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai
marketable securities, maka perusahaan dapat
menggunakan metode harga pokok atau harga pasar
yang lebih rendah.
CONTOH SOAL
Tgl 2 Januari 2011 Bank Musi Plg membeli saham PT. ABC sebanyak 450.000 lembar
@Rp10.000,00 harga kurs 103% tunai. Kepemilikan ini menjadikan bank Musi memiliki 15%
dari jumlah saham PT. ABC yang beredar. Biaya pembelian saham berjumlah Rp5.000.000,00.
Info lainnya, tanggal 31 Desember 2011, PT. ABC mendapat laba sebesar Rp 8,6 milyar.
Tanggal 31 Januari 2012 PT. ABC mengumumkan akan membagikan deviden 70% tunai.
Tanggal 1 Februari 2012 PT. ABC membagikan deviden tunai kepada pemegang saham.
Deviden dapat juga diberikan dalam
bentuk saham

Misal dari contoh 1, PT. ABC


membagi 1 lembar saham deviden
untuk tiap kepemilikan 5 lembar
saham biasa. Dengan demikian,
maka :

Bank Musi akan menerima saham


deviden =450.000 /5 lembar =90.000
lembar
Bank Musi memegang saham
sebanyak 540.000 lembar.

Harga perolehan
saham=4,64M/540.000=Rp.8.593
Metode Kepemilikan
(Equity Method)
Metode pemilikan (equity method) adalah suatu metode untuk mencatat penanaman
modal dalam saham dengan melakukan pencatatan investasi dalam saham sebesar harga
pokoknya. Setiap akhir periode akuntansi, harga pokok ini diubah sesuai dengan bagian
laba atau rugi yang diperoleh perusahaan yang sahamnya dimiliki

Metode pemilikan (equity method) digunakan oleh investor yang memiliki saham
perusahaan lain dengan jumlah persentase saham sebesar 20% sampai dengan 50% dari
saham yang beredar.
CONTOH SOAL

Misalkan pada contoh cash method,


kepemilikan saham Bank Musi sebanyak
450.000 lembar merupakan kepemilikan
40% saham PT. ABC. Buat pencatatan
dengan metode ekuitas
Saham beredar PT. ABC = 31 Jan 12, kas dari deviden
100/40 x 4,64 m =11,6 M =8,6 M x 70%x40%=2,408M

Bila PT. ABC mengalami kerugian, maka Bank


Pendapatan deviden 31 Des 11=
Musi ikut menanggung juga, misal rugi Rp.100
40% x 8,6 m =3,44 M
juta. Maka bank akan mencatat

Rugi Penyertaan PT. ABC Rp40 juta


Penyertaan PT.ABC Rp40 juta
Equity Method dan dibuat laporan keuangan
yang dikonsolidasikan untuk kedua perusahaan
Metode ini digunakan oleh investor yang memiliki saham perusahaan lain
yang jumlahnya lebih dari 50% dari saham beredar.

Melalui metode ini Laporan Keuangan perusahaan induk (parent company)


harus dikonsolidasikan dengan laporan keuangan anak perusahaan
(subsidiary company).
03
Metode
Biaya
Metode Biaya
Metode biaya adalah metode pencatatan investasi yang pada awal
perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya
(historical cost accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat
sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi
bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan
investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang
Akuntansi untuk Investasi
Secara akuntansi, metode biaya harus diterapkan oleh investor yang
memiliki saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik
secara langsung maupun secara tidak langsung dengan kepemilikan
kurang dari 20%.
CONTOH SOAL
PT. A (investor) membeli Rp. 150.000.000,- untuk 15.000 lembar saham
(15%) saham berhak suara PT. B (investee). Pada tangal pelaporan keuangan
(umumnya tgl.31 des) PT B memperoleh laba Rp. 50.000.000.- dan PT. B
membagikan dividen sebesar Rp. 40.000.000,-.

Dengan kepemilikan 15% (kurang dari 20%), maka secara akuntansi PT. A
wajib menggunakan metode biaya untuk mempertanggungjawabkan
investasinya, jurnal yang dibuat investor (PT.A) adalah sebagai berikut :
a. Pada saat perolehan investasi
Investasi pada PT.B Rp. 150.000.000 Kas/bank
Rp. 150.000.000

b. Pada saat PT.B memperoleh laba


Tidak ada Jurnal

c. Pada saat PT. B membagikan dividen


Kas/Bank Rp. 6.000.000
Penghasilan Dividen Rp. 6.000.000

(jurnal untuk mengakui penerimaan dividen dari PT.B (15% X


Rp.40.000.000 = Rp. 6.000.000))
PT. A harus mengakui penghasilan dividen dari PT.B sebesar Rp. 6.000.000,- dalam laporan
laba rugi, Untuk investasi dilaporkan dalam neraca dan disajikan sebagai aktiva lancar atau
aktiva tidak lancar tergantung dari jenis investasinya, juga perlu diungkapkan dalam catatan
atas laporan keuangan tentang investasi yang dilakukan pada PT.B.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai