Baker
Theodore E. Christensen
David M. Cottrell
Kurnia Irwansyah Rais
Widhi Astono
Etty Retno Wulandari
PELAPORAN KEPEMILIKAN
ANTARPERUSAHAAN
er 2
Chaptエロックヘニワテイ
An Indonesian Perspective
ADVANCED FINANCIAL ACCOUNTING
2nd Edition, Volume 1
①Pendahuluan
②Akuntansi untuk Investasi pada Saham Biasa
③Metode Nilai Wajar
④Metode Ekuitas
⑤Perbandingan Metode Biaya dan Metode
Ekuitas
⑥Kepemilikan Selain Investasi pada Saham Biasa
⑦Pertimbangan Tambahan terkait Metode
Ekuitas
CHAPTER 2
1
PENDAHULUAN
Alasan akuisisi kepemilikan di entitas lain
(1)Mendapat kendali atas perusahaan lain
(2)Memasuki pasar atau area produk melalui perusahaan yg
sdh menguasai pasar atau area produk tsb
(3)Memastikan pasokan bahan baku atau input produksi lain
(4)Memastikan ouput produksi bagi pelanggan
(5)Mendapatkan keuntungan ekonomis dari ukuran
perusahaan yg lebih besar
(6)Diversifikasi
(7)Mendapatkan teknologi baru
(8)Mengurangi kompetisi
(9)Membatasi risiko
2 AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA
SAHAM BIASA
Tingkat
Metode yang digunakan pengaruh atau
utk mencatat investasi pengendalian
saham tergantung pada: yang dimiliki
investor atas
investee.
Dasar pelaporan keuangan berdasarkan tingkat kepemilikan saham biasa
Tingkat Kepemilikan
1 Januari 2008
Investasi di PT Bina Suka 50.000.000
Kas 50.000.000
Mencatat pembelian saham PT Bina Suka.
1 Maret 2008
Kas 1.500.000
Pendapatan Dividen 1.500.000
Mencatat pendapatan dividen dari PT Bina Suka.
31 Maret 2008
Investasi di PT Bina Suka 7.000.000
Keuntungan (kerugian ) tidak terealisasi—laba 7.000.000
Mencatat peningkatan nilai investasi di PT Bina Suka.
Pengumuman Dividen Lebih Besar dari Laba Sejak Akuisisi
Kumulatif Pengurangan
Tahu Penerimaan Pendapatan saldo
n
Laba bersih Dividen laba yg tdk kas dividen
dibagikan investasi
20X1 Rp100,000,000 Rp70,000,000 Rp30,000,000 Rp7,000,000 Rp7,000,000
① Pada tahun 20X1, PT Investor mencatat bagian 10% atas dividen PT Investee sebagai
pendapatan KARENA laba bersih PT Investee > dividen.
② Pada tahun 20X2, dividen PT Investee > laba bersih tahun berjalan. Namun, krn ada dividen
kumulatif sejak tgl 2 Januari 20X1 (saat PT Investor mengakuisisi saham PT Investee) shg
dividen tidak melebihi laba. Oleh karena itu, PT Investor tetap mencatat bagian 10% atas
dividen sebagai pendapatan.
③ Pada tahun 20X3, total laba dan total dividen yang dideklarasikan PT Investee sejak tanggal 2
Januari 20X1 adalah sebesar Rp300,000,000 dan Rp310,000,000
…dilanjutkan
Ilustrasi dividen likuidasi
…dilanjutkan
Jurnal yang dicatat pada tahun 20X3 atas penerimaan dividen dari investasi di PT
Investee adalah:
④ Pada contoh, PT Investor mencatat likuidasi dividen di tahun 20X3 dan 20X4. Di
tahun 20X4, PT Investor membandingkan laba dan dividen dari PT Investee
berdasarkan tanggal terakhir likuidasi dividen (20X4), BUKAN didasarkan pada
tgl perolehan investasi (tgl 2 Januari 20X1)
⑤ Semua dividen yang dibayarkan pada tahun 20X5 dipertimbangkan oleh PT
Investor menjadi pembagian laba (distribution of earnings)
Dividen likuidasi setelah perubahan dari metode ekuitas
Jika sebelumnya investor telah mencatat investasinya menggunakan
metode ekuitas, dan karena penjualan porsi investasi sehingga
perubahan metode terjadi (menjadi metode nilai wajar), maka tanggal
perubahan tersebut menjadi dasar untuk menentukan dividen likuidasi
Akuisisi investasi selain pada awal atau akhir periode fiskal secara
umum tidak menyebabkan masalah ketika metode nilai wajar
digunakan untuk mencatat investasi.
Potensi kesulitan yang timbul adalah terkait dengan penentuan
kapan sebagian pembayaran yang diterima investor akan menjadi
dividen likuidasi jika investee mendeklarasikan dividennya sesaat
setelah investor membeli saham investee.
Pada kasus ini, investor harus mengestimasi jumlah pendapatan
investee sebesar porsi kepemilikannya selama periode tsb dan
mencatat dividen hanya sebesar porsi tsb.
Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki
Perubahan jumlah saham dapat terjadi karena adanya saham dividen, pemecahan
saham atau reverse stock. Namun kejadian tsb tidak mempengaruhi akun investasi
investor
Pembelian tambahan saham
Pembelian saham baru dicatat sebesar nilai wajar. Saham yang dimiliki
sebelumnya harus direvaluasi berdasarkan nilai wajar saham tambahan dan
unrealized holding gains (losses) dicatat akun pendapatan
Porsi kepemilikan investor dihitung untuk menentukan apakah selanjutnya
dicatat dengan metode nilai wajar atau berubah menjadi metode ekuitas
Jika tambahan saham menyebabkan investor memperoleh kendali, metode
akuitas harus diterapkan secara retroaktif
Penjualan saham
Jika sebagian atau seluruh investasi dijual, pencatatan dilakukan sama seperti
penjualan aset tidak lancar lainnya.
Laba rugi penjualan diakui atas perbedaan antara nilai tercatat investasi yang
dijual dg harga jualnya
4
METODE EKUITAS
Contoh:
PT ABC memiliki 20% saham biasa PT XYZ. PT XYZ mengumumkan dan
membayar dividen sebesar Rp20.000.000. Jurnal berikut ini dicatat di
pembukuan PT ABC untuk mencatat bagiannya atas dividen tsb:
(5) Kas 4.000.000
Investasi saham di PT XYZ 4.000.000
Mencatat penerimaan dividen dari PT XYZ (Rp20.000.000 x 0.20).
Nilai Tercatat Investasi
Menurut metode ekuitas, investasi harus disesuaikan dg
laba atau rugi dan dividen investee. Oleh karena itu, nilai
tercatat investasi biasanya tdk sama dg biaya perolehan
investasi awal.
Setelah tgl akuisisi, nilai tercatat investasi akan = biaya
perolehan awal JIKA jumlah dividen yang dibayarkan oleh
investee sama persis dg jumlah labanya.
Jika setelah tgl akuisisi, laba investee > dividen investee
pada periode tersebut, maka nilai tercatat investasi > biaya
perolehan awal.
Sebaliknya, jika dividen investee > laba investee, nilai
tercatat investasi akan < biaya perolehan awalnya.
Example: Perubahan nilai tercatat menurut metode ekuitas
Ketika metode ekuitas digunakan, tiap bagian dari selisih harus diperlakukan
sama seperti perlakuan investee atas aset dan liabilitas yang berhubungan
dengan selisih tsb.
Oleh karena itu, tiap bagian dari selisih yg berhubungan dg aset yang
disusutkan atau yang diamortisasi dari investee hrs diamortisasi selama sisa
masa manfaat di mana biaya perolehan aset tsb dialokasikan oleh investee.
Amortisasi selisih tsb dicatat di pembukuan investor untuk mencerminkan
penurunan manfaat masa depan yang diharapkan investor dari bagian biaya
perolehan investasi sehubungan dg aset-aset tsb.
Investee mengakui pengurangan potensi jasa aset dg masa manfaat terbatas
sbg beban penyusutan atau amortisasi berdasarkan jumlah yang telah
diinvestasikan dlm aset tsb.
Pengurangan ini juga harus diakui investor melalui bagiannya atas laba
bersih investee.
Jika biaya perolehan kepemilikan investor dalam aset investee > biaya
perolehan investee (dicerminkan dari adanya SELISIH positif), maka biaya
tambahan tsb juga harus diamortisasi
Pendekatan untuk mengamortisasi selisih yang paling konsisten
dengan ide mencerminkan semua aspek investasi dalam satu baris di
laporan posisi keuangan dan satu baris pada laporan laba rugi
adalah dengan mengurangi pendapatan yang diakui investor dari
investee dan saldo akun investasi.
Bagian nilai buku saham PT Antariksana atas aset bersih PT Barapanas (160.000.000)
SELISIH Rp40.000.000
Angka Rp65.000.000 (kelebihan nilai wajar atas nilai buku aset bersih milik PT
Barapanas) mrpk penjumlahan dari Rp15.000.000 (peningkatan nilai tanah) dan
Rp50.000.000 (peningkatan nilai peralatan). Peningkatan nilai saham 40% PT
Antariksana atas peningkatan aset PT Barapanas adalah sbb:
Rp65.000.000 Rp26.000.000
Ilustrasi alokasi SELISIH:
Karena tanah memiliki umur ekonomis tidak terbatas, maka porsi SELISIH
yang terkait dengan tanah tidak diamortisasi.
Sedang porsi SELISIH yang terkait dengan perlengkapan (Rp20.000.000)
diamortisasi selama masa umur ekonomisnya
Jika sisa umur ekonomis perlengkapan adalah 5 tahun, maka amortisasi
SELISIH tahunan PT Antariksana adalah Rp4.000.000 (Rp20.000.000/5)
PT Barapanas mendeklarasikan dividen sebesar Rp20.000.000 selama tahun
2008 dan pada akhir tahun melaporkan laba bersih Rp80.000.000 pada tahun
tersebut. Dengan menggunakan metode ekuitas, PT Antariksana mencatat jurnal
berikut ini:
PT Aroganomous membeli 50% saham PT Zorois pada tanggal 2 Januari 2007 dan
menjual 30% sahamnya pada tanggal 2 Januari 2010.
Diasumsikan PT Aroganomous merubah pencatatan investasi ke metode nilai
wajar pd tgl 2 Jan 2010 karena ia kehilangan pengaruh signifikannya atas PT
Zorois. Berikut ini adalah data pendapatan dan dividen PT Zorois, dan dengan
asumsi bahwa pembelian saham sebesar nilai buku, figur pendapatan investasi
awal yang dilaporkan oleh PT Aroganomous dan dinyatakan kembali adalah sbb:
a
50% dari dividen PT Zorois tahun berjalan
b
50% dari laba bersih PT Zorois tahun berjalan
Selanjutnya, pada laporan keuangan PT Aroganomous tahun 2010,
laporan komparatif untuk tahun 2007, 2008, dan 2009 harus
restated (disajikan kembali) untuk memasukkan kepemilikan PT
Aroganomous atas dividen PT Zorois sebesar 50% dan untuk
mengeluarkan bagian pendapatan PT Aroganomous yang diakui
menurut metode ekuitas.
Selain itu, akun investasi dan laba ditahan PT Aroganomous disajikan
kembali seandainya jika metode nilai wajar telah diterapkan sejak
tanggal akuisisi awal
Pernyajian kembali ini dicapai dengan jurnal sbb:
Investee 1 Investee 2
PSAK 15: kepemilikan sebesar 20% atau lebih atas saham investee
menjadi dasar bagi investor untuk menjalankan pengaruh
signifikannya atas kebijakan operasi dan keuangan di investee.
Namun beberapa faktor dapat menyebabkan investor kehilangan
(tidak dapat menjalankan) pengaruh signifikan tsb, seperti:
Keterwakilan dewan direksi
Partisipasi dalam membuat kebijakan
Transaksi material antar perusahaan
Pertukaran personal manajer
Ketergantungan tehnologi
Ukuran investasi terkait konsentrasi kepemilikan saham lain
Laba Antarperusahaan yang Belum Direalisasi
31-12-2008
Investasi saham di PT Lisanungisang 24.000.000
(13)
Pendapatan dari PT Lisanungisang 24.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas (Rp60.000.000 x .4)
Pendapatan dari PT Lisanungisang 2.000.000
(14) Investasi saham di PT Lisanungisang 2.000.000
Menghapus profit antar perusahaan yang belum terealisasi
Jika seluruh persediaan yang tersisa dijual di tahun 2009,
jurnal berikut akan dibuat di buku PT Pantipatani pada akhir
tahun 2009
31-12-2009
Measurement period
Bagian Investor atas Laba Komprehensif Lainnya
Ketika investor menggunakan metode ekuitas untuk melaporkan
investasinya di perusahaan lain, pendapatan komprehensif investor harus
memasukkan setiap bagiannya secara proporsional atas jumlah yang di
disajikan dalam akun Laba Komprehensif Lainnya atau “Other
Comprehensive Income/OCI” oleh investee.
Measurement period