Anda di halaman 1dari 16

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

PELAPORAN
KEPEMILIKAN ANTARPERUSAHAAN
OLEH KELOMPOK 3

DOSEN PENGAMPU Dr. Jamaluddin, SE.,M.Si.,Ak.


ANGGOTA KELOMPOK
ADE WILLIAM MUHAMMAD FIRDAUS SYIFA
2001036057 2001036059

ANDINI AGUSTIN RACHMAT ANISA SEKAR ARUM


2001036061 2001036063
MATERI PEMBAHASAN
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA

METODE NILAI WAJAR

METODE NILAI EKUITAS


PELAPORAN Selain itu, perusahaan dapat
KEPEMILIKAN ANTAR mempunyai berbagai alasan untuk
mengakuisisi kepemilikan entitas
PERUSAHAAN lain, diantaranya :

1. Mendapatkan kendali atas


Perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan atau hak-hak perusahaan lain.
lain di perusahaan lain melalui berbagai perjanjian. 2. Mendapatkan keuntungan
Beberapa perusahaan berinvestasi pada perusahaan lain ekonomis dari ukuran
hanya untuk mendapatkan imbal hasil yang perusahaan yang lebih besar.
menguntungkan dengan mengambil keuntungan dari 3. Diversifikasi.
situasi yang dapat menghasilkan laba. 4. Mendapatkan teknologi baru.
5. Mengurangi kompetisi.
AKUNTANSI UNTUK INVESTASI
PADA SAHAM BIASA.
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah untuk mencatat akuisisi saham biasa yang mewajibkan investasi
tersebut untuk dicatat pada biaya perolehan oleh investor. Pedoman dasar yang digunakan untuk mengukur biaya
investasi adalah kas yang dikeluarkan, nilai wajar aset atau sekuritas yang diterbitkan dan biaya langsung
tambahan untuk memperoleh investasi, selain biaya pendaftaran dan penerbitan sekuritas ekuitas yang dicatat
sebagai tambahan modal disetor.

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi dalam saham tergantung pada tingkat pengaruh atau
pengendalian yang dimiliki oleh investor terhadap investee. Tingkat pengaruh adalah faktor utama yang
menentukan apakah :
Investor dan investee akan menyajikan laporan konsolidasi
Investor akan melaporkan investasi pada modal saham biasa dalam laporan keuangannya menggunakan
metode biaya atau metode ekuitas
METODE NILAI WAJAR
Nilai wajar dinilai sebagai konsep yang paling sesuai dan relevan untuk penyusunan laporan
keuangan sebuah perusahaan atau entitas bisnis sebab bisa menggambarkan nilai pasar
yang sebenarnya terjadi. Nilai wajar ini digunakan untuk mengukur: satu aset, sekelompok
aset, satu liabilitas, sekelompok liabilitas, konsiderasi bersih dari satu atau lebih aset
dikurangi satu atau lebih liabilitas terkait, satu segmen atau divisi dari sebuah entitas, satu
lokasi atau wilayah dari suatu entitas, satu keseluruhan entitas.

Penghitungan nilai wajar ini dilakukan setiap tanggal neraca, entitas harus menghitung nilai
wajar dari properti investasi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi diakui dalam laba-rugi periode berjalan.
METODE NILAI EKUITAS
Digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh signifikan dalam
kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. PSAK 15 “Akuntansi
untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” mengharuskan metode ekuitas digunakan
untuk pelaporan investasi dengan kepemilikan investor atas saham berhak suara
memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan
operasi dan keuangan” perusahaan.

Ekuitas Investor atas Investee


Dalam metode ekuitas, investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan awal. Jumlah ini
disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham investee yang
disebabkan karena laba, rugi, dan pengumuman dividen investee. Pengaruh dari laba, rugi, dan
dividen investee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat digambarkan sebagai
berikut.
Pengakuan Pendapatan
Dalam metode ekuitas, laporan laba rugi investor termasuk bagian proporsional investor atas
laba atau rugi investee untuk tiap periode. Nilai tercatat investasi disesuaikan dengan jumlah
yang sama untuk mencerminkan perubahan dalam aset bersih investee dihasilkan dari laba
investee.

Untuk mengilustrasikan, asumsikan PT ABC memperoleh pengaruh signifikan atas PT XYZ


dengan membeli 20% saham biasa PT XYZ pada awal tahun. PT XYZ melaporkan laba sebesar
Rp60.000.000 untuk tahun berjalan. PT ABC mencatat bagiannya atas laba PT XYZ sebesar
Rp12.000.000 dengan ayat jurnal sebagai berikut.

Investasi pada Saham PT XYZ 12.000.000


Pendapatan dari investee 12.000.000
(Mencatat pendapatan dari investasi pada PT XYZ: Rp60.000.000 x 0,20)
Pengakuan Dividen
Dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan dalam metode ekuitas karena bagian
investor atas laba investee diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee, Sebaliknya,
dividen tersebut dipandang sebagai pembagian laba yang sebelumnya telah diakui dan telah
dikapitalisasi dalam nilai tercatat investasi.

Contohnya, jika PT ABC memiliki 20% saham biasa di PT XYZ dan PT XVZ mengumumkan
serta membayar dividen sebesar Rp20.000.000, ayat jurnal berikut dicatat dalam pembukaan
PT ABC untuk mencatat bagiannya atas dividen tersebut.

Kas 4.000.000
Investasi pada Saham PT XYZ 4.000.000
(Mencatat penerimaan dividen dan PT XYZ: Rp20.000.000 x 0,20)
Nilai Tercatat Investasi
Contohnya, setelah PT ABC mengakuisisi 20%, saham biasa PT PT XYZ senilai Rp100.000.000,
PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp60.000.000 dan membayar dividen Rp20.000.000. Nilai
tercatat investasi diawali dengan biaya perolchan awal Rp100.000.000 dan bertambah sebesar
bagian PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp12.000.000. Nilai tercatat dikurangi oleh
bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp4.000.000. Oleh karena itu, nilai tercatat investasi
pada akhir periode adalah Rp108.000.000 (Rp100.000.000 Rp12.000.000 Rp4.000.000). Akun
investasi pada pembukuan PT ABC akan terlihat sebagai berikut
Akuisisi pada Tanggal Interim
Contohnya, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal Oktober senilai
Rp109.000.000 PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut sebesar
Rp60,000.000 dan membayar dividen sebesar Rp20.000.000 pada tanggal 20 Desember. Nilai
tercatat investasi meningkat Rp3 000 000, yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba bersih
PT XYZ yang diperoleh antara tanggal Oktober dan 31 Desember, dan menurun Rp4.000.000 dari
dividen yang diterima pada akhir tahun.
Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Mendasari
Ketika satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, harga belinya biasanya
didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, bukan nilai buku aset dan liabilitas invester.
Sebagai akibatnya, sering kali timbul selisih antara biaya perolehan investasi dari investor dengan
nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset bersih yang mendasari dari investec
Perbedaan ini disebut diferensial/selisih (differential)

Amortisasi atau Penghapusbukuan Selisih


Pendekatan untuk mengamortisasi selisih yang paling konsisten dengan ide mencerminkan semua
aspek investasi dalam satu baris di laporan posisi keuangan dan satu baris pada laporan laba rugi
adalah dengan mengurangi pendapatan yang diakui investor dari investee dan saldo akun
investasi.

Pendapatan dari Investee xxx


Investasi pada Saham Biasa Investee xxx
Pelepasan Selisih Aset Terkait
Walaupun selisih dimasukkan dalam pembukuan investor sebagai bagian dari akun investasi,
selisih tersebut terkait dengan aset tertentu dari investee. Oleh karena itu, jika investee
melepaskan aset dengan mana selisih tersebut terkait, maka bagian selisih tersebut harus
dikeluarkan dari akun investasi di pembukuan investor.

Penurunan Nilai Investasi


Sebagaimana aset pada umumnya, standar akuntansi mengharuskan investasi metode ekuitas
diturunkan nilainya jika terdapat penurunan nilai. Jika nilai pasar investasi mengalami penurunan
secara material di bawah nilai tercatat metode ekuitasnya, dan penurunan nilai tersebut dianggap
tidak bersifat temporer, maka nilai tercatat investasi harus diturunkan menjadi sebesar nilai
pasarnya dan mengakui adanya kerugian. Nilai baru yang lebih rendah tersebut menjadi titik awal
untuk penerapan berlanjut dari metode ekuitas. Kenaikan kembali dari nilai investasi diakui
Perubahan Jumlah Lembar Saham yang Dimiliki
Perubahan yang disebabkan oleh dividen saham, pemecahan saham, atau pemecahan saham
terbalik (reverse split) diperlakukan dengan cara yang sama dalam metode nilai wajar. Tidak ada
pengakuan formal yang diperlukan dalam pembukuan investor. Di sisi lain, pembelian dan
penjualan saham memerlukan pengakuan formal.

Pembelian Saham Tambahan


Pembelian lembar saham biasa tambahan atas saham biasa yang sudah dimiliki oleh investor
dan dicatat menggunakan metode ekuitas hanya menyebabkan penambahan biaya perolehan
saham baru tersebut dalam akun investasi dan menerapkan metode ekuitas dengan cara yang
sama mulai dari tanggal akuisisi Investasi baru dan lama pada saham yang sama digabungkan
untuk tujuan pelaporan keuangan. Pendapatan yang boleh diakui atas saham baru tersebut hanya
boleh diakui oleh investor sejak tanggal akuisisi
Penjualan Saham
Ketika investasi pada saham biasa dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
karena investor memiliki kendali atas investee dan mungkin menyusun laporan
keuangan terkonsolidasi. penjualan saham membuat investor memiliki pengaruh
tidak signifikan atas investee, maka konsolidasi tidak diperlukan, sedangkan
pergeseran retroaktif dari metode ekuitas menjadi metode nilai wajar diperlukan.
SEKIAN,
TERIMA KASIH.
KELOMPOK 3 AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

Anda mungkin juga menyukai