PELAPORAN
KEPEMILIKAN ANTARPERUSAHAAN
OLEH KELOMPOK 3
Metode yang digunakan untuk mencatat investasi dalam saham tergantung pada tingkat pengaruh atau
pengendalian yang dimiliki oleh investor terhadap investee. Tingkat pengaruh adalah faktor utama yang
menentukan apakah :
Investor dan investee akan menyajikan laporan konsolidasi
Investor akan melaporkan investasi pada modal saham biasa dalam laporan keuangannya menggunakan
metode biaya atau metode ekuitas
METODE NILAI WAJAR
Nilai wajar dinilai sebagai konsep yang paling sesuai dan relevan untuk penyusunan laporan
keuangan sebuah perusahaan atau entitas bisnis sebab bisa menggambarkan nilai pasar
yang sebenarnya terjadi. Nilai wajar ini digunakan untuk mengukur: satu aset, sekelompok
aset, satu liabilitas, sekelompok liabilitas, konsiderasi bersih dari satu atau lebih aset
dikurangi satu atau lebih liabilitas terkait, satu segmen atau divisi dari sebuah entitas, satu
lokasi atau wilayah dari suatu entitas, satu keseluruhan entitas.
Penghitungan nilai wajar ini dilakukan setiap tanggal neraca, entitas harus menghitung nilai
wajar dari properti investasi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar atas
properti investasi diakui dalam laba-rugi periode berjalan.
METODE NILAI EKUITAS
Digunakan untuk pelaporan eksternal jika investor mempunyai pengaruh signifikan dalam
kebijakan operasi dan keuangan investee dan konsolidasi tidak sesuai. PSAK 15 “Akuntansi
untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” mengharuskan metode ekuitas digunakan
untuk pelaporan investasi dengan kepemilikan investor atas saham berhak suara
memberikan investor "kemampuan untuk mempunyai pengaruh signifikan atas kebijakan
operasi dan keuangan” perusahaan.
Contohnya, jika PT ABC memiliki 20% saham biasa di PT XYZ dan PT XVZ mengumumkan
serta membayar dividen sebesar Rp20.000.000, ayat jurnal berikut dicatat dalam pembukaan
PT ABC untuk mencatat bagiannya atas dividen tersebut.
Kas 4.000.000
Investasi pada Saham PT XYZ 4.000.000
(Mencatat penerimaan dividen dan PT XYZ: Rp20.000.000 x 0,20)
Nilai Tercatat Investasi
Contohnya, setelah PT ABC mengakuisisi 20%, saham biasa PT PT XYZ senilai Rp100.000.000,
PT XYZ memperoleh laba sebesar Rp60.000.000 dan membayar dividen Rp20.000.000. Nilai
tercatat investasi diawali dengan biaya perolchan awal Rp100.000.000 dan bertambah sebesar
bagian PT ABC atas laba PT XYZ yaitu sebesar Rp12.000.000. Nilai tercatat dikurangi oleh
bagian PT ABC atas dividen PT XYZ yaitu Rp4.000.000. Oleh karena itu, nilai tercatat investasi
pada akhir periode adalah Rp108.000.000 (Rp100.000.000 Rp12.000.000 Rp4.000.000). Akun
investasi pada pembukuan PT ABC akan terlihat sebagai berikut
Akuisisi pada Tanggal Interim
Contohnya, PT ABC mengakuisisi 20% saham biasa PT XYZ pada tanggal Oktober senilai
Rp109.000.000 PT XYZ mengakui laba secara merata selama tahun tersebut sebesar
Rp60,000.000 dan membayar dividen sebesar Rp20.000.000 pada tanggal 20 Desember. Nilai
tercatat investasi meningkat Rp3 000 000, yang menunjukkan bagian PT ABC atas laba bersih
PT XYZ yang diperoleh antara tanggal Oktober dan 31 Desember, dan menurun Rp4.000.000 dari
dividen yang diterima pada akhir tahun.
Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Mendasari
Ketika satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, harga belinya biasanya
didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, bukan nilai buku aset dan liabilitas invester.
Sebagai akibatnya, sering kali timbul selisih antara biaya perolehan investasi dari investor dengan
nilai buku dari bagian proporsional investor atas aset bersih yang mendasari dari investec
Perbedaan ini disebut diferensial/selisih (differential)