Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu penggabungan suatu usaha dalam suatu perusahaan dimana hanya satu
entitas saja yang tetap beroperasi dan menerima aktiva bersih dari perusahaan lain yang
bergabung akan memerlukan system pembentukan keuangan yang akurat yang digunakan
untuk menentukan kemajuan suatu perusahaan terutama dalam pencarian Laba yang
Maksimum. Disini aktiva bersih dari semua perusahaan yang bergabung diintegrasikan ke
dalam entitas hokum tunggal dan entitas akuntansi dengan satu system pembukuan.
Dalam halnya ekuitas dimana investor menyelenggarakan akun investasi atas
dasar berkelanjutan ( continuous basis). Ini termasuk akuntansi untuk investasi menurut
metode nilai wajar/ biaya.
Bukan hanya perusahaan saja yang menggunakan metode tersebut tetapi seorang
investor juga menggunakan metode ekuitas untuk memperhitungkan investasi perusahaan
induk secara internal dalam bentuk perusahaan anak. Situasi ini akan berlaku apabila
investor mengendalikan keputusan menyangkut operasi, investasi, dan pembiayaan
investee melalui kepemilikan lebih dari 50% saham berhak suara perusahaan investee
sebagai akibat dari penggabungan usaha di mana satu atau lebih perusahaan menjadi
perusahaan anak. Untuk tujuan laporan keuangan, penggabungan semacam itu
mengharuskan dibuatnya laporan keuangan konsilidasi.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Akuntansi untuk Investasi Saham ?
2. Bagaimana Konsep yang Medasari Metode Nilai Wajar/ Biaya dan Metode Ekuitas ?
3. Bagaimana Prosedur Akuntansi Menurut Metode Biaya/ Nilai Wajar dan Ekuitas ?
4. Bagaimana Konsekuensi Ekonomi dari Penggunaan Metode Nilai Wajar/ Biaya dan
Ekuitas ?
5. Bagaimana Metode Ekuitas Konsilidasi Satu Baris ?
6. Bagaimana Investasi Ekuitas dalam Akuisisi ?
7. Bagaimana Pembebanan Kelebihan Biaya atas Ekuitas Dasar ?
8. Bagaimana Akuisisi Kepemilikan Investasi Interim ?

C. TUJUAN
Dengan adanya Makalah ini kami harap dapat membuat para pembaca dan Mahasiswa
mengerti dan merealisasikan tentang apa yang dapat di ambil manfaatnya dan diterapkan
dalam masyarakat dan menjadi warga Negara Indonesia yang baik dan menjadi contoh
yang baik bagi masyrakat dan yang lainnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Investasi Saham, Akuntansi dan Pelaporan Investasi


1. Akuntansi untuk Investasi Saham
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum untuk mencatat akuisisi saham
biasa mewajibkan investasi tersebut dicatat pada biayanya oleh investor. Pedoman dasar
untuk mengukur biaya investasi meliputi kas yang dikeluarkan, nilai wajar aktiva tertentu
lainnya atau skuritas yang diterbitkan, dan biaya langsung tambahan untuk memperoleh
investasi, selain biaya pendaftaran dan penerbitan sekuritas ekuitas, yang dicatat sebagai
tambahan modal disetor menurut GAAP.
Salah satu dari dua metode dasar akuntansi untuk investasi saham biasa tidak
lancar yang umum digunakan adalah Metode Nilai Wajar (Biaya) (fair Value (cost)
method) atau Metode Ekuitas (equity method). Jika digunakan metode nilai wajar,
investasi dalam Sekuritas Utang dan Ekuitas Tertentu. “ jika digunaka metode ekuitas,
investasi diperhitungkan menurut ketentuan APB Opinion No.18 “Metode Akuntansi
Ekuitas untuk Investasi dalam Saham biasa”, yang diamandemenkan oleh FASB
Statement No.94.”Konsilidasi Seluruh Perusahaan Anak yang dimiliki secara Mayoritas”.
2. Konsep yang Medasari Metode Nilai Wajar/ Biaya dan Metode Ekuitas
Menurut metode nilai/biaya, investasi daalam saham biasa dicatat pada biayanya
dan dividen dari laba berikutnya dilaporkan sebagai pendapatan deviden. Di sini ada suatu
pengecualian : Dividen yang diterima melebihi bagaian investor atas laba setelah saham
diproleh dianggap sebagai pengembalian modal (atau dividen likuidasi) dan dicatat
sebagai pengurang terhadap akun investasi.
Sekuritas ekuitas yang nilai wajarnya telah dapat ditentukan diklasifikasikan
sebagai “sekuritas pedagangan” (sekuritas yang dibeli dan dipegang untuk tujuan dijual
kembali dalam waktu dekat) maupun “ sekuritas yang dibeli dan dipegang untuk tujuan
dijual kembali dalam waktu dekat) maupun “ sekuritas yang tersedia untuk dijual”

3
(investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas perdagangan) menurut ketentuan
FASB Statement No. 115.
Kedua klasifikasi itu dicatat pada nilai wajar dan melaporkan keuntungan ,
kerugian, dan dividen yang realisasikan sebagai laba. Akan tetapi, keuntungan dan
kerugian yang belum direalisasi dari klasifikasi sekuritas perdagangan dimasukkan dalam
laba. Sementara itu keuntungan dan kerugian yang belum direalisasikan dari sekuritas
yang tersedia untuk dijual dilaporkan dalam jumlah bersih sebagai item terpisah menurut
laba komprehensif lainnya. FASB Statement No. 130 memprolehkan item laba
komprehensif lainnya dilaporkan pada laporan laba rugi, sebagai laporann terpisah laba
komprehensif, atau pada laporan perubahan ekuitas. Jumlahnya akan diakumulaasikan
dalam bagaian ekuitas di neraca pada akun Akumulasi Laba Komprehensif lainnya. FASB
Statement No. 115 tidak berlaku untuk investasi dalam perusahaan anak konsolidasi.
Metode ekuitaas pada dasarnya merupakan akuntansi akrual untuk investasi
ekuitas. Jumlahnya akan diakumulasikan dalam bagian ekuitas di neraca pada akun
Akumulasi Laba Komprehensif lainnya. FASB Statement No. 115 tidak berlaku untuk
investasi dalam sekuritas ekuitas yang diperhitungkan menurut metode ekuitas atau
investasi dalam perusahaan anak konsolidasi.
Investasi dalam saham berhak suara yang memberikan kemampuan bagi investor
untuk menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasi
investee diperhitungkan dengan menggunakan metode ekuitas. APB Opinion No. 18
paragraf 17 menjelaskan:
“ APB menyimpulkan bahwa metode akuntansi ekuitas untuk investasi dalam saham biasa
harus diikuti oleh investor yang investasinya dalam saham berhak suara memberikan dia
kemampuan untuk menggunakan pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan operasi
ddan keuangan investee meskipun kepemilikannya atas saham berhak suara hanya 50%
atau kurang”.
Metode ekuitas dianggap penting karena beberapa alasan. Pertama, investasi
tersebut merupakan komponen total aktiva , laba bersih, atau keduanya yang signifikan
bagi beberapa perusahaan. Kedua, metode ekuitas telah digunakan secara luas oleh
perusahaan joint ventures dan entitas bertujuan khusus lainnya. Ketiga, metode ekuitas
telah digunakan dalam pembahasan tentang pembuatan laporan keuangan konsolidasi.

4
3. Prosedur Akuntansi Menurut Metode Biaya/ Nilai Wajar dan Ekuitas
Asumsikan bahwa Pizner Company memproleh 2.000 dari 10.000 lembar saham
yang beredar Sud Corporation seharga $50 per saham pada tanggal 1 juli, yang sama
dengan nilai buku dan nilai wajar aktiva bersih Sud Comporation. Laba bersih Sud
Comporation untuk tahun tersebut adalah $50.000, dan deviden sebesar $20.000 telah
dibayar pada tanggal 1 November. Jika terbukti tidak mampu menggunakan pengaruh
yang signifikan, Pizner harus menerapkan metode nilai wajar/biaya, dengan menilai
kembali akun ivestasi terhadap nilai pasar wajar pada akhir priode akuntansi. Jika
sebaliknya, terapkan metode ekuitas. Akuntansi yang digunakan pencatatan Pizner
Company menurut kedua metode tersebut adalah sebagai berikut:
Ayat Jurnal Tanggal 1 Juli untuk Mencatat Investasi:
Metode Biaya/Nilai Wajar Metode Ekuitas
Investasi dalam Sud (+A) 100.000 Investasi dalam Sud (+A) 100.000
Kas (-A) 100.000 Kas (-A) 100.000

Ayat Jurnal Tanggal 1 November untuk Mecatat Deviden:


Metode Biaya/Nilai Wajar Metode Ekuitas
Kas (+A) 4.000 Kas (+A) 4.000
Pendapatan Deviden (R,+SE) 4.000 Investasi Saham Sud (-A) 4.000
Ayat Jurnal Tanggal 31 Desember untuk Mengakui Laba:
Metode Biaya/Nilai Wajar
Tidak ada (Asumsikan bahwa saham tidak dapat diperjualbelikan atau mempunyai harga
pasar = $50 per saham sehingga penilaian kembali tidak diperlukan)
Metode Ekuitas
Investasi dalam sud (+A) 5.000
Laba dari Sud (-A) 5.000
($50.000 x ½ tahun x 20%)
Menurut Metode Biaya/Nilai Wajar, Pizner mengaki laba sebesar $4.000 dan melaporkan
invsetasinya dalam Sud sebesar biayanya $100.000. Menurut Metode ekuitas, Pizner
mengakui laba sebesar $5.000 dan melaporkan investasinya dalam Sud ebesar $101.000

5
(sama dengan $100.000 biaya ditambah laba sebesar $5.000 dikurangi dividen yang
diterima sebesar $4.000).
Berikut adalah ikhtisar aktivitas akun investasi Pilzners menurut Metode ekuitas:
1 Juli Biaya Awal $100.000
1 November Dividen yang diterima (4.000)
31 Desember Mengakui 20% laba bersih
Sud untuk ½ tahun 5.000
31 Desember Saldo akhir $101.000

Ayat jurnal untuk mengilustrasikan metode biaya/ nilai wajar merefleksikan


situasi yang umum dimana investor mencatat pendapatan dividen yang benar-benar
diterima. Suatu pengecualian timbul apabila dividen yang diterima melebihi bagian laba
investor setelah investasi diproleh. Dari sudut pandang investor, dividen yang melebihi
bagian laba investor sejak akuisisi investasi merupakan pengembalian modal, atau dividen
likuidasi.
Contoh: jika laba sud untuk tahun berjalan adalah $30.000,bagian Pilzner akan sebesar
$3.000 ($30.000 x ½ tahun x 20%). Dividen yang diterima sebesar $4.000 melebihi
ekuitas dalam laba sud sebesar $3.000, sehingga kelebihan sebesar $1.000 dianggap
sebagai pengembalian modal dan dikredit ke akun investasi dalam sud. Dengan
mengamsusikan bahwa Pilzner mencatat penerimaan kas sebesar $4.000 pada tanggal 1
November sebagai pendapatan deviden, akan diperlukan ayat jurnal akhir tahun untuk
menyesuaikan pendapatan dividend an akun investasi. Ayat jurnal semacam itu harus
dicatat oleh investor adalah sebagai berikut:
Pendapatan dividen (-R,_SE) 1.000
Investasi dalam Sud (-A) 1.000
Untuk menyesuaikan pendapatan dividen dan akun investasi atas penerimaan dividen
yang melebihi laba.
Ayat jurnal ini mengurangi pendapatan dividen sebesar $3.000 bagian Pilzner atas laba
yang diproleh sebagai tanggal 1 juli dan mengurangi investasi dalam sud menjadi
$99.000, yaitu dasar nilai wajar/ biaya yang baru bagi investasi tersebut. Jika, setelah

6
dividen likuidasi, saham memiliki nilai sebesar $120.000, ayat jurnal lainnya akan
diperlukan untuk meningkatkan investasi ke nilai wajarnya:
Penyisihan untuk menyesuaikan sekurutas yang
tersedia untuk dijual ke nilai pasarnya (+A) 21.000
laba komprehensif lainnya (+SE) 21.000
4. Konsekuensi Ekonomi dari Penggunaan Metode Nilai Wajar/ Biaya dan Ekuitas
Metode akuntansi yang berbeda (metode nilai wajar / biaya dan ekuitas ) akan
menghasilkan jumlah investasi yang berbeda pada neraca perusahaan investor dan jumlah
laba yang berbeda pada laporan laba rugi. Apabila investor dapat mempengaruhi atau
mengendalikan operasi investee secara signifikan, termasuk pengumuman dividen,
metode nilai wajar/ biaya tidak dapat diterima. Dengan mempengaruhi atau
mengendalikan keputusan dividen investee, perusahaan investor dapat memanipulasi laba
investasinya. Manipulasi laba mungkin tidak dapat dilakukan apabila laporan keuangan
perusahaan induk/ investor dikonsolidasikan dengan laporan keuangan perusahaan anak/
investee, karena laporan keuangan konsolidasi akan sama, tanpa memperhatikan metode
akuntansi mana yang digunakan.
Meskipun metode akuitas bukanlah pengganti konsolidasi, laba yang dilaporkan
oleh perusahaan induk/ investor dalam laporan keuangan terpisahnya menurut metode
ekuitas umumnya sama dengan laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi
bagi perusahaan induk dan perusahaan anaknaya.
5. Metode Ekuitas Konsilidasi Satu Baris
Metode Ekuitas sering disebut dengan Konsolidasi satu baris (one line
consolidation), karena investasi dilaporkan dalam jumlah tunggal pada satu baris di neraca
perusahaan investor, dan laba investor, dan laba investasi dilaporkan sebagai jumlah
tunggal pada satu baris di laporkan laba rugi investor (kecuali investee mempunyai pos-
pos luar biasa atau pos-pos “ below the line” lain yang memerlukan pengungkapan
terpisah) “ Konsolidasi satu baris” juga berarti bahwa laba perusahaan induk/ investor dan
ekuitas pemegang saham adalah sama apabila perusahaan anak/investee diperhitungkan
dengan metode ekuitas yang diterapkan secara benar dan lengkap serta apabila laporan
keuangan konsolidasi. laporan keuaangan konsolidasi menunjukkan laba yang sama dan

7
aktiva bersih yang sama termasuk rincian pendapatan dan beban serta aktiva dan
kewajiban.
Metode ekuitas menimbulkan banyak kompleksitas, dalam kenyataannya, metode
ekuitas melibatkan perhitungan yang komplik yang sama dengan yang dihadapi ketika
membuat laporan keuangan konsolidasi. karena itu, metode ekuitaas dikembangkan
sebagai standar akuntansi perusahaaan induk bagi perusahaan anaknya, dan konsolidasi
satu baris diintegrasikan.
Alasan munculnya prinsip-prinsip akuntansi:
a. Baik perusahaan investor maupun investee tetap beroperasi sebagai entitas hokum
yang terpisah dengan system akuntansinnya sendiri (akuisisi).
b. Metode ekuitas diterapkan hanya padaa satu entitas perusahaan investor.
c. Kepemilikan ekuitas investor mungkin berkisar dari 20% hingga 100%.
6. Investasi Ekuitas dalam Akuisisi
Investasi Ekuitas dalam saham biasa berhak suara entitas lain terkena ketentuan
dari FASB Statement No.141, sehingga biaya investasi di ukur engan jumlah kas yang
dikeluarkan atau nilai wajar aktiva lain yang didistribusikan atau sekuritas yang
diterbitkan. Demikian langsung biaya pendaftaran dan penerbitan sekuritas ekuitas
dibebankan ke tambahan modal disetor dan biaya langsung akuisisi lainnya ditambahkan
ke biaya akusisi. Total biaya investasi dicantumkan dalam akun investasi menurut konsep
solidasi satu baris.
Asumsikan bahwa Payne Company membeli secara tunai 30% saham biasa
berhak bersuara Sloan Company yang beredar pada tanggal 1 januari dari para pemegang
saham seharga $2.000.000 ditambah 2.00.000 lembar saham biaya Payne Company
dengan nilai nominal $10 dan nilai pasar $15 per saham. Tambahan kepemilikan ekuitas
terdiri dari $50.000 untuk registrasi saham dan $100.000 untuk biaya konsultasi dan
penasihat. Transaksi ini akan dicatat oleh Payne Company dengan ayat jurnal sebagai
berikut (dalam ribuan):
1 januari
Investasi saham Sloan (+A) 5.000
Saham biasa (+SE) 2.000
Tambahan modal disetor (+SE) 1.000

8
Kas (-A) 2.000
Untuk mencatat Akuisisi 30% investasi ekutas alam Sloan Company
1 januari
Investasi dalam Sloan (+A) 100
Tambahan moal disetor (-SE) 50
Kas (-A) 150
Untuk mencatat tambahan biaya langsung pembelian 30% kepemilikan ekuitas dalam Sloan.
Menurut konsolidasi satu baris,ayat jurnal tersebut dapat dibuat tanpa mengetahui nilai buku atau
nilai wajar aktiva serta kewajiban Sloan Company.

7. Pembebanan Kelebihan Biaya atas Ekuitas Dasar


Informasi tentang aktiva dan kewajiban Sloan Company pada saat pembelian
merupakan hal yang penting karena metode ekuitas memerlukan akuntansi untuk setiap
perbedaan antara biaya investasi dan ekuitas dasar pada aktiva bersih investee.
Misalnya informasi tentang nilai buku dan nilai wajar PT. SLOAN pada tanggal
31 Desember 2002 adalah:
Book Value Fair Value
Cash 1.500 1.500
Receivable –net 2.200 2.200
Inventory 3.000 4.000
Other Current assets 3.300 3.100
Equipment –net 5.000 8.000
Total assets 15.000 18.800

Ekuitas dasar dalam aktiva bersih Sloan Company adalah $3.600.000 (30% dari
$12.000.000 nilai buku aktiva bersih Sloan), dan perbedaan antara biaya investasi dan
ekuitas dasar adalah $1.500.000. investor membebankan perbedaan ini ke aktiva yang
dapat didefinisikan dan kewajiban berdasarkan nilai wajarnya dan mengalokasikan
sisanya ke g Perage 2-1 goodwill.Perage 2-1 mengilustrasikan pembebanan ke aktiva
bersih yang dapat diidentifikasi dan goodwill.
Informasi tentang aktiva dan kewajiban yang ditunjukkan dalam Perage 2-1 tidak
dicatat secara terpisah Perage 2-1 oleh Payne Company. Sebaliknya, Payne akan mencatat
kelebihan biaya sebesar $1.500.000 atas ekuitas dasar pasa akun investasinya dalam
Sloan. Menurut metode ekuitas, perbedaan ini dieliminasiakn dengan beban periodek
(debet) dan mengkredit laba dari investasi serta dengan mengkredit atau membebankan
jumlah yang sama kea kun investasi. Jadi, perbedaan awal antara biaya investasi dan nilai

9
buku yang diproleh akan hilang hilang selama sisa masa manfaat aktiv ayang dapat
diidentifikasi dan kewajiban. Pengecualian berlaku untuk tanah goodwill, dan aktiva tidak
berwuju, yang tidak mempunyai umur yang tidak pasti dan tidak diamortisasi menurut
ketentuan FASB statment nomer.142 .

PAYNE COMPANY dan EKUITAS INVESTEE yang dimiliki 30%, SLOAN COMPANY
(Dalam Ribuan)
Accounts payable 1.000 1.000
Notes payablejt 1/1 2007 2.000 1.800
Common Stock 10.000
Retained Earnings 2.000
$15.000
Kelebihan cost terhadap ekuitas pokok dicari sebagai berikut:
Investment in PT.SLOAN 5.100.000
Book Value yg diperoleh 30% x 12.000.000 3.600 .000
Excess cost diatas book value 1.500.000

Penetapan pada net assets yang dapat diidentifikasi dan goodwill: PT. PAYNE mencatat
kelebihan biaya sebesar 1.500.000 terhadap ekuitas pokok/dasar pada akun investasinya
pada PT. SLOAN
PT. Payne dan ekuitas yang dimiliki 30%, PT. Sloan (dalam ribuan) :
FV - BV x Kepemilikan = Jumlah
Inventory 4.000 3.000 30% 300
Other CA 3.100 3.300 30% (60)
Equipment 8.000 5.000 30% 900
N/P 1.800 2.000 30% 60
Total yang ditetapkan pada assets yang diidentifikasi $ 1200
Goodwill 300
Total Excess 1.500

 
8. Akuntansi untuk Kelebihan Biaya Investasi atas Nilai Buku yang diperoleh
Diasumsikan bahwa PT. Sloan membayar dividen $1.000.000 pada tanggal 1 Juli
2002 dan melaporkan net income $3.000.000 untuk tahun tersebut. Kelebihan cost terhadap
nilai buku yang diperoleh diamortisasi sebagai berikut:
Tarif amortisasi tahun 2002
Inventory dijual pada tahun 2002 100%
Other Current Assets dijual tahun 2002 100%

10
Equipment disusutkan selama 20 tahun 5%
Notes Payable jatuh tempo 5 tahun 20%
Goodwill maksimum 40 tahun 2,5%

PT.Payne membuat ayat jurnal berikut berdasarkan one line consolidations untuk
mencatat dividen dan income from PT.sloan:
1/7'02 Cash $300.000
Investment in PT. sloan 300.000
(dividen yang diterima Rp 1.000.000 x 30%)
31/12'02 Investment in PT.Sloan $900.000
Income from PT.Sloan 900.000
(Rp 3.000.000 x 30%)
31/12‘02 Income from PT.Sloan $300.000
Investment in PT.Sloan 300.000
(mencatat excess inventory-sale 1 jt x 30%, 2002)
31/12'02 Investment in PT.Sloan $60.000
Income from PT. Sloan (300.000x20%) 60.000
(mencatat excess other current assets - sale 2002)
31/12'02 Income from PT.Sloan $45.000
Investment in PT.Sloan 45.000
(mencatat excess penyusutan equipment 900.000/20 tahun)
31/12'02 Income from PT.Sloan $12.000
Investment in PT.Sloan 12.000
(mencatat excess N/P 60.000/5 tahun)
31/12’02 Income from PT.Sloan $7.500
Investment in PT.Sloan 7.500
(mencatat excess goodwill 300.000/40 tahun)
ayat jurnal pada tanggal 31 Desember 2002 sebagai berikut
Investment in PT.Sloan $595.500
Income from PT.Sloan 595.500
Jumlah tersebut diperoleh dari :

11
Net Income PT.Sloan $3.000.000 x 30% $900.000
Amortizations excess cost vs book value :
Inventory Rp 300.000 x 100% (300.000)
Other current assets 60.000 x 100% 60.000
Equipment 900.000 x 5% (45.000)
N/P 60.000 x 20% (12.000)
Goodwill 300.000 x 2,5% ( 7.500)
Total Income from PT. Sloan $595.500

PT.Payne akan melaporkan saldo Investment in PT.Sloan di neraca per 31 Desember


2002 adalah sebesar Rp 5.395.500. Jumlah tersebut diperoleh dari:
Investment cost 1 Januari 2002 $5.100.000
Income dr PT.Sloan tahun 2002 595.500
Dividend yg diterima dari PT. Sloan (300.000)
Saldo Investment in PT.Sloan per 31 Desember 2002 $5.395.500

9. Kelebihan Nilai Buku yang Diproleh atas Biaya Investasi


Nilai buku kepemilikan yang diproleh dalam perusahaan investee dapat lebih
besar dari biaya investasi. Situasi ini mengindikasikan bahwa aktiva bersih dapat
diidentifikasikan dari perusahaan investee dinilai terlalu tinggi (overvalued) atau
kepemilikan diproleh dengan harga murah (barbagain price). Jika total kelebihan berkaitan
dengan aktiva yang dinilai terlalu tinggi (dengan kata lain, biaya investasi sama dengan
wajar). Kelebihan itu dibiayai untuk mengurangi aktiva tertentu yang dinilai terlalu tinggi.
Akan tetapi, jika aktiva bersih yang dapat diidentifikasi dicatat pada nilai wajarnya,
kelebihan nilai wajar (dan nilai buku) kepemilikan yang diproleh atas biaya investasi
merupakan good will negative. Good will negative dibebankan untuk mengurangi aktiva
tidak lancar selain sekuritas yang dapat diperjualbelikan.
Jumlah yang dibebankan untuk mengurangi aktiva tertentu diamortisasikan selam
sisa umur manfaat aktiva. Dampak amortisasi semacam itu terhadap laba menurut
konsolidasi satu baris berlawanan dengan Good will, yang mengurangi saldo akun laba

12
dan investasi. Karena itu, baik akun investasi maupun akun laba investasi perusahaan
investor bertambah apabila terapat kelebihan nilai buku atas biaya amortisasi.
Diasumsikan, PT.Post membeli 50% saham biasa berhak suara PT.Taylor pada tanggal 1
Januari 2002 sebesar $40.000
Stockholders Equity PT.Taylor 1 Januari 2002 100.000
Net income selama 2002 20.000 (40.000x50%)
Dividend yang dibayar 1 Juli 2002 (5.000)
Stockholders Equity 31 Desember 2002 $115.000
Kelebihan nilai buku yang diperoleh 10.000 (100.000x50%-40.000) timbul karena
inventory dan equipment yang dinilai terlalu tinggi. Account inventory pada tanggal 1
Januari 2002 dinilai terlalu tinggi $2.000 dan dijual pada bulan Desember 2002.
Kelebihan penilaian sebesar $18.000 berhubungan dengan account equipment yang
mempunyai sisa manfaat 10 tahun sejak 1 januari 2002. Tidak ada goodwill atau goodwill
negatif yang terjadi karena biaya sebesar 40.000 sama dengan nilai wajar yang diperoleh
(50% x 80.000)
Penetapan perbedaan antara book value yang diperoleh dan cost investasi adalah sebagai
berikut:
Cost investment $40.000
Book value PT.Post yang diperoleh
50% x $100.000 (50.000)
Excess Book value over cost (10.000)
Excess tersebut ditetapkan pada :
Inventory $2.000 x 50% (1.000)
Equipment $18.000 x 50% ($ 9.000)
Excess book value over cost ($10.000)
 
Ayat jurnal yang dibuat PT.Post selama tahun 2002 adalah sebagai berikut:
1/1'02 Investment in PT.Taylor $40.000
Cash 40.000
 
1/7'02 Cash $2.500

13
Investment in PT.Taylor 2.500
(mencatat dividen $5.000 x 50%)
31/12'02 Investment in PT.Taylor $10.000
Income from PT.Taylor 10.000
(mencatat net income Tata $20.000x50%)
 
31/12'02 Investment in PT.Taylor $1.900
Income from PT.Taylor 1.900
(mencatat amortisasi excess book value atas investasi cost dibebankan pada
Inventory $1.000 x 100%, $1.000
Equipment $9.000 x 10%). 900
$1.900
PT. Post melaporkan income from PT. Taylor untuk tahun 2002 sebesar :
Net income PT.Taylor Rp 20.000 x 50% $10.000
Total amortisasi excess 1.900
Income from PT.Taylor $11.900
Sedangkan saldo Investment in PT.Taylor per 31 Desember 2002 adalah :
Cost investment 1 Januari 2002 $ 40.000
Income from PT.Taylor 11.900
Deviden (2.500)
Investment in PT.Taylor 31 Desember 2002 $49.400

10. Akuisisi Kepemilikan Investasi Intern


Akuntansi untuk investasi ekuitas akan menjadi semakin rumit apabila perusahaan
melakukan akuisisi dalam suatu periode akuntansi (akuisisi interim). Perhitungan
tambahan akan diperlukan baik dalam menentukan ekuitas dasar pada saat akuisisi
maupun laba investasi untuk tahun tersebut. Ekuitas pemegang saham dalam perusahaan
investee dihitung dengan menambahkan laba yang diproleh sejak tanggal pelaporan
berakhir ke ekuitas pemegang saham awal dan mengurangi deviden yang diumumkan
pada tanggal pemebelian. Asumsi dasar digunakan pada akuntansi akuisisi interim adalah
bahwa laba investee diproleh secara propesional sepanjang tahun jika tidak ada bukti yang
menyatakan sebaliknya.

14

Anda mungkin juga menyukai