Anda di halaman 1dari 6

PELAPORAN KEPEMILIKAN ANTARPERUSAHAAN

Perusahaan sering mengakuisisi kepemilikan atau hak- hak lain di perusahaan lain
melalui berbagai perjanjian dan untuk berbagai alasan. Perusahaan dapat mempunyai
berbagai alasan lain untuk mengakuisisi kepemilikan di entitas lain, termasuk untuk (1)
mendapatkan kendali atas perusahaan lain, (2) memasuki pasar atau area produk baru melalui
perusahaan yang sudah menguasai pasar atau area produk tersebut, (3) memastikan pasokan
bahan baku atau input produksi lain, (4) memastikan output produksi bagi pelanggan, (5)
mendapatkan keuntungan ekonomis dari ukuran perusahaan yang lebih besar, (6)
diversifikasi, (7) mendapatkan teknologi baru, (8) mengurangi kompetisi, (9) membatasi
resiko.

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA SAHAM BIASA

Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada saham biasa tergantung pada
tingkat pengaruh atau pengendalian yang dimiliki investor atas investee. Konsolidasi
melibatkan kombinasi untuk pelaporan keuangan asset, liabilitas, pendapatan dan beban
individual untuk dua atau lebih perusahaan yang berhubungan istimewa seakan akan
mereka adalah satu perusahaan. Metode ekuitas digunakan utuk pelaporan eksternal jika
investor mempunyai pengaruh signifikan dalam kebijakan operasi dan keuangan investee dan
konsolidasi tidak sesuai. Metode ekuitas tidak dapat digunakan sebagai pengganti konsolidasi
jika konsolidasi sesuai, dan karena itu penggunaan utama metode ekuitas adalah untuk
pelaporan investasi selain pada anak perusahaan. Metode nilai wajar digunakan untuk
pelaporan investasi dalam sekuritas ekuitas yang tidak diperdagangkan ketika konsolidasi dan
metode ekuitas tidak ssuai untuk digunakan. Metode ini digunakan ketika investor memiliki
kepemilikan kurang dari 20 persen dianggap bahwa investor memiliki sedikit pengaruh atau
tidak sama sekali pada investee.

METODE NILAI WAJAR

Klasifikasi investasi ekuitas ini adalah sekuritas tranding atau tersedia untuk dijual,
dan berdasarkan PSAK 58 (revisi 2009), investasi ekuitas ini diukur kembali ke nilai wajar
pada akhir setiap periode dan perubahan nilainya dicatat sebagai keuntungan (kerugian) tidak
terealisasi pada laba bersih. Laba dicatat oleh investor sebagai deviden yang diumumkan oleh
investee.

Pengumuman Deviden Lebih Besar dari Laba sejak Akuisisi


Deviden yang diterima pada awalnya dipandang mencerminkan laba investee dari
tanggal pembelian investasi sampai tanggal pengumuman dividen. Semua dividen yang
diumumkan oleh investee yang lebih besar dari laba sejak akuisisi oleh investor dianggap
oleh investor sebagai deviden likuidasi.

Akuisisi pada Tanggal Interim

Akuisisi investasi selain pada awal atau akhir tahun fiscal umumnya tidak
menimbulkan masalah besar jika metode nilai wajar digunakan untuk akuntansi investasi.
Satu-satunya kesulitan hanyalah penentuan apakah sebagian deviden yang diterima oleh
investor merupakan deviden likuidasi ketika investee mengumumkan deviden sesaat setelah
investor membeli saham investee. Pada situasi seperti ini, investor harus mengestimasi
jumlah laba investee untuk bagian periode dimana investor mempunyai saham investee dan
dapat mencatat pendapatan deviden hanya sebesar jumlah tersebut.

Perubahan Jumlah Saham yang Dimiliki

Perubahan dalam jumlah saham investasi dari deviden saham, pemecahan saham, atau
pembalikan saham tidak menyebabkan adanya pengakuan formal dalam pembukuan investor.
Nilai tercatat investasi sebelum saham atau pemecahan saham menjadi nilai tercatat baru dari
jumlah saham yang lebih besar atau lebih kecil tersebut. Untuk pembelian dan penjualan
saham tentu saja memerlukan ayat jurnal tetapi tidak menimbulkan kesulitan yang berarti
dalam pencatatan dengan metode nilai wajar.

Pembelian Saham Tambahan

Pembelian saham tambahan dicatat sebesar nilai wajar dalam cara yang sama sebagaimana
investasi awal. Kepemilikan saham sebelumnya harus dinilai ulang terlebih dahulu
berdasarkan nilai wajar yang sama yang diaplikasikan untuk saham tambahan baru dan
keuntungan (kerugian) tidak terealisasi akun laba rugi yang diakui.

Penjualan Saham

Jika seluruh atau sebagian saham investasi pada perusahaan lain dijual, transaksi tersebut
diperlakukan dengan cara yang sama seperti penjualan asset tidak lancer lainnya. Keuntungan
atau kerugian dari penjualan diakui dari selisih antara harga jual yang diterima dan nilai catat
investasi yang dijual. Jika saham dibeli pada harga yang berbeda, harus ditentukan pada saat
penjualan lembar saham mana yang akan dijual.
METODE EKUITAS

Pada saldo dalam akun investasi umumnya tidak mencerminkan nilai wajar atau nilai
pasar, dan saldo investasi juga tidak mencerminkan bagian pro rata atas nilai buku investee.
Akan tetapi, investasi dicatat sebesar harga pembelian awal dan disesuaikan tiap periode
untuk bagian investor atas laba atau rugi investee dan deviden yang diumumkan oleh
investee.

Ekuitas Investor atas Investee

Dalam metode ekuitas, investor mencatat investasi sebesar biaya perolehan awal.
Jumlah ini disesuaikan secara berkala untuk perubahan dalam ekuitas pemegang saham
investee yang disebabkan Karena laba, rugi dan pengumuman dividen investee. Pengaruh dari
laba, rugi, dan dividen investee terhadap akun investasi investor dan akun lain dapat
digambarkan sebagai berikut.

Dilaporkan oleh Investee Pengaruh pada Akun Investor


Laba bersih Mencatat pendapatan dari investasi
Meningkatkan akun investasi
Rugi bersih Mencatat kerugian dari investasi
Menurunkan akun investasi
Pengumuman dividen Mencatat asset (kas atau piutang)
Menurunkan akun investasi

Pengakuan Pendapatan

Dalam metode ekuitas, laporan laba rugi investor termasuk bagian proporsional
investor atas laba atau rugi investee untuk setiap periode. Nilai tercatat investasi disesuaikan
dengan jumlah yang sama untuk mencerminkan perubahan dalam asset bersih investee
dihasilkan dari laba investee.

Pengakuan Dividen

Dividen dari investasi tidak diakui sebagai pendapatan dalam metode ekuitas Karena
bagian investor atas laba investee diakui pada saat laba tersebut diakui oleh investee.
Sebaliknya, dividen tersebut dipandang sebagai pembagian laba yang sebelumnya telah
diakui dan telah dikapitalisasi dalam nilai tercatat investasi. Investor harus menganggap
divden yang diumumkan investee sebagai pengurang ekuitasnya pada investee sehingga
mengurangi nilai tercatat investasi. Akibatnya, semua dividen dari investee diperlakukan
sebagai dividen likuidasi dalam metode ekuitas.

Nilai Tercatat Investasi

Karena dalam metode ekuitas, akun investasi dalam pembukuan investor disesuaikan
dengan bagian investor atas laba atau rugi dan dividen investee, nilai tercatat investasi
biasanya tidak sama dengan biaya perolehan investasi awal. Hanya jika investee membayar
dividen dengan jumlah yang persis sama dengan labanya maka nilai tercatat investasi setelah
akuisisi akan sama degan biaya perolehan akuisisi awal. Jika laba investee setelah investasi
oleh investor melebihi dividen investee pada periode tersebut maka nilai tercatat investasi
akan lebih besar dari biaya perolehan awal. Sebaliknya jika dividen investee lebih besar dari
labanya, nilai tercatat investasi lebih kecil dari biaya perolehan awalnya.

Akuisisi pada Tanggal Interim

Tidak ada laba investee sebelum tanggal akuisisi investasi yang boleh diakui oleh
investor. Ketika pembelian dilakukan antara tanggal laporan posisi keuangan, jumlah laba
yang diperoleh investee dari tanggal akuisisi sampai akhir tahun fiscal perlu diestimasi
investor untuk mencatat akrual ekuitas.

Perbedaan antara Biaya Perolehan Investasi dan Nilai Buku yang Mendasari

Ketika satu perusahaan membeli saham biasa perusahaan lain, harga belinya biasanya
didasarkan pada harga pasar saham yang diakuisisi, bukan nilai buku asset dan liabilitas
investee. Sebagai akibatnya sering kali timbul selisih antara biaya perolehan investasi dari
investor dengan nilai buku dari bagian proporsional investor atas asset bersih yang mendasari
dari investee.

KEPEMILIKAN SELAIN INVESTASI PADA SAHAM BIASA

Kepemilikan dapat melibatkan investasi ekuitas di perskutuan, atau kepentingan yang


tidak mencerminkan kepemilikan kepada semua. Karena keragaman dan kompleksitas dari
berbagai jenis pengaturan, aturan aturan akuntansi, jika ada sering kali kompleks atau
dalam beberapa kasus tidak dijelaskan secara spesifik.

BEBERAPA PERTIMBANGAN SEHUBUNGAN DENGAN METODE EKUITAS

Factor yang dapat menunjukkan bukti lain mengenai kemampuan untuk mempunyai
pengaruh sinifikan, yaitu:
1. Perwakilan dalam dewan direksi
2. Partisipasi dalam pengambilan kebijakan
3. Transaksi pokok antar perusahaan
4. Pertukaran personel manajerial
5. Ketergantungan teknologi
6. Besaran investasi dalam ikatannya dengan konsentrasi pemegang saham lain.

PSAK 15, pertnyataan yang mengatur pelaporan metode ekuitas, menjelaskan beberapa
aturan tambahan, yaitu:

1. Jika bagian investor atas kerugian investee melebihi nilai tercatat investasi, maka
metode ekuitas tidak lagi dipergunakan ketika nilai investasi telah menjadi nol. Tidak
ada lagikerugian yang diakui oleh investor. Jika setelah metode ekuitas tidak lagi
dipergunakan, investee melaporkan laba bersih, maka investor harus menggunakan
metode ekuitas kembali, tetapi hanya setelah bagian investor atas laba bersih bersama
dengan bagiannya atas rugi yang sebelumnya tidak diakui.
2. Dividen prefen dari investee harus dikurangi dari laba bersih investee jika diumumkn
atau tidak jika saham prefen tersebut kumulatif sebelum investor menghitung
bagiannya atas laba investee.
3. Jika terhadap penurunan permanen atas nilai investasi, maka nilai tercatat investasi
harus dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.

Perusahaan memiliki 3 pendekatan yang berbeda dalam penggunaan akuntansi untuk anak
perusahaan yang dikonsolidasi:

1. Metode ekuitas disesuaikan penuh


2. Metode ekuitas versi modifikasi
3. Metode nilai wajar

DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E, Theodore E. Christensen, David M. Cottrell, Kurnia

Irwansyah Rais, Widhi Astono dan Etty Retno Wulandari (2015).


Akuntasi Keuangan Lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai